18 - Kepercayaan

[PERINGATAN!] Cerita ini hanyalah fiksi belaka, semua karakter, alur, serta beberapa latar dalam cerita adalah milik penulis yang tidak terlepas dari berbagai inspirasi.

Selamat Membaca!

✬✬✬

Sementara para peserta mulai bergulat dengan pelatihan yang disediakan oleh Centrus. Para dewan juga mulai menyibukkan diri mereka untuk menyelesaikan persiapan Venturion. Namun, tentu saja para dewan hanya perlu duduk manis di kursi kerja mereka sembari mengawasi kinerja staffnya.

Tahun ini Venturion mendapatkan banyak sekali dana dan sumber daya. Setelah melalui rapat yang cukup panjang, dewan akhirnya memutuskan model final arena. Arena tahun ini bisa dipastikan akan lebih sukar dari tahun sebelumnya. Pengerjaan sudah masuk ke tahap akhir dan akan dibuka 14 hari lagi.

Sumber dana utama Venturion memang berasal dari perbendaharaan khusus dari pemerintah Noffram. Namun, para sponsor yang berasal dari berbagai bidang juga sangat berperan penting dalam pembiayaan permainan ini. Beberapa sponsor besar yang sudah cukup lama berkecimpung di Venturion, meliputi Acre Tech, Lucid Corp, dan Myriad Corp.

Myriad Corp, perusahaan milik Edward Raedeen itu tahun ini mendapatkan kepercayaan sebagai kepala penyelenggara Venturion yang ke 64. Tanggung jawab sebagai kepala penyelenggara Venturion memang cukup besar. Mereka dituntut untuk menyajikan arena yang menarik dan permainan yang menyegarkan.

Myriad Corp sudah berdiri lebih dari seperempat abad. Mereka adalah korporasi besar yang bergerak di bidang kemaritiman dan pertambangan. Oleh karena itu, selain memiliki kantor pusat di Centrus, Myriad Corp juga memiliki anak perusahaan di Sektor 2 dan Sektor 4.

Bangunan bernuansa kristal biru itu menjadi ciri khasnya. Langkah Samuel itu terhenti tepat di depan pintu. Dia kemudian mengarahkan telapak tangannya ke depan sensor yang berada di sebelah kanan tubuhnya. Menunggu sensor itu memindai dan membukakan pintu untuknya.

Samuel menangkap papan nama perak yang tergeletak di atas meja hitam. Dia kemudian melihat laki-laki berambut gelap yang sudah sedikit beruban duduk di baliknya. Dia menghela napas seraya mendekat ke arahnya.

Sudah sangat lama sejak terakhir kalinya dia menginjakkan kakinya ke tempat itu. Dia cukup penasaran kenapa dia dipanggil ke Myriad Corp di tengah aktivitas latihannya. Hal ini tidak biasa dilakukan oleh orang yang sangat sibuk seperti ayahnya, Edward Raedeen.

"Kenapa tiba-tiba menyuruhku kemari?" tanya Samuel yang langsung kepada intinya sesaat setelah dia duduk di hadapan Tuan Edward Raedeen.

Melihatnya masuk begitu saja membuat Tuan Edward menaikkan sebelah alisnya. Laki-laki itu langsung mengarahkan layarnya kepada Samuel. Dia memperlihatkan laporan yang ia terima mengenai daftar nama anggota Red Thunder yang akan mewakili tiap babak Venturion.

"Kenapa kau memberikan Zavesys kepada anak baru yang berasal dari Sektor 5 itu?" tanya Tuan Edward.

"Memangnya apa yang salah dengan itu?" tanya Samuel balik.

"Tentu saja salah! Apa yang kau harapkan dari Sektor 5? Apakah akan ada sponsor yang akan melirik ke arahnya?"

"Seharusnya kau menurunkan Selina Bell atau Clara Winterwood saja untuk Zavesys. Mereka sudah bisa dipastikan dapat menarik sponsor besar yang ada di Noffram untuk mendanai union-mu, Sam!"

Mengutus peserta yang berasal dari Sektor 5 ke salah satu babak Venturion memang tidak salah. Namun, bagi Tuan Edward menurunkan Amaryllis di Zavesys adalah kesalahan yang cukup fatal. Hal ini didasari karena para sponsor akan menilai anggota yang mewakili Zavesys sebagai wajah dari union mereka.

Sektor 5 adalah wilayah yang cukup diremehkan oleh mata investor. Selain karena kurangnya sponsor yang menyokong Wanner. Mereka juga kurang berminat menginvestasikan aset dan propertinya untuk sektor yang bernilai saham rendah.

"Itu sudah menjadi keputusan kami, jadi Ayah tidak perlu ikut campur," jawab Samuel yang justru semakin menyulut emosi Tuan Edward.

"Apa kau ingin mempermalukan ayahmu? Kau ingat kalau korporasiku yang menyokong unionmu hingga sekarang!" cerca ayahnya.

Myriad Corp memang sudah menjadi sponsor utama bagi Red Thunder sejak union itu didirikan 6 tahun yang lalu. Oleh karena itu, apa pun yang terjadi kepada Red Thunder maka hal itu juga akan berdampak kepada Myriad Corp. Tuan Edward hanya tidak mau keputusan Samuel merugikan korporasinya kelak.

"Jika keputusan ini masalahnya, kenapa Ayah tidak memanggil Frans saja?" tanya Samuel yang berusaha membela dirinya.

"Memanggil Frans Hwann hanya akan sia-sia. Dia memang ketua union, tapi yang paling berpengaruh dalam mengambil keputusan di Red Thunder adalah kau," jawab Tuan Edward sambil menatap Samuel tajam.

Frans secara de facto memang mengetuai Red Thunder. Namun, sebenarnya hal itu terjadi karena Samuel yang merupakan pionir Red Thunder menolak posisi itu. Oleh karena itu, meskipun Samuel hanya seorang wakil, tetapi sosoknya tetaplah yang paling dominan di Red Thunder.

Samuel sedikit mengetatkan rahangnya. "Walaupun kecil kemungkinan mendapatkan sponsor dari Sektor 5. Aku akan berusaha untuk mendapatkan sponsor dari Sektor 4 sebagai penggantinya," tegas Samuel.

Tuan Edward tertawa sinis. "Jadi kau sangat percaya diri untuk menggaet sumber uang Sylvester?" tanyanya skeptis.

Sektor 4 merupakan sumber utama sponsor Eagle Eye selain dari Sektor 1. Banyak anggota Eagle Eye yang berasal dari sana. Misalnya saja Callana Starr, Felipe Kiehl, serta anggota terbaru mereka yang bernama Isabella Quin dan Revaldo York.

"Kami sudah bekerja sama dengan Lucia Baneffe untuk Zavesys. Dia juga memiliki banyak koneksi di Chroma. Selain itu, kita masih punya dukungan dari Orisea dan Allepon, jadi percayalah padaku," kukuh Samuel.

Tuan Edward menghela napasnya panjang sembari menimbang-nimbang pikirannya. "Baik. Aku akan coba memercayaimu kali ini."

"Tapi jika kau tidak bisa memenuhi ucapanmu maka aku akan membekukan semua properti dan sahammu," tegas Tuan Edward.

"Baik, aku akan menerimanya. Aku tidak akan mengecewakan Ayah," jawab Samuel seraya berdiri dari tempatnya.

"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, aku permisi untuk kembali ke Tower Capella," lanjutnya yang kemudian sedikit menundukkan kepalanya dan keluar dari sana.

✬✬✬

Bulan ini sudah memasuki musim panas, tetapi malam ini terasa cukup dingin. Amaryllis tengah duduk di meja makan sembari menyantap hidangan. Mulutnya mengunyah beberapa potongan buah plum. Sedangkan tangannya masih mengutak-atik tablet pemberian Samuel di atas mejanya. Amaryllis sedang berselancar di dunia digital, melihat pencitraan palsu dan beberapa omong kosong yang dibuat Centrus mengenai wilayahnya.

"Apa yang menciptakan mesin pencarian ini belum pernah ke Wanner sekali pun? Bangunan seperti ini bahkan tidak pernah ada di sana," komentarnya ketika melihat deskripsi karangan mengenai gambar bangunan beratap daun dan tembok anyaman.

"Meskipun kami pelosok, tetapi kami tidak tinggal di pedalaman," komentarnya lagi ketika membaca pertanyaan aneh dari orang Centrus mengenai apakah mereka mempunyai listrik atau memakai lampu minyak, memakai baju dari kain atau kulit binatang, dan pertanyaan yang paling parah adalah apakah mereka memelihara gajah atau tidak?

Informasi tidak tepat itu membuat Amaryllis menghela napasnya berat. Pantas saja orang Centrus memandangnya heran. Ternyata seperti ini yang mereka bayangkan tentang Wanner.

Sektor 5 memiliki listrik dan teknologi meskipun tidak selancar dan semutakhir Centrus. Mereka juga sudah memakai baju dari kain meskipun bukan dari kualitas premium, bukannya memakai kulit binatang seperti manusia purba. Dan juga mereka hanya memelihara hewan ternak, bukannya binatang liar apalagi gajah.

"Semuanya tinggal di hutan belantara? Ini juga tidak tepat," desahnya.

Walaupun Sektor 5 memang menjadi pusat agrikultur di Noffram. Namun, penduduk di sana tidak memiliki lahannya sendiri. Kebanyakan lahan sudah dibeli oleh perusahaan besar dari Centrus dan dijadikan perkebunan.

Alih-alih memelihara gajah, hutan pun sekarang semakin menipis di Wanner karena sudah dialih fungsikan lahannya. Mungkin jika ditotal hanya tinggal 30-40% hutan alami di Sektor 5. Sisanya adalah hutan buatan untuk keperluan pertanian dan perkebunan, demi memenuhi pasokan pangan untuk Noffram dan diimpor ke luar negeri.

Beberapa orang mungkin berpikiran kalau hidup di Sektor 5 itu menyenangkan. Hidup di alam hijau dan barang-barang murah untuk dibeli. Namun, semua itu omong kosong belaka.

Kenyataannya harga barang di Sektor 5 jauh lebih mahal daripada harga pasaran Noffram. Maklum saja karena semua kebutuhan harus didatangkan dari Centrus atau kota besar di luar sektor mereka. Tidak jarang mereka juga harus menggunakan pesawat terbang untuk mendatangkan barang yang mereka butuhkan dari wilayah lain. Membuat ongkos kirim menjadi sangat mahal dan mempengaruhi nilai akhir penjualannya.

Selain itu, pajak bumi yang diterapkan di Sektor 5 juga cukup tinggi. Oleh karena itu, banyak orang memilih menjadi buruh untuk mengolah tanah perusahaan daripada memiliki tanah sendiri. Biaya hidup yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penghasilan yang rendah itulah yang membuat daerah mereka sedikit terbelakang.

Ketika Amaryllis masih berkutat dengan bahan bacaannya, dia kemudian mendengar pintu apartemennya terbuka. Gadis itu tidak begitu terkejut ketika laki-laki berambut merah itu memasuki ruangan. Samuel langsung saja merebahkan tubuhnya ke sofanya.

"Kenapa kau datang kemari dengan seperti itu?" tanya Amaryllis yang bingung karena melihat Samuel yang berantakan.

"Apa kau punya minuman?" tanya Samuel balik yang kini menopang kepalanya sembari menoleh kepada Amaryllis.

"Aku hanya punya air putih dan soda," jawab gadis itu.

"Tidak ada yang lain?"

Amaryllis lantas mendekati Samuel. "Kalau yang kau maksud minuman beralkohol aku tidak punya. Apa mau aku pesankan?"

"Tidak! Tidak perlu!" sergah Samuel. "Berikan saja aku sodanya, kepalaku pusing sekali," sambungnya mendesah.

"Apa ada masalah?" tanya Amaryllis yang kemudian memberikan sekaleng soda dari lemari pendingin.

"Tidak ada, terima kasih," jawab Samuel yang kemudian meneguk soda itu.

Amaryllis kemudian duduk di sebelah Samuel. Gadis itu memperhatikan raut wajah Samuel dengan saksama. Laki-laki itu tampak sedang menyimpan bebannya sendiri.

"Besok kita akan pindah ke Gedung F Cascallustre untuk memudahkan akomodasi persiapan Venturion," ujar Samuel.

"Iya, aku tahu. Travis tadi sudah memberi tahuku, jadi aku sudah bersiap-siap," jawab Amaryllis.

"Bagus kalau begitu," ujar Samuel sembari meletakkan kalengnya.

"Apa kau mau jalan-jalan keluar? Sebelum benar-benar memulai hari yang membosankan besok?" tawar Samuel.

"Apakah boleh?" tanya Amaryllis penasaran.

"Tentu saja!" seru laki-laki itu yang kemudian berdiri dari tempatnya. "Ayo, kalau begitu kita hirup udara segar di luar dulu!"

Setelah keluar dari apartemennya, Samuel kini masih memacu mobilnya dengan cepat. Amaryllis bahkan tidak tahu kemana laki-laki itu akan membawanya. Yang bisa gadis itu lihat sekarang hanyalah daerah perbukitan yang tidak terlalu jauh dari Centrus Pusat.

Setelah beberapa saat akhirnya Samuel menghentikan mobilnya di dekat sebuah bukit kecil. "Ayo, kemari," ajak Samuel yang sudah berjalan mendahuluinya sembari mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu naik ke atas.

"Kita di mana?" tanya Amaryllis.

Amaryllis masih melihat-lihat sekelilingnya. Sebelumnya dia hanya melihat dinding porselin dan lantai marmer. Dia baru tahu kalau Centrus juga memiliki tempat yang cukup alami seperti ini.

"Wah!" ujar Amaryllis yang ternganga ketika melihat pemandangan yang disuguhkan.

Dataran yang lebih tinggi itu menampakkan luasnya Centrus dengan kilauan cahayanya. Ini sama seperti pemandangan yang biasa ia lihat dari balkonnya, hanya saja terasa jauh lebih luas dan segar.

"Aku sering kemari kalau ada waktu luang," ujar Samuel yang kini sudah duduk di atas rerumputan.

"Benarkah?"

Samuel sedikit menganggukkan kepalanya. "Kadang pikiranku kembali segar setelah bersantai di sini selama beberapa jam."

"Coba lihat jauh di sebelah utara," ujar Samuel sembari mengarahkan jari telunjuknya.

"Apa itu Sektor 1?" tanya Amaryllis yang melihat apa yang berusaha ditunjukkan oleh Samuel.

"Bukan, lebih tepatnya perbatasan Centrus Utara. Masih butuh beratus-ratus kilometer lagi untuk mencapai Acerion," koreksi Samuel.

Amaryllis tanpa sadar menggumamkan kata 'wah' melalui bibir merah mudanya. Dinding tinggi yang membatasi setiap wilayah biasanya terlihat lusuh dan kotor dengan kawat berduri dan penjagaan ketat. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Centrus karena dinding pembatas mereka selalu dibuat seterang dan sebagus mungkin.

"Apa kau masih ingat dengan perkataanku saat aku mengajakmu untuk mengikuti Venturion dulu, Amy?" tanya Samuel lirih.

"Ya?"

"Percaya padaku. Apapun yang terjadi kau harus percaya padaku," ujarnya yang membuat Amaryllis menautkan alisnya.

"Tentu saja. Aku pasti akan selalu percaya padamu. Jika tidak maka aku tidak mungkin bisa sampai di sini, Sam," jawab gadis itu dengan seulas senyumnya.

"Terima kasih, Amy," balas Samuel seraya merebahkan tubuhnya dan yang memejamkan matanya.

"Bangunkan aku kalau kau ingin pulang."

"Baiklah," jawab gadis itu yang kini duduk dengan memeluk kedua lututnya dan sedikit mengeratkan mantelnya.

Kepala Amaryllis kemudian sedikit mendongak ke atas, merasakan semilir angin yang menyentuh pipinya. Dia merasa cukup damai di sana, sama seperti saat dirinya menyendiri di tepian hutan Wanner.

Dia tidak tahu kenapa Samuel tiba-tiba menanyakan hal itu kepadanya. Namun, Amaryllis baru menyadari kalau ternyata dia sudah mempercayai Samuel hingga sejauh ini. Walaupun pada awalnya dia meragukan orang asing yang tiba-tiba saja hadir dalam hidupnya, tetapi kenyataannya orang itu sama sekali tidak berniat buruk kepadanya. Samuel justru sudah berperan penting untuk kelanjutan hidupnya.

Amaryllis menghela napasnya panjang dengan sedikit terpejam. Apalagi yang bisa ia lakukan untuk membalasnya selain mengucapkan terima kasih dan selalu percaya padanya? Tanpa Samuel minta pun, dia pasti akan percaya kepadanya.

✬✬✬

Mulmed: Zayde Wolf - Oblivion (Reimagined)

FROM Heart
Bonjour! Chapter baru sudah diupdate! Jangan lupa tinggalkan jejak ya, silahkan komen untuk membantu perkembangan cerita ini, dan kalau kalian suka cerita ini kalian bisa kasih vote dan tambahin ke perpustakaan kalian ya! Thank you and see you later~

2021 © Anna Utara 🌼

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top