12 - Goldenlin

[PERINGATAN!] Cerita ini hanyalah fiksi belaka, semua karakter, alur, serta beberapa latar dalam cerita adalah milik penulis yang tidak terlepas dari berbagai inspirasi.

Selamat Membaca!

✬✬✬

Jajaran closets yang ada di dressing room Lucia membuat Amaryllis kembali terkagum-kagum. Jika sebelumnya mereka berada di butiknya maka sekarang mereka berada di penthouse Lucia.

Pada awalnya, Amaryllis tidak mengerti gaun apa yang dimaksud oleh Samuel. Laki-laki itu sama sekali tidak menjelaskan apa pun kepadanya. Namun, setelah sampai di sana, Amaryllis jadi tahu kalau gaun itu akan ia gunakan untuk Zavesys. Salah satu babak di Venturion yang merupakan awal untuk meraih sponsor dan aset.

Venturion memiliki beberapa babak untuk mencetak skor kemenangan. Di antaranya adalah Zavesys, Acumen, Flair, Gallantry, dan Valka.

"Kenapa aku?" tanyanya kepada Samuel yang kini berdiri di sebelahnya.

"Karena kau membuat Lucia bergabung ke dalam tim," jawab Samuel sepelan mungkin.

"Aku?"

Samuel sedikit membungkuk dan mengarahkan bibirnya ke samping telinga Amaryllis. "Dia cukup sulit untuk dibujuk, tapi karenamu dia jadi mau bergabung dengan kita. Jadi, terima saja," bisiknya halus dengan mengedipkan sebelah matanya.

Sedangkan Amaryllis hanya menatap Samuel dengan tatapan penuh tanda tanya. Dia masih belum mengerti bagaimana sistem pemilihan di sana. Mengingat ini adalah babak yang penting, bukankah seharusnya anggota senior atau yang lebih menarik yang seharusnya diterjunkan?

Kenapa justru dirinya yang diikutsertakan? Dia bahkan tidak menarik dan sektornya tidak bisa menjamin apa pun untuk kemenangan mereka. Amaryllis merasa frustrasi karena menerka bahwa Clara mungkin saja kesal kepadanya karena hal ini.

Setelah Lucia mengukur badannya, dia kemudian pergi untuk mengambil beberapa contoh desain gaun yang akan ditunjukkan kepada Amaryllis.

"Sayang, coba pilih yang mana yang kau sukai. Pilih dua ya," ujar Lucia sumringah sembari menyodorkan beberapa model gaun ke depan Amaryllis.

Amaryllis membesarkan pupilnya. "Yang ini cantik sekali," pilihnya dalam gumaman takjub.

Lucia tertawa puas. "Aku tahu seleramu bagus, perfecto!"

"Tapi terlalu mencolok," komentar Amaryllis yang membuat wanita itu cemberut.

"Oh, Dear! Kau memang harus tampil mencolok!"

"Aku ingin sesuatu yang lebih sederhana. Terlalu banyak manik-manik dan kerlipan permata. Aku rasa sangat berlebihan," papar Amaryllis yang membuat Lucia memijit pelipisnya.

"Tidak! Semua orang yang memakai desainku haruslah yang paling elegan dan spektakuler! Dimulai dengan gaun Galanitemu, Amaryllis."

"Kau juga akan mengerjakannya? Dalam seminggu?" tanya Samuel sembari membenarkan duduknya.

Galanite merupakan pesta ballroom yang akan diselenggarakan sebelum Venturion dimulai. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan para anggota baru yang akan diikutsertakan dalam permainan. Para sponsor akan mulai berburu targetnya di sana, mencari siapa saja peserta yang berhasil menarik minat mereka.

"Tentu saja. Dia akan naik ke Zavesys, jadi dia harus membuat penampilan terbaiknya sejak Galanite," jawab Lucia.

"Aku juga akan membuatkan satu setelan yang senada untukmu, Sam," lanjut wanita itu.

"Aku?" tanya Samuel dengan sebelah alis yang terangkat. "Aku tidak menyangka kau murah hati sekali, Lucia," ujarnya dengan tersenyum miring.

"Atau aku bisa meminta Travis saja yang menemani Amy di Galanite," jawab Lucia.

"Tidak! Tidak boleh! Aku yang membayarmu di sini."

Lucia terbahak. "Aku tahu, hanya bercanda kok. Bagaimana Amy? Kau sudah memutuskan modelnya?"

Amaryllis masih mengelilingi model desain itu. Sebelumnya dia tidak pernah menggunakan pakaian yang mencolok dan berkilau. Dia lebih suka memakai sesuatu yang polos dan nyaman untuk dipakai.

"Kalau kau masih bingung, mari kita tinggalkan modelnya dulu," ujar Lucia yang kemudian memencet sebuah tombol untuk menunjukkan berbagai pemandangan dari Sektor 5 yang membuat mata hazel Amaryllis membulat.

"Jadi, apa yang bisa menjadi ciri khas dari sektormu, Amy? Callana pasti akan memakai banyak permata mengingat dia berasal dari Sektor 4," tanya Lucia dengan menghela napas sembari mengingat Kota Chroma yang menjadi sumber pertambangan itu

"Bukankah itu sudah jelas? Tumbuhan, pohon, atau rumput? Jika kau pergi ke Sektor 5, kau hanya akan melihat warna hijau sejauh mata memandang," jawab Samuel yang hanya ingat melihat warna hijau saja saat berada di Kota Wanner.

"Apa kau pikir aku akan membuat Amy menjadi kulit kayu yang berjalan, Sam?"

"Jika itu solusinya, kenapa tidak?" balas Samuel mengedikkan bahunya.

Lucia tambah mendengus ketika Samuel melontarkan bualannya. Sementara itu, Amaryllis masih memperhatikan hamparan hutan yang ditampilkan oleh hologram itu. Warna dan bentuk mereka tampak begitu nyata. Amaryllis bahkan baru beberapa hari berada di Centrus, tetapi ia sangat merindukan tempat itu. Tempat di mana ia bisa dengan bebas pergi kemana pun.

"Ada satu," ujar Amaryllis yang kemudian menatap Lucia.

"Apa kau pernah mendengar Goldenlin, Lucia?"

"Rasanya aku pernah mendengarnya, itu sejenis bunga kan?" jawab Lucia yang kemudian mulai mencari gambarnya di proyektor hologram.

"Oh!" sergah Lucia.

Goldenlin adalah salah satu tanaman langka dari Sektor 5. Bunga berkelopak 5 yang menyerupai bentuk bintang berwarna kuning keemasan itu tampak luar biasa. Terdapat taburan kelipan di atasnya yang mengandung luciferase-sejenis enzim yang terdapat pada kunang-kunang-sehingga membuat tanaman itu dapat menyala dikegelapan.

Sebenarnya tanaman itu diciptakan oleh para ilmuan untuk tujuan penelitian. Mereka bereksperimen untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk arena Venturion. Namun, mereka justru meninggalkan penelitian itu dan membiarkan Goldenlin tumbuh alami di Sektor 5.

Walaupun tanaman itu indah, tetapi seperti tanaman hasil rekayasa genetik lain yang pernah diciptakan. Goldenlin memiliki satu kemampuan yang cukup berbahaya, yaitu mereka dapat mengeluarkan gas beracun di malam hari yang bersifat halusinogen, pelumpuh syaraf, serta sangat sensitif terhadap api dan mudah terbakar.

Goldenlin tidak berbahaya di siang hari. Namun, ketika matahari mulai terbenam, jangan coba-coba untuk mendekati keindahan Goldenlin yang gemerlap.

"Aku belum pernah melihatnya," komentar Samuel yang kini menegakkan duduknya.

Tentu saja laki-laki itu tidak pernah melihatnya. Karena terlalu langka dan termasuk sulit berkembang biak, Goldenlin memiliki jumlah yang sangat terbatas di alam dan hanya bisa tumbuh di beberapa wilayah tertentu di Sektor 5.

"Lebih baik jangan pernah melihatnya," jawab Amaryllis.

"Aku pikir kita bisa membuat ini sebagai referensi untuk gaunku, bagaimana Lucia?" tanya Amaryllis .

Amaryllis tahu orang-orang Centrus sangat menyukai barang yang berkilau. Amaryllis tidak akan bisa menolak untuk memakai barang yang akan Lucia berikan. Jadi, setidaknya dia harus membawa salah satu ciri khas sektornya untuk ditunjukkan kepada Centrus.

"Tentu saja! Ini langsung memberikanku inspirasi untuk mendesain gaunmu! Tema musim ini adalah pancaran alam!" seru Lucia antusias.

"Kalau semangatmu menggebu-gebu seperti ini, aku jadi merasa tenang," celetuk Samuel yang membuat wanita itu menatap Samuel dengan seringainya.

"Tujuanku sekarang adalah mengalahkan Callana Starr. Aku muak melihatnya selalu berada di depan sampul majalah dan berita. Amy, aku pasti akan membuatmu menjadi terkenal!"

Amaryllis dan Samuel sudah keluar dari penthouse Lucia. Suasana justru menjadi sedikit aneh karena tidak ada pembicaraan di antara mereka.

"Jadi, tugas seperti apa yang diberikan oleh Travis? Apa dia menyuruhmu mencari tahu latar belakang, kelemahan, dan kekuatan orang?" tebak Samuel.

"Kalau kau sudah tahu, kenapa bertanya padaku?"

"Aku kan cuma mau memastikan saja. Lagi pula, itu sama sekali tidak sulit," jawab Samuel.

"Tentu saja susah. Aku tidak bisa menebak kalian dengan mudah. Terutama Frans dan Clara."

"Kau tinggal melihat catatan kami sebelumnya. Coba lihat, amati, teliti, modifikasi, dan simpulkan. Lalu tambahkan saja dengan apa yang kau lihat. Jangan terlalu ambil pusing dengan tugas semacam ini dan cobalah untuk memanfaatkan tablet yang aku berikan," saran Samuel.

Amaryllis mendesah pelan. Ia bertanya-tanya, apakah benar semudah itu? Matanya kemudian menatap ke arah bangunan tinggi yang ada di sebelah mereka. Beberapa layar hologram raksasa terpampang sangat jelas di sana. Menampilkan beberapa potret orang yang ia kenali, seperti Travis dan Samuel.

Sekali lagi matanya membulat. Jadi mereka memang benar-benar setenar itu? Para bintang Venturion yang memiliki ribuan penggemar di seluruh Noffram, atau mungkin lebih tepatnya Centrus.

Amaryllis mengedarkan pandangannya. Ia melihat beberapa orang yang masih tampak asing untuknya. Salah satunya adalah seorang wanita berambut pink blonde yang memiliki paras jelita.

"Jadi dia Callana Starr?" gumam Amaryllis lirih. Dia adalah rival pertama yang harus ia hadapi di sana.


✬✬✬

FROM the other side,

Holla, chapter baru sudah diupdate! Jangan lupa tinggalkan jejak ya, silahkan komen untuk membantu perkembangan cerita ini ya, dan kalau kalian suka cerita ini kalian bisa kasih vote dan tambahin ke perpustakaan kalian ya. Thanks and see you~❤

2021 © Anna Utara

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top