11 - Chemistry
[PERINGATAN!] Cerita ini hanyalah fiksi belaka, semua karakter, alur, serta beberapa latar dalam cerita adalah milik penulis yang tidak terlepas dari berbagai inspirasi.
Selamat Membaca!
✬✬✬
Mereka sudah selesai mengelilingi seluruh sudut gedung Red Thunder berkat arahan dari Travis. Walaupun sebenarnya Travis juga menjelaskan hal-hal kecil secara mendetail yang bahkan sebenarnya tidak cukup penting untuk dijelaskan. Namun, penjelasan panjang lebar Travis itu justru membantu Amaryllis untuk mengenal tempat itu dengan baik.
Setelah mendengarkan Travis cukup lama, Amaryllis jadi tahu kalau laki-laki itu ternyata adalah asisten mentor yang ada di sana. Sedangkan mentor Red Thunder yang bernama Tuan Edwin Flame, saat ini sedang cuti karena bertugas ke luar negeri. Pantas saja wanita tadi langsung meminta Travis untuk memandu para rekrutan baru.
Meskipun sebenarnya ketua union dapat mewakili tugas mentor, tetapi seorang asisten mentor yang ditunjuk akan mendapatkan posisi khusus di antara anggota union. Asisten mentor secara mutlak dapat menggantikan tugas mentor di union mereka. Mereka menjadi penghubung antara dewan dengan anggota. Selain itu, mereka juga berhak mengarahkan, memberikan saran, memberi masukan, dan memantau pelatihan.
"Baiklah ada yang ingin ditanyakan?" tanya Travis yang seolah sedang menjadi pemandu wisata.
"Kapan kami harus mulai berlatih?" tanya seorang anak laki-laki jangkung dengan rambut ikalnya.
"Wow, easy boy. Siapa namamu tadi?" tanya Travis.
"Thomas Wellbert."
"Thomas Wellbert. Usia 21 tahun, berasal dari Sektor 3, Kota Allepon. Aku sarankan agar kau jangan terburu-buru, oke? Kita harus mengenal satu sama lain terlebih dahulu. Baru setelah itu kita bisa membahas latihan dan lain sebagainya, tepatnya setelah Galanite," papar Travis yang kemudian menatap Amaryllis yang masih diam pada tempatnya.
"Kau tidak ada pertanyaan Amaryllis?" tanya Travis kepadanya.
Amaryllis sedikit terperangah saat mendengar namanya disebut.
Semua mata yang ada di sana menatap ke arahnya. Mereka menunggu gadis itu untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.
"Bagaimana caranya agar kami dapat mengenal anggota union dengan baik? Maksudku, kami hanya diberikan waktu selama 1 bulan untuk membangun chemistry antar anggota," tanya Amaryllis serius.
Ya. Mereka diberikan waktu kurang lebih sebulan untuk mempersiapkan diri sebelum dimulainya Venturion musim ini. Selama persiapan itu, membangun chemistry dengan anggota union akan sangat penting untuk dilakukan. Terutama bagi anggota yang akan terjun langsung ke arena. Soliditas union akan mempermudah kerjasama mereka untuk memenangkan setiap babak permainan.
"Baik, pertanyaan yang bagus. Untuk membangun chemistry kalian butuh 2 hal, yaitu kepercayaan dan saling menghormati. Maka dari itu, aku akan memberi kalian sebuah tugas sebagai awal orientasi union," jawab Travis.
"Selama 4 hari ke depan, coba cari tahu apa latar belakang, kelemahan, dan kekuatan yang dimiliki oleh anggota lain. Kalian bisa mengidentifikasinya sesuai dengan pandangan kalian masing-masing. Setelah selesai, aku akan memeriksa pekerjaan kalian," ujar Travis.
"Hanya itu?" tanya Thomas yang membuat Amaryllis menoleh ke arah pemuda itu.
"Ya, hanya itu," jawab Travis tersenyum.
Amaryllis sedikit menghela napasnya. Untuk mencari informasi mengenai para anggota baru sepertinya tidak akan sulit. Mereka pasti akan bekerja sama untuk melengkapi informasi masing-masing. Namun, untuk mendapatkan informasi dari anggota senior tampaknya tidak cukup mudah untuk dilakukan.
Dia tidak ragu tentang Samuel atau Travis karena mereka kelihatan mudah untuk digali informasinya. Namun, untuk Frans Hwann, yang notabene adalah ketua mereka saja bahkan belum terlihat batang hidungnya hari ini. Lalu Clara Winterwood, Amaryllis tidak cukup yakin kalau wanita itu mudah untuk didekati.
"Apa masih belum selesai?" sahut suara Samuel.
"Sudah kok," jawab Travis.
"Ngomong-omong, aku mendapat pesan dari Clara. Untuk rekrutan baru yang tadi datang bersamanya, kalian ditunggu di lantai dasar," ujar Samuel yang dibalas anggukan kepala oleh mereka.
"Baik, sepertinya hari ini cukup sampai di sini. Sebenarnya aku ingin kalian menyapa ketua kita, tapi sepertinya dia tidak datang hari ini. Jadi kita lanjutkan besok saja ya, hati-hati saat kembali," ujar Travis sembari sedikit melambaikan tangannya ketika mereka mulai turun ke lantai bawah.
"Bagaimana denganku?" tanya Amaryllis kepada Samuel.
"Itu tidak perlu."
"Kenapa? Apa aku bermasalah sehingga dia tidak memanggilku?" tanya Amaryllis dengan dahinya yang sedikit berkerut.
"Apa karena tadi pagi?" batinnya.
Clara tampak tidak senang dengan kehadirannya bahkan sebelum dirinya melakukan sebuah kesalahan. Apakah itu alasannya?
"Bukan begitu, justru mereka yang bermasalah sedangkan kau tidak," jawab Samuel.
"Maksudnya?"
"Daripada kau bertanya terus, lebih baik kita langsung menemui Lucia saja hari ini," ajaknya dengan menarik sedikit pergelangan tangan Amaryllis.
Gadis itu sedikit tersentak. "Untuk apa menemuinya hari ini? Aku punya tugas dari Travis!"
"Untuk mengukur gaunmu," jawab Samuel sebelum mereka benar-benar pergi dari sana
✬
✬
✬
Jendela kaca itu menyilaukan pandangan burung yang beterbangan di udara. Seorang laki-laki bersetelan kemeja polos dengan lengan yang dilipat, tengah duduk di sofa beludru merah sembari menikmati setiap tetes anggur yang ada di dalam gelasnya. Musik klasik yang mengalun merdu membuat setiap saraf yang menegang mulai mengendur. Dia tengah menikmati setiap jengkal sesi relaksasinya dengan hikmat.
"Apa Anda tidak ingin duduk, Tuan Roney?" tanya laki-laki itu kepada orang yang masih berdiri dengan kaku di depannya.
"Aku hanya kemari karena kau memanggilku, Alastair," jawab Tuan Roney seraya duduk di sisi sebrang.
Alastair sedikit terkekeh sembari menuangkan wine ke gelas yang lain. "Bagaimana dengan para rekrutan baru? Bukankah Anda baru saja kembali dari basis union kami?" tanyanya sambil memberikan segelas wine kepada Tuan Roney.
"Terima kasih," ujar Tuan Roney saat menerima gelasnya.
"Aku hanya menyapa mereka sebentar. Setelah itu, aku langsung menyerahkan mereka kepada William dan Callana. Mereka lumayan berbakat, seperti yang kau harapkan," sambungnya dengan menarik sudut bibirnya.
Alastair tersenyum bangga. Dia kembali meneguk sedikit anggurnya. "Syukurlah kalau begitu, berarti danaku tidak sia-sia."
"Tapi kenapa kau tidak menemui mereka hari ini? Callana mengomel padaku karena kau tidak datang," tanya Tuan Roney.
"Aku ada urusan penting hari ini," jawab laki-laki bermata biru itu.
"Urusan apa yang tampaknya lebih penting daripada hari orientasi rekrutan baru?" tanya Tuan Roney dengan sebelah alis yang terangkat.
Alastair beranjak dari tempat duduknya. Dia mulai berdiri ke sisi jendela sembari melipat tangannya ke depan dada. Mata birunya mengamati pemandangan metropolitan Centrus yang sangat memanjakan mata.
"Aku baru saja membuat kesepakatan dengan Frans Hwann," jawab Alastair yang hampir membuat Tuan Roney tersedak oleh anggurnya.
"Kesepakatan?" tanya Tuan Roney. "Apa itu menarik?"
"Hanya kesepakatan antar teman," jawab Alastair seraya membalikkan badannya.
Tuan Roney tahu betul mengenai kesepakatan apa yang tengah dibicarakan oleh Alastair. Tentu saja apalagi yang akan dibicarakan oleh dua orang ketua dari dua buah union besar? Mereka pasti membahas sesuatu yang berbau tentang pemindahan aset. Membayangkannya saja sudah membuatnya merinding.
"Aku dengar salah satu anggota baru Red Thunder adalah gadis yang berasal dari daerah pinggiran," ujar Alastair tiba-tiba.
"Itu benar."
"Bagaimana dia? Bukankah Anda menjadi salah satu dewan yang bertugas saat perekrutannya?" tanya Alastair yang terdengar penasaran.
Tuan Roney mengangkat alisnya. "Dia sama seperti yang lainnya. Menarik dan cukup berbakat untuk menghibur para dewan," jawabnya seraya meminum anggurnya.
Alastair lantas berjalan mendekati meja kerjanya. Dia menekan salah satu tombol di keyboard untuk menampilkan hologram dokumen bersegel Cascallustre.
"Amaryllis Heath, bukankah itu namanya?" gumam Alastair.
Tuan Roney berusaha menelan ludahnya keras-keras. Berkas yang ada di hadapannya saat ini adalah berkas rekruitmen Amaryllis Heath. Sebuah berkas yang hanya boleh diakses oleh dewan dan union yang bersangkutan.
Tuan Roney tidak penasaran dengan bagaimana Alastair mendapatkan berkas itu. Ketua Eagle Eye itu sudah jelas memiliki koneksi yang cukup luas di Cascallustre. Tidak aneh jika Alastair dapat mengakses beberapa data yang rahasia, mengingat ia adalah kesayangan para dewan dan pemerintah Centrus. Otoritas yang dimiliki Alastair bahkan jauh lebih tinggi daripada miliknya yang notabenenya adalah seorang mentor.
Tuan Roney kembali mengerutkan keningnya. Dia hanya merasa heran akan sesuatu. Tidak biasanya Alastair tertarik dengan orang yang tanpa pengaruh, kecuali laki-laki itu melihat sesuatu dari mereka.
"Sepertinya kita memiliki chemistry yang kuat. Aku sudah berusaha untuk mencari tahunya sendiri, sebelum meminta Anda melanggar kode etik," ujar Alastair dengan senyuman miring seraya duduk kembali di sofa beludru.
"Kenapa kau ingin tahu tentang rekrutan union lain?" tanya Tuan Roney yang membuat Alastair tertawa.
"Aku hanya merasa penasaran saja. Gadis itu tidak punya koneksi lain di Centrus, tapi dia berhasil mendapatkan nilai sempurna hanya untuk percobaan perekrutan. Kira-kira apa yang sudah ia lakukan sehingga mentor kami terkesan?" jawab Alastair menyeringai sembari memperlihatkan skor yang Roney berikan. "Lihat! Anda saja tidak memberikan nilai 8 untuk rekrutan unionku, tapi malah memberikan 9 untuk Red Thunder?" tanyanya dengan nada sinis.
"Kenapa kau tertarik dengan gadis desa sepertinya?" tanya Tuan Roney dengan memicingkan mata.
Alastair mencondongkan tubuhnya ke depan sembari menopangkan kedua tangannya ke atas meja. "Aku tertarik padanya karena dia kelihatannya berhubungan langsung dengan Samuel Raedeen."
Mendengar jawabannya Alastair membuat Tuan Roney tertawa keras. "Kalau begitu, kenapa kau tidak tanya kepada informanmu saja? Sepertinya mereka tahu lebih banyak mengenai apa yang membuatmu penasaran."
Alastair tersenyum miring. "Untuk apa informan, jika aku punya mentor yang tahu segalanya."
Tangan Alastair kemudian membuka dokumen lain yang berada di bawah berkas Amaryllis. Sebuah dokumen yang membuat Tuan Roney terdiam cukup lama.
Surat perjanjian pengalihan dan merger union Red Thunder.
Tuan Roney tertawa sinis sembari menatap Alastair dengan penuh tanda tanya.
"Apa maksudnya ini, Al?" tanyanya kesal.
"Frans datang untuk menawarkan sesuatu yang menggiurkan. Dia ingin mengalihkan asetnya padaku," jawab Alastair tersenyum kecil.
"Sebenarnya, aku bisa saja menyetujui perjanjian ini sebelum Venturion dimulai. Setidaknya Red Thunder tidak akan merugi jika bubar lebih awal." Laki-laki itu mengetukkan pointernya beberapa kali. "Tapi permainan akan terasa kurang seru jika lawannya kurang," imbuhnya menyeringai.
"Apa kau berusaha mengancamku sekarang?" desis Tuan Roney.
"Tidak. Aku hanya memberitahumu, Tuan Roney. Aku bahkan tidak sedang menodongkan senjataku seperti saat aku berada di arena. Bagaimana bisa Anda menyebut ini sebagai ancaman?"
Tuan Roney sedikit berdehem. Posisinya saat ini sangat tidak menguntungkan. Walaupun ini bukan tentangnya, tetapi ini menyangkut union yang pernah ia besarkan selama beberapa tahun terakhir.
Walaupun Red Thunder akan bergabung dengan union yang lebih besar, tetapi semua sponsor, aset, dan properti yang mereka miliki akan dibekukan sementara dan dialihkan kepemilikannya. Selain itu, persiapan Venturion juga sudah mencapai 95%. Jika sampai ada masalah di detik-detik terakhir persiapan maka akan terjadi kekacauan di sekitar sponsor atau bahkan Noffram.
Kalau hal itu sampai terjadi, bukan Alastair yang akan disalahkan karena menyetujui perjanjian itu, melainkan dirinya yang akan disalahkan karena tidak bijak dalam membimbing anak didiknya. Karirnya dikancah Venturion akan dipertimbangkan lagi oleh para dewan dengan serius. Satu goresan kecil kesalahan, tidak hanya akan merugikan dirinya, melainkan juga Centrus. Dewan dan pemerintah pasti tidak akan tinggal diam.
"Bagaimana, Tuan Roney?" tanya Alastair.
Tuan Roney dengan memejamkan matanya sesaat. "Apa yang ingin kau ketahui?" tanyanya dengan menghela napas berat.
"Aku tahu kalau Anda pasti akan membuat keputusan yang bijak," jawab Alastair yang merasa puas.
Alastair menarik sedikit tempat duduknya lalu menatapnya saksama dengan tersenyum lebar. "Aku ingin tahu, semua hal yang Anda ketahui. Dimulai dengan gadis ini, Amaryllis Heath."
✬✬✬
🎵Hold On To Me - Svrcina X Hidden Citizen
✬Hai semua~ Jangan lupa jaga kesehatan ditengah pandemi ini ya, stay healthy, wear your mask, wash your hands, and eat nutritional foods ❤
Jangan lupa untuk voment di bawah ya... Bis morgen ~ ❤ and see you~
2021 © Anna Utara 🌼
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top