Ketiga setan itu tersenyum penuh makna namun di mata Music senyum mereka itu seperti senyum psychopath yang menemukan mangsanya dalam keadaan lumpuh total dan tak bisa berlari kemana saja.
"Ge-gengs ka-kalian ma-mau nga-ngapain?" Tanya Music terbata karena takut. Ketiganya hanya diam sambil memperlebar senyum mereka.
"TANGKAP!!!!"
"GGGYYYAAAHHHHHH!!!!"
.
.
.
.
.
.
Diabolik Lovers punya ©Rejet.
Cerita punya kami.
Warning: OOC, OC, Absurd, Horror, Thriller, Mystery
Happy Reading and Heart-heart:)
.
.
.
.
.
.
Music menghela nafas saat melihat pantulan dirinya di cermin. Akhirnya setelah 5 tahun menjadi tomboy untuk pertama kalinya dia menjadi perempuan menawan hari ini.
"Jika saja ini bukan ulah trio setan itu!!!" Music mengumpat dalan hati sambil mengepalkan tangannya menahan amarah. Manic caramelnya menatap tajam ke arah Najwa, Liza dan Reno yang tertawa terpingkal di belakang.
Asem emang :)
Najwa melihat jam tangan khayalannya lalu mengangguk sok serius, "Oke dalam 5...4...3...2...1"
Ting Tong
"Wow tepat waktu" Gumam Music takjub namun tubuhnya malah di dorong oleh ke tiganya menuju pintu. Music mendengus kasar untung mereka ini setan kalo enggak mungkin udah dia jitak.
Ceklek
"Apakah ini rumah Instramentra?" Tanya pemuda yang kemarin bertabrakan dengan Music, Reiji.
Music mengangguk dan tersenyum sopan, "Benar san apakah kalian anak dari teman ayah saya? Beliau berkata akan ada 6 pemuda yang akan datang ke rumah dan beliau berkata marganya Sakamaki apakah benar?" Tanya Music sopan sambil tersenyum lembut masih berusaha sopan.
"Lidahku terbelit njer" Batin Music sabar.
Reiji mengangguk, "Benar kami adalah Sakamaki tersebut dan Anda pasti nona Musical?"
"Ya Anda benar kalau begitu mari masuk ke dalam tak baik membiarkan para tamu terus berdiri di luar" Ujar Music mempersilakan dan membuka pintu utama. Mereka semua masuk dan segera duduk di sofa ruang tamu.
Najwa terkekeh saat melihat raut wajah marah Music yang ditujukan kepadanya. Dia hanya mengangkat bahu dan menunjuk ke arah meja kecil di samping tangga.
Ada 7 cangkir teh dan teko yang masih mengepulkan uap panas. Music mengerti maksudnya lalu membawa nampan itu menuju ruang tamu.
Najwa menghampiri Liza yang duduk di tangga, "Aku yakin Music akan memarahi kita setelah ini"
"Ya jika dia tahu kalau yang kita buat itu teh darah dan aku penasaran bagaimana reaksi mereka" Kata Liza lalu mendengus. Najwa yang ada di sampingnya terbatuk tak percaya, dia menatao intens ke arah Liza yang hanya tersenyum tanpa dosa.
Music menuangkan teh itu dan menyajikannya di hadapan mereka berenam. Awalnya dia agak kaget saat mengetahui teh-nya berwarna merah namun segera dia tepis saat ingat bahwa Wave juga suka meminum teh merah.
"Terima kasih"
Music mengangguk kecil lalu kembali pergi menuju ke dapur untuk mengambil makanan ringan yang telah di siapkan Reno.
Di dapur Reno terlihat sangat santai sambil memainkan pensil yang ada di dapur sampai tak menyadari kedatangan Music, "Hati-hati loh Cal"
Music menoleh ke arahnya dengan tatapan binging serta minta penjelasan. Reno memutar bola matanya malas, "Mereka vampire"
"Ayolah! Ical muak mendengar kalian berpendapat mereka vampire! Mereka hanya tamu biasa ingat? Hahh Ical benar-benar tak tahu bagaimana jalan pikiran kalian" Desahnya sambil memijat pelipisnya yang berdenyut. Sungguh dia merasa kepalanya akan pecah saat itu juga jika terus mendengar perkataan yang sama setiap harinya.
"Tapi itu benar Cal!" Seru Reno tak terima.
"Udah ya! Ical nggak mau bahas ini lagi! Kalau sampe kalian bahas ini lagi Ical bakal putus kontrak sama kalian!" Dan setelah mengatakan itu Music kembali ke ruang tamu dengan membawa nampan makanan ringan. Wajah masamnya masih terlihat merasa sangat marah.
"Apa semua baik-baik saja?" Tanya Reiji saat Music telah duduk di single sofa. Music mengangguk sekilas lalu menatap mereka semua.
"Kalau boleh tahu siapa saja kalian?"tanya Music.
" Yang pertama adalah Shu yang beranbut blonde keorenan di atasnya kedua adalah saya Reiji ketiga Ayato yang berambut merah ke empat Kanato yang membawa boneka yang ke lima adalah Laito yang memakai topi fedora dan yang terakhir Subaru berambuy soft pink" Sahut Reiji memperkenalkan semua saudaranya. Music hanya menganggukkan kepalanya tanda paham dengan semua itu.
"Tapi tunggu..kenapa Music merasa tak asing dengan nama-nama itu ya? Ah mungkin hanya kesamaan semata"
****
Pagi hari berikutnya, Music bangun dan segera menuju kamar mandi. Dia harus cepat-cepat bersiap agar bisa datang ke sekolah lebih awal.
Tapi ya mau gimana lagi, orang jam aja udah nunjukin angka 06.30 dan sekarang hari rapotan! Hari yang menakutkan bagi seluruh murid.
Setelah di rasa semua siap, dia segera mengambil papan skeatboard miliknya dan berlari ke menuju pintu kamarnya dan saat hendak di buka dia menemukan sesosok penampakan di hadapannya-
"Mau kemana kau?"
"AAARRGGGHHHHH!!!!"
Music berjengkit kaget seraya berteriak, tak lama dia menghembuskan nafasnya ternyata yang di depan kamarnya adalah Reiji yang sepertinya hendak membuka pintu kamarnya.
"Lo itu ya!! Bikin orang jantungan aja! Untung nggak Music tabok pakek skeat lo?!" Sembur Music marah masih mencoba untuk menenangkan jantungnya yang berdetak kencang setiap liat kamu~/plakk
"Kau kau ke sekolah? Ayo ikut aku, orang tuamu telah menyuruhku mengambil rapot milikmu karena mereka semua telah pergi dari tadi pagi" Perintah Reiji lalu meninggalkan Music yang melongo di depan kamarnya
Tunggu.....
"APA?!!!!!" Music berteriak kaget membuat dirinya malah di lempar gumpalan kertas ke arahnya
"Diem napa!" Music menoleh ke kanan dan mendapati Ayato lah yang melempar dirinya dengan gumpalan kertas. Eh gumpalan kertas itu....
"TUGAS GUE!!!!!!"
"BERISIK!!!!!"
"GUE SANTET LO NGOMONG BERISIK LAGI!!"
"SOK IYE LO TONG!!!!"
"KALIAN BERDUA DIAM LAH!"
Keduanya terdiam takut karena bentakan Reiji tadi.
"Ni orang lebih serem daripada setan yang lusa Music liat"
Music menghela nafas lalu menggulung lengan bajunya, "Oke ayo berangkat! Udah terlambat gue" Ujarnya lalu berjalan dahulu dan di ikuti oleh Reiji di belakangnya.
🌾🌾🌾
SMA Nusantara pagi itu telah ramai dengan berbagai kendaraan para orang tua murid. Ada yang bawa mobil lah, motor lah, jet pack lah dan yang paling parah ada helikopter di halaman sekolah.
"Muka gile helikopternya si Ivan ini pasti" Batin Music kaget melihat penampakan helikopter tersebut setelah turun dari mobil pribadinya yang di kendarai Reiji.
Dia nggak bisa bawa mobil soalnya:v
"Kelasmu yang kemarin?" Tanya Reiji saat mereka berjalan menuju gedung sekolah. Music mengangguk singkat. "Btw kenapa Reiji kok bisa tau Music sekolah disini?"
"Orang tuamu yang memberitahukannya" Jawab Reiji datar sementara Music hanya membulatkan mulutnya paham.
Music
Perjalanan menuju ke kelasku sih nggak lama tapi masalahnya ini tuh hari rapotan! So pasti banyak orang yang ngehalangin jalan kita ke kelas kek gini.
"Kakak! Namanya siapa? Kakak apanya Music? Sepupu ya?" Tanya salah satu chili di sekolah. Walau sekolahku ini mayoritas suka anime tapi nggak menutup kemungkinan ada chili-chili pedes berkeliaran.
"Ekhem, jalan saja terus" Ucapku mencoba menghiraukan Chili itu. Dan tetap berjalan tapi masalahnya kok tiba-tiba semua cewek di koridor ini pada ngeliatin Reiji kagum, tersepona eh terpesona sama kaget sih? Menurutku mukanya biasa aja terkesan terlalu datar menurutku kek kanebo kering malah :v
Jadi heran deh apa yang ngebuat mereka kek gitu. Dan kalau aku boleh milih aku bakal milih kak Laito yang pantes di sanjung. Kenapa? Dia orangnya riang, asyik, suka senyum pula! Dia juga baik loh! Kemarin waktu aku perang makanan sama kak Ayato aja kak Laito datang bawa Macaroon banyak dan aku dikasih! Emang tipe kakak idaman deh!
Kami pun sampai di kelasku dan semua orang tua dan temen-temenku udah pada ngumpul di dalam. Tanpa babibu lagi aku dan Reiji pun ikutan ke dalam dan mencari tempat duduk.
"Widih berangkat ma cogan nih sapa tuh Cal? Pacar baru lo?" Tanya Indri dia sohib gue yang suka sama Kanade di Angel Beats bahkan waktu itu aku nggak sengaja ngebuka tasnya ada dakimura Kanade! Hampir naked pula! Untung waktu itu ketemu aku kalau ketemu yang lain? Bisa di arak keliling sekolah nanti.
Aku tertawa kecil lantas memukul bahunya pelan. "Ya kali pacar Music, pacar Music kan masih SMP" Jawabku, yang kumaksud adalah Nagisa yang ada di Ansatsu Kyouhitsu
Duh jadi keinget waktu Koro-sensei dibunuh Nagisa yang bikin gue banjir air mata di kamar bareng tiga semprul :v
"Itona mana Itona?!" Seru Devan dia yang jadi Kayano di kelas.
"Ayato woy!" Sahut ku sambil terisak, duh jadi inget lagi kan:v
Someone Music minta tisu! Mata Music bocor nih >:V
"Oh ya Ayato mana tuh anak? Katanya mo bantu gue sama Neji bawa jajan" Tanyanya lagi. Aku ngangkat bahuku tanda tak tahu. Toh yang penting sekarang adalah gimana caranya ni air mata berhenti mengalir kan malu:v
"Kau kenapa?" Tanya Reiji yang ngebuat aku kaget. Dia ngelirik ke arahku yang masih berusaha nahan air mata.
"A-ahaha eng-enggak cuma nostalgia sama Koro-sensei" Jawabku sambil tertawa garing. Dia mengangguk singkat dan memberikan sapu tangan miliknya mungkin?
"U-uh? U-untuk? "
"Lap air matamu kau seperti anak kecil yang tersesat di pasar malam saja" Suruh nya sambil memalingkan mukanya. Apakah dia--!?
TSUNDERE?!!!
Uwwaahh!! Ternyata orang tsundere lebih imut daripada yang di anime!!
Imut banget!!!!!
Kalo aja aku nggak inget kalo Reiji ini cowok mungkin sekarang dia udah kupeluk sangking gemesnya sama mukanya!
"Fugaku-sensei mau dateng coy!!!"
"Oi! Oi! Karma! Kas lo belum bayar!"
"Kise!!! Balikin jajan gue!!!!"
"ITONA!! EH SALAH! AYATO!!!!! MANA LO?!!! MUNCUL LAH ENGKAU WAHAI KEPALA TOMAT!!!"
"Sasuke!!!"
"Kotori!!!!"
Yah ini lah kelasku. Kelas yang isinya para Otaku semua, yang punya nama panggilan sendiri-sendiri, yang punya banyak cerita, yang punya ah! Pokoknya kelasku ini da best lah pokoknya!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top