제 2 회

"The farther you get,
I try to go closer to you.
The more I hurt,
I keep wanting you more and more."
(Kim Sunggyu - Because)
***





Jam diponsel Chorong sudah menunjukan pukul 10.15 malam. Sudah waktunya untuk menutup kafe hari ini. Suasana kafe juga sudah mulai sepi. Meninggalkan Chorong, Eunji dan Naeun yang tengah membersihkan kafe tersebut. Mengepel, lalu mengelap meja-meja yang dingin diterpa angin malam.

Naeun masih saja menatap Chorong sinis, membuatnya merasa sedikit tidak nyaman. Ia ingin balas menatap Naeun, namun perasaannya seperti ketakutan. Ia hanya bisa menunduk sambil terus mengepel lantai dengan tergesa-gesa.

Lima menit kemudian, semua pekerjaan akhirnya selesai. Chorong segera keluar bersama Eunji. Meninggalkan Naeun didalam sendiri karena ia biasa pulang bersama si pemilik kafe, Woohyun.

Kebetulan, rumah Chorong dan Eunji searah. Tapi, Eunji tiba lebih dulu didepan rumahnya yang cukup besar. Tidak seperti rumah milik Chorong. Eunji melambaikan tangannya kearah Chorong, saat yeoja cantik itu sudah tiba didepan pintu rumahnya. “Sampai jumpa lagi besok.” teriaknya bersemangat.

Ne, Eunji-ssi. Annyeong.”

Eunji sudah masuk kedalam rumahnya, Chorong kembali melangkahkan kedua kakinya menyusuri jalan yang sedikit sepi dan temaram menuju rumah atapnya.

Setibanya didepan tangga yang akan membawanya naik menuju rumahnya, langkah kaki yeoja cantik itu terhenti, saat pandangannya melihat sebuah mobil sport hitam berhenti didepan sebuah rumah yang besar berlantai dua yang terletak tepat disamping rumahnya. Seorang namja yang tidak asing baginya keluar dari dalam mobil, diikuti seorang yeoja cantik yang juga sangat ia kenal.

“Tuan Nam dan Naeun tinggal bersama?” gumamnya bingung.

Chorong lalu buru-buru menaiki anak tangga menuju rumahnya, karena mereka ternyata menyadari keberadaan Chorong disana.

***

Sementara itu, Naeun terlihat begitu gusar saat memasuki rumah besar yang ternyata adalah milik Woohyun itu. Langkahnya terhenti didepan jendela kaca besar dilantai dua yang menghadap langsung kearah rumah Chorong. Ia cemas.

Waegeurae, Naeun-ah?” tanya Woohyun, yang tiba-tiba datang menghampirinya dan berdiri tepat disamping yeoja cantik itu sambil melipat kedua lengannya diatas dada.

Naeun mengalihkan pandangannya kearah Woohyun. “Oppa, apakah kau merasakan apa yang aku rasakan saat melihat yeoja itu?” tanya Naeun.

Woohyun bungkam. Pandangannya masih terus fokus pada seorang yeoja yang saat itu baru memasuki rumahnya. “Ya. Yeoja itu berbeda. Aku sampai tidak bisa menahan keinginanku sendiri. Aroma darahnya terasa begitu lezat.” ujar Woohyun, masih memandangi Chorong yang saat itu sudah masuk kedalam rumahnya.

“Apakah tidak apa-apa, oppa? Aku hanya khawatir, kalau aku tidak bisa menahan naluriku sendiri.” Naeun mulai resah.

Woohyun lalu tersenyum, menatap manik hazel milik Naeun. “Tidak apa-apa. Aku yakin kau bisa mengendalikan nalurimu dengan baik. Sebaiknya kau kembali kekamarmu, Myungsoo sebentar lagi akan pulang. Aku bisa dimarahi kalau jam segini kau belum masuk kedalam kamar.”

Naeun menganggukkan kepalanya menurut. Yeoja cantik itu lalu segera pergi kedalam kamarnya yang terletak tidak terlalu jauh dari jendela kaca besar itu.

Woohyun kembali mematung ditempatnya. Melihat kearah rumah atap yang berada tepat dihadapannya itu. “Yeoja yang unik.” gumamnya, lalu pergi masuk kedalam kamarnya.

Nam Woohyun. Seorang namja tampan dan dingin. Pemilik kafe tempat dimana Chorong bekerja. Woohyun bukanlah manusia seperti kebanyakan manusia yang lainnya. Ia berada diantara yang hidup dan yang mati. Ia adalah vampire.

Tahun 1828, Woohyun terjangkit sebuah virus yang membuatnya kesulitan untuk bertahan hidup. Seluruh keluarganya meninggal karena wabah virus tersebut. Sang dokter pribadi, yang tenyata adalah seorang vampire, terpaksa merubah Woohyun menjadi vampire juga, karena ia ingin menyelamatkan Woohyun yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri. Dia adalah Tuan Nam.

Tuan Nam lalu mengangkat Woohyun yang awalnya bernama Kang Woobin, sebagai anaknya. Mereka berduapun meninggalkan Austria untuk memulai hidup barunya di Seoul. Namun, pada tahun 2001, Tuan Nam meninggal karena perdebatan akan peraturan baru sesama vampire. Ia mencetuskan kepada kepala vampire, Kim Sunggyu, untuk berhenti membunuh manusia dan hidup tenang berdampingan, namun sang tetua tidak menginginkan hal tersebut, hingga akhirnya, pembantaian itupun terjadi. Beruntung Woohyun bisa lolos dari pembantaian yang akhirnya menewaskan appa-nya itu.

Hingga detik ini, Woohyun selalu memantau pergerakan dari sekawanan vampire yang telah membunuh appa-nya itu. Terakhir kali ia mendengar dari dongsaeng-nya, Myungsoo, yang ternyata adalah seorang dokter, peneliti dan juga ahli dalam hal yang berbau cyber, kalau sekawanan vampire itu masih menetap dikawasan Seoul.

Dendamnya masih membara. Ia sungguh ingin menghancurkan para vampire itu untuk menebus ambisinya membalaskan dendam atas kematian appa-nya.

Hingga sampailah ia pada titik ini. Namun fokusnya kini mulai terganggu karena hadirnya Chorong. Yeoja cantik yang ia temui dikafenya, dan sekarang adalah tetangga barunya.

Aroma darah yang ada ditubuh Chorong sangat menggiurkan baginya. Meskipun ia sudah bersumpah untuk tidak lagi membunuh dan berusaha untuk bertahan hidup dengan mengkonsumsi darah binatang. Seperti vegetarian yang tidak pernah menyentuh daging. Begitulah kenyataan yang kini Woohyun alami.

Nalurinya sungguh sulit untuk dikendalikan saat ia berada didalam ruang kerjanya bersama Chorong tadi sore. Aroma itu membuat insting membunuhnya bangkit. Sekuat tenaga ia mencoba untuk menahan hasrat itu dan memfokuskan pikirannya. Itu terasa begitu sulit untuk Woohyun jalani.

Sebenarnya, ia tidak ingin menerima yeoja cantik itu untuk bekerja ditempatnya, karena khawatir kalau ia tidak lagi bisa menahan hasrat membunuhnya itu. Namun alih-alih menolak, ia justru malah menerima yeoja itu untuk bekerja ditempatnya. Aroma yang yeoja itu tebarkan seolah menjadi candu baginya. Seperti magnet yang terus menarik dirinya untuk selalu berada disisi yeoja itu.

Dan, hal itu nyatanya berhasil membuat Woohyun bingung dan pusing. Ia mengurut pangkal hidungnya.

Cklek

Pintu kamarnya terbuka. Seorang namja tampan masuk kedalam ruangan itu tanpa menunggu persetujuan dari sang pemilik kamar, karena itu yang biasa ia lakukan setiap hari.

Hyung, apakah Naeun sudah kembali kedalam kamarnya?” tanya namja itu.

Woohyun menghentikan aktifitas mengurut pangkal hidungnya, lalu menatap kearah namja tampan dihadapannya itu dengan sedikt kesal. “Eumh. Dia sudah berada didalam kamarnya, dan aku sudah menguncinya.” ujar Woohyun malas, lalu bangkit dari duduknya. Ia berjalan menuju jendela besar didalam kamarnya. Menghadap langsung kearah Namsan Tower yang terlihat begitu indah malam ini.

“Benarkah? Terima kasih, hyung.” Namja itu lalu berjalan mendekati Woohyun. Ikut berdiri disana sambil menikmati pemandangan malam yang indah.

“Kenapa kau masih saja mengurung Naeun seperti itu? Kau tidak kasihan padanya? Bagaimanapun juga, dia sudah mulai terbiasa dengan status barunya sebagai vampire. Dia tidak akan melukai manusia seperti dulu lagi.”

Namja itu tersenyum. “Tidak, hyung. Aku tidak ingin mengambil resiko itu lagi. Meskipun sudah lama aku merubahnya, namun aku masih belum bisa membiarkannya bebas. Aku hanya takut ia akan membunuh lagi.”

“Myungsoo-ya.” Woohyun mulai meninggikan suaranya. Mengalihkan pandangannya pada namja tampan yang kini berdiri disampingnya, Myungsoo. “Bagaimanapun juga kau harus percaya padanya seperti dia yang salalu percaya padamu. Aku hanya tidak tega membiarkan dia terkurung didalam kamar hingga siang hari.”

Myungsoo mengacak surai kecoklatannya gusar. “Aku hanya ingin melindunginya saja, hyung. Aku bahkan tidak bisa mengawasinya selama 24 jam full karena pekerjaanku dirumah sakit menyita semua waktuku. Aku tidak bisa meninggalkan rumah sakit, karena disana adalah tempat aku membuat obat baru untuk kita bertahan hidup tanpa harus membunuh manusia lagi.” ujar Myungsoo panjang lebar.

Myungsoo juga seorang vampire. Sama seperti Woohyun. Woohyun terpaksa merubah Myungsoo menjadi vampire karena tidak ingin kehilangan sahabat baik yang salama ini mengurusnya saat appa-nya meninggal. Myungsoo mengalami kecelakaan saat ingin pulang dari rumah sakit 5 tahun yang lalu, dan Woohyun langsung merubahnya menjadi vampire karena luka yang myungsoo alami terlalu parah, hingga tidak akan bisa terselamatkan lagi.

“Terserah kau saja, Myungsoo-ya. Aku lelah menasehatimu yang keras kepala.” ujar Woohyun sedikit kesal. “Ah, berhati-hatilah pada yeoja yang tinggal disebelah. Dirumah atap itu.” sambungnya.

Myungsoo mengernyit bingung. “Wae?

“Aroma darah yeoja itu sungguh sangat menggiurkan. Aku saja hampir tidak bisa mengendalikan naluriku sendiri. Begitupun dengan Naeun. Yeoja itu sekarang bekerja dikafeku.”

Mwo?” kedua netra Myungsoo melebar. “Kau bilang padaku untuk berhati-hati padanya, tapi kau malah menempatkannya disana? Kau mau bunuh diri, hyung?” myungsoo mulai mengoceh. Pasalnya, ia sungguh merasa bingung dengan jalan pikiran hyung-nya itu. Yeoja itu sangat berbahaya, ia bisa saja membuat Woohyun ataupun Naeun membongkar identitasnya sendiri karena tergiur dengan aroma darah yeoja itu.

Woohyun membuang napasnya kasar. “Aku sendiri tidak mengerti mengapa aku begitu saja menerimanya bekerja disana. Aku sungguh tidak bisa menahan hasratku sendiri, Myungsoo-ya. Seperti ada magnet yang terus menarikku untuk tetap berada disampingnya. Aku sepertinya sudah kecanduan.” Woohyun tersenyum getir diakhir kalimatnya.

“Kau bodoh, hyung. Bagaimana kalau Naeun sampai tidak bisa mengkontrol keinginannya? Aku sepertinya salah, karena sudah menitipkan Naeun padamu.” dengus Myungsoo sebal.

Woohyun menoleh pada Myungsoo. “Yak!” ia berteriak kesal. “Kalau kau khawatir dengan yeoja chingu-mu, seharusnya kau bawa saja dia kerumah sakit. Tidak perlu menitipkannya kepadaku. Aku menyesal sudah menyelamatkanmu dulu.”

Hyung, semakin lama, kau semakin bodoh.” ujar Myungsoo tak kalah kesal. “Dirumah sakit terlalu banyak bau darah. Itu sangat berbahaya untuk vampire baru seperti Naeun.”

Woohyun terdiam. Benar apa yang dikatakan Myungsoo. Mengapa ia tidak berpikiran sampai kesana? Sepertinya ia memang benar-benar bodoh. Woohyun mengumpat dalam hati akan kebodohannya, lalu segera mendorong Myungsoo keluar dari dalam kamarnya. “Pergilah, aku mau istirahat.” teriak Woohyun dari balik pintu yang sudah tertutup.

***

Chorong menghela napasnya gusar. Pikirannya masih saja melayang seputar wajah namja itu, Nam Woohyun. Sikapnya yang dingin dan acuh, membuatnya semakin penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam soal kehidupan namja tampan yang sudah menarik perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya pada bingkai foto yang terletak dikafe tersebut.

Bukannya sok ingin tahu atau ingin menjadi stalker. Sungguh, itu bukan kebiasaan Chorong, apalagi Woohyun adalah orang yang baru ia kenal. Ia hanya memiliki perasaan yang sulit untuk dijelaskan. Yang memaksanya untuk terus dekat dengan namja itu dan mengetahui tentang kehidupannya yang dikatakan misterius itu.

Chorong membolak-balikkan badannya diatas kasur lantai seperti ikan yang tengah digoreng. Ia mencoba untuk memejamkan kedua matanya, namun tetap saja hatinya gelisah. Meskipun kamarnya sudah gelap, hanya diterangi dengan lampu tidur yang meremang, namun tetap saja itu tidak bisa membuat Chorong terlelap.

Ia mendudukkan tubuhnya diatas kasur. Pandangannya jatuh pada sepasang manik hitam yang tengah menatapnya didalam kamarnya. Kedua netra yeoja itu membulat. Ia mengenal namja itu. Lalu ia segera menekan stop kontak yang terletak disamping kasurnya untuk menyalakan lampu kamarnya

Ceklek

Kamar itu sudah terang, namun sosok namja itu sudah tidak ada lagi disana. Tepat disamping jendela kamarnya.

“Aneh. Apakah aku bermimpi?” Chorong mengernyitkan dahinya bingung. “Tidak. Aku bahkan belum tidur. Jelas sekali kalau aku melihat Tuan Nam disana. Berdiri memperhatikanku. Apakah aku sudah tidak waras? Ah, ini menyebalkan.” Chorong kembali mematikan lampu kamarnya. Menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Berusaha untuk mengenyahkan pikirannya tentang namja tampan yang telah menarik perhatiannya itu.

***

TBC

Chap 2 akhirnya nongol...
Kkkkkk
Gimana dichap ini?
Masih garing yak?
Mian kalo bikin kalian jd boring. 😭😭😭

Yasudahlah, jangan lupa tinggalkan jejak kalian yeoreobun... 😘❤

Salam,
Aurelia
19 Maret 2017

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top