Chapter 7
☆CHAPTER 7 : Perasaan (?)
_[HAPPY READING]_
.
.
.
Pagi hari yang cerah di minggu pertama masuk sekolah yaitu di hari senin, semua murid pun pergi ke sekolahnya masing masing tak terkecuali tenten dan juga ino yang saat ini sedang berjalan memasuki sekolahnya. Tak sengaja mereka berdua pun berpapasan dengan gempa dan juga taufan saat memasuki sekolah.
"Hai, gempa taufan!! Ohayou gozaimas!"sapa tenten dan ino bersamaan.
"Hai ohayou!"
"ohayou!"
Mereka berempat pun memasuki gedung sekolah bersama dan tak sengaja berpapasan dengan neji bersaudara dan seketika langkah mereka semua berhenti, pandangan neji dan tenten bertemu tanpa ada yang mengetahuinya . Sedangkan ino yang sedang berada disebelah tenten ikutan diam memandangi wajah rupawan milik neji hingga sebuah suara membuyarkan lamunan mereka semua.
"WOYY!! UDAH PADA NGOPI BELUM? NGOPI PA KOPI!!"
"BERISIKK TORNADO!!"
Neji bersaudara yang mendengar teriakan taufan pun segera meninggalkan tempat tersebut. Alhasil taufan mendapatkan jeweran dari ino yang tidak rela ditinggalkan oleh neji.
"Tuhkan gara gara lu mereka pergi!!"
"itaii itaiii.. Sakitt inoo!! Lepasin telinga gw!!"ringis taufan kesakitan hingga tak sadar memelintir pelan tangan ino hingga ia refleks melepaskan jewerannya pada taufan, taufan dengan segera langsung kabur.
"TAUFAN KAMPRETTTTTT!!!"
Ino yang merasa menjadi pusat perhatian merasa cuek dan segera masuk bersama dengan tenten.
"apaan sih? Gak pernah liat cewe cantik yak?"
"idihhh.."
Sesampainya di kelas ino langsung mengedarkan pandangannya mencari keberadaan taufan. Saat indra penglihatannya menemukan prang yang dicarinya ino dengan segera mendekatinya.
"Lu liat gak ekspresi ino tadi?! Bwahhaha lucu banget njerr!!"
"ohh... Jadi lucu ya hm?"ucap ino penuh penekanan. Saat ino ingin menjewer telinga taufan lagi bersamaan ada seorang guru yang memasuki kelas. Ino pun mengurungkan niatnya dan segera pergi ketempat duduknya.
Pelajaran pun dimulai dengan lancar.
"Sst ino ini.."ucap taufan sambil memberikan secarik kertas kepada ino dan kembali memperhatikan pelajaran.
~OoO~
Saat ini tenten dalam perjalanan menuju ke ruang guru sambil membawa setumpuk buku yang ada di tangannya untuk dibawa ke meja milik jiraya sensei.
"Ck, kenapa sih.. Nasibku selalu apess!!"gerutu tenten .
Tiba tiba saja sebagian bahkan semua buku yang saat ini dibawa oleh tenten berpindah tangan ke orang lain yang ternyata adalah neji.
"Mau dibawa kemana buku ini?"
"K-keruang guru"
"biar kubantu"
"B-baiklah.."lirih tenten blushing karna baru menyadari bahwa neji begitu tampan saat berada cukup dekat dengannya.
Perjalanan cukup hening selama ke ruang guru. Baik tenten dan neji tak ada yang berniat membuka pembicaraan.
.
.
.
.
.
.
Setelah menaruh semua buku di meja milik jiraya sensei, tenten dan neji pun memilih ke taman dan duduk di salah satu bangku yang ada di taman sekolah tersebut. Hanya ada keheningan diantara mereka berdua dan tenten sesekali mencuri pandang ke arah neji, keduanya merasa nyaman dalam keheningan ini.
'Ya ampunnn!! Dia tampan sekali jika dari dekat kami sama?!'batin tenten kagum.
Neji yang merasa diperhatikan oleh tenten pun segera menatap ke arah gadis tersebut, dan melayangkan tatapn bertanya seoalah mengatakan "apa?".
Tenten langsung menggelengkan kepala dan kembali diam sambil menundukan kepalanya kerna malu. Neji yang tidak mengerti hanya manggendikan bahunya tidak peduli. Tanpa mereka berdua sadari saat ini mereka sama sama merasakan debaran yang nyaman.
'kami samaa?!! Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku merasa gugup dan jantungku berdetak dengan cepattt!?!?'batin tenten.
'perasaan apa ini?'batin neji.
Tanpa mereka berdua sadari sejak tadi terdapat dua pasang mata yang memperhatikan apa yang mereka lakukan .
"Ck!"
~OoO~
"Jadi ada apa?! Kenapa kau menyuruhku kesini hah?!"tanya ino tidak sabaran.
"Itu.. Er.. Aku minta maaf soal tadi"
"ouh.. Hanya itu?"
"Eto..."
Saat ini taufan dan ino sedang berada di taman belakang sekolah, tanpa mereka sadari sejak tadi terdapat orang lain yang sedang memperhatikan tindakan keduanya.
Ino yang merasa kesal menunggu perkataan taufan yang tak kunjung keluar pun ingin beranjak pergi. Akan tetapi dalam hitungan detik entah sejak kapan saat ini sudah berada di dalam dekapan taufan.
"Eto.. Maaf ino chan~"bisik taufan.
Ino hanya terdiam tak bergeming dalam dekapan taufan ia masih belum sadar akan posisinya saat ini.
'Taufan? Kenapa dia memelukku? Pelukannya hangat...'batin ino.
'Entah kenapa aku sangat menyukai aroma ino'batin taufan
'Ck! Aku tidak akan tinggal diam!'batin seseorang yang sejak tadi memperhatikan taufan dan ino, ia segera meninggalkan tempat tersebut.
#TBC
Siapakah orang yang memperhatikan Neji x Tenten? Dan taufan x ino?
Who siapkan???
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top