Y O U K N O W
Menurutmu...mana yang lebih kau suka, Dark Choco atau White Choco?
Atau Mana yang romantis berikan bunga, atau berikan boneka?
Tapi, itu tidak ada artinya karena kau...tidak menyukai hal seperti itu.
Rasa benci, dendam, sakit, kau menahan semuanya.
🌹🌹🌹
"Salam kenal, namaku (Full name) yoroshiku, Yuki-chan."
"Cross Yuki, Yoroshiku, (y/n)-san."
"Yuki-chan, bawa (y/n) berkeliling sekolah."
"Baiklah kepala sekolah, ayo (y/n)-san." aku hanya mengangguk dan mengikuti tour yang di berikan Yuki padaku.
Aku cukup menikmati tour yang di berikan padaku, hingga aku merasakan kehadiran orang itu di sekitar sini.
"Yuki-chan," ucapku
"Iya, ada apa (y/n)-san?"
"Bolehkah aku pergi ke toliet sebentar, kau tidak perlu mengantarku. Sebentar saja."
"Baiklah (y/n)-san."
Aku meninggalkan Yuki di sana untuk bertemu orang paling aku temui dan menjadi alasanku berada di sekolah ini.
Aku melihat dia sedang tertidur di bawah pohon. Satu langkah mendekatinya, dia langsung terbangun dan menatap tajam diriku.
"Sudah lama kita tidak bertemu, Zero-chan," ucapku sambil tersenyum manis padanya.
"Kau, bagaimana bisa kau ada disini (y/n)."
"Seperti biasa kau selalu dingin padaku, aku hanya ingin memberimu sebuah hadiah." aku mengeluarkan sebuah kotak yang berisikan sepotong coklat dalam saku rokku.
"Hadiah Velentine, seperti biasa waktu kita kecil. Aku, kau dan adikmu, kita selalu memberikan coklat di saat Valentine seperti ini, bukan?"
Aku melempar kotak kecil itu dan langsung di tangkap oleh Zero, " Sebenarnya apa tujuanmu berada disini?"
"Tidak ada, hanya ingin menemui Zero-chan." aku menatap tajam ke arah Zero, tanpa dia sadari aroma dari kotak itu akan membangkitkan rasa laparmu.
Tiba-tiba Zero meringis kesakitan dengan tato yang menyala di lehernya.
"(y/n)-san, kemana saja kau- Zero!" ketika Yuki ingin menghampirinya aku menahan Yuki untuk tidak mendekat ke arah Zero.
"Pergilah dari sini, Yuki-chan."
"Tapi, Zero..." Yuki langsung tidak sadarkan diri kerena aku telah membuatnya pingsan dengan kemampuanku.
"Maaf Yuki, kau tidak usah ikut campur dalam masalah ini."
Aku mendengar suara Zero memekik kesakitan. Aku mendatangi Zero dan mengigit sedikit jariku hingga darah keluar dari jariku.
"Minumlah ini, Zero."
"Akh...s-sial! Ter-ternyata kau akh..."
"Jangan banyak bicara, minunlah dan aku akan meringankan penderitaanmu." Zero kini sudah memegang kedua bahuku, dengan rasa lapar yang membakar tenggorokannya tidak akan mampu dia menahannya.
Aku merasakan lidah Zero menjilat leherku dan dua taring yang kini telah menusuk kulitku memberikan akses untuk Zero mengisapnya.
Aku tersenyum miring, kau tau aku sudah lama menantikan ini dan akhirnya kau akan jadi milikku seutuhnya...
Zero Kiryuu...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top