Chapter 1
Preview:
.
.
Perawakan semampai, rambut pirang keemasan yang digelung tinggi berhias sematan ranting unik yang tampak halus nan indah. Tulang Kolar terpampang sebab Uzumaki Naruto mengenakan gaun putih oranye dengan bagian pundak terlihat. Bahkan tanpa ada korset pun ia tampak ramping.
Hanya saja, tanda darah setengah makhluk terkutuk dapat dipandang jelas pada bagian wajah. Tiga garis di masing-masing pipi, juga bagian telinga lancip yang disertai bulu-bulu halus. Menandakan keturunan si pembuat Onar, Namikaze Minato, sang serigala raksasa.
Ia yang awalnya terpanggil untuk menemui ketua Klan, mendadak termenung di hadapan pintu. Suara keras menggelegar. Membekukan langkah dari masuk dan menyadarkan para tamu di dalam.
-
"Kami tidak mendengar mengenai perjanjian ini!" suara keras dari wanita paruh baya bergema. Dalam tangannya teremas gulungan kertas dengan simbol klan tertinggi kerajaan Hikazu. Cap berlambang kipas bundar tradisional dengan warna merah dan putih. "Apa maksudnya klan Uchiwa mengikat Uzu dengan perjanjian pernikahan?"
Kalimat pertanyaan yang makin memaku Naruto dari masuk.
Uzumaki Kouzumi selalu beranggapan bahwa ia mengangkat klan Uzu sedemikian tinggi di depan kerajaan Hikazu. Hingga mereka selalu mendapatkan hak spesial dari Raja. Ia wanita berpendirian teguh yang selalu mematuhi warisan leluhur. Tak boleh sedikitpun ada cela yang dapat melonggarkan tradisi. Namun, untuk pertama dalam sejarah mereka, Yang Mulia Madara meminta pernikahan terjadi.
Pernikahan antara Klan Uchiwa sang penjaga dunia bawah, dengan Klan Uzu yang merupakan simbol Dewi Fertilitas dan kemakmuran pada dunia manusia.
Secara logis inti dari kemampuan kedua Klan saling bertentangan.
Alasan lainnya, yang menjadi kandidat dari Keluarga Uchiwa adalah sang Dewa Kematian. Semua yang ada di sana tahu bahwa kekuatan dahsyat yang tertanam pada keturunan Uchiha itu tak stabil. Siapapun yang menikah dengannya bisa terancam.
Tak peduli dewa atau manusia.
"Maafkan kami," pria perwakilan Klan Uchiwa berkata pelan. Mendelik sesaat menyadari kehadiran sosok yang terdiam di luar ruangan. Ia memberi senyum terkesan. "Mungkin Dewi Kouzumi ingin membaca ulang perjanjian yang ada dan bukan meremasnya."
Delikan mata merah tidak mengintimidasi. Wajah putih pucat berhias semburat pink akibat emosi yang tertekan. Pemimpin Klan Uzu lagi-lagi berucap, "Tak perlu membaca ulang, mataku tidak buta. Aku hanya tak mengerti atas dasar apa perjanjian ini dibuat. Kapan? Bagaimana? Apa? ...... Yang Mulia Madara tahu bahwa wanita dalam garis Uzu tidak diperbolehkan menikah."
Hatake Kakashi merupakan Dewa pengantar yang telah tinggi derajatnya di antara para Hikazu. Tiap tugas yang diemban selalu dipatuhi hingga ke dasar. Kali ini, atas permintaan langsung Raja mereka, ia datang pada kediaman Uzu. Meminta agar pihak Dewi Fertilitas menyerahkan satu keturunan untuk menikah dengan cucu sang Raja.
"Legalisasi yang tertera pada kertas tersebut sudah ditandatangani oleh Yang Mulia sendiri. Mohon dipikirkan kembali. Tujuh belas tahun silam, Dewi Uzumaki Kushina menyetujui menyerahkan anaknya pada Yang Mulia." Sang Hatake masih duduk tegap, satu mata tertutup oleh besi pelindung berhias simbol mantra sihir. Hidung dan mulut berbalut kain gelap. Hanya rambut abu-abu keperakan yang menjadi keunikan sang Dewa Pengantar.
"Uzumaki Kushina," gumam Kouzumi. Menghitung lima putri yang pernah dilahirkan oleh mantan prodigi klan mereka. Tarikan napas kuat terdengar halus. Membayangkan betapa kemalangan yang akan diderita cucu-cucunya jika harus bersanding dengan keluarga Klan Uchiwa. Terlepas seberapa besar kekuasaan yang dimiliki keluarga Raja.
"Kepada siapa anggota Klanku akan dijanjikan?" tanya Kouzumi. Mempertimbangkan mana yang harus dikorbankan demi menyelamatkan keluarga Uzumaki.
"Uchiha Sasuke."
Sang Dewa Kematian.
Keahlian yang tertanam pada putra bungsu pasangan keempat dari anak Raja, bukanlah main-main. Namun, mereka harus bergedik ngeri. Rumor yang beredar menyerbakkan harum busuk pada ketenaran keluarga Uchiha.
"Bagaimana Dewi Kouzumi? Kami harus mengabarkan kebahagiaan atau petaka?" tanya sang Hatake. Ekspresi di balik balutan tabir sihir tak tertembus mata, namun sebenarnya dia menikmati perjodohan kali ini. Kedua pihak saling melanggar peraturan dalam klan masing-masing. Untuk tujuan apa? Ia tak tahu pasti. Akan tetapi, ini sangat menarik perhatiannya.
Gelagat resah tampak jelas pada wajah cantik Ketua Klan Uzu. Sepuluh tahun silam, saat kemampuan pada Uchiha Sasuke barulah bangkit, aktivasi yang terjadi memicu kematian dari pasangan Dewa Fugaku dan Dewi Mikoto. Tak berselang lama, enam musim dingin berlalu, maut menjemput tunangan si Dewa Kematian.
Rumor mengatakan aura negatif yang mengelilingi Uchiha Sasuke begitu kental. Membuat dia terasingkan pada dunia bawah, tempat di mana benda mati dan para Undead berada.
Dunia ketiga yang tak mau dijamah oleh para Dewa.
Dataran Hikazu memiliki tujuh dimensi. Dengan pembagian strata yang variatif, serta kemampuan tiap kaum yang amat berbeda dari satu sama lain.
Dewa adalah sebutan pada makhluk yang mampu menguasai elemen natural. Seperti kesuburan, air, tanah, dan berbagai hal yang tak kasat mata. Mereka menyerupai manusia normal dengan sihir yang dimiliki kaum lain.
Entah bagaimana mereka bisa terlahir demikian, namun selama ratusan juta tahun, manusia biasa memberikan sesaji dan doa kepercayaan pada Dewa. Lalu hal tersebut berubah menjadi kekuatan bagi mereka.
Sejauh sejarah tertulis, baru dua kali ini kemampuan Dewa Kematian lahir di tanah Hikazu. Maut tak dapat terprediksi, meski bagi mereka para dewa sekalipun. Umur dewa beragam, ada yang sangat panjang, adapula yang singkat. Memiliki pengetahuan mengenai hal tersebut sudah tampak menakutkan.
Rumor mengatakan bahwa satu saja makhluk bayangan milik Uchiha Sasuke muncul, maka kehidupan di sekitarnya akan segera tertidur. Mati untuk beberapa saat, sebelum hidup kembali setelah mereka lewat.
"Kami bersedia menaruh Putri keluarga Uzumaki di sana sampai mengandung, setelah itu mereka harus kembali pada kediaman Uzu," tawar sang ketua Klan.
"Dewi Kouzumi, pada kontrak yang telah disetujui, menyatakan bahwa anak dari Uzumaki Kushina harus menikah dengan pilihan Yang Mulia Madara," Hatake menjelaskan sekali lagi. Menolak pulang dengan hasil negatif. Ia memiliki reputasi yang harus dipertahankan. Tawar menawar, tidak termasuk dalam daftar pekerjaannya. Semua mutlak.
"Mohon maaf sebelumnya, namun kelima putri Dewi Kushina merupakan kekuatan krusial pada kami. Kami melambangkan kemakmuran dan panen, kami harus datang ke bumi sebelum manusia mengalami kemarau panjang. Dalam daratan Hikazu, siapa lagi bisa sehandal cucuku untuk menyelesaikan tugasnya? Tetapi, anda mengerti sendiri bagaimana riskan Kekuatan yang dimiliki Uchiha Sasuke."
Tentu saja ia paham. Hatake Kakashi telah menjadi perwakilan klan Uchiwa selama puluhan tahun.
"Apa yang terjadi pada Dewa Fugaku dan Dewi Mikoto bukan hasil tangan Sasuke. Juga yang menyebabkan kematian Faeries Haruno Sakura bukan pula karena kemampuan tuan muda kami. Pikirkan baik-baik, Dewi Kouzumi."
Delikan mata sang Hatake menangkap perhatian ketua Klan Uzu. Baru setelahnya ia terkejut mendapati seseorang menguping.
.
.
Next ........
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top