••Chapter Two••

[Mulmed] : Samatoki Aohitsugi.
•••
Chapter One
[1]
Pair : Samatoki Aohitsugi X Rara Tyson Busujima
Genre : Romance, Comedy.
#Peringatan# : Kegajean yang hqq, comedy garing, Authornya masih noob, typo dimana mana, kalo aing kilap, maybe bakal ada kekerasan ;3

•••
Kedua kelopak mata terbuka perlahan, Gadis itu- Rara Tyson Busujima, Bangun dari pingsannya akibat rasa keterkejutannya tadi malam, Rara merasa berat di bagian tangan sebelah kanannya, sepertinya dihimpit seseorang.

Rara menoleh kesebelah kanan, dan.... Irisnya melebar melihat siapa yang tidur di tangannya, Tangan sebelah kiri milik Rara digunakannya untuk menutup hidungnya, menahan agar tidak mimisan.

"S-Samatoki....-san?" Rara berujar pelan, memanggil orang yang tidur seenaknya di tangannya.

"Hm?"

Samatoki tidak membuka matanya, hanya menjawabnya dengan kata 'hm' saja.

"I-ini terlalu dekat."

Mata Samatoki terbuka, menampilkan iris merahnya, menatap tajam pada Rara kemudian menyeringai.

Rara terkejut melihat seringai milik Samatoki.

'Oh tidak..'

Samatoki mendekatkan wajahnya, menatap tajam pada Rara, sedangkan Rara menahan nafas, sambil menutup matanya.

Rara bahkan bisa merasakan hembusan nafas Samatoki, dia merasa akan mimisan sekarang.

"Bernafaslah." bisik Samatoki, Rara terkejut lalu membuka matanya, dan tepat pada saat itu, Samatoki mengecup kening Rara.

Kemudian beranjak dari kasur dan kabur, meninggalkan Rara dengan wajahnya yang sudah merah padam.

Rara masih mematung, tidak beranjak dari kasur sedikitpun.

"?!"

Dan... Taulah... Mimisan lagi...

•••

Rara berjalan ke luar kamar, lalu mengerutkan keningnya menyadari bahwa Samatoki sudah pergi, Rara menghela nafas lega.

"Sekarang Valentine ya?" Rara berujar pelan setelah melihat tanggal, ia kemudian menatap kosong pada kue coklat yang dibuatnya, beserta coklat yang tentu saja dibuatnya sendiri.

'Samatoki-san tidak akan menolakku kan? Dia tadi mengecup keningku... Ah!! Jangan GR Rara!!'

Rara menghela nafas kemudian mengambil Kue coklat dan Coklat itu, memasukkannya kedalam kotak makan lalu menarik nafas dalam-dalam.

"Tak apa Rara... Hanya berikan Coklat ini dan nyatakan perasaanmu... Tidak susah kok.." Rara menyemangati dirinya sendiri kemudian merapikan penampilannya, untung aja udah mandi.

"T-Tapi aku harus bagaimana dulu? A-aku pasti ditolak.."

Rara menunduk, kembali tidak percaya diri.

"Coba saja dulu!! Ayo semangat!!"

Hadeh... Labil banget ih.

Rara memakai sarung tangan miliknya, topi, dan juga hoodie, ia juga memakai topi musim dingin.

"Yosh!! Ayo keluar!!"

•••

Rara berdiam diri di depan pintu markas MTC, masih ragu untuk masuk, ia masih malu dengan Samatoki- Masih teringat kejadian tadi.

"Huh... Tenang Rara.." Rara bergumam untuk dirinya sendiri, kemudian mengetuk pintu itu.

Tok.

Rara mundur dua langkah begitu seseorang membuka pintu itu, Sosok pria berkacamata terlihat, Iruma Jyuto-

"Jyuto-san... Maaf mengganggu.."

Rara membungkuk, Jyuto mengerutkan keningnya mengetahui siapa yang datang, kemudian terkekeh pelan.

"Ayo masuk."

Rara kembali menenggakkan tubuhnya, tersenyum canggung sambil berjalan mengikuti Jyuto untuk masuk.

Jyuto mempersilahkan Rara untuk duduk, kemudian memanggilkan Riou, Rara hanya terdiam, dengan pandangan lurus kedepan.

"Rara?"

Rara tersentak, lalu menoleh ke arah asal suara, menghela nafas begitu mengetahui siapa yang memanggilnya.

"Hello, big brother."

Rara berdiri, berjalan mendekato Riou lalu memeluknya erat, tentu saja dibalas Riou tak kalah erat.

"Kenapa kemari?"

Setelah pelukan terlepas, Riou bertanya lembut.

"Aku mau memberi Kak Riou coklat?"

Rara memberikan coklat yang terbungkus rapi, memberikannya dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya, membuat Riou ikut tersenyum dan mengambil coklat itu.

"Happy Valentine Day, big brother!!"

Riou terkekeh pelan, mengelus surai coklat milik Rara dengan brutal, gemas dengan kelakuan adiknya.

Rara kemudian menatap Jyuto yang dari tadi diam melihat Rara dan Riou, mendekati pria itu, kemudian menyodorkan coklat yang terbungkus rapi- seperti punya Riou.

"Happy Valentine Day, Jyuto-san!!"

Jyuto menerima coklat itu, terkekeh pelan.

"Aw- aku tersanjung."

Rara cuma tertawa pelan mendengar ucapan Jyuto.

"Um.... Dimana Samatoki-san?" Rara bertanya pelan.

Jyuto mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan dari Rara.

"Aku tidak tau, dia belum pulang."

Jyuto mengangkat bahunya, Riou mengangguk menyetujui jawaban dari Jyuto, Sedangkan Rara cuma menunduk.

"Ada apa Rara?" Riou mendekati sang adik.

"Umm... Tidak ada... A-aku pulang dulu.."

Rara buru-buru mengambil tasnya, lalu pergi ke luar rumah, meninggalkan kedua pria yang kebingungan.

"Menurutmu, apa yang terjadi dengan Rara?" Tanya Jyuto.

Riou hanya memejamkan matamya, kemudian membukanya dan menghembuskan nafas frustasi.

"Entahlah.... Apakah menurutmu Rara sedang jatuh cinta?"

Jyuto menoleh, lalu menyeringai, Riou hanya diam.

"Hmm.... Menarik.." Gumamnya pelan.

•••

Gadis itu, berjalan tak tentu arah- bahkan ia tidak menyadari kalau ia salah kereta, butuh waktu lama sampai akhirnya ia tersadar.

"Eh? Ini kereta menuju kemana?!"

Seorang pemuda disampingnya dijadikan tempat bertanya, pemuda asing itu mengerutkan keningnya saat mengetahui bahwa gadis itu tidak sadar sepenuhnya tadi.

"Menuju.... Ikebukuro." Jawab pemuda itu singkat, gadis tersebut, Rara melebarkan matanya, ia pun mulai panik.

Tepat saat itu- kereta itu berhenti di stasiun ikebukuro, Rara terpaksa turun, ia kemudian memukul kepalanya, kenapa sampai tidak sadar sih?!

Hanya satu tempat yang diketahui Rara, Rara segera berlari menuju tempat itu- bahkan dengan bodohnya ga pake kendaraan- biarkan sajalah manusia absurd ini.

Sampai akhirnya... Rara benar-benar kelelahan, iapun beristirahat di salah satu cafe yang ditemukannya, akhirnya otaknya jalan- ia memesan taksi onlen lewat ponselnya.

Saat taksi itu datang, Rara memasukinya lalu memberitahu alamat tempat tujuannya, taksi itu berjalan.

Rara hanya diam sampai akhirnya ia sampai di tempat tujuannya, ia keluar- mengucapkan terima kasih, jangan lupa membayar, lalu berjalan menuju tempat itu.

....Rumah keluarga Yamada.

Rara menekan bell rumah tersebut berkali-kali, tidak sabar untuk curhat pada Ichiro.

Pintu terbuka- dan.. Tanpa basa-basi ia memeluk orang yang membukanya, tanpa melihat siapa yang dipeluknya.

"Hiks- A-aku gagal memberikan coklat ke Samatoki- h-huwee... T-tolong aku.... A-aku tidak bisa menyatakannya... Padahal aku s-sudah menyukai S-samatoki-san sejak dulu..."

Surai coklat milik Rara dielus lembut.

"Hoi, onna, ternyata kau menyukaiku?"

Rara berhenti menangis, ia melotot saat melepas pelukannya, menyadari yang dipeluknya bukan Ichiro ataupun salah satu adik Ichiro- tapi Samatoki Aohitsugi- namun mengapa pria itu berada disini?

"Aku memanggilnya kesini- aku sudah menduga kejadian ini akan terjadi kalau aku mengajak Samatoki kesini." Ichiro terkekeh, puas dengan apa yang dilakukannya.

"E-eh?" Rara menghapus bekas air matanya.

Ichiro mendekati Rara lalu memeluk gadis itu.

"Kalaupun kau ditolak- kau tidak perlu menangisi si brengsek ini, tidak penting, aku masih ada didekatmu."

Samatoki menggeram kesal mendengar ucapan Ichiro- menarik pemuda itu menjauh dari Rara.

"Dia kekasihku- berhenti memeluknya seperti itu."

Ichiro terkekeh meremehkan ucapan Samatoki, ia menepis tangan pria itu lalu menatapnya tajam dengan penuh aura menantang.

"Kekasihmu heh? Sejak kapan? kau pd sekali." Ichiro tertawa, membuat Samatoki emosi.

"K-k-k-ke-kekasih?!"

Samatoki menghentikan niatnya yang ingin memukul Ichiro sampai mampos- memutuskan melihat Rara yang wajahnya sudah memerah, menikmati pemandangan imut itu.

Samatoki mendekati Rara.

"Ya, kekasih, kau menyukaiku kan? Aku juga mencintaimu, dan sekarang kau milikku."

Rara terkejut.

Ia kemudian menunduk malu, mengambil sebuah kotak dan memberikannya pada Samatoki.

"I-Ini... S-selamat hari v-valentine..."

Samatoki mengambilnya dengan senang hati, kemudian mencium Rara-kali ini pada bagian bibir.

"?!"

Rara terdiam begitu mendapat serangan tiba-tiba dari Samatoki, wajahnya kembali memerah.

'F-First Kiss ku... S-samatoki-san me-mengambilnya-'

Otak Rara seketika berhenti bekerja, tidak- tidak mungkin- m-masa pingsan lagi-

Samatoki melepas ciumannya, menyadari ekspresi kosong milik Rara, ia menutup mata sang gadis.

Rara tersadar.

"HEI!! KALIAN BERMAKSUD MEMBUATKU JADI OBAT NYAMUK?!"

Suasana romance Rara dan Samatoki hancur dengan teriakan menyebalkan dari Ichiro.

"Berisik- Wibu!!" Samatoki berteriak kesal pada Ichiro.

".... Samatoki-san..."

Samatoki kembali menoleh pada Rara.

"....aku juga wibu loh.." Rara pundung, membuat Samatoki melotot.

"Rara!! M-maksudku bukan begitu-"

"-MWAHAHA!! RASAIN NOH SISCON SYALAND!!!"

"NGAJAK BATTLE LU?!"

"BODO AMAD ANJING!!"

Rara diam-diam tersenyum.

Terima kasih, Tuhan, Ini adalah hadiah terindah untukku.... Hari Valentine yang sangat menyenangkan. Bersama kakak, teman-temanku- d-dan kekasih baruku... Aku tidak akan meninggalkan kalian..

°°End°°

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top