••Chapter One••

[Mulmed] Rara Tyson Busujima.

•••
Chapter One
[1]
Pair : Samatoki Aohitsugi X Rara Tyson Busujima
Genre : Romance, Comedy.
#Peringatan# : Kegajean yang hqq, comedy garing, Authornya masih noob, typo dimana mana, kalo aing kilap, maybe bakal ada kekerasan
;3

"Rara, Kau membuat apa?"

Pertanyaan tiba-tiba dari Riou membuat Rara terkaget, Rara berbalik kebelakang, terlihat salah tingkah, ia menutupi sesuatu yang berada dibelakang tubuhnya, tepatnya di atas meja dapur, Rara kemudian mendekati Riou lalu memaksa Riou untuk membalikkan tubuhnya, mendorong kuat Riou untuk keluar dari dapur.

"Kau tidak perlu tau, big brother, Jangan kepo, dan keluar dari dapur dulu!! Ini rahasia tau!!"

Tanpa Riou sadari, wajah sang adik memerah malu, Riou memutuskan menyerah lalu menuruti perintah sang adik, berjalan keluar dari dapur.

Rara menghela nafas lega, mengikuti langkah sang kakak, ia melirik ke belakangnya, kemudian berbatin :

'Aku lanjutkan nanti saja, dari pada ketahuan.'

•••

"Memangnya Rara-chan akan memberikan coklat untuk siapa?"

Nemu bertanya, sembari meminum pop ice yang dipegangnya di tangan Kanannya.

Rara mengerjabkan matanya, lalu menunduk, wajahnya kembali memerah malu, menggeleng pelan, tidak ingin memberi tahunya.

Nemu menyipitkan matanya, lalu menyeringai jahil, seakan tau siapa orang yang akan diberi coklat oleh Rara, Nemu mendekati Rara lalu merangkulnya.

"Aku tidak masalah kalo Rara-chan jadi kakak iparku tuh~"

Rara terlonjak kaget mendengarnya, ia menutup wajahnya, walau begitu, Nemu tau kalau wajah gadis itu sedang memerah malu.

"A-apa maksudmu Nemu-san? A-aku tidak menyukai kakakmu kok!!"

Nemu mengangkat sebelah alisnya.

"Aku tidak bilang kalau Rara-chan menyukai Nii-san tuh~"

"H-huwaa!! Berhenti menjahiliku!!"

Nemu tertawa melihat Rara yang malu berat, bahkan wajah sang gadis terlihat memerah sampai ketelinga, berarti tebakannya benar!!

"Ngomong-ngomong Rara-chan... Bagaimana hasilnya?"

Rara terdiam, raut wajahnya kembali normal, ia mengambil sebuah coklat yang dibungkus rapi, lalu memberikannya pada Nemu, menatap berharap pada gadis ber marga Aohitsugi itu.

"Ayo coba!!"

Nemu terkekeh, mengambil coklat itu, lalu membuka bungkusannya, menatap heran pada bentuk coklatnya, kenapa bentuknya tak meyakinkan begini?

"Desain terbaru ehem." Rara berdehem pelan.

Nemu kemudian mencoba coklat yang di berikan Rara dengan jantung berdebar, berharap rasanya enak.

"Uhuk-"

Nemu tersedak, Rara terkaget, kemudian mendekati Nemu, memberinya minum.

"R-rasanya aneh.."

Rara terkekeh pelan, ia kemudian mengambil coklat yang baru dimakan sedikit oleh Nemu, kemudian baru teringat sesuatu.

"Kak Riou juga ikut membantu!!" Rara tersenyum lebar dengan watados.

Nemu langsung memuntahkan coklat tadi.

"N-Nemu-san?"

"R-R-Rara-chan... Kira-kira apa yang akan dimasukkan Riou-san?"

Rara terdiam, kemudian mengerutkan keningnya- berfikir keras.

"Setauku daging Tikus? Oh atau ular-"

"Cukup Rara-chan, Aku tak mau muntah hanya karna memikirkannya."

Nemu menutup mulutnya, bergidik ngeri.

"M-maaf.."

"Tidak perlu minta maaf!!"

-Skip.

Rara kembali pulang ke rumahnya setelah pertemuannya dengan Nemu, adik dari Samatoki Aohitsugi, Mereka berdua sudah kenal dekat, bahkan sebelum Rara mengenal Samatoki, Makanya, mereka sangat akrab satu sama lain.

Rara bahkan sering meminta saran pada Nemu, Nemu sendiri juga sering meminta bantuan untuk tugasnya pada Rara, mereka bahkan sudah menceritakan masalah pribadi masing-masing, Karena mereka saling percaya.

Menurut kalian Rara berteman dengan Nemu hanya karna dia menyukai Samatoki? Cih- salah besar, bahkan Rara tak pernah bertanya apapun mengenai Samatoki pada Nemu.

Sang gadis menghembuskan nafas lelah, ia kemudian membuka pintu apartemen nya, tentu saja setelah memasukkan password, Rara memasuki nya, sambil berujar :

"Aku pulang..."

Hening.... Tak ada jawaban dari siapapun, Rara mengerutkan keningnya.

"Big Brother?"

Rara kemudian menghela nafas lega mengetahui sang kakak sudah kembali ke rumahnya sendiri, itu artinya... Ia bebas melakukan hal yang sempat tertunda tadi!!

Rara menutup pintu Apartemennya, langsung berlari menuju dapur tempatnya memasak- langsung sweatdrop melihat bahan-bahan tak layak dipakai di dapurnya, juga masakan yang sangad waw-

Gadis itu langsung membuang bahan tak layak itu- juga makanan yang pastinya dibuat dari bahan itu.

'Big brother... Apa yang kau lakukan pada dapurku?'

Sepertinya... Ia bisa membuatnya lain kali? Lebih baik membersihkan dapurnya yang malang dulu...

°°°

Rara menghempaskan tubuhnya ke atas kasur berukuran besar yang berada di kamarnya, Terlalu lelah karna kegiatan bersih-bersih tadi, Karna Rara merasa nanggung kalo cuma dapur yang dibersihkan, Rara akhirnya membersihkan ruangan lainnya, dan berakhir terbaring tidak berdaya di kasur.

Ia kemudian bangkit dari posisi tidurnya, berjalan ke arah kamar mandi- setelah mengambil handuk tentunya.

Rara menutup pintu kamar mandi, lalu memulai acara mandinya dengan tenang, karna bagi Rara, semuanya itu tidak boleh terlalu terburu-buru, tidak baek.

Iyain.

Setelah 5 jam mandi /bused, ia akhirnya keluar dari kamar mandi tersebut, dengan handuk yang menutupi tubuhnya, dan aroma harum yang sangad harum.

"....."

Iris coklat Rara bertemu pandang dengan iris merah seseorang, tubuh Rara membeku mengetahui ada orang lain di kamarnya, Orang itu juga terdiam, sebelum akhirnya kedua wajah manusia itu memerah.

"K-kenapa kau k-keluar pakai handuk? Onna, C-cepat ganti bajumu di kamar mandi!!"

Yap, kalian taukan? Ia adalah sang preman Yokohama//slap, Samatoki Aohitsugi.

"A-A-APA YANG ANDA LAKUKAN DISINI??!!"

°°°
Rara akhirnya selesai berganti baju, ia menghampiri Samatoki dengan wajah memerah.

"S-samatoki-san? Kenapa Samatoki-san disini?"

Samatoki menoleh ke arah Rara, pipinya sedikit memerah mengingat kejadian tadi, sedangkan Rara sudah malu berat.

"Sebenarnya aku hanya mengecek keadaanmu.. Y-ya... Aku disuruh Riou untuk mengecekmu."

Raut wajah Rara kembali normal.

"Tapi.. Dari mana Samatoki-san tau password apartemen ku?"

Samatoki terdiam.

"Tentu saja aku tau dari Riou."

Rara mengerutkan keningnya, kemudian menggerutu pelan, Samatoki yang mendengarnya menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa? Aku tidak akan membocorkannya pada siapapun."

Rara menghela nafas, mengangguk pelan sambil tersenyum pada Samatoki.

"Umm... Sebenarnya aku juga ingin mengajakmu makan malam."

Samatoki menggaruk belakang kepalanya canggung, sedangkan Rara mengerjabkan matanya, lalu membulatkan matanya kaget.

"M-m-me-me-mengajakku m-ma-ma-makan m-malam?" Rara seketika gugup, ia sampai berujar dengan terbata-bata.

Samatoki mengangguk.

"Ya, mengajakmu makan-"

Ucapan Samatoki terhenti melihat sang gadis pingsan, dengan wajah memerah, Samatoki seketika menganga.

".....Rara?"

Namun Rara masih tidak sadarkan diri, hal itu membuat Samatoki panik.

"Rara? Bangunlah!! Hoi onna!!"

•T-B-C•



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top