‗ ❍【𝕄𝕚𝕣𝕣𝕠𝕣】¡! ❞
MIRROR
Pair : Tsukkishima Kei x Ashley/PieBosan
Anime : Haikyuu!!
©Haruichi Furudate
©PungutProject
©PieBosan ;Writed by
。゚・ 𖥸──-ˋˏ W a r n i n g! ¡ ˎˊ-──𖥸 。゚・
ᶦ ⋅ OOC!
ᶦᶦ⋅ KLISE
ᶦᶦᶦ⋅ CRINGE
ᶦᵛ⋅ Kata non-baku
ᵛ⋅ TYPO (diusahakan ga ada)
ᵛᶦ⋅ NO SPOILER IN HERE!
。゚・ 𖥸──-ˋˏ W a r n i n g! ¡ ˎˊ-──𖥸 。゚・
‗ ❍【𝕄𝕚𝕣𝕣𝕠𝕣】¡! ❞
14 Februari.
Ya, sekarang sudah tanggal 14 februari dimana hari ini merupakan hari yg ditunggu-tunggu banyak orang. Termasuk gadis bernama Ashley ini.
Pagi ini gadis bersurai mocha tersebut sudah sangat siap untuk memberikan Honmei-choco buatan nya sendiri kemarin malam. Ia akan memberikannya pada sahabat nya Kageyama, ah, bukan, sahabat yg ia cintai sejak dulu. Sang raja di lapangan voli.
Matahari pagi yg hangat juga hembusan angin menusuk kulit mulusnya, mendukung suasana hati Ashley pada pagi ini.
Gadis itu berjalan menenteng tas sekolah dan tas selempang yg berisi coklat nya dengan girang, bersenandung kecil, bibirnya tertarik ke atas yg mengukir senyuman indah di wajahnya.
Dalam perjalanan yg tak jauh itu tak terasa sudah selesai saja, si gadis, dengan seragam dan uraian perhelai rambutnya telah sampai di sekolahnya.
Karna jarak waktu bel masih lama, ia berniat pergi ke kelas 1-3, kelas Kageyama.
"KAGEYAMAAAA" Teriaknya tanpa malu, ia memang bukan termasuk kelas tersebut, namun karna sering mengunjungi Kageyama, ia sudah kenal akrab dengan siswa-siswi disana.
"JANGAN TERIAK BOKE! BERISIK!!" Teriak si lelaki yg dipanggil Kageyama tersebut yg akhirnya di tertawai sebagian dari seluruh siswa di kelasnya.
Semuanya menyapa Ashley, bahkan gadis periang tersebut ikut serta dalam canda tawa mereka.
Kring..!
Tak terasa, bel sudah berbunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai.
Dengan sedikit berat hati, Ashley pamit dan memasuki ruang kelasnya, kelas 1-4.
Namun, karena teringat saat jam istirahat ia akan memberi coklat untuk Kageyama tersayangnya, hal itu membuatnya semangat dan tidak sabaran menunggu jam istirahat.
‗ ❍【𝕄𝕚𝕣𝕣𝕠𝕣】¡! ❞
Sudah 3 jam pelajaran serta dua jam istirahat dilewatkan, pada jam istirahat kali ini Ashley akan benar-benar menemui Kageyama juga menyatakan perasaannya yg sudah lama terpendam.
Sejak tadi, ia terus gelisah tiap menengok ke arah jam dinding.
Kring..!
Akhirnya, bel jam istirahat ke tiga sudah berbunyi, mengigit bibir bawah cemas, "Tuhan, tolong berpihak padaku"
Untuk menenangkannya sejenak, gadis mocha tersebut menampar sendiri kedua sisi wajahnya dengan kasar, Plak!
"YOSH! SEMANGAT!"
Sedikit membungkuk, tangannya yg lentik merogoh tas selempang di sisi meja dan menarik sebuah benda berbentuk cinta yg dibungkus dengan rapi, Honmei-choco yg sering gagal berkali-kali akhirnya jadi.
Menarik nafas dalam lalu menghembuskannya dengan bibir tertarik keatas yg melukiskan sebuah senyuman indah di wajah gadis tersebut.
"Kageyama, aku datang~!"
Kakinya melangkah ke arah tepat dimana ruang kelas Kageyama berada, berniat memanggilnya ke dekat tangga yg tak jauh dari sana.
"Kageyama~ Loh??"
"Ah!, Ashley-san, nyari Kageyama-kun ya? Tadi ia pergi ke arah sana, mungkin mau beli susu seperti biasa"
Ashley mengangguk mengerti, "Makasih! Bye-bye!"
Sesuai dengan arahan salah satu siswi dikelas Kageyama, gadis bersurai mocha tersebut bersenandung seraya menenteng coklatnya.
Tepat di belokan terakhir, "Ka-ge-ya..."
"...ma..."
Jantungnya berdegup kencang, dengan cepat Ashley bersembunyi di sisi tembok berharap Kageyama tak menyadari keberadaannya.
Sesaat ketika Ashley ingin menemui Kageyama, ia melihat Kageyama sedang berhadapan dengan senior wanita yg sangat cantik.
Ashley sangat yakin senior tersebut sedang menyatakan perasaannya pada Kageyama, Memang seharusnya tak perlu khawatir karna ia yakin betul Kageyama akan menolaknya.
Namun, walau begitu pun, gadis mocha tersebut tetap cemas apa jawaban yg akan dikeluarkan. Ia menahan nafas bertaruh apa jawaban yg akan keluar dari mulut Kageyama.
"Maaf, gak bisa".
Mendengarnya, Ashley menghela nafas lega dan menunggu gilirannya yg memberikan coklat buatannya.
"Loh, kenapa?! Aku ini cantik, populer, kok ditolak?!" Teriak senior tersebut tak terima bahwa dirinya akan ditolak.
Pria bersurai hitam pekat tersebut sedikit kesal, "AKU BILANG ENGGA YA ENGGA! HARUSKAH DI ULANG??"
Sedikit tertawa, Ashley yakin senior cantik tersebut malu saat ini, ia jamin 100% saat pulang ke rumah, senior tersebut nangis nangis overthinking dan tak sudi bersekolah.
Senior tersebut berdecih, "Kenapa?? Pasti karena cewe yg selalu nempel bersama mu itu kan?! Siapa namanya? Asuley?"
SIALAN, NAMAKU ASHLEY. A-S-H-L-E-Y!
A ES HA EL E YE! BUTA HURUP KALI NI CEWE YA?
"HAAAA??! KOK JADI DIA? GAK, JAUH BANGET KE DIA, DIA NEMBAK JUGA GUE TOLAK! UDAH MISI." Setelah berteriak, pria emosional bermanik biru tua tersebut pergi melewati senior cantik yg masih dengan amarahnya.
Deg
Sedikit tertunduk, gadis mocha ini meremas sisi baju bagian bawahnya untuk menutupi rasa kesalnya.
Mendadak, sesosok pria tertawa di sebelahnya.
"Yare, yare~ ditolak nih?" ucap seorang pria jangkung dengan rambut blondie nya.
Gadis yg ditertawai tersebut masih menunduk dengan remasan bajunya, ia menahan sekuat mungkin air mata nya yg hendak turun.
"Ara, gomen~ malang sekali nasibmu. Ah! Coklatnya kebuang sia-sia ya?~"
"berisik.." lirih Ashley.
"Duh, duh~ lagian di sejarah mana, "raja" seperti dirinya akan menerima wanita rendahan seperti mu, ah, ralat om-om selangkangan harusnya mau sih~"
Mendadak mata Ashley yg berwarna coklat muda tersebut membulat lebar, keningnya berkerut, keringat menyengat mata gadis bersurai mocha tersebut dan membiarkannya.
Jemari-jemari lentiknya tertarik ke atas mengarah ke dasi Tsukishima, pria jangkung bersurai blondie yg sejak tadi menyulut emosinya.
Gadis tersebut menarik dasinya, menatapnya dengan kesal, "Apa? Ngomong apa tadi?" sarkasnya.
Pria tersebut terdiam, namun kening dan bibirnya berkerut. Ia mendecih seraya memalingkan wajahnya.
Tangan gadis itu melepas remasannya seraya mendorongnya lalu pergi ke arah berlawanan dari pria julid tersebut.
Ashley pergi dengan aura gelap yg mencekam seakan-akan siapapun yg berada di depannya akan diserang tanpa pandang bulu.
"Tch."
‗ ❍【𝕄𝕚𝕣𝕣𝕠𝕣】¡! ❞
Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, jam pelajaran diakhiri dengan salam dan PR untuk dikerjakan di rumah.
Sejak peristiwa di siang hari tadi, gadis mocha yg dipanggil Ashley tersebut lemas seakan tak punya kehidupan, ia berjalan dengan kepala tertunduk ke arah bawah memperlihatkan lantai yg satu persatu terlewatkan.
Ia tetap begitu sampai ketemu seseorang yg membuatnya galau tak bersemangat, Kageyama.
Pria kaku yg sedang berdiri mengemasi sepatu di depan lokernya bersama Hinata Pemuda ceria yg satu klub dengannya.
Mungkin mereka berdua sedang bersiap-siap untuk latihan di klub voli.
Ashley terdiam berdiri menatap lama wajah datar Kageyama sampai ketika Hinata disebelahnya menyadari keberadaan sang gadis, "Ah, Ash-chan! mau ikut ke klub voli? yuk, barengan!"
Sedikit tersentak dari lamunannya, gadis bersurai mocha tersebut menolak seraya melewatkan mereka dengan cepat, membuat kedua sejoli tersebut sedikit heran ada apa dengannya.
Jauh dari sana, pria bermanik mustard sejak tadi mengikuti Ashley dan tentu ikut serta menyaksikan adegan tadi bersama Yamaguchi.
"OALAH, DARITADI MELIHAT ASHLEY-SAN, TOH?"
"Gak" Tsukkishima melangkah meninggalkannya yg diikuti oleh Yamaguchi.
"Bohong, bohong~ pasti karna itu kan??"
"Berisik Yamaguchi, dan juga apa maksudmu itu, maaf saja tapi aku tak sesuai apa yg kau pikirkan."
"Ehe, Maaf, Tsukki!"
Sampai malam tiba, mereka berlatih di klub voli sampai hari sudah berganti malam. Dan dari jarak waktu tersebut, Ashley masih belum keluar dari kamarnya. Ah, bahkan seragamnya saja belum diganti sejak tadi.
Tok, tok
"LEEEYYYY???" Suara cempreng yg sangat tak asing itu menganggu suasana galau sang gadis. Ia adalah saudari nya sendiri.
"Apa sih?" Saut nya dari dalam.
"Ini loh, sini dulu"
Berdecih, gadis tersebut tetap berjalan membuka pintu kamar nya seraya mengusap kasar mata nya.
"Apa?— ..." Seorang pria jangkung yg masih dengan jaket Karasuno nya berdiri tepat di hadapan sang gadis tersebut membuatnya sedikit terkejut.
"Aku ke dapur dulu, kalian bercumbu sana"
"NGAWUR"
"...... Masuk"
"Iya, permisi" Ucapnya seraya duduk.
"Aku ambil minum dulu, tunggu situ."
Tak menunggu respon, gadis tersebut berjalan ke arah dapur mengambilkan dua gelas lalu memberikannya ke pada Tsukishima tersebut seraya ikut duduk tak jauh darinya.
1 menit berlalu sejak mereka berdua duduk, dan selama itu pula suasana malah hening. Dua-duanya sama sama bungkam.
"Kenapa?"
Glek!
Hah..? Apa itu? Dia kaget? Loh aku baru tau dia bisa kaget juga.
"Itu.."
"Tumben kau segugup ini, ada apa gerangan?"
"Kurasa kau harus periksa mata deh."
"Hah?"
"Iya, kurasa saking banyaknya air mata mu terkuras, kau jadi agak buta sampai mengira aku gugup."
"DIH?.... Oh gitu, aku kan wanita rendahan, gimana kalau kau mendaftarkanku ke prostitusi online agar aku bisa memperbaiki mataku?"
Tsukishima terdiam, tak seperti biasanya dia akan selalu menjawab semua debatan yg terjadi padanya dan membuat lawan bicaranya mengalah.
"Ahh~ Apa aku memuaskanmu saja? Kau mungkin punya sedikit biaya untuk mataku."
"Ley."
"Iya, ada apa?
"Kau marah..?" Tanyanya dengan membuang wajahnya.
"Hah? Buat apa marah? Setelah aku pikir, kau benar juga bahwa aku wanita rendahan, harusnya aku—" Bugh!
Tsukishima memotong ocehan gadis tersebut dengan mendorong tubuhnya, dan kini Tsukishima berada diatas Ashley yg terbaring di bawahnya.
Pria tersebut menatapnya dengan wajah kesal, Sebaliknya, Ashley menatap datar Tsukishima diatasnya.
"Wah, wah~ Kau nakal ya~, aku akan dapat berapa, nih??"
"Ashley!"
Wajah gadis tersebut mulai memanas, kedua matanya sedikit perih disaat buliran air matanya akan turun, dengan cepat Ashley menutupnya dengan pergelangan tangannya.
"maaf.. tadi di sekolah.." Lirih pria tersebut yg masih bisa didengar oleh Ashley.
Sedikit tertegun, "Apasih.."
Pria tersebut menjauhkan badannya dan duduk tegak, wajahnya menghadap arah lain.
Gadis tersebut masih terbaring menghapus sisa sisa air mata nya yg sudah turun sedikit.
"Ulangin dong" Menegakkan badannya agar dapat duduk.
"Ogah banget"
"Heh? Kalau gitu, aku tak mau memaafkanmu"
"Ya sudah."
"Dih, bosenin banget~"
"Oh?"
"Tadi pas minta maaf lucu banget mukanya, harusnya ku foto tadi"
"Haaahh?? Tenang saja, tak akan ku biarkan hal itu terjadi."
"Yah, yah, lain kali aku bakal siapin kamera saat kau meminta maaf padaku"
"...."
"Hari ini kau banyak diam ya, apa jangan-jangan Tsukishima diculik oleh alien? HAH?! DAN KAU ALIENNYA!" Ucap lebay gadis tersebut dengan menutup mulut nya seakan ia terkejut.
"Berisik"
"Hmmm~"
"Jangan kayak tadi.. serem, mirip nenek-nenek"
Jauh banget
"Anu..." Putusnya, Ashley langsung menepak keras punggung pria tersebut yg membuatnya tertunduk menahan malu juga marah.
"Yosh, yosh, anak baik sudah bisa bicara~" Ucap tanpa dosa gadis tersebut.
Keningnya berkerut, matanya mulai menajam, Tsukishima menoleh menatap Ashley dengan pandangan seram seakan berniat membunuhnya, hal itu membuat Ashley menyesal apa yg telah ia lakukan, "OKE MAAF, JANGAN MELOTOTIKU TERUS"
"Minta"
"Hah? Minta sumbangan? Fakir ya?"
Pria di hadapannya seketika menghela nafas, "DUH, LAPER BANGET"
"Oh, fakir makanan rupanya, bentar ambil teh dulu" Ashley berdiri berniat melangkah ke dapur, namun ditahan oleh pria bersurai blondie tersebut.
"——" lirihnya.
"Hah?" Saking lirihnya, bahkan lebih kecil dari saat ia meminta maaf.
"——"
"Apaan sih?"
"COKLAT BEGO, SETELAH MATA, TELINGA MU JUGA BERMASALAH YA?"
"Kurang ajar. Coklat?... Ah~ akan ku ambilkan di kotak sampah khusus untukmu"
Pria di hadapannya sedikit bingung, "Kotak sampah?"
"Iya, tadi ku buang karna ku kira gak ada lagi yg harus ku kasih"
Pria tersebut bernafas lega, "Oh gitu? Ya sudah bagus, aku gak mau makan coklat bekasnya."
"...Oke..? Terus gimana?"
"LAH NANYA, BUATIN YG BARU LAH. MAKIN LAMA OTAKNYA ILANG YA?"
"HAAAHHH?!! KALAU MAU DIBUATIN TUH NGOMONG, PAKE ACARA NGODE, NAJIS" Jawab Ashley sensi seraya mengancungkan jari tengah ke padanya.
"BACOT!"
Akhirnya setelah debat panjang, gadis mocha tersebut membuatkan coklat baru untuk pria garam di kamarnya.
Sedikit tertawa, Gadis bersurai mocha tersebut tersenyum senang, suasana hatinya berubah menjadi lebih baik.
‗ ❍【𝕄𝕚𝕣𝕣𝕠𝕣】¡! ❞
Pagi harinya setelah malam yg panjang kemarin, ia berjalan sendiri dengan pikirannya.
Seorang pria yg membelakanginya berada di depannya tanpa ia sadari, pria tersebut ialah sang raja, Kageyama.
Melihatnya, membuat gadis bermanik coklat tersebut mengingat ucapan pria di depannya kemarin, gadis tersebut terdiam menunduk.
Seseorang melangkah mendekatinya,
"Hoi, ngapain disitu? Mau telat?"
Ucap seseorang dari arah punggung si gadis, ternyata ia adalah Tsukishima dan Yamaguchi yg berada di sampingnya.
"Ashley-chan! Kebetulan, yuk bareng!" Ajak Yamaguchi yg dijawab anggukan oleh gadis tersebut.
"Yuk!"
━━━━━━━━━━━━END━☂☄
2060 Words + AN 🌹
╭───── ( 🌹 )
AuthorNote
HALO! YEY SELAMAT HARI VALENTINE BUAT KALIAN YG PUNYA PACAR.
yg masih halu husbu nya nyata minggir dulu. WHAHHAHA
Gimana kabar kalian? ayo, jangan depresot mulu.
Makasih udah baca oneshoot halu buat ku sendiri WKWK
Makasih juga sama nenek pedo yg udah ijinin aku masuk project ini, serta makasih sama anak-anak project yg mau ikut serta dalam project pungut, terharu..
MAKASIH JUGA BUAT READERS YG MAU BACA, KALIAN MANTAP BETUL 👍
Karna ini event, jadi yg ikut cuma beberapa, nih yuk kenalan:
Ostribae_
Hajime_Kana
RunakuLatte
Callamelatte
KiraYuki4
mayandreals
Nailaayala_
fachann_
MAKASIH DAH~❤
bonus :
istighfar kak
FYI : Honmei Choco adalah cokelat yang diberikan perempuan pada laki-laki yang dicintainya, seperti kekasih, suami, atau pria yang sedang ditaksirnya. ... Untuk para perempuan Jepang, Honmei Choco menjadi cokelat yang sangat spesial. Karena itu, biasanya mereka akan membuat sendiri Honmei Choco mereka.
Biasanya untuk menyatakan perasaannya juga bisa dengan memberikan Honmei choco.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top