×{ Jealous }×

╭──══ೋ•◦❥•◦ೋ═───╮
   ➷ ᴡʀɪᴛᴛᴇɴ ʙʏ
    fachann_

➷ ᴅɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ
Assassination Classroom © Yusei Matsui
Fafa © fachann_

ᴘᴀɪʀɪɴɢ
Fafa x Karma

ᴘᴜɴɢᴜᴛ ᴘʀᴏᴊᴇᴄᴛ ©2021
𝒱𝒶𝓁ℯ𝓃𝓉𝒾𝓃ℯ 𝒟𝒶𝓎
      
╰────ೋ•◦❥•◦ೋ═══─╯
.
.
.
.
.
.
.
.
.
! 𝗪 𝗔 𝗥 𝗡 𝗜 𝗡 𝗚 !
•𝗧𝘆𝗽𝗼 𝗯𝗲𝗿𝘁𝗲𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻
•𝗢𝗢𝗖 4 𝗹𝗶𝗳𝗲
•𝗔𝗻𝗴𝘀𝘁(?)
•𝗣𝗹𝗼𝘁 𝗸𝗹𝗶𝘀𝗲
•𝗛𝘂𝗺𝗼𝗿 𝗴𝗮𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗸𝗿𝗲𝗻𝘆𝗲𝘀
•𝗕𝗮𝗰𝗮 𝗯𝗼𝗹𝗲𝗵, 𝗰𝗼𝗽𝗮𝘀 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝘂!
•𝗘𝗻𝗷𝗼𝘆♡
.
.
.
.
.
.
.

Dinginnya angin malam di musim dingin merasuki tubuh hingga menusuk tulang. Tumpukan salju berada di sana-sini. Hawa dingin membuat orang malas sehingga jalanan sepi. Pun ini hampir tengah malam.

Pria bersurai merah ini baru saja kembali dari kerjanya. Hanya terdengar suara mesin mobil yang menemaninya. Lampu mobil setia menerangi jalanan.

Dengan cepat ia memberhentikan mobilnya. Dari kejauhan, dirinya melihat seseorang tengah masuk ke dalam gang sempit nan gelap.

Ia pun keluar dari mobil dan dengan perlahan berjalan menuju tempat yang tadi dimasuki seseorang.

"G- gomenasai!!" Kata sang wanita berkacamata.

"Aku tidak butuh kata maaf. Aku hanya ingin kau menjadi kelinci percobaanku." Kata sang wanita yang tadi memasuki gang.

Tangannya berayun ke atas dan menggoreskan cutter ke wajah bagian pipi. Darah segar mengalir banyak dari pipi wanita berkacamata.

Menangis? Sudah dari tadi dirinya menangis tetapi itu hanya sia-sia.

"Sakit eeh?~ Segini saja sudah merasa sakit?"

Lalu wanita yang memasuki gang tadi menggoreskan cutternya pada tangan kiri nya berulang kali.

"Kau tahu? Aku bukanlah wanita lemah. Bukan wanita yang menangis karna banyak goresan luka! Tapi, kau malah membuatku sakit dengan pemandangan tak mengenakkan hati tadi siang!!"

Pria yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka, akhirnya masuk ke dalam gang.

Begitu ia sampai, kakinya menendang sang wanita yang membawa cutter.

Duagh!!

Lantas sang pria cepat-cepat menolong wanita berkacamata selagi wanita yang barusan ia tendang tersungkur.

"Haha, aku tau ini akan terjadi." Bisiknya pelan saat melihat orang yang dicintainya membela wanita lain.

Dengan tenaga yang masih tersisa—akibat banyak darah yang mengalir dari luka sayatan dan tendangan keras dari sang pria—ia bangkit. Tak lupa pecahan piring ditangannya yang siap kapan saja untuk ditancapkan pada target.

Tak mau ketinggalan momen balas dendamnya, wanita itu pun cepat-cepat menusukkan pecahan piring ke pundak sebelah kanan sang pria, mengakibatkan wanita berkacamata yang berada pada gendongannya tadi terjatuh.

Tak membutuhkan waktu lama, pria tadi dengan segera meninju wanita yang menusuknya tadi.

Bugh!!

"Cut!"

Semua adegan dihentikan.

"Fafa, tadi itu bagus loh. Makan apa kamu sampe bersemangat gini kalo bagian bunuh-membunuh, haha."

"Terima kasih banyak~"

"Dan juga kalian berdua sepertinya sangat cocok ya jika dipasangkan dengan Fafa. Sepertinya sangat mendalami peran kalian. Ya sudah segini saja. Kalian bisa pulang."

✨🍫✨

Setelah membersihkan diri, Fafa yang masih mengenakan bathrobes langsung menjatuhkan diri ke kasur kesayangannnya.

"Lelah juga ya."

Hampir saja ia terlelap tetapi suara ketukan pintu apartemen nya mengganggu waktu santai dia.

Ia pikir yang datang adalah kakak laki-laki nya—mengingat hubungan dia dan kakaknya sangat baik—maka dari itu ia pun tanpa pikir panjang langsung membuka pintu.

Deg!

"Karma?! HENTAI!!"

Ditutupnya pintu dengan sekuat tenaga. Ups, tapi tenaga laki-laki lebih kuat.

"Apa yang ada di pikiranmu, hm?~"

"BAKARMA!! MENYEBALKAN!!"

Fafa pun melangkah ke belakang hingga dirinya terbentur dengan tembok.

Tangan kanannya berada pada sisi kiri Fafa. Sedangkan tangan kirinya berada pada sisi kanan Fafa.  -Kabedon

"Heh~ Kau yang mulai duluan, jadi jangan salahkan aku~"

Tangannya memegang dagu sang gadis. Kemudian mendekatkan bibirnya pada bibir Fafa.

"Hmph! Kar..hmm!"

//gila bro sama Karma berapa hit tuh?

Karma melepaskan tautannya. Fafa pun menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

"GOBLOK MESUM APA MAUMU!!"

Sekarang perasaannya bercampur antara malu dan marah.

"Hm, aku mengajakmu berkencan hari ini. Mumpung libur kan. Cepat sana ganti baju."

"TAPI AKU INGIN DIRUMAH BERSANTAI TIDUR SEPANJANG HARI!!"

"Cepat kenakan baju atau kau akan merasakan yang lebih seram~" Ucap Karma dengan muka koro sensei nya ditambah tanduk di atas kepala.

"Hufh!"

Kesal. Tapi dia lebih memilih menggunakan pakaian dari pada-

.
.
.

"Jadi kau mau mengajakku kencan kemana?"

"Lihat saja nanti."

Cangung diantara mereka. Pasalnya mereka jarang sekali berbicara. Dan ciuman tadi? Sungguh itu benar-benar mengejutkan. Dan yang Fafa tahu adalah Karma dengan Okuda saling menyukai.

"Kenapa tiba-tiba kau mengajakku kencan?"

"Memang tidak boleh?"

"Ehm.."

Yes cangung again.

Beberapa menit kemudian, Karma memberhentikan mobilnya.

"Ini kan.."

Senang, terkejut, sedih. Gedung kelas 3-E.

"Kira-kira siapa langganan yang sering menjumpai tempat ini ya?" Ucap Karma dengan senyum haru nya.

"Koro-sensei... Dia telah membuat kita semua menjadi orang sukses. Dia menggunakan teknik belajar yang menyenangkan. Masa lalu nya sangat kelam. Tidak ada guru yang bisa menyamai Koro-sensei."

Bulir bening menetes dari pelupuk mata kedua insan tersebut.

//haduh aku nangis parah pas nulis ini:(

Mereka pun memasuki gedung kelas 3-E itu.

"Wah ini kursiku dulu!! Ahaha senangnya mengenang masa lalu." Bahagia sekali Fafa.

"Ya, tetapi masa lalu membawa kita pada kesedihan juga."

Mereka pun mengunjungi ruang guru.

"Ini.." Karma memegang sebuah buku yang tebalnya melebihi buku bertebal lainnya beserta sampul buku bewarna biru tua.

"Hum? Itu buku kenang-kenangan yang dibuat Koro-sensei sendiri kan?"

Karma mengangguk.

"Niat sekali guru mesum itu."

"Hei Karma! Tidak sopan begitu!"

Setelah cukup lama untuk bernostalgia dengan kelas 3-E, akhirnya mereka keluar dan menuju hutan belakang.

"Karma, terima kasih. Aku sangat suka kencannya."

"Heeh?~ Jadi kau sangat suka?~"

Karma mendekatkan wajahnya pada wajah Fafa. Dan demi apa Fafa lagi-lagi terbentur sesuatu dibelakang. Siapa yang menaruh pohon disini hey?

"KARMA!!"

Tanpa basa-basi, dia langsung mencicipi bibir itu lagi.

//itu berapa hit heh?:( bibirku:(

Setelahnya, Karma memegang tangan Fafa dan mengucapkan hal yang tak diduga oleh Fafa sama sekali.

"Jadilah pendamping hidupku."

Wajahmu merah merona tak kalah dengan rambut Karma.

"Lalu Okuda?"

"Dia? Apa hubungannya?"

"Bukankah kalian saling menyukai?"

"He-hei, suka yang kumaksud adalah karna dia pandai bereksperimen."

"?!"

"Jadi bagaimana?~"

"A-aku mau."

"Katakan lebih keras."

"BAKARMA! AKU MAU DASAR HENTAI!!"

Sekali lagi, dia mengecup bibir nya hanya sesaat.

//belum nikah aja sehari 3x:( Apalagi dah nikah, aduh otakku:(

"Dan ini juga sebagai hadiah di hari Valentine ini. Mana hadiah untukku?"

"Kau mau apa?" Dengan ekspresi malas, Fafa bertanya pada Karma.

"Cium" ucap Karma dengan wajah ala-ala Koro-sensei.

"HENTAI!!"

*Owari*

"Gpp gua ga dapet. Yang penting di animenya gua sebagai pasangan sah Karma."  -Okuda.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[ N O T E ]

Aduh aduh maaf kalo bukan Karma x Readers :(  Soalnya aku ingin dapat peran:)
Ya ganti aja Fafa itu namamu sendiri. Gomen kalo ga bagus:( Makasih yang udah baca.

Fachan, 14 Februari 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top