🐻 - 𝕵𝖚𝖘𝖙 𝕱𝖔𝖗 𝖄𝖔𝖚

Jibaku Shounen Hanako kun © Iro Aida
Genshin Impact © Mihoyo
Fujimoto Rose © Ostribae_
Amane x Rose (slight! x Ajax)
Modern!AU

×

! WARNING !
- Slight Angst
- Harsh Words
- Kata Tidak Baku
- Humor krupuk garing
- OOC
-Cringe
- uwa uwu

×

PungudProject © 2021
PungudEvent Valentine 0.2
Enjoy!!

×

"Is it so hard to belive me?"

×

Gadis bermanik ruby itu menghela nafas berat, tatapannya menerawang kearah lapangan sekolah dimana para anak laki-laki dikelasnya sedang bermain futsal.

Diantara anak laki-laki itu, ada kekasihnya- Yugi Amane yang mana tengah menjadi bintang lapangan karna berhasil memasukkan bola ke gawang beberapa kali.

"Duh cowok sapa sih ini cakep banget, capek aku liatnya"Gumam Rose mengagumi betapa tampannya kekasihnya tersenyum dengan percaya dirinya dilapangan, duh greget ga sie pen liat Amane ga pake [sebagian text menghilang].

Sejujurnya, Rose tidak sedang gelisah soal ketampanan kekasihnya yang terlalu overload itu tapi dia tengah pusing memikirkan hari valentine 2 minggu lagi.

Tahun lalu, dia harus ribut sedikit karna belajar membuat coklat dengan Kurapika tapi tahun ini dia tidak ingin membuat masalah lagi.

Tapi sepertinya situasi lagi-lagi memaksanya mengulang valentine tahun lalu.

Saatnya berdoa semoga dirinya tidak dibuat pincang seperti waktu itu, karna ekhem- Amane agak sesad memang.

Mengingat hukuman yang harus Rose terima karna kecemburuan kekasihnya, sepertinya dia harus mengalaminya lagi demi menyenangkan hati kekasihnya.

Susah y bulol sma mahluk seperti Yugi Amane, untung cakep.

Tapi kali ini Rose harus berusaha mencari cara untuk menghindari hukuman itu dulu, pasti ada jalan selain harus meminta bantuan kepada Ajax.

Pasti ada temannya yang bisa dia mintai tolong kan?.

Rose merogoh ponselnya mencoba mencari kontak teman yang bisa dia hubungi, dari sekian nomor yang dia simpan, Rose menyadari.

FAK TEMEN GUE PUN KAGAK ADA YANG PINTER MASAK.

Dek Ipar💞

Oh gajadi, ada Seli, psti Seli mw bantuin ak.

Aku pun buru-buru menelfonnya mumpung Amane masih sibuk dilapangan.

"Halo kak, apaan ini kok tumben telfon?"

"Lo sibuk ga Sel? Sumpah pls bantuin gue, gue gamau kena punishment Amane lagi tahun ini gzshxhbddjxn"

"Punishment- oh, anjir kak serem kali laki lo"

"Nanti aje hujatnya anjrit, ini lo sibuk kagak, gue mau minta tolong ajarin bikin coklat pls, dia kemarin dah ngode-ngode minta coklat fak"

"Sorry kak, gue sibuk banget minggu ini harus part time ampe mabok demi beliin coklat Tsukasa, dia dari kemarin nagihnya terang-terangan, pusing"

"Gusti, emang Yugi twin stress, kenapa lagi kita pacaran sama mereka"

"Gatau sih kak, soalnya mereka cakep"

"Capek, yaudah deh kalo kamu sibuk aku minta tolong yang lain, semangat kerjanya btw!"

"Iya kak makasih, kakak juga semangat belajar masaknya!"

Klik

Rose mengacak surainya gusar, siapa lagi yang harus dia mintai tolong? Kepalanya tiba-tiba buntu dan hanya terpikirkan Ajax saja.

Duh mw nangis, memang no pain pain no gain.

"Ayangggg~!"

'Oke Rose, stay calm atau dia bakal curiga dan apinya meledak sebelum waktunya'

Gadis itu berusaha tersenyum saat Amane memeluknya, dengan telaten Rose mengusap peluh kekasihnya menggunakan handuk kecil lalu menyodorkan air minumnya.

"Aku keren ga tadi ay? Aku tadi cetak 5 gol"

"Keren banget, pacar aku kapan ga keren?"

"Aw jimayu"

"Sok imut bgt bgsd"

"Kasar, malaikat menilai sangat buruk"

"Tch nandayo"

"Wibu"

"Bct kau wibu juga ye anj"

Amane tertawa mengacak surai Rose gemas lalu duduk sembari bersandar pada gadisnya itu meminum air minum yang Rose berikan.

"Ay, nanti malem jadi jalan?"

"Huh? Lah bukannya kmu bilang sibuk astronomi?"

"Gajadi, ga mood soalnya ga ada ayang"

"Eneg, soalnya ayangku jamet"

"LU NGAPA KAGAK ADA SWEET-SWEETNYA SIH"

"Napa ga seneng?"

"Lo pikir aja"

Kini berganti Rose yang tertawa berbalik mencubit gemas pipi kekasihnya, Amane memanyunkan bibirnya manja.

"Nanti malem aku gabisa jalan dulu, tapi nanti malem aku sleepcall aja ya?"

"Lho kenapa? Tumben kamu nge-skip jalan bareng? Padahal biasanya kamu yang rada maksa?"

"Gapapa sih, lagi mager jalan aja hehe"

Amane terdiam beberapa saat memandangi Rose, sampai akhirnya Rose mulai gugup, dia takut niatnya untuk belajar memasak dengan Ajax ketahuan.

"Yaudah aku ke apartemenmu aja"

"GAUSAH"

"Hah? Kenapa? Bukannya biasanya kamu excited kalo aku-"

"GAPAPA KOK GAPAPA, a-aku ada itu ortuku- iya! Ada ortuku, jadi gabisa berdua sama Amane di apartemen haha"

"Tapi bukannya biasanya ortumu gapapa kalo aku ketemu mereka?"

Bangsad, Rose lupa kalau Amane malah anak kesayangan orang tuanya dan Rose yang jadi anak tirinya.

Amane mulai merasa curiga pada Rose, sedangkan Rose berusaha memeras otak agar Amane berhenti curiga.

"Ada apa sih Rose, kamu sembunyiin sesuatu?"

Nada bicara Amane mulai dingin, Rose semakin panik berusaha memeras otaknya untuk mencari jawaban yang memuaskan agar Amane tidak bertambah marah.

"Nggak ay, aku emang beneran ada ortuku tapi mereka katanya mau bahas penting jadi aku gabisa ngajak kamu disana, kamu ngerti kan?"

Amane terdiam beberapa saat membuat Rose gelisah, sebelum akhirnya Amane tersenyum mengusap surai gadisnya.

"Oke aku percaya sama kamu".

= 🍫 =

"Serah lu aja dah, capek gue percaya sama orang pembual kek lo"

"Bentar Amane, aku jelasin-"

Amane menepis tangan Rose kasar lalu berlalu pergi, Rose menghela berat, sudah dia duga hal ini akan terjadi dan Rose tidak bisa menyalahkan Amane yang kesal setengah mati karna memergoki dirinya tengan jalan dengan Ajax.

Padahal mereka jalan karna harus membeli bahan membuat coklatnya, Ajax juga ingin membeli isi kulkas juga.

Rose menghela nafas, valentine 5 hari lagi tapi Amane sudah lebih dulu memergokinya, Rose pun memutuskan untuk segera menemui Ajax.

Sebentar lagi, Rose janji akan secepatnya membuat coklat yang enak untuk Amane.

"Rose? Lu gapapa?"

"Hah? Gue gapapa, emang kenapa?"

"Lu berkaca-kaca anjir? Serius lu gapapa? Lu berantem sama Amane?"

Rose buru-buru menggusap matanya lalu tertawa.

"Gue gapapa, ayok cepet kita ke rumah lo! Gue ga sabar belajar bikin coklat lagi"

Ajax menghela nafas lalu tersenyum menepuk pelan kepala Rose.

"Dasar bulol"

Disatu sisi, Amane terus meracau didalam hati karna kesal dengan Rose yang sama sekali tidak mengejarnya, langkahnya terus berpacu kearah rumahnya.

Begitu sampai, Amane membanting tubuhnya di sofa, tak lama kemudian Tsukasa ikut duduk disofa.

"Kenapa?"Tanya Amane heran melihat kembarannya memasang wajah kusut.

"Sechan ngeselin, masa gamau beliin Tsu coklat sih"

"Rose juga"

Tsukasa menatap Amane heran, Amane menghela nafas.

"Sama kayak tahun lalu?"

"Yah mirip tapi beda orang"

"JANGAN-JANGAN ALASAN SECHAN GAMAU BELIIN TSU COKLAT GEGARA DIA BELIIN COKLAT COWOK LAIN?!"

Amane tersenyum miring.

"Yah, who knows?".

= 🍫 =

"Dia itu belajar bikin coklat demi lu, dia setiap kali belajar pasti excited banget cerita ke gue, tapi karna lu kemarin bentak dia, dia setiap belajar selalu tiba-tiba nangis"

Perkataan Ajax beberapa jam yang lalu saat Amane tidak sengaja bertemu dengannya di koperasi sekolah terus terngiang dikepalanya.

Rasa bersalah mulai menggelayutinya tapi disatu sisi dia masih kesal dengan rasa cemburunya.

Tapi yah sejujurnya, Amane sedikit merindukan gadis itu, rasanya harinya sedikit hambar karna tidak ada gadis yang hobi mengajaknya bercanda seperti biasanya.

Amane sebenarnya bukan orang yang suka bicara banyak atau bercanda tapi jika dengan Rose dia bisa menjadi sangat cerewet dan jail.

Entahlah, gadis itu selalu tahu cara agar dirinya bertindak demikian.

Amane masih sibuk melamunkan pikirannya di belakang sekolah, sebelum akhirnya dia merasa ada seseorang memeluknya dari belakang.

"Ayangg happy valentine!!"

"Rose?"

Amane berbalik dan benar saja ada Rose yang tersenyum membawa kotak.

"M-Masih ngambek ya? Maaf"

Amane menghela nafas lalu melipat tangan didepan dada, pemuda itu mendapati ada sedikit bekas air mata disudut mata gadis itu.

"Iya masih ngambek, soalnya dikacangin sama ayang"

"Tai, kan elu yang ngacangin gue sat"

Amane tertawa.

"Udah ga ngambek lagi kan? Mau peluk lagi ya? ya? ya?"

Amane melebarkan peluknya membiarkan Rose naik kepangkuannya lalu memeluknya dengan posisi saling berhadapan, Rose membuka kotaknya lalu menyuapi Amane dengan sepotong coklat.

"Enak nggak? Aku belajar bikin ini 2 minggu, sama bikin donat coklat ini hehe"

"Dih bwhong ngwatanya mw bwhas pwenting-"

"Hais ditelen dulu atuh ay"

Amane pun menelan coklatnya lalu memasang wajah cemberut.

"Iyaa maaf aku bohong, kan kalo gagitu pasti Amane juga ngelarang kan aku belajar sama Ajax? Aku udah cari temen buat ngajarin aku tapi ga ada, semuanya pada sibuk hikd"

"Kenapa sih selalu Ajax sih, jamet caper"

"Ngaca"

"Tapi aku lebih cakep ga sie😎"

"Y"

"Jadi enak gak coklatnya?"

Amane tersenyum jail.

"Mending kamu icip sendiri ga sie~?"

"KOK-"

Sebelum sempat Rose menuntaskan ucapannya, Amane lebih dulu mencium bibirnya.

Manis sekali, jadi ini rasanya coklat hasil kerja kerasnya belakangan ini?.

[ The End ]

= Author Note =

Ini kalo dibandingin tahun lalu, jokesnya garing banget anjj tapi aku suka yg ini plotnya lebih manies xixixi
Yg tahun ini ak ga ngeharem ya gais, ak sdh (agak) tobat dan lebih setia sama Amane😎
Bahkan Tatang aja kagak ada scene uwunya sama Rose sksksk

Anyway, oneshoot ini rada² nyambung nanti sama oneshoot Buumblebee_, janlup baca karya dia juga yaa<3

Thanks sudah baca oneshootku<33

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top