The Plan
"Calum! Tolong berikan surat ini kepada Austin. Bilang ini dari Ariana" ucap Kath cepat selagi menyerahkan sebuah kertas Amplop kepada Calum
Calum mengerenyitkan dahinya dan menerima surat itu. Sedetik kemudian Kath sudah lenyap dari hadapan Calum. Calum menggaruk tengkuknya dan menggidikkan bahunya lalu melanjutkan perjalanannya menuju Asrama The Vamps.
"Tunggu. Tadi Kath bilang surat ini untuk siapa? Dan dari siapa?" Calum kembali menggaruk tengkuknya selagi memandangi surat yang ia lupa harus diberikan kepada siapa.
"Hey bro" sapa Luke menghampiri Calum
"Oh hey"
"Apa itu?" Tanya Luke saat melihat sebuah surat yang ada di genggaman Calum
"Ini... Surat untuk mu" Calum menyodorkan surat itu
"Untukku? Dari siapa?"
"Uhmm Kendall! Ya Kendall yang memberikan itu!"
"Benarkah? Thanks bro!" Ucap Luke selagi tersenyum lebar
-sementara itu...
"Kendall, tolong berikan surat ini untuk Ariana. Bilang surat ini dari Austin" ucap Justin cepat lalu meninggalkan Kendall yang sedang duduk dibangku taman
Kendall pun melepas earphone yang melekat di kupingnya.
"Tadi Justin bilang surat ini untuk siapa?" Tanya Kendall kepada dirinya sendiri
"Mungkin untukku. Tapi dari siapa?" Batin Kendall selagi membuka surat itu.
'Aku minta maaf atas segalanya. Aku ingin memperbaiki semuanya, karena aku masih mencintaimu.
Temui aku di taman belakang V Academy jam 4 sore. xx'
Kendall mengerenyitkan dahinya, siapa yang menulis surat ini untuknya? Ia hanya bisa menggidikan bahunya dan mematuhi perintah surat ini.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore. Kendall pun mengikuti perintah surat itu untuk ke taman yang terletak di belakang V Academy.
----V Academy----
"Bagaimana? Apa kau berhasil?" Tanya Justin
"Tentu saja"
Mereka berdua kembali berkompakan tangan dan bersembunyi dibalik pohon besar yang berada tak jauh dari tempat yang ada disurat itu.
Sedangkan Kendall sedang duduk dikursi taman, menanti seseorang yang menulis surat itu.
"Luke?" Ucap Kendall saat mendapati Luke menghampirinya
"Jadi kau yang menulis surat untukku?" Tanya Kendall
"Surat? Aku tidak pernah menulis surat untukmu, justru kau yang menulis surat untukku dan menitipkannya pada Calum" timpal Luke
"Calum? Wow wow. Sepertinya ada kesalah pahaman. Jika kau tidak memberikan surat ini untukku, lalu siapa?"
"Aku juga tidak tahu. Coba lihat surat milikmu" ucap Luke
Mereka berdua pun menyocokkan surat itu, dan tulisan tangan serta kalimat di kedua surat itu sama persis.
"Sebenarnya ulah siapa ini? Apa maksud mereka memberikan surat ini kepada kita?" Ucap Kendall
"Entahlah. Tapi dilihat dari suratnya, sepertinya orang ini ingin menjodohkan kita. Seperti yang ada di film-film" jawab Luke
"Astaga! Dasar kurang kerjaan! Lebih baik kita pergi saja" ucap Kendall meninggalkan tempat itu dengan Luke.
-
"Loh kenapa Luke dan Kendall yang datang?" Ucap Kath heran
"Kau berikan surat itu kepada siapa?" tanya Justin
"Calum. Aku sudah bilang, berikan surat itu kepada Austin. Tapi kenapa malah Luke yang datang?"
"Aku memberikan surat itu kepada Kendall, aku menyuruhnya memberikan surat itu kepada Ariana. Tapi malah dia yang datang!" Runtuk Justin
Kath menepuk jidatnya.
Rencana 1, GAGAL!
~~~
"Lalu apa Rencana selanjutnya?" Tanya Justin
"Kita lakukan hal sama, tapi kali ini kita tidak perlu bantuan siapapun. Jadi, kau sms Austin, suruh dia ke laboratorium IPA dan aku akan melakukan hal yang sama pada Ariana" usul Kath
"Baiklah. Tapi yakin kali ini akan berhasil?"
"Walaupun gagal, setidaknya kita sudah mencoba"
Justin dan Kath sama-sama mengusap layar iPhone nya dan mulai memainkan jemarinya diatas Keyboard touchscreen itu.
To : ma bro Austin
From : Justin
'Temui aku di Laboratorium IPA, sekarang!'
Sent.
To : Dear Ariana
From : Kath
'Termui aku di Laboratorium IPA, sekarang!'
Sent.
Tanpa mereka berdua sadari, sms yang mereka tulis dan mereka kirimkan sama persis.
Setelah melakukan tahap pertama, Mereka berdua pun mengambil posisi untuk bersembunyi selagi mengamati rencana mereka.
Tak lama kemudian, Austin pun datang dan memasuki ruang Laboratorium.
"Sekarang tinggal menunggu Ariana" bisik Kath
1 menit, 2 menit, 5 menit, Ariana belum juga menampakkan dirinya.
"Dimana Ariana? Kau sudah membertahunya belum?" Runtuk Justin
"Aku sudah mengirimnya pesan tadi"
"Coba kau telfon dia! Austin terlihat bosan menunggu!"
Kath mengusap Layar iPhone nya dan mencari Kontak Ariana, lalu ia menelfon gadis berambut ikal itu.
"Kau dimana?" "Astaga! Kau harus kesini sekarang!" "10 menit? Kau gila!" "Ayolah, kau bisa menontonnya lain kali!"
Belum selesai Kath berbicara, Ariana lebih dulu menutup telfonnya.
"Bagaimana?" Tanya Justin
"Ariana sedang menonton film kesukaannya. Ia akan kesini setelah film itu selesai, sekitar 10 menit lagi"
"10 menit? Astaga! Austin tidak mungkin mau menunggu selama itu"
Tak lama iPhone Justin bergetar, Justin merengkuh saku celananya dan mendapati nama Austin tertera di layar.
"Hallo" "tidak! Jangan! Aku akan kesana sebentar lagi. Kau tunguu saja okay!" "Uhm Aku sedang ada di.. Jalan. Tunggu sebentar saja..."
Sama halnya seperti Kath, belum selesai Justin berbicara, Austin sudah memutus sambungan telfonnya.
"Dia bilang apa?"
"Dia tidak mau menunggu lebih lama. Dia bilang dia menunggu di Asrama saja"
"Astaga! Kita gagal lagi!" Kath kembali menepuk jidatnya
Rencana 2, hampir berhasil. Tapi tetap GAGAL!
-----V Academy-----
Kath mengetuk pintu kamar nya dan Ariana beberapa kali. Karena tak aja jawaban, Kath pun memberanikan dirinya untuk membuka pintu yang tidak terkunci itu.
"Boleh aku masuk?" Tanya Kath berhati-hati
"Ya" jawab Ariana yang sedang duduk di punggung kasurnya
"Ini untukmu" Kath menyerahkan segelas cokelat panas kepada Ariana
"Terimakasih" Ariana meneguk cokelat panas itu
Kath pun mengambil posisi duduk di bibir kasur.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Kath
"Ya. Kurasa.."
"Ayolah Ariana, jangan menyiksa dirimu dengan ini semua"
"Maksudmu?"
"Aku tahu kau tidak ingin pertengkaran ini terjadi. Kenapa kau tidak coba berbicara baik-baik dengan Austin? Aku yakin dia akan mengerti" ucap Kath
"Tidak. Dia tidak akan mengerti. Dia terlalu egois. Jika kau kemari hanya untuk membahas ini, lebih baik kau keluar" ucap Ariana pelan namun terkesan kasar
"Aku hanya ingin membantumu saja, sebelum semuanya terlambat"
"Terlambat untuk apa?"
"Aku hanya takut jika kalian seperti ini terus, hubungan kalian akan benar-benar berakhir. Dan aku tahu kalian tidak mau hal itu terjadi" ucap Kath
"Well, sepertinya itu sudah terjadi. Aku rasa, aku dan Austin sudah berakhir" ucap Ariana seadanya
"Tapi-" belum Selesai Kath berbicara, Ariana sudah memotongnya
"Bisa kau tinggalkan aku sendiri? Aku hanya ingin beristirahat" ucap Ariana halus
"Baiklah" jawab Kath pasrah
"Dan terimakasih atas cokelat panasnya"
Kath tersenyum di ambang pintu, lalu keluar dan meninggalkan sahabatnya itu.
-----V Academy-----
"Sepertinya Ariana sudah tidak mau kembali dengan Austin. Kemarin aku mencoba berbicara dengannya, tapi ia bilang ia dan Austin sudah berakhir" ucap Kath
"Begitupun dengan Austin. Sepertinya rencana kita selama ini sia-sia karena mungkin memang mereka berdua sudah memutuskan untuk berpisah" ucap Justin
"Mereka berdua aneh. Padahal mereka saling mencintai, kenapa mereka tidak berbaikan saja?"
"Seperti kita"
"Maksudmu?" Kath menyipitkan matanya
"Kita kan saling mencintai, kenapa kita tidak berbaikan saja?" Ucap Justin seadanya
"Kau tau darimana aku masih mencintaimu? Memangnya kau sudah bisa membaca pikiran ku?" Timpal Kath
"Apa kau mau kucium lagi untuk membuktikan bahwa kau masih mencintaiku?"
Kath mencubit perut Justin hingga Justin meringis kesakitan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top