The Fight

"Darimana saja kau?" Tanya Zayn saat baru saja melihat liam memasuki ruang utama

"Rahasiaa" jawab Liam sedikit jahil dan mengambil posisi duduk tepat di samping Niall

"Pasti kau habis bertemu dengan wanita kan?" Kini giliran Harry yang bertanya

"Sok tau!" Sangkal Liam

"Setiap kau tersenyum, pasti ada sesosok wanita dibaliknya. Kau kan playboy" ejek Zayn

"Enak saja kau bilang! Aku bukan playboy!" Rengut Liam

"kalian tau tidak? Kemarin Liam menggoda salah satu pasukan Emvampire kita. Namanya Brittany kalau tidak salah" kini giliran Niall yang mengejek Liam

Liam pun meluncurkan sebuah bantal sofa kepada Niall.

"Ayolah Payno.. Dia itu anak buah kita! Masa kau mengencani nya juga. Kan diluar sana masih banyak wanita yang menggilaimu!" Gurau Harry

"Aku tidak mengencani Brittany..... Lagi" ucap Liam selagi terkekeh

Harry, Zayn dan juga Niall menghujani Liam dengan timpukan bantal.

"Aku hanya bercanda.. Btw aku sudah menyukai wanita lain" ucap Liam meneguk sodanya

"Tentu saja kau menyukai wanita lain. Kau jatuh cinta kepada wanita lain setiap satu menit sekali!" Olok Harry

"Kali ini siapa yang akan menjadi korban ke'playboy'an mu?" tanya Niall

"Em Selena"

"Selena? Ia yang membantu kita menangkap Kath itukan?" Tanya Zayn

"Ya. Kurasa ia sangat Cantik dan lucu"

"Kau katakan itu kepada kami setiap kau baru mengenal wanita" protes Niall

"Tapi dia berbeda. Maksudku, baru kali ini aku benar-benar menyukai seorang wanita. Aku selalu memikirkannya. Setiap aku memejamkan mataku, yang kulihat hanya senyum indahnya yang sangat menawan" oceh Liam

"Hahhaaa.. Jadi kali ini seorang Liam Payne benar-benar jatuh cinta? Ini adalah suatu mukjizat" gurau Niall

Liam hanya mendengus kesal "bagaimana dengan kalian? Memangnya kalian tidak memiliki gadis pujaan atau lainnya?"

"Entahlah. Toh jika aku menyukai wanita juga percuma. Karena kita tidak mungkin bersama. Kecuali misi ini sudah selesai" ucap Harry

Zayn dan Niall hanya terdiam. Karena mereka tidak mau Liam dan Harry terutama Louis mengetahui tentang Dakota dan Ariana. Mereka tak mau membahayakan nyawa gadis yang mereka cintai.

"Aku keluar dulu" Zayn menegakkan tubuhnya

"Kau mau kemana?" Tanya Niall

"Hanya mencari udara segar" alasan Zayn lalu meninggalkan Castle dan menuju tempat yang menjadi tempat favoritnya dengan Ariana dulu.

Zayn menarik panjang nafasnya dan mengela sepanjang mungkin. Ia tak berhenti-berhentinya memikirkan Ariana, gadis yang sangat dicintainya saat pertama kali mereka bertemu. Seandainya semua ini tidak terjadi, mungkin yang ada di posisi Austin saat ini adalah dirinya.

"Zayn" seru seseorang yang membuyarkan lamunan pria berwajah timur itu.

"Ariana?" Ucap Zayn tak percaya bahwa Ariana berdiri dihadapannya saat ini

Dengan sigap Ariana langsung memeluk tubuh kekar Zayn "aku sangat merindukanmu" ucap Ariana

"Ya. Aku juga merindukan mu. Sudah lama kita tidak bertemu" ucap Zayn melepaskan pelukannya

Ariana pun duduk ditempat yang biasa ia duduki di tepi jurang, dan Zayn duduk tepat disampingnya

"Oh iya. Terimakasih karena kau telah menyelamatkan Kath sahabatku" ucap Ariana

"Ya. Jadi sekarang kau sudah tahu kan aku siapa?"

"Iya. Aku tahu semua tentangmu sekarang. Sejahat apapun perbuatannmu, Tapi sampai kapanpun kau adalah sahabatku. Tidak ada yang bisa mengubah itu"

"Kau tidak takut terhadapku?"

"Tidak" jawab Ariana pasti

" Bagaimana jika aku menyakitimu? Bagaimana jika suatu saat aku berbuat jahat kepadamu? Apa kau masih tidak takut?"

"Sampai kapanpun aku tidak akan takut atau bahkan berniat menjauh darimu"

"Kenapa?"

"Karena aku yakin kau tidak akan melakukan itu padaku. Atau bahkan pada siapapun. Karena sebenarnya kau adalah orang yang baik, hanya salah waktu, tempat, dan takdir" ucap Ariana

"Terimakasih Ariana"

"Oh ya, bagaimana dengan Austin? Apa ia tau kau datang kemari?" Tanya Zayn

"Kurasa tidak"

"Cepat atau lambat Austin akan tahu kau ada disini"

"Jika ia mengetahui nya, lalu kenapa? Toh dia tidak bisa melarangku bertemu denganmu. Walaupun ia pacarku" ucap Ariana

Zayn hanya melontarkan senyuman andalannya kepada Ariana.

-----V Academy-----

"Hey Kathy" sapa Cody selagi meletakkan bokongnya tepat disamping Kath

Kath hanya terpaku menatap Cody

"Hey. Kau tak apa?" Cody melayangkan tangannya didepan wajah Kath

"Em ya aku tak apa. Kau tidak marah denganku?"

"Marah? Untuk apa aku marah denganmu?"

"Em karena kemarin aku sudah sangat keterlaluan. Tidak seharusnya aku meninggalkanmu begitu saja. Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Aku sungguh minta maaf" cerocos gadis berambut brunette itu

"Tak apa. Kenapa kau tidak jujur saja jika kau memang tidak menyukaiku?"

"Karena aku tidak mau menyakiti hatimu. Bagiku kau lebih dari seorang sahabat, bahkan aku sudah menganggapmu sebagai kakakku sendiri" ucap Kath

"Itu sudah cukup untukku. Dan aku juga minta maaf karena tidak seharusnya aku melakukan hal itu. Karena aku tahu hatimu hanya untuk Justin"

Kath hanya tersenyum simpul

"Kenapa kau tidak berpacaran lagi dengannya? Kau mencintainya, ia mencintaimu dan kalian memang terlihat serasi" ucap Cody

"Mungkin aku memang mulai kembali menyayangi Justin. Tapi bukan berarti aku ingin kembali berpacaran dengannya. Aku bahkan tidak berpikir sampai situ. Sepertinya aku dan Justin berteman saja. Itu sudah cukup bagiku" ucap Kath

"Tapi masih ada kesempatan kan bagi Justin untuk mendapatkanmu kembali"

"Sebenarnya kau berusaha menjodohkan ku dengan Justin atau apa? Ayolah. Lebih baik kita bahas hal lain saja" ucap Kath sedikit terkekeh

"Maaf"

-----V Academy-----

Ariana melangkahkan kakinya menuju Asrama Percy Carls. Terlihat sesosok lelaki berambut cokelat duduk tepat di depan Asramanya.

"Austin? Sejak kapan kau disini" tanya Ariana

"Kau darimana?"

"aku dari tempat biasa"

"Bersama Zayn?" Tukas Austin

Ariana hanya diam menanggapi ucapan Austin itu

"Kau tau, jika kau bertemu dengan Zayn itu sama saja dengan kau mencari mati! Bagaimana jika directcepticon tau tentang dirimu? Bagaimana jika mereka menangkapmu? Lalu menjadikan mu orang jahat?" Berondong Austin

"Tapi nyatanya sampai sekarang tidak kan? Aku baik-baik saja Austin"

"Baiklah. Tapi ini terakhir kalinya kau bertemu dengan Monster itu!"

"Berapa kali harus kukatakan jika tidak ada satu orang pun yang bisa memisahkan aku dan Zayn. Bahkan kau! Dan namanya adalah ZAYN! Bukan monster!"

"Jadi kau lebih memilih Zayn daripada aku yang berusaha melindungimu?"

"Melindungiku? Dari apa? aku tidak butuh perlindungan darimu" ucap Ariana

"Sudahlah. Aku tidak ingin membahas ini" Ariana mulai melangkahkan kakinya

"Jika kau masih tetap menemui Monster itu, jangan pernah berbicara denganku lagi" ucap Austin

"Maksudmu kita putus?" Tanya Ariana

"Ariana, kau memilih aku atau Zayn?" Austin meraih kedua tangan Ariana

"Untuk apa kau menanyakan hal itu? Kau tau sampai kapanpun aku tidak akan bisa menjawab pertanyaan itu"

Austin menghela selagi melepaskan tangannya "Well, itu berarti kau memilih Zayn"

"Arrgghh! Kenapa kau begitu egois? Aku mencintaimu dan aku juga menyayangi Zayn! Aku tidak bisa memilih salah satu diantara kalian!" Ariana mulai kehilangan kesabarannya

"Egois? Aku hanya ingin kau aman dari para Monster itu! Apa itu yang namanya egois?!"

"Austin cukup!"

"Kau mau menjauhi Zayn atau tidak?" Tanya Austin

Ariana menggelengkan kepalanya perlahan.

Austin hanya menghela panjang lalu meninggalkan Ariana yang matanya sudah mulai berkaca-kaca.

Ariana pun memasuki Asrama PC disertai isakan tangisnya.

"Ariana kau tak apa?" Tanya Kath tepat didepan pintu

Ariana hanya memeluk tubuh Kath dan menangis di pundaknya. Kath mengelus punggung Ariana.

Sebenarnya sedari tadi Kath sudah menguping pembicaran Austin dan Ariana.

Kath mengajak Ariana duduk di sofa ruang utama.

"Sebenarnya apa yang terjadi" tanya Kath seolah-olah ia tak tau apa-apa

"Aku sangat mencintai Austin! Aku tidak ingin putus dengannya! Tapi ia begitu egois! Aku hanya ingin bertemu dengan sahabatku, Zayn. Apa itu salah?" Tutur Ariana selagi menangis

"Boleh aku jujur?" Tanya Kath

Ariana menganggukkan kepalanya

"Menurutku Austin tidak egois. Ia hanya ingin kau aman dari directcepticon. Walaupun kau tahu ada Zayn yang melindungimu, tapi tetap saja sangat tidak aman untuk kau bersama nya"

"Sebenarnya kenapa kalian semua melarangku untuk bertemu dengan Zayn? Ia sahabatku! Dan aku selalu merasa nyaman saat berada didekatnya! Kau sama saja dengan Austin! Tidak pernah memikirkan perasaanku!" Ucap Ariana

"Bukan begitu maksudku, Ana. Aku tahu Zayn orang yang baik. Tapi.."

Belum selesai Kath berbicara, Ariana sudah pergi meninggalkan Kath.

Kath mendengus kesal lalu ia langsung menuju Asrama The Vamps. Ia mengetuk pintu berwarna biru tua itu beberapa kali.

"Iya iya sebentar" ucap seseorang di dalam sana

"Oh hey baby. Ada apa?" Ucap Justin diambang pintu

"Mana Austin?"

"Ia didalam kamarnya. Ia sedang ingin sendirian"

"Aku ingin bertemu dengannya"

"Maaf baby, tapi Austin berpesan jika ia sedang tidak mau bertemu siapapun saat ini"

"Sial!" Umpat Kath

"Sebenarnya ada apa, babe? Baru kali ini aku melihat Austin seperti itu"

Kath menggapai tangan Justin dan menyetrumnya.

"Awh" ringis Justin

"Jangan.panggil.aku.baby" Kath menekankan satu-persatu kata nya

"Baiklah. Jadi sebenarnya ada apa, Kath?" Justin menekankan kata 'Kath' dalam kalimatnya

"Ia sedang bertengkar dengan Ariana" jawab Kath

"Benarkah? Kenapa?"

"Karena Zayn"

"Apa mereka putus?"

"Entahlah" Kath menggidikkan bahunya

"Tapi mereka berdua masih saling mencintai. Aku bisa membaca pikiran mereka berdua. Mereka sebenarnya tidak ingin bertengkar apalagi sampai putus. Tapi Ariana tidak mau menjauhi Zayn dan Austin tidak mau Ariana mendekati Zayn" oceh Justin

"Kalau begitu kita harus berusaha membuat mereka bersama kembali!"

"Bagaimana caranya?"

"Nanti Kita pikirkan itu"

"Baiklah"

Mereka berdua pun berkompakan tangan lalu Kath kembali menuju Asrama PC.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top