Met Cody And Justin
Kath dan Ariana pun memasuki kelas pertama mereka hari ini, kelas biologi. Bukan kelas yang berat, batin Kath.
Setelah kurang lebih 45 menit pelajaran ini berlangsung, akhirnya bel istirahat pun berkumandang di seluruh penjuru V Academy.
Berbondong-bondong para murid V Academy berhamburan meninggalkan kelas mereka.
Kath melanjutkan perjalanannya menuju Cafetaria bersama sahabat barunya, Ariana.
"Ari, apa kau Emvampire?" Tanya Kath di sela-sela percakapan humor nya dengan Ari
"Ya" Ari kembali menyuap satu potong buah melon kedalam mulut mungilnya.
"Apa kekuatanmu?"
"Aku bisa mengeluarkan cahaya dari tanganku"
"Cahaya? Maksudmu cahaya laser?"
"Bukan, hanya cahanya biasa. Namun sangat menyilaukan. Jika kau mencoba untuk menatapnya , matamu bisa sakit bahkan kau bisa buta" cerocos Ari.
"Keren!" Kath kembali menyeruput segelas darah yang sedari tadi ada di genggamannya.
"Bagaimana denganmu?"
"Aku bisa mengeluarkan sengatan listrik dari tanganku. Tapi terkadang jika aku sedang merasa sangat kuat, sekujur tubuhku bisa mengeluarkan sengatan listrik yang cukup mematikan" kini giliran Kath yang panjang lebar berbicara.
"Hmmm"
"Siapa mereka?" Tanya Kath saat baru saja melihat sesosok 3 anak laki-laki yang berjalan memasuki area Cafetaria.
"Mereka anak The Vamps. Asrama yang ku ceritakan tadi" jawab Ari yang kembali menyuap sepotong apel kedalam mulutnya.
"Kenapa mereka berjalan sangat angkuh?"
"Well, mereka adalah cucu dari Mr.Wermlock Bieber. Pemilik V Academy ini"
"Benarkah? Pantas saja mereka sangat sombong. Apalagi yang berambut blonde itu, sangat aneh" ucap Kath sedikit mendengus
"Maksudmu Cody? Kau kenal dengannya?"
"Tidak. Kemarin saat aku mencari Asrama, tidak sengaja aku menabraknya. Aku sudah meminta maaf, tapi dia justru malah menatapku sinis. Aku sempat sedikit memarahinya hingga akhirnya aku pergi" berondong Kath
"Memarahinya? Kau gila? Tidak ada yang berani dengan mereka bertiga! Itu namanya kau mencari mati! Tamatlah riwayatmu, Kath!" Pekik Ariana
"kenapa semua orang takut pada mereka? Toh Mereka sama seperti kita. Bukankah Academy ini tidak menbeda-bedakan jenis?" Kath berucap
"Ya tapi tetap saja tidak ada yang berani melawan mereka. Sebenarnya Cody itu cukup misterius. Dan ya dia orang yang dingin. Sedangkan Justin dan Austin adalah pem'Bully' nomor 1 di Academy ini"
"Like I care!" Kath memutarkan kedua bola matanya.
"Tunggu, Kath. Bukankah ini sudah jam 10? Itu artinya kau ada pelajaran kimia sekarang" ucap Ariana yang sentak membuat Kath tersedak minuman darahnya. Ariana memang tahu betul jadwal pelajaran Kath. Karena (sepertinya) Kath adalah orang yang pelupa dan sembrono menurut Ari.
"Aku harus pergi" Kath berlari secepat kilat menuju kelasnya hingga tak ia sadari ada seseorang yang berlari kearahnya dan ya tentu saja mereka berdua bertabrakan.
"Awh" Kath sedikit menengok sikunya yang terbentur lantai cukup keras
"Hey bisakah kau berhati-hati saat berlari?!" Timpal lelaki berambut emas sembari membenarkan kerah seragamnya.
Kath berdiri tegak dihadapan lelaki bermata bak karamel meleleh itu "Harusnya kau yang berhati-hati! Jelas-jelas kau yang menabrakku hingga aku terjatuh!!" Pekik Kath
"Kathrine, Justin?" Seseorang bersuara falseto memanggil nama kedua murid yang sedang berseteru itu dari dalam ruangan kelas.
Kath dan Justin memandang pria itu dan tanpa mereka sadari itu adalah kelas kimia. Berarti mereka berdua terjatuh tepat di depan kelas yang sedang mereka kejar.
"Sudah selesai bertengkarnya?" Dosen berkacamata itu menghampiri Kath dan Justin
Kath dan Justin hanya bisa menundukkan kepalanya. Mereka merasa inilah akhir dari riwayat mereka.
"Jika sudah selesai, kalian pergi ke gedung olah raga. Dan bersihkan gedung itu menggunakan ini" dosen itu menjentikan Jarinya dan kedua benda langsung berada di sampingnya.
Kath dan Justin membulatkan kedua matanya. Benda yang bisa dibilang mengerikan dan bahkan mereka belum pernah menyentuhnya apalagi menggunakannya.
Kedua benda itu langsung melayang kearah Kath dan Justin. Kath mendapatkan sebuah sapu dan Justin mendapatkan sebuah kain pel.
"Sekarang bersihkan gedung olahraga dengan benda itu. Dan ingat! Jangan sampai kalian menggunakan kekuatan kalian apapun itu, selama masa hukuman ini" dosen itu membenarkan kacamatanya dan kembali memasuki kelas.
"Tapi-"
"Tidak ada tapi-tapian, Mr.Bieber" tukas dosen itu
Padahal Justin baru saja ingin mengatakan bahwa ia adalah cucu dari pemilik Academy ini. Jadi ia tidak seharusnya menerima hukuman. Tapi apa daya, dosen itu tidak pilih kasih.
Tanpa berkutik, kedua siswa yang sama sekali belum mengenal itu ke gedung olah raga dan membersihkan gedung yang mungkin luasnya seperti lapangan bola.
"Apa ini?" Runtuk Justin yang sedari tadi hanya membolak-balik kain pel berwarna putih itu
"Kau tidak tau itu apa? Berarti kau tidak tau cara menggunakannya?" Ucap Kath yang berada tepat disebelah Justin
"menyentuhnya saja tidak pernah, apalagi menggunakannya" Justin membanting kain pel itu ke lantai "memangnya kau bisa menggunakan benda itu?" Kini Justin menatap mata Kath
"Tidak, tapi aku pernah melihat pembantu ku menggunakan ini. Dan aku rasa caranya begini" Kath mulai menyapu lantai gedung itu perlahan. Walaupun bisa dikatakan itu adalah cara menyapu yang sangat buruk.
"Jika cara menyapunya seperti itu, 1 abad juga tempat ini tak akah bersih" sungut Justin yang berhasil membuat Kath menggeram
"Yang penting aku mencobanya! Tidak seperti kau yang hanya bisa meruntukki kain pel mu itu!" Tukas Kath
Justin menatap mata Kath dengan tatapan membunuh. Ingin sekali rasanya Justin memberi pelajaran kepada wanita itu. Justin pun mulai mengeluarkan kekuatannya, ia menatap Kath sangat tajam.
Matanya membulat sempurna, Kath yang masih terdiam terpaku hanya heran melihat lelaki yang satu ini.
"Kau kenapa?" Ucap Kath menaikkan satu alisnya
"Kau?! Seharusnya kau meringis kesakitan sekarang, seharusnya kau merasakan ada seribu pisau mengujam kepalamu saat ini! Tapi kenapa kau tidak- dan kenapa aku tidak bisa membaca pikiranmu?! Kau ini makhluk apa?" Pekik Justin bertubi-tubi
Kath hanya menggerenyitkan dahinya "kau ini kenapa? Maksudmu apa?"
"Aku adalah keturunan de brainaster. Kekuatanku adalah bisa membaca pikiran orang lain dan membuat kepala seseorang seolah-olah dihujani 1000 pisau jika aku menatapnya" cerocos Justin
"Lalu?"
"Aku tidak bisa melakukannya padamu! Kau semacam perisai. Kau keturunan apa?"
"Aku tidak tahu. Setahuku Aku hanya seorang Emvampire dan bahkan papa ku hanya Vampire biasa" jelas Kath
"Aku yakin kau lebih dari itu. Baru kali ini aku menemukan jenis Vampire sepertimu. Tapi sudahlah. Apa perduliku? Lebih baik aku pergi dan membully orang" ucap Justin angkuh sembari melangkahkan kakinya menuju pintu keluar
"Hey! Kau bahkan belum menyelesaikan hukumanmu!" Seru Kath
"Aku tak perduli. Lagipula aku Adalah cucu dari pemilik Academy ini. Jadi aku tidak perlu melaksanakan hukuman bodoh seperti ini" ucap Justin dengan sombongnya.
"Dasar sombong" umpat Kath
"Hey aku apa kau bilang?!" Sentak Justin
Tanpa menghiraukannya, Kath kembali melanjutkan hukumannya. Karena ia tidak mau menerima hukuman yang lebih berat jika tidak mengerjakan hukuman ini.Ya walaupun harus sendiri.
Setelah selesai menyelesaikan hukumannya, gadis berambut Brunette itu duduk di bawah sebuah pohon nan rindang di dekat gedung itu. Kepalanya di penuhi dengan peluh. Baru kali ini Kath benar-benar merasa lelah.
"Ini" seseorang menyodorkan sekantung darah didepan wajah Kath
Kath mendongakkan kepalanya dan ia menangkap sesosok lelaki blonde tersenyum kepadanya.
"Kau?"
"Ambilah, kau terlihat sangat lelah" Cody mengambil posisi duduk tepat disamping Kath yang diiringi senyuman hangatnya
"Terimakasih" ucap Kath sedikit heran.
Kath meminum darah itu, namun matanya tidak bisa lepas dengan mata biru laut yang dimiliki Cody.
"Maafkan saudara ku, dia memang begitu. Angkuh dan sombong" Cody sedikit terkekeh mengucapkan itu
Kath masih menggerenyitkan dahinya. Ia kira Cody adalah orang yang arogan dan dingin karena saat pertama bertemu Cody memang kurang ramah. Tetapi lelaki itu seperti 180 derajat berubah dari sebelumnya.
"Maksudmu lelaki berambut emas itu?"
"Justin, namanya Justin drew Bieber"
"Hm" balas Kath
"Aku Cody, Cody Robert Bieber" Cody menampakan deretan gigi-gigi putihnya
"Aku Kath, Kathrine Sylvester" Kath menjabat tangan Cody.
"Maafkan aku. Seharusnya saat aku menabrakmu aku meminta maaf. Bukan malah memelototi mu. Aku sedang mengalami hari yang buruk saat itu" ucap Cody seraya mengingat kejadian 2 hari yang lalu.
Kath terkikik pelan "tak apa. Aku juga minta maaf karena sempat mengomeli mu"
Seketika hening
"Jadi kau dan Justin bersaudara?" Ucap Kath akhirnya
"Ya begitulah"
"Tapi mengapa kalian sangat berbeda? Maksudku kau sangat baik dan dia sombong. Rambutmu pirang dan dia entahlah seperti ke emasan. Mata kalian juga berbeda" koreksi Kath
"Bagaimana ya? Susah untuk menjelaskannya. Yang jelas kedua orang tua ku meninggal saat aku masih kecil. begitu pula dengan Justin dan Austin. Dan Sejak saat itu kami diasuh oleh kakek. Tapi sebenarnya Austin dan Justin adalah saudara kembar. Namun tidak identik" jelas Cody
"Hmmm begitu. Pantas saja kau berbeda dengan Justin. Tapi Austin itu siapa? Aku belum pernah bertemu dengannya"
Cody mengulur senyuman "Kau akan bertemu dengan nya" Cody beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Kath secepat kilat.
---V Academy---
Oh ya, thanks buat yang udah vomment kemaren. Jadi semangat banget ngelanjutinnya. Aku bakalan rajin ngepost tiap part kalo kaya gitu. So.. Jangan lupa vomment yaaww... :)xx
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top