Closer

"Lama sekali" runtuk Kendall yang baru saja mendapati Austin dihadapannya setelah lebih dari setengah jam ia menunggu.

"Calum boleh ikut, kan?" Ucap Austin yang didampingi oleh Calum

"Terserah! Aku tidak sabar berbelanja baju" Kendall langsung menarik tangan Austin.

Mungkin dalam jangka beberapa menit saja mereka sudah sampai di perbatasan Kota.

Kendall dan Austin pergi ke sebuah toko baju sedangkan Calum dan Kylie menunggu di sebuah Café.

"Jadi kalian bersaudara?" Tanya Calum dengan bodohnya. Sudah jelas-jelas bahwa Kendall dan Kylie itu bersaudara.

Kylie hanya memutarkan kedua bola matanya.

"Kenapa kau selalu diam? Kau bisu, ya?"

"Apa kau bilang?! Aku bisu?!" Sungut Kylie yang mengejutkan Calum.

"Maaf. Habisnya kau tidak mau berbicara padaku. Sebenarnya apa salah ku hingga kau tak mau berbicara denganku?"

"Tidak ada. Hanya saja kau menyebalkan dan terlalu banyak bicara. Dan yang kau bicarakan selalu tak penting"

"Aku menjadi banyak bicara karena dulu aku bisu. Aku tidak bisa berbicara sama sekali" Calum merendahkan nada suaranya

"Benarkah? Aku minta maaf" ucap Kylie menyesal

"Hahahaaaahahaa... Aku hanya bercanda" Calum tertawa geli

Kylie memundurkan kursinya dan pergi meninggalkan Calum di dalam Café itu.

"Kylie, tunggu!" Tanpa menghiraukan panggilan Calum, Kylie hanya terus melangkahkan kakinya menyusul Kendall dan Austin yang tengah berada di sebuah butik.

"Kendall, bisakah kau cepat sedikit? Aku benar-benar sudah tidak tahan dengan si idiot ini!" Ucap Kylie

"sebentar lagi okay" ucap Kendall yang masih sibuk memilih baju "Austin, ayo kita coba yang ini. Aku butuh penilaian mu" Kendall menarik tangan Austin.

Dia sangat dingin, wajahnya selalu datar, berbicara saja tidak pernah. Aku bahkan tidak yakin jika ia pernah tertawa. Dia benar-benar seperti robot, Batin Calum menatapi Kylie

Terpintas sebuah ide di kepala lelaki berambut hitam itu. Semoga saja ini bisa membuat Kylie setidaknya menghilangkan wajah nya yang selalu flat itu.

"Kau duduk disini okay" Calum membawa Kylie duduk di sebuah sofa yang ada di depan salah satu fitting room.

Calum membawa beberapa baju wanita dan masuk kedalah Fitting room. Ia pun memakai baju-baju itu, ia terlihat sangat konyol. Namun ia melakukan itu untuk membuat hati gadis yang dingin itu luluh.

Awalnya, Kylie tidak tergoda dengan lelucon Cal. Namun karena Calum terlihat semakin konyol dan lucu, kotak ketawa Kylie pun pecah. Ia tertawa geli melihat tingkah Calum.

"Akhirnya aku bisa melihat tawamu" ucap Calum mengulurkan senyuman yang membuat Kylie meredakan tawanya lalu pergi meninggalkan Cal dan menyusul Kendall yang sudah ada di kasir.

Mereka berempat pun kembali ke V Academy. Austin terlihat menekuk wajahnya, bagaimana tidak? Kendall berbelanja hingga menghabiskan uang saku Austin selama sebulan. Berbeda dengan Calum yang merasa sangat bahagia karena berhasil membuat pujaan hatinya tertawa.

"Sekali lagi, terimakasih Austin. Kau ikhlas, kan?" Ucap Kendall

"Ya aku ikhlas" ucap Austin datar. Lalu ia dan Calum pergi.

---V Academy---

"Justin Bieber dengan Kath Sylvester" ucap dosen berkaca mata itu lalu menutup bukunya dan keluar dari kelas.

Shit!, umpat Justin.

"Kath!" Seru Justin namun Kath sudah terlanjur melangkahkan kakinya keluar kelas

"Hey gadis menyebalkan!"

Kath memutarkan badan nya dan tampaklah seorang Justin Bieber berdiri dihadapannya.

"Apa?!" Sulut gadis itu

"Kau tau kan aku bodoh dalam pelajaran biologi?"

"Hm"

"Kau mau kan mengerjakan tugas kelompok itu sendiri?" Justin sedikit merendahkan suaranya

"Enak saja kau bilang! Ini tugas kelompok! Jadi kita harus mengerjakan nya bersama. Em maksudku kau dan aku!" Ucap Kath mengoreksi kata 'Kita' dalam kalimatnya.

"Ayolah kumohonn" pinta Justin memelas.

"Hey, Justin" tiba-tiba sudah ada sesosok gadis berambut hitam dan lebat berdiri dihadapan Justin.

"Selena" pelipis Justin mulai mengeluarkan keringat. Gadis ini lagi gadis ini lagi, runtuk Justin.

"Justin, kumohon kembalilah padaku" ucap Selena langsung pada tujuannya menemui Justin.

"Sudahlah Sel, kau dan aku sudah berakhir. Okay"

"Tapi aku yakin kau belum bisa melupakan ku,kan?" Ucap Selena dengan pd nya.

"Siapa bilang? Bahkan aku sudah mendapatkan penggantimu"

Selena terkekeh menyelak Justin "siapa?"

"Em Kath. Kath adalah pacar baruku" dengan sigap Justin merangkul pinggang Kath mesra. Gadis itu terkejut dengan apa yang Justin lakukan padanya.

"Apa?! Tidak mungkin! Justin berbohong kan, Kath?" Selena membelalakkan matanya

"Katakan pada Selena. bahwa aku tidak berbohong kan, Baby" Justin mempererat rangkulannya. Berani sekali Justin memanggilnya dengan sebutan Baby. I'm gonna kill you, Justin. Batin Kath

"Em iya Sel" ucap Kath terpaksa. Sangat terpaksa

Selena mungkin kehabisan kata-kata. Ia pun menahan amarahnya dengan meninggalkan Justin dan Kath.

"Awh" ringis Justin yang perutnya baru saja disikut oleh Kath.

"Maksudmu apa mengatakan itu pada Selena?!"

"Aku hanya ingin membuatnya menjauhiku"

"Tapi kenapa kau harus bilang jika aku pacarmu?"

"Kenapa juga kau meng'iya'kannya?"

Jleb. Kath terdiam mendengar ucapan Justin. Ada Benar nya juga, mengapa ia harus mengatakan 'iya'.

"Baiklah aku anggap itu adalah bantuan darimu. Kau mau apa agar aku dapat menebusnya?" Ucap Justin

"Aku hanya mau kau dan aku mengerjakan tugas biologi ini! Karena besok kita sudah harus mengumpulkannya"

"Hhh baiklah" serah Justin.

"Kita kerjakan disini saja, ya?" Kath duduk tepat di bawah pohon besar yang tertanam disebuah taman V Academy

"Kau mengatakan 'Kita' lagi" koreksi Justin sedikit terkekeh.

Kath hanya memutarkan kedua matanya serta mendengus kesal.

"Jadi sebenarnya Selena itu siapa mu?" Ucap Kath

"Dia adalah mantan ku"

"Hmm. Kenapa kau sepertinya sangat ingin ia menjauh darimu?"

"Pertama karena aku sudah tidak mencintainya, kedua karena ia menyukai ku hanya karena aku cucu dari pemilik V Academy, ketiga karena ia tak pernah tulus mencintaiku dan masih banyak lagi. Butuh waktu lama untuk menyebutkannya" ungkap Justin panjang lebar

"Kau tau? Selena itu adalah pacar pertama ku" lanjutnya

"Tidak mungkin" sangkal Kath

"Aku bersungguh-sungguh. Aku memang cukup susah menjalin hubungan dengan wanita. Apalagi semua wanita hanya mendekatiku karena aku tampan dan kaya"

"Kau tidak begitu tampan" ucap Kath seadanya

"kau adalah gadis yang paling menyebalkan yang pernah masuk kedalam kehidupanku!"

"Hahaa aku hanya bercanda"

---V Academy---

"Ini" Ariana mengulurkan sebuah Cupcake kepada lelaki bernama lengkap Austin Carter Bieber yang sedang duduk di sebuah kursi taman itu.

"Untukku?"

"Ambilah"

"Kenapa kau memberiku Cupcake. Hm aku tau, pasti kau ingin mengorek informasi tentang Zayn dariku kan?" Tuduh Austin

"Hey jangan berpikiran buruk. Aku hanya memberimu sebuah Cupcake dan kau menuduhku macam-macam! Kalau tidak mau, sini!" Ariana mengulurkan tangannya mengisyaratkan Austin untuk mengembalikan Cupcakenya.

"Hahaa Aku hanya bercanda" Austin melahap Cupcake bertaburan choco chips itu

"Hahhaaa" Ariana tertawa sembari memegangi perutnya

"Kau kenapa?"

"Berapa usia mu, huh? 5 tahun? Makan Cupcake saja masih celemotan" ucap Ariana seraya terkekeh geli

"Benarkah?" Austin mengusap tepi bibirnya

"Ini" Ariana kali ini menjulurkan sebuah sapu tangan.

"Terimakasih" Austin tersenyum kepada Ariana. Gadis ini memang berhasih membuatnya tergila-gila.

-sementara itu...

Kendall berjalan dengan senyuman mengembang di pipinya. Dengan sekotak Cupcake yang ada di tangannya. Ia sengaja membuatkan Cupcake untuk Austin. Karena ia merasa sudah keterlaluan karena sudah membuat uang jajan Austin habis. Tapi itulah Kendall, dia memang lupa masalah segalanya jika sudah berbelanja.

Langkah dan senyumannya terhenti karena melihat Austin yang tengah bersama Ariana. Entah mengapa Kendall merasa ada sesuatu yang menusuknya saat melihat Austin bersama Ariana.

Kendall pun mengulungkan niat nya untuk memberi Austin sekotak Cupcake. Ia menjauh dari tempat itu dan duduk di sebuah bangku taman. Wajahnya sangat murung. Baru kali ini ia murung karena masalah laki-laki. Biasanya ia hanya murung jika ia tidak mendapatkan baju yang sedang nge'trend saat ini.

"hey. Kau kenapa? Murung begitu?" Ucap lelaki berambut pirang yang duduk tepat disamping Kendall

"Kau Luke, kan?" ucap Kendall memutar ingatannya saat melihat laki-laki itu.

"Iyaa"

Mereka berdua memang tidak terlalu mengenal karena mereka tidak satu Asrama ditambah lagi mereka jarang berada di kelas yang sama.

"kau terlihat sangat sedih. Kenapa?"

"Tak apa" sangkal Kendall

"Ayolah. Jika wanita mengatakan 'Tak apa' itu berarti 'ada apa apa'"

"Sok tau" Kendall sedikit terkekeh.

Luke Baru saja menyadari jika Kendall itu Cantik saat sedang tersenyum.

"Apa ini?" Luke menunjukkan kotak berwarna merah muda itu.

"Cupcake. Kau mau?"

"Ya"

Kendall pun membuka kotak Cupcake itu dan melahapnya bersama Luke. Beberapa kali mereka tertawa karena mereka berdua memakan Cupcake itu hingga berlepotan.

----V Academy----

JANGAN LUPA VOMMENT YAAPPSS :*

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top