Part 4
Ini dia lanjutan kisah dari Si Netrine yang tadinya geleng-geleng ^u^, Silahkan membaca~
Benar, apa yang dikatakan Netrine benar. Netrine tak pernah berdusta dan selalu benar. Terkadang Cruai merasa sebal bertemu dengan gadis itu, seakan-akan dia jauh lebih baik, lebih kuat, bahkan dia bisa saja menjadi pemimpin kedua dunia berbeda ini. Tapi itu mustahil bagi Cruai tapi jika itu Netrine maka tidak akan ada yang bisa menggantikannya sebagai penguasa. Cruai tak percaya itu akan terjadi, namun memang benar. Netrine adalah sosok yang sempurna, selalu benar. Tapi suatu saat Cruai akan membongkar semua hal tentang Netrine dan mencari kesalahannya. Namun ini curang! Netrine terkadang membuat sebuah kesalahan seperti, memecahkan gelas, menjatuhkan makanan, mengantuk dikelas. Semua kesalahannya dapat dipahami semua orang sedangkan Cruai tidak. Emosi, perasaan, logika. Semua bercampur aduk dalam pikiran Cruai, ia tak bisa mengontrolnya lagi.
Api. Air. Aura gelap. Kegelapan. Semuanya ,kekuatan tersebut keluar dari tubuh Cruai. Ia sangat membenci Netrine sekarang, namun dia tidak akan menunjukkan amarahnya sekarang. Dia akan simpan dan simpan sampai suatu saat dia jauh lebih kuat dari Netrine dia akan menghabisi sahabatnya itu.
"Jennis..., apa kau sudah mendapat ikannya?"
"!" Cruai tersentak dan langsung mengambil keranjang yang jatuh dari tangannya. "be..belum!, kembalilah dan jaga lubangnya.. aku akan segera kembali!" teriak Cruai.
"baiklah"
Setelah berjam-jam menunggu Netrine mulai membangunkan yang lain untuk makan, Cruai memasang wajah yang muram itu membuat Netrine curiga dengannya. Dia curiga apa yang terjadi saat menangkap ikan.
5 hari setelah mereka semua keluar dari sekolah, yang menghalangi tujuan mereka adalah air. Tumpukan air yang berlebihan cukup sulit bagi mereka untuk dilewati. Tapi sepengetahuan kepala sekolah, sekretarisnya mampu membuat sebuah kapal untuk penumpang yang berjumlah tak lebih dari 50 orang. Yang artinya kapal untuk 10 orang tidak akan membuat waktu mereka terbuang banyak. Mulai dari hari itu mereka berpencar mencari kayu dan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sebuah kapal. Ketika dalam misi mereka mencari bahan Cruai tampak sangat aneh, belakangan ini dia seering menghabiskan banyak waktu sendirian dan mulai menjauh dari yang lain. Bahkan saat Lica menawarkannya makanan (camilan) ia menolak keras.
Dimisi ini Netrine bersama dengan Cruai mencari kayu-kayu.
"kenapa?"
"..." berpura-pura tak mendengarnya.
"apa yang terjadi?"
"..., bukan apa-apa" tidak inginkan ada pertanyaan lagi.
"..." memandang ragu Cruai "apa karena Jake?"
"!!!" tubuhnya bergetar dan mulai memanas.
"Je..Jennis??"
"jangan panggil aku!, aku tau Jake masih bisa diselamatkan.. lalu kenapa?..kenapa tidak selamatkan dia?!" menahan tangisannya.
"kau tau?, Jake mengatakan sesuatu padaku. Dan dia tau itu akan terjadi"
"?! Dia tau itu akan terjadi?! Kalau begitu kamu juga tau bukan?! Kenapa tak selamatkan dia?!!!"
"karena dia ingin kau bebas darinya, dialah yang melepaskan makhluk-makhluk kejam itu. Dia berpikir jika sekolah ini tetap berdiri, maka akan ada orang yang menginginkan kekuatan dan lari dari sekolah untuk menguasai kedua dunia berbeda itu. Dan ia memberiku ini" menunjukkan kalung dengan digantung permata merah yang sangat indah.
"itu.. milik ibunya.." mulai tenang.
"benar. Dan dia ingin kau menjaganya. Namun tidak menggunakannya sebagai senjata. Didalamnya terdapat sumber kekuatan yang sangat kuat, dirinya tak bisa menahan godaan yang datang terus dari dalam permata ini"
"jadi.., ia percayakan ini padaku?. Aku sendiri bahkan tak yakin apa aku bisa menjaganya dengan baik. Tapi! Tetap saja kenapa kau tak selamatkan dia?!"
"karena aku datang jauh lebih lama setelah dia mati. Kau tau itu"
".., benar..satu petanyaan lagi untukmu jika kau menjawabnya dengan benar maka aku tidak akan lagi seperti ini"
'mengangguk'
"kenapa perkataanmu selalu benar?" bertanya dengan serius.
"hahahaha" Netrine tertawa lepas.
'Cruai memandang aneh dan tak mengerti'
"ayolah.., kalau yang kukatakan tidak benar apa semua orang masih percaya padaku?"
"benar juga. Hmph!, lalu kenapa yang kukatakan berbeda denganmu? Aku selalu mencontohi mu! Ini tak adil!" katanya kesal.
"karena orang sepertimu tidak cocok menjadi orang yang serius dan tegas layaknya jendral peperangan. Kau lebih cocok menjadi...,Tapi boleh dibilang kau ini seperti pembawa kabar baik (pelawak)." Menatap Cruai dengan serius "tidakkah kau merasa baik jika menjadi dirimu sendiri, Jake pun akan senang kalau kau tetap berada di pihak baik"
"kuharap begitu juga" menunduk dan merenungkan. "maaf Netrine, aku telah berpikir bahwa kaulah orang jahatnya di saat itu. Aku akan melupakan itu mulai sekarang, maukah kau memaafkanku"
"tentu saja" menjawabnya spontan dengan cepat.
'memberikan Cruai kalung Jake'
"terima kasih sudah menjaganya untukku sepanjang perjalanan membosankan ini!. Kenapa juga kita sudah berangkat 6 hari yang lalu dan sekarang didepan ada laut!, bahkan kita tak tau yang akan terjadi jika ada ombak! Kita akan mati!"
"aku tak menginginkannya" suara yang datang dari belakang menyadarkan mereka berdua. "sudah dapat banyak?" Sereine bertanya halus.
"lumayan, apa kau mendengar pembicaraan kami?"
"tidak semua, hanya sampai Netrine tertawa lepas. Hahahah! Aku tak bisa menahannya lagi. Netrine adalah wanita yang hebat ya! Kau berperilaku pada semua orang begitu tegas dan pendiam, tapi kenapa bisa seperti itu sekarang?"
'menggeleng'
"aku tak yakin kenapa hal itu terjadi. Tapi yang tadi itu sangat melegakan"
"hahahah! Kau aneh!" bentak Cruai.
"baiklah ayo kembali!" peringat dari Prensalt, ia menyibak daun-daun sekitar. "apa kalian menyadari sesuatu?"
"apa itu?" tanya Sereine bingung.
"ada yang memata-matai kita"
"benarkah?!" tanya Cruai terkejut.
'Cruai memandang Netrine tak percaya'
"bukan masalah" jawab Netrine tenang.
"ya, kita juga tak punya rahasia untuk disimpan. Kita semua tim ,bukan begitu?"
'menatap sekeliling dan tertawa lepas dengan bahagia'
Semuanya kembali saat senja tiba. Semua bahan telah dikumpulkan, kepala sekolah, sekretaris, Prensalt, dan Miko. Mereka semua membantu sekretaris untuk membuat kapal. Sedangkan tugas perempuan adalah mencari makanan, sesuatu yang segar. Begitu kata Prensalt. Ketika grup perempuan kembali dari pencarian makanan, mereka mendapat banyak makanan dan sedikit minuman. Air laut tak bisa diminum begitu saja, dan itu juga berbahaya. Mereka menemukan sesuatu!. Kelapa akan cukup segar untuk perjalanan bukan?
Setelah menyiapkan semuanya mereka semua mulai menjalankan kapalnya dan segera meninggalkan pulau dimana sekolah mereka berada. Sebelum benar-benar berangkat, mereka semua mendengar suara teriakan dari belakang mereka. Ada seseorang disana, tidak! Itu 2 orang dan itu adalah orang dari sekolah!.
"Verrelion dan lakinya?!" memandang tidak percaya
Wah wah, apa yang terjadi selanjutnya yah???
Klik aja next, pasti tau ->
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top