Part 16

Peperangan akan segera dimulai, bersiap-siap lah!  

Dengan segera juga Yuen menaiki kuda perak itu, dan langsung terbang. Memasuki cahaya yang sangat terang diatas istana. Jauh diatas istana terdapat bundaran terang yang bercahaya menyilaukan, itu yang membawa Aetrus dan Yuen kembali ke bumi. Semua berlalu, Yuen telah berubah menjadi Netrine kembali. Ia sudah sampai dibumi bersama dengan Aetrus disampingnya. Semua temannya mengerumuninya.

"siapa dia?" tanya Cruai bingung

"dia Aetrus, pengawalku yang diutus ayahku"

"ayah? Ayahmu?" tanya Lucas bingung.

"iya benar, ayahku yang asli. Dia seorang-"

"putri, kita perlu bergegas setelah sampai dibumi" Aetrus mengingatkan

"benar.."

"ayahmu seorang apa?"

"pemimpin alam suci" kata Netrine bangga

"ho.."

"oh ya Netrine. Ada kabar?"

"tentu saja"

"namanya Yuen" Aetrus mengingatkan.

"Yuen?" tanya Verrelion bingung.

"benar, tapi dibumi aku Netrine. Sedangkan dialam suci Yuen"

"anda tetaplah seorang putri" kata Aetrus.

"baiklah, sebutlah namaku sesuka kalian. Aku tidak pilih-pilih" Netrine memandang sekitar dan tiba-tiba mengingat sesuatu "kabar baiknya! Karena ayahku pemimpin ia bisa mendapat bantuan dari dewan-dewan di dunia alam suci. Kira-kira 10 orang, karena dewan sibuk tidak semua bisa ikut membantu"

"kalau itu dewan.. maka mereka sangat kuat" kata Cruai sambil berpikir keras.

"tentu saja! Mereka kuat bahkan bisa menghancurkan banyak galaksi"

"itu berlebihan Netrine"

"itu kenyataan Jennis"

"tuan putri mengatakan yang benar" tambah Aetrus.

"ayo, kita pergi ke Umetrica untuk memantau" ajak Lucas. "akan lebih baik jika kita berangkat nanti malam, aku harap mereka si tentara abadi itu tidak datang saat kita berkunjung"

"ya, lebih baik begitu. Akan sangat berbahaya jika mereka datang dan menyerang" kata Sereine.

Netrine tertunduk, apa ini berawal darinya? Atau apakah Lucas yang merencanakannya?.

"Lucas, kita perlu bicara" kata Netrine serius, ia melihat sekeliling dan menyadari semua menatap kearahnya "hanya berdua" tambahnya.

Mereka semua menatap curiga, sungguh jarang Netrine mengajak seseorang untuk berbicara 4 mata. Setelah mencari tempat yang aman mereka pun akhirnya memulai pembicaraan.

"Lucas, aku ingin tau. Apa kau yang selama ini dibelakang semua ini? Kenapa kau menyuruh Jake menghancurkan sekolah itu?"

"wowo.. tenanglah. Satu per satu, oke?" dia menghela napasnya "bukannya aku yang mau, tapi aku ingin kau bisa bahagia. Tapi seperti kelihatannya beginilah yang terjadi, aku tidak tau mereka akan mengaktifkannya hanya dalam sekejap begitu saja"

"kau lihat bukan? Banyak yang mati!" Netrine mulai gemetar. "aku benci terjadi pertumpahan darah seperti ini"

Seketika langit-langit berubah menjadi terang sangat terang hingga menyilaukan mata. Turunlah banyak malaikat-malaikat seperti Aetrus, dan disusul laki-laki betubuh besar. Kali ini dia terlihat lebih besar dari kelihatannya dialam suci sana.

"Ayah!" seketika Netrine berteriak, ia menoleh ke arah Lucas. Ia sangat terkejut "Lucas, kita akan melanjutkan ini" dengan nada serius.

Tanpa menerima balasan dari Lucas Netrine berlari pergi dari tempatnya berdiri dan langung menyapa ayahnya.

"Ayah!!!! Ini Yuen!" Netrine melambai.

"Yuen!, ternyata kau disini. Dengar nak, aku rasa masalah semakin sulit diselesaikan kalu tempat ini mereka hancurkan sampai seperti ini. Perubahan rencana bisa saja terjadi kapan saja"

"aku tau, tapi kedatanganmu sangat mengejutkan. Apa yang ayah lakukan ditempat ini?" sambil menggenggam tangan.

"pertama, ayah mengecek keadaan bumi. Kedua, ayah mencari info lebih dari tempat ini, lalu ketiga ayah akan melakukan rencana jika sudah selesai melihat keadaan, dan terakhir ayah ingin melihat mu"

"ternyata memang menyulitkan kalian saja sampai turun kemari, kalian seharusnya tidak turun kemari" Netrine tertunduk "ah! Perkenalkan ini teman-temanku"

Setelah memperkenalkan temannya Netrine pergi menyiapkan tempat yang mewah untuk para dewan besar, namun mereka menolak bukan karena tidak ingin tapi mereka tidak bisa terlalu lama dibumi. Tempat asal mereka memanglah dialam yang berbeda dengan bumi, jikalau dibandingkan maka terlihatlah perbedaan yang sangat jauh dari tempat maupun kualitas orangnya dan banyak lagi.Dan akhirnya malam pun tiba, kali ini bebeda dengan biasanya malam jadi terlihat lebih gelap dari biasanya. Kami meninggalkan beberapa orang di istana untuk mengawasinya, ada Lecorn, Fredick, Velice, dan Verrelion beserta orang-orang pindahan dari Umetrica.

Setelah setengah perjalanan mereka semua, rombongan Netrine berhenti dan mencari tempat persembunyian sempurna untuk beristirahat. Mungkin sulit karena ada didaratan yang hampir tandus tanpa sedikitpun pohon rindang menutupi tanah, untungnya mereka menemukan gua kecil yang muat untuk rombongan Netrine beristirahat.Netrine, Cruai, Mindow, Sereine, Cris, Lucas, dan tentunya Aetrus. Ditambah lagi seseorang kiriman dari dunia alam suci sana, ayah Netrine, Zuren sangat mengkhawatirkan keselamatan anaknya Yuen, dengan begitu ia mengirim Yodias dewan peringat tengah.

"itu berlebihan, kenapa perlu mengirim Yodias sekalipun?" Netrine lenggak lenggok "sudah kubilang itu berlebihan" menaruh tangannya sebagai topangan untuk tangannya yang satu lagi dan menyentuh pipinya.

"hei, sudah jelas bukan orangtua selalu khawatir tentang anaknya. Itu wajar" Cruai bersuara disebelah Netrine.

"sebenarnya ayah anda mengirimku untuk membantumu dalam pertarungan" Yodias berkata dari ruang belakang.

"oh, dan pasti juga karena ia khawatir tentangku. Bukan begitu?" tanya Netrine.

"ya.., sebagian"

"tempat ini lumayan nyaman, beristirahatlah selagi ada waktu. Kita akan terbangun kapan saja bencana ada didepan mata kita, jadi berhentilah mengoceh dan tidur!" Lucas bersuara dari ruang sebelah.

"baik baik, Lucas kau juga sedang mengoceh" kata Cruai.

Lucas tidak menhiraukannya dan langsung tertidur beberapa detik kemudian, yang lain juga begitu. Tapi Yodias dan Aetrus tidak, mereka tetap berjaga-jaga hingga subuh lalu tertidur sesaat. Mereka berdua terbangun karena bau yang sangat sedap tercium oleh mereka, tentu saja keduanya lapar.

"si koki kita Cris, untung saja kau ikut dengan kami. Kalau tidak kita tidak akan makan makanan enak" Cruai bersuara nyaring berkata keras.

"cukup untuk mengisi perut yang kosong dan lidah yang haus, kau pintar sobat" Lucas memuji Cris dari balik ruang.

"terima kasih semuanya, aku hanya melakukannya karena aku suka dan juga pasti kalian semua lapar jadi aku mencari bahan dengan Aetrus dan Yodias tadi subuh. Dengan begitu aku bisa memasak semua yang kami dapat"

Begitu selesai menghabiskan dan membereskan tempat mereka tinggal, mereka langsung pergi melanjutkan perjalanan mereka. Ditengah perjalanan mereka, mereka bertemu dengan monster yang sangat besar. Itu raksasa pertama yang mereka temukan dalam dunia mereka. Untungnya Yodias membantu, dan sebenarnya Yodias sudah terlalu hebat hanya dengan beberapa tebasan pedang bercahayanya raksasa itu terjatuh. Cruai dan Sereine terkejut dengan kekuatan itu, yang lain? Mereka juga terkagum-kagum. Aetrus berada dibelakang gerombongan untuk berjaga-jaga, indra pendengarannya sangat bagus dengan begitu ia tetap bisa berjaga-jaga dari segala arah.

Mereka terus berjalan ke utara, tak lama lagi mereka akan sampai di Umetrica.

"itu dia! Daratan!" teriak Cruai "Umetrica didepan!"

"Jennis, kau begitu liar"

"hm.., bukankah kau yang terlalu manis. Putri" kata Cruai dengan nada menggoda.

"ti-tidak! Kau memang begitu, sudah kuteliti. Jangan mengada-ngada Jennis"

"hohoho"

Tiba-tiba saja Aetrus dan Yodias berdiri didepan seperti sedang menghadang sesuatu yang datang, Yodias dalam sikap siaga menatap tajam kearah daratan didepan gerombongan.

"mereka datang kemari" kata Yodias dengan nada rendah.

"mereka siapa? Tentara abadi?" tanya Cruai.

Yodias mengangguk, Aetrus meloncat dari perahu dan mendarat di daratan. Netrine mengikuti mereka berdua maju kedepan dalam posisi tetap siaga. Suasana begitu tegangdan hening, tidak ada tanda-tanda dari musuh yang akan datang.

"ayolah, apa yang aka-"

Netrine menutup mulut Cruai dengan cepat sebelum ia akan melanjutkan perkataannya, berbahaya kalau terlalu berisik sekarang. Gerombolan Netrine terpecah, mereka masing-masing berjalan dijalan mereka sendiri, seiring waktu pun berjalan tentara abadi tidak menyadari keberadaan mereka karena mereka sudah tidak ada ditempat awal mereka, dengan begitu misi gerombolan Netrine otomatis masing-masing berbeda.

Netrine mengambil bagian selatan, Lucas utara, Sereine timur, Cruai barat, Mindow dan Cris tenggara, Aetrus timur laut , dan Yodias, ia tidak bisa meninggalkan Yuen sendirian karena misi utamanya ialah menjaganya dan membantunya. Dan begitulah situasinya.

"Yodias, kau seharusnya juga ikut berpencar"

"..."

"aku-"

Aku??? Ayo tunggu kelanjutan ceritanya

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top