Utara

Utara adalah bagian sisi terdingin dari bumi ini. Hutan dan dan tumbuhan yang dipenuhi salju menjadi pemandangan biasa didaerah ini. Suhu dingin sudah menjadi ciri khas dari kaum utara. Disinilah Adelaine tumbuh dan besar. Hidup dikelilingi oleh dataran dan hamparan salju.

Meski matahari muncul tapi udara dingin masih menyengat terasa disetiap sudutnya. Adelaine selalu suka menikmati salju yang datang. Karena itu waktunya untuk dirinya keluar bermain.

"Apa yang kau lakukan didepan jendela." Sebuah suara cukup berat mengagetkan Adelaine.

"Ibu,aku hanya melihat salju yang turun."

"Bukankah sudah setiap hari ada salju,aku dengar hari ini kerajaan utara mengumumkan sesuatu. Kau harus pergi kesana."

"Mengumumkan tentang apa?"

"Agar kau tahu. Kau harus kesana."

"Baiklah ibu." Adelaine tidak berani membatah ibunya. Kekuatan sihir yang ibunya miliki sudah terkenal di Utara. Tapi,Adelaine tidak memiliki bakat sedikitpun dari sang ibu.

Adelaine mengambil mantelnya. Menunggang kuda miliknya dan berlalu menuju istana utara. Dia tidak tahu kerajaan akan mengumumkan hal apa kali ini. Tapi,semoga apapun itu dia berharap dia bisa berpartisipasi kali ini.

Menempuh perjalanan hampir dua jam. Akhirnya Adelaine sampai di istana. Istana yang diselimuti oleh salju itu kini sudah dipenuhi oleh orang-orang. Sepertinya pengumuman kali ini memang sangat menarik sehingga banyak orang berkumpul disana.

Adelaine berbaur dengan para kumpulan manusia. Sama seperti mereka,dia juga menunggu pengumuman apa yang akan disampaikan oleh istana. Adelaine merekatkan mantel yang dia kenakan. Karena cuaca semakin terasa dingin. Sarung tangannya juga dia ikat lebih erat.

Tidak lama,pengawal istana keluar membawa segulug kertas dan berdiri dibalkon istana. Pengawal itu sudah bersiap untuk mengumumkan pengumuman penting hari ini. Adelaine mendengarkan dengan seksama apa yang akan disampaikan oleh istana.

"Atas nama Raja & Ratu Utara hari ini akan disampaikan berita bahwa Utara membuka diri untuk wilayah Timur.Pertukaran kerjasama dua wilayah mengharuskan warga utara berpartisipasi menjalajah dunia Timur."

Mendengar hal itu para warga terkaget.Selama ribuan tahun Utara tidak pernah membuka dirinya kewilayah Timur.Tapi pengumuman ini mengejutkan seluruh orang.

"Pencarian permata wilayah Timur memerlukan bantuan Utara untuk itulah kenapa bumi Timur membuka kerjasama ini demikian pengumuman ini disampaikan tertera  Raja & Ratu Utara."

Suara riuh dan gemuruh serta bisik bisik mulai terdengar.Tidak dengan Adlaine yang merasa cukup bersemangat kali ini.Ingin merasakan bagaimana petualangan dunia luar.Dengan cepat dia bergegas mengambil kudanya dan membawa kembali ke rumah.

"Ibu,aku sudah mendapat kabar." Adlaine dengan cepat memberi tahu ibunya tentang apa yang dia dengar.Wanita itu cukup kaget mendengar Raja & Ratu membuka kerjasama ke wilayah itu.Tidak lama terdengar sebuah ketukan pintu.

Tok tok tok

Matanya menatap kearah pintu dan dia menerawang siapa yang ada disana.Utusan istana datang kemari.Pasti terkait dengan hal ini.Dia mulai gusar.Kemudian menatap Adlaine.

"Buka pintunya dan lihat siapa yang datang."

"Baik bu." Adlaine membuka pintu rumah mereka.Udara sejuk dari salju langsung menembus kulitnya meski dia sudah mengenakan mantel yang tebal.

"Kami membawa surat undangan dari kerajaan."

"Oh pasti untuk nyonya rumah ini ya."

"Benar."

"Nanti akan saya sampaikan suratnya."

Penjaga istana itu memberika  secarik undangan bewarna cokelat dengan stempel merah milik kerajaan.Adalaine menerima undangan itu.Penjaga istana itupun pamit setelah memberikan undangan kepada Adalaine.

"Ibu ini undangan dari istana." Adlaine menyerahkan undangan bewarna cokelat itu kepada ibunya.Wanita itu membuka undangan yang Adlaine serahkan.Dia sudah menduga dirinya akan diminta berpatisipasi.Tapi hubungannya dengan wilayah itu tidak baik.

"Kerajaan memintaku berpartisipasi untuk melakukan perjalanan ini tapi aku tidak bisa.Jadi kau saja yang pergi."

"Aku?"

"Benar kau,ini kesempatan untuk aku ijinkan pergi dari sini.Aku hanya akan mengatakan ini kepadamu.Kau bukan puteri kandungku.Aku menemukanmu di hutan belantara di negeri ini.Jadi ini waktumu mencari tahu siapa dirimu."

"Jadi aku bukan bagian klan penyihir?"

"Bukan,kau lihat saja dirimu tidak bisa menggunakan sihir dan mana manapun kan." Adlaine tertunduk lemah.Sekarang dia menyadari itulah alasan kenapa dia tidak bisa memakai sihir meski ibunya sendiri adalah penyihir yang diakui oleh kerajaan utara.

"Baiklah jika begitu mulai hari ini aku tidak akan kembali kerumah ini lagi.Aku akan mengikuti perjalanan ketimur untuk mencari jati diriku."

Adalaine bergeges masuk ke kamarnya dan menyiapkan pakaian dan keperluan yang dia butuhkan.Meski ini terasa menyakitkan tapi Adlaine merasa lega setidaknya dia tidak lagi dikurung ditempat ini.

Dia akan bisa merasakan dunia luar dam tidak akan lagi merasakan dipingit didalam rumah ini.Di cuaca dingin utara yang selalu membuatnya terasa beku.

Kata orang bumi timur sangat hangat dan Adlaine sangat penasaran sehangat apa bumi timur itu.Adlaine sangat penasaran tentang sisi bumi yang tidak pernah dia temui itu.

Orang utara selalu berangapan bahwa bumi timur akan bisa menghancurkan utara setiap kali mereka menyentuh utara.Orang utara selalu berpikir bahwa hawa panas dari bumi timur akan menghancurkan gunung es di utara.

Tapi,Adlaine sendiri tidak merasa seperti itu.Adlaine merasa bumi Timur tidak sejahat itu atau mungkin Utara yang belum mengenal belahan bumi itu.Maka perjalalan Adlaine ke timur kali ini pasti akan membawa tabir lain tentang dirinya.Setidaknya itulah yang Adlaine harapkan.

"Aku pergi," ujar Adlaine kepada wanita bertudung itu.

"Bawa semua barangmu aku tidak ingin ada yang tersisa aku akan mengabari istana bahwa aku mengutus seseorang dari tempatku kesana."

"Baik meski petualangan ke timur telah usai.Aku tidak akan kembali lagi kerumah ini."

"Iya.inilah jalan yang aku pilih untukmu jalan masing-masing.Aku yakin kamu sudah tidak sabarkan keluar dari sini."

"Aku pergi." Adlaine tidak ingin banyak bicara dia mengambil kuda yang dia ikat disamping rumahnya.Dia menuju istana dan membawa undangan yang penjaga itu berikan tadi.Sebagai bukti bahwa dirinya utusan dari rumah ini untuk mengikuti petualagan ketimur.

Meninggalkan rumah pohon itu Adlaine berjalan menyusuri jalanan bersalju menuju wilayah istana.Sekarang dia bisa merasakan kebebesan hidup dan tidak lagi terkurung dalam rumah itu.

Adlaine bisa merasakan angin segar menerpa kulitnya meski udara dingin justru yang berhembus baru kali ini Adlaine bisa merasakan udara sejuk dari salju terasa seperti udara dingin.
Rasanya dia ingin memakan salju yang turun disepanjang jalan ini.Adlaine mengeluarkan lidahnya dan menikmati salju yang turun dan dia tersenyum bahagia.

"Aku bebas," ujarnya sembari setengah berteriak.Dia memacu kudanya berjalan menjauh dari kehidupan wanta itu.Wanita yang dia kira ibunya ternyata tidak lebih seperti seorang penyihir penyandara.

Melintasi hutan salju,Adlaine memasuki wilayah kerajaan.Yang kini dijaga ketat disepanjang perjalanan.Berbekal undangan yang dia terima Adlaine menyerahkan undangan dari kerajaan itu.

"Saya utusan dari penerima undangan ini.Dia mengirim saya mengikuti petualangan ke negeri Timur." Ujar Adlaine. Penjaga gerbang membuka surat bewarna cokelat itu.Kemudian memeriksa barang bawaan Adlaine kemudian setelah itu penjaga itu menyimpan undangannya.

"Ayo ikuti saya." Penjaga itu membawa Adlaine memasuki gerbang istana dan sejak langkah kaki pertama Adalaine dan pintu gerbang dibuka.Adalaine menatap jalanan dibelakangnya dan mengucapkan selamat tinggal kepada hidup lamanya dan mengucapkan selamat datang kepada petualangan baru didepannya.

Pintu gerbang istana Utara terbuka dan Adelaine melangkahkan kaki memasuki gerbang utara bersama kuda disampingnya.Adlaine sangat takjub dengan pemandangan istana utara seiring langkah Adlaine yang memasuki istana gerbang pintu istana tertutup.Adlaine melangkahkan kaki dan melihat ke kiri kanan didepannya sebuah istana megah berwarna putih berkilauan.

Adlaine menyambut takjub istana didepannya.Baru ini kali pertama dia melihat istana Utara sejak dia hidup dan besar ditanah itu.Adlaine bisa merasakan sesuatu yang baru sudah menunggunya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top