22. Kedatangan Paduka Ratu

Cerita ini sudah tamat dan dapat diakses secara lengkap di :
1. Google playstore
2. KBM @ Nia_Andhika
3. Dreame/innovel @ Nia Andhika
Jangan lupa follow akunku dan masukkan cerita ini ke library teman2 ya.


###

"Mbak ada apa sih, kok kelihatan sibuk banget." Rena yang baru memasuki ruangan setelah istirahat makan siang bersama Mida menegur Monica. Wanita itu terlihat tergesa-gesa memanggil salah satu office girl kantor. Ia juga menginstruksikan beberapa hal kepada gadis yang sepertinya tak lebih tua dari Rena itu.

"Paduka Ratu datang," jawab Monica singkat setelah memberikan instruksi untuk office girl yang sudah berlalu meninggalkan mereka.

"Mbak bisa minta tolong nggak, Rei. Dari tadi mbak menghubungi ibu kantin tapi nggak diangkat. Anak-anak OB juga sebagian masih istirahat." Rena hendak membuka mulut untuk bertanya lebih lanjut namun urung akibat permintaan Monika.

"Minta tolong apa, Mbak. Aku siap kok."

"Tolong ke kantin ya. Pesankan jus tanpa gula. Bilang untuk Bu Verlita. Bawa ke sini kalau sudah." Monica tampak menempelkan ponsel ke telinganya. Sepertinya ia hendak menghubungi seseorang.

"Jus apa, Mbak?" Rena perlu tahu agar tidak salah memesankan jus apa yang Monica minta untuk perempuan bernama Verlita itu.

"Bu Siti sudah tahu kok. Kamu cukup bilang kayak yang aku pesan." Mulut Rena hendak kembali berucap namun suara Monica yang berbicara pada ponselnya mengurungkan niatnya. Sepertinya panggilan telepon wanita itu sudah tersambung.

Akhirnya Rena bergegas ke kantin melaksanakan perintah Monica. Dan lima belas menit kemudian gadis itu sudah kembali dengan minuman yang telah ia pesan.

"Minta tolong bantuin mbak bawa ini ke ruangan Pak Radith ya, Ren. Kelamaan kalau harus nunggu anak OB yang nganter, ntar Bu Verlita takut marah." Lagi-lagi Rena mengernyit. Sebenarnya siapa sih bu Verlita-Verlita itu? Kok kesannya seram banget. Monica bahkan dibuat kalang kabut. Begitulah kata hati Rena. Ia pun mengiyakan permintaan Monica, membantu wanita itu membawa kotak-kotak yang Rena amati sepertinya berisi menu makan siang.

Pasti Radith sedang mempunyai tamu yang kebetulan berkunjung siang ini sehingga pria itu menyiapkan semua ini untuk tamunya. Lagi-lagi Rena membatin.

Begitu kaki Rena memasuki ruangan Radith, hal yang Rena lihat di ruangan itu adalah seorang wanita luar biasa menawan sedang duduk di kursi kebesaran Radith. Rasa heran seketika menyergap Rena. Kenapa wanita itu begitu berani duduk di kursi kerja Radith. Yah meskipun saat ini sang pemilik kebetulan tak terlihat. Entah pergi kemana pria itu, Rena pun tak tahu.

"Makan siangnya sudah siap, Bu Verlita." Monica memulai sapaannya ramah. Wanita bernama Verlita itu tampak berdiri, berjalan dengan begitu anggun ke sofa tak jauh dari mereka berdiri.

"Makasih ya, Mon. Taruh aja di meja. " Wanita itu menunjuk meja di depannya. Rena mengamati setiap gerak wanita cantik itu. Tubuhnya yang tinggi semampai mengingatkannya pada sosok Catheryn Wilson, model cantik yang sering kali ia lihat mondar-mandir di layar kaca. Rambut sepunggung berwarna kecoklatan tampak tergerai indah menyempurnakan penampilannya siang itu. Tak cukup itu saja, dress selutut berwarna hitam yang wanita itu kenakan membuat Rena seketika membatin, inilah wanita sempurna yang sebenarnya. Mungkin jika sosok Barbie itu nyata, maka wanita inilah yang patut di sebut Barbie.

"Mungkin ada lagi yang Bu Verlita butuhkan?" Monica kembali berucap setelah menata isi nampan yang ia bawa. Wanita itu sempat memanggil Rena beberapa kali untuk melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan akibat Rena melamun sambil melihat wanita sempurna di hadapannya itu.

"Oh, nggak ada. Kamu bisa pergi. Semoga aja Radith sebentar lagi datang. Eh, ini siapa ya, Mon? Kok baru lihat." Wanita itu mengamati Rena yang berdiri di sebelah Monica.

"Oh, ini Rena, Bu. Mahasiswa magang. Kebetulan saat ini ada empat orang mahasiswa yang magang di sini. Salah satunya Rena." Wanita itu tampak menganggukkan kepala mendengar jawaban Monica.

Setelah memastikan tak ada yang perlu dilakukan, Monica dan Rena segera meninggalkan ruangan Radith. Saat menutup pintu ruangan bos besar mereka tiba-tiba saja sosok Radith sudah berjalan mendekat. Saat melihat Monica dan Rena keluar dari ruangannya bersamaan seketika pria itu melontarkan pertanyaan heran.

"Kalian sedang apa?"

"Eh, Pak Radith sudah datang. Itu di dalam ada Bu Verlita. Beliau menunggu Pak Radith untuk makan siang." Radith seketika membelalakkan matanya. Pandangannya jatuh pada gadis yang berdiri di samping Monica. Gadis itu menunduk saat pandangan mereka bersirobok.

"Kalian barusan ngapain di ruangan saya?" Radith mengulang pertanyaannya. Berharap mendapatkan informasi lebih jelas.

"Kami mengantarkan menu makan siang untuk Bu Verlita dan Pak Radith. Bu Verlita yang meminta." Raut Radith seketika pias. Kembali ditatapnya wajah Rena. Namun ia tak melihat apapun. Gadis itu tampak menunduk.

"Rena." Mendengar suara Radith, seketika Rena mengangkat kepalanya. Tak ada raut aneh yang terlihat diwajah gadis itu. Justru Rena heran saat Radith menatapnya dengan begitu dalam. Seolah ingin mengatakan sesuatu atau entahlah Rena tak tahu.

"Ehm... Terima kasih. Kalian bisa kembali." Radith berucap canggung sebelum tangannya meraih gagang pintu dan mendorong benda persegi itu yang akhirnya menelan tubuh Radith di dalamnya.

"Pak Radith kok aneh ya, Ren? " Monica berjalan menuju meja kerjanya. Rena juga menangkap hal yang sama dari pria itu.

"Kenapa ya?" lanjut Monica.

Rena mengedikkan bahu. "Mana aku tahu, Mbak." Ia mengikuti Monica duduk di kursinya di sebelah Monica.

"Itu tadi siapa sih, Mbak? Kok cantik banget. Terus berani banget duduk di kursinya Pak Radith saat Pak Radith nggak ada." Rena akhirnya mempunyai kesempatan untuk memberi makan rasa penasarannya.

"Yang itu tadi?" tunjuk Monica pada pintu ruangan Radith.

Rena mengangguk mengiyakan.

"Paduka Ratu. Bu Verlita, istrinya Pak Radith. Cantik banget kan?"

Rena seketika menjatuhkan ponsel yang baru saja ia ambil dari atas mejanya. Rasa pening seketika menyerang.

Istri?

Dia tidak salah dengar kan? Wanita itu istri Radith? Radithya Hanggono yang akhir-akhir ini menikmati kebersamaan bersamanya?

###
Hiyaaa.... Hiyaaa... Hiyaaa....

Gak boleh ngamuk apa lagi sampe lempar sandal. Kalau lempar makanan boleh. Ntar aku kirimin alamat deh biar nyampe sini wkwkwkwk😆😆😆.

Habis ini updatenya tiap tiga purnama ya. Kayak both of you dan love at the toll gate. Wkwkwkwk....
Kalian jahat banget sih. Jumlah reader n yg ngasih bintang jeuuuuuuuhhh..... Bangets😓.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top