19. Ya, Saya Mau
Upgrade dan cerita2 lainnya sudah ada di google play store. Yuk meluncur untuk dapetin versi lengkapnya.
###
"Lalu, apa kamu mau jika menjadi wanita beruntung versimu itu?"
Setelah beberapa lama terdiam dan berpikir, Rena akhirnya membuka mulut, "Ya, saya mau."
Hanya bisikan pelan. Rena bahkan tak yakin telinganya sendiri mendengarnya. Namun melihat senyum lebar yang tampak pada wajah pria di hadapannya. Rena yakin, apa yang ia katakan barusan juga terdengar oleh pria itu.
Senyum yang mau tak mau menular pada Rena. Pria itu meraih jemari Rena. Meremasnya pelan lalu membawanya pada bibirnya. Seketika Rena meremang. Ia tak pernah begitu dekat dengan pria manapun, hal ini adalah pengalaman pertamanya.
"Kamu yakin dengan apa yang kamu ucapkan, Rei?" Rena mengangguk pelan. Jujur saja setelah beberapa kali bertemu Radith dan akhirnya intensitas pertemuan mereka semakin tak terhitung. Rena perlahan mulai merasakan kenyamanan pada kehadiran pria itu. Pria yang bagi Rena sempurna. Abaikan fakta jika ia sempat merasa rendah diri saat mengetahui siapa sebenarnya pria itu.
"Saat kamu mengatakan 'iya' maka kamu tak mungkin pernah saya lepas lagi meskipun nantinya kamu akan memohon untuk hal itu." Radith menatap tajam Rena memberikan penekanan ditiap kata yang ia ucapkan.
"Iya, saya ingin menjadi wanita beruntung itu." Sedetik setelah kalimat itu terucap tubuh Rena tertarik ke depan. Bertubrukan dengan dada bidang pria itu. Pria itu menatap dalam Rena. Mencari-cari kebenaran dalam kalimat Rena melalui matanya. Rena hanya mampu menatap sayu pria yang merengkuhnya. Tubuhnya gemetar oleh sengatan menyenangkan yang ditimbulkan oleh Radith.
Pandangan berkabut Rena mau tak mau semakin menggoda pria itu, setelah terdiam beberapa saat. Pria itu mendecak. Dengan gerakan cepat diselipkan jemarinya pada tengkuk gadis di depannya menarik kepalanya kedepan dan meraih bibir yang benar-benar ingin ia cicipi akhir-akhir ini.
Dengan gerakan terburu Radith meraup bibir Rena, melumatnya seolah ia benar-benar kelaparan. Rena yang juga menginginkan hal yang sama seketika menyambutnya dengan suka cita.
Kini, bisakah Rena dengan bangga mengakui jika Radith adalah miliknya? Ya, sekarang ia sudah keluar dari zona abu-abu yang semula membuatnya gamang.
"Kamu selalu luar biasa, Rei. Sangat sulit untuk bisa menjauh dari kamu." Radith berbisik pelan. Pria itu masih tak melepas belitan tangannya. Bibirnya terus mencari apapun yang dimiliki gadis dalam dekapannya. Ia bahkan menurunkan cardigan yang Rena pakai untuk menutupi blusnya yang berleher sabrina. Pria itu menelusuri leher juga tulang selangka Rena.
"Pak, jangan! Takut ada yang melihat." Rena menahan kepala Radith yang masih enggan pergi dari tubuh bagian atasnya.
"Mereka tak akan ke sini jika tak di suruh." Penjaga rumah peristirahatan Radith memang tinggal terpisah di bagian belakang rumah. Mereka akan muncul jika Radith memanggilnya. Radith benar-benar menginginkan privasinya terjaga.
Malam itu akhirnya Rena tak kembali ke indekostnya. Saat ia sadar untuk kembali, hari sudah benar-benar larut. Lagi pula hujan juga mengguyur di luar sana. Berada dalam dekapan Radith adalah hal yang paling menyenangkan saat itu.
***
Setelah satu malam Rena habiskan bersama Radith, malam berikutnya Rena kembali ke indekostnya setelah seharian ia menempel pada pria itu yang dimulai dengan kegiatan paralayang di pagi hingga siang hari bersama Radith. Pengalaman baru yang bagi Rena adalah hal luar biasa. Ia bisa terbang bersama Radith. Ya, terbang dalam arti sesungguhnya. Di sore hari mereka menghabiskan waktu dengan mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan terdekat.
Rena butuh baju ganti. Itulah yang Radith katakan saat pria itu membawa Rena memilih beberapa helai baju di pusat perbelanjaan itu. Beberapa perlengkapan pribadi juga kebutuhan Rena tak ia lupakan juga. Saat Rena melarang, pria itu tetap memaksa. Ia beralasan semua barang itu akan ia letakkan di rumah peristirahatannya. Jika sewaktu-waktu Rena ke sana, gadis itu tak akan kebingungan memikirkan baju ganti juga perlengkapan pribadinya.
Mau tak mau Rena akhirnya mengiyakan. Toh tak ada ruginya bagi Rena. Bukan dirinya yang mengeluarkan uang untuk semua barang yang Radith beli.
Rena sebenarnya enggan untuk kembali ke indekostnya jika tidak ingat besok adalah hari Senin. Ia harus mengulang mata kuliahnya.
Sebelum magang ia memang sudah memindah jadwalnya. Ia mengumpulkan dua mata kuliahnya di hari Senin. Sehingga hari Selasa ia bisa kembali magang.
"Besok sepulang kantor saya akan jemput kamu." Radith berucap melihat Rena yang enggan turun dari mobilnya. Gadis itu masih tak menjawab. Ia justru menoleh memandang pria di sampingnya.
"Saya nggak ingin turun," bisik Rena pelan.
"Kita akan kembali dan menghabiskan malam bersama lagi dan tentu saja akan lebih menyenangkan."
"Apa hal itu akan benar-benar menyenangkan?" Rena membuka mulut tanpa memikirkan kalimatnya.
Yang ada dalam pikirannya, ia semalaman berada dalam pelukan hangat Radith. Berbagi cerita hingga rasa kantuk menguasai mata mereka dan akhirnya mereka terlelap di sofa bed ruang tengah yang hangat. Hal yang bagi Rena menyenangkan ditambah kegiatan yang mereka lakukan dari pagi hingga sore bersama Radith. Rena menginginkan hal itu lagi. Hal yang sama seperti satu hari sebelumnya.
"Saya akan berusaha."
"Saya percaya. Kapan sih, Pak Radith tidak membuat saya senang. Justru sayalah yang bodoh. Masih belum bisa membuat Pak Radith senang," Rena menyunggingkan senyum bahagia.
"Bersama kamu adalah hal yang benar-benar luar biasa, Rei. Begitu istimewa. Apapun yang terjadi di depan sana, saya harap kamu akan selalu di sisi saya, percaya pada saya, dan tak akan melepas genggaman tangan saya." Wajah Rena merona mendengar kalimat Radith. Bagaimana mungkin ia tak jatuh cinta pada pria di sebelahnya ini? Tak ada satupun yang kurang darinya.
###
Repost 04102020
Ada yg belum mampir ke lapak sebelah ya? "Ada another sunshine" tuh yang masih on going. Ada juga "siap, pak! Dan beautiful disaster" yang udah complete. Yuk meluncur sekarang dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian.
Oh ya satu lagi. Aplikasi membaca apa sih yg sering teman-teman kunjungi selain wp? Dan alasannya apa? Tolong bantu isi ya😘
Loph loph
Nia Andhika
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top