Tenth

" jadi serius..kalian mau nikah?..ouh my God..aku senang sekali dengarnya...kau tidak pernah pacaran tapi lebih dulu menikah." Sedikit berteriak dengan tawa ceria Annette menyambut sahabatnya itu. Mereka berpelukan. Pipi Emerald merona.
Acara pernikahan Endricko dan Emerald berjalan lancar dan begitu meriah. Saudara, kerabat dan sahabat turut meramaikan acara. Kebahagian terpancar jelas di wajah mereka.
Setelah semua tamu undur diri. Endricko memboyong sang istri tercinta ke kamar, tentu diiringi sorak sorai sahabat dan keluarganya.
" Cantik...pipimu begitu merah." Goda Endricko. Emerald mencubit gemas pinggang suaminya. Endricko tertawa senang.
Endricko mengusap lembut pipi merah merona itu. Menciumnya penuh rasa cinta.
" Aku akan membuatmu tidak virgin lagi..kamu siap dear.." tanyanya ditelinga Emerald. Gadis itu menunduk malu. Getaran terasa diseluruh tubuhnya. Ada gelenyar geli tapi nyaman dirasakan diperutnya.
" Jawab aku cinta.." bisik Endricko lagi ditelinganya.
" Yah..aku aku menyerahkannya dengan senang hati." Jawabnya dengan senyum. Segera Endricko melumat bibir manis istrinya. Emerald membalasnya tanpa rasa ragu.
Malam ini mereka lewati dengan penuh hasrat cinta dan gairah yang suci.

"When I say I love you, please believe it's true.
When I say forever, know I'll never leave you. 
When I say goodbye, promise me you won't cry,
Because the day I'll be saying that will be the day I die." - Endricko Alqory

"You look at me as if I'm the only girl around.
You make me feel important and never let me down.
You've shown me how to live, I love you" - Aldystie Emeralda

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top