sixth

Emerald punya hobby baru saat ini. Berjalan ke kampusnya dipagi hari. Dan dia akan ditunggu oleh Endricko yang tinggal tidak jauh dari apartementnya. Emerald rela tinggal di apartement dan meninggalkan rumah besarnya hanya demi bisa jalan bareng Endricko menuju kampus. Pagi ini begitu cerah, dengan senyum ceria Emerald menapaki jalan yang masih lengang. Dia tersenyum lebih lebar ketika dilihatnya Endricko yang sudah menunggunya di depan pintu masuk apartementnya.
" Good morning Ald.." sapanya manis.
" Good morning End.." jawab Emerald tak kalah manis.
Beriringan mereka menuju ke kampus. Sepanjang jalan mereka tidak diam. Mereka membahas berbagai macam. Mulai dari makanan favorite, buku, tempat wisata sampai kegiatan weekend. Beberapa pasang mata menatap mereka penuh rasa iri tapi ada juga yang tersenyum senang. Melihat seorang Rick yang tampan berjalan bersisian dengan putri Greg Hoffman. Siapa yang tak kenal Emeralda. Gadis itu mamang baru di kampus itu, tapi hampir semua tahu siapa Emerald. Aktivitas sosialnya yang selalu rutin mengunjungi panti panti asuhan, Kebaikan hatinya yang selalu membantu siapa pun. Satu lagi...sikap dinginnya terhadap lawan jenis. Sampai saat ini Emerald belum pernah terdengar dekat dengan lelaki manapun. Danial yang dinyatakan sebagai tunangannya pun selalu dibantahnya. Dia tidak menginginkan perjodohan itu. Lalu sudah hampir satu minggu ini Emerald selalu berangkat berbarengan dengan Endricko. Mereka menanti harap harap cemas hubungan apa yang terjalin diantara keduanya.
Sementara Endricko sendiri seolah tak tersentuh. Seisi kampus tidak pernah tahu siapa Endricko sebenarnya. Yang mereka tahu Endricko atau Rick bersahabat baik dengan Anton dan kerap kali jalan bersama Halline adik Anton. Keluarga lelaki itu tinggal di Cairo dan Endricko tinggal diapartemennya yang tidak begitu besar di dekat kampus. Sekali waktu mereka melihat Endricko keluar masuk Jasmina Mall. Menurut kabar dia bekerja part time disana. Selebihnya tidak ada yang tahu, termasuk siapa gadis yang dekat dengannya. Endricko begitu menikmati kehidupannya yang misterius. Anton dan Hilline pun tidak mau membuka tentang kehidupannya. Mereka begitu menjaga rahasia itu.
" Aku lihat ada kemajuan pendekatanmu dengan Emerald." Komentar Anton dengan senyum. Endricko tersenyum penuh arti.
" Segera miliki dia, Rick. Sebelum dia jatuh cinta pada tunangannya itu." Tambah Hilline. Anton terkekeh. Endricko memicingkan matanya.
" Ald..." Teriaknya dengan nada senang. Tentu Anton dan Hilline menoleh mengikuti arah tatapan mata Anton. Disana di lorong kelas seorang Emerlda tersenyum sambil melambaikan tangannya. Dengan langkah gemulai menuju ke arah mereka.
" Sudah punya panggilan sayang ternyata." Usil Anton. Mereka tertawa bersama. Emerald yang baru sampai memberengut heran.
" Duduklah." Ajak Endricko mengulurkan tangannya menggapai tangan Emerald, menggeser duduknya dan menarik dengan lembut gadis itu untuk duduk disebelahnya.
Emerald menatap Hilline sejenak, sedikit menyelidik.
" Hi..Emer...kamu biasa dipanggil begitu kan..aku Hilline adik Anton, sahabat Rick juga. Aku pacar Jason, adik Annette sahabatmu." Ucap Hilline dengan senyum. Mata bagus Emerald membelalak sempurna.
"Aaahhh..ya..pantas aku seolah pernah melihatmu. Di pesta ulang tahun Gladys, sepupu Annette." Suaranya terdengar penuh kelegaan. Hilline tersenyum mengiyakan.
" Mau pesan makanan Ald?" Tanya Endricko kemudian. Gadis itu tersenyum dan mengangguk.
" Sama sepertimu saja." Jawabnya manis. Anton dan Hilline tersenyum.
" Aku tadi ga ditanyain Rick." Rengek Hilline sambil mengejek. Endricko melotot, Anton terkekeh. Emerald tersipu. Endricko takjub melihat pipi putih mulus itu bersemu merah.
" Cantik.." desisnya tanpa sadar. Tentu dua kakak beradik itu tertawa. Sementara si Gadis kian merona.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top