Seventh

Sampai saat ini Endricko masih ragu untuk mengakui bahwa dia mencintai Emerald. Dia masih terus bertanya tanya, apakah betul ini cinta. Terkadang rasa ragu menyelimuti perasaannya, melihat kehidupan Emeralda yang terlihat terkadang begitu glamour. Sebetulnya itu wajar bagi seorang putri millioner seperti Greg Hoffman. Tapi Endricko seolah menghianati sumpahnya, itu yang terkadang membuat dia merasa meragu akan perasaannya.
Emerld sendiri merasa kesal dengan sikap Endricko yang seolah menarik ulur perasaannya.
" Lebih baik kamu tanyakan dengan kejelasan hubungan kalian." Saran Annette.
Emerald menatap sahabatnya itu lalu tersenyum samar. " Kau tahu aku bukan orang yang seperti itu Ann. Aku sendiri belum pernah merasakan rasa seperti saat ini Ann. Berdebar begitu keras jantung ini saat berdekatan dengannya. Kesal bila dia tidak menelponku sehari saja. Ada rasa marah jika dia terlihat begitu baik kepada cewek cewek genit dikampus. Merasa..."
" Kau jatuh cinta Emer cantik...just tell him..you fell in love, dear." Potong Annette. Emerald merona.Dia menunduk. Kepalanya menggeleng. Dia menarik nafas lalu menghembuskan perlahan.
" Tidak ...no way..aku tidak akan bertanya atau mengatakannya. Never!" Ucapnya tegas. Annette menatapnya lalu tersenyum pasrah.
" Terserahkan kau saja. Aku hanya ingin melihatmu bahagia. Jika kau sudah menjadi kekasih Endricko, akan lebih mudah untuk bicara dengan ayahmu dan memutuskan pertunanganmu dengan Danial."
Emerald meresapi saran sahabat yang selalu menemani dan mengerti dengan situasi hati dan pikirannya.
"Yaah .kau benar sekali Ann. Aku juga sudah muak dengan tingkah Danial belakangan ini. Dia selalu mencari cara untuk berduaan dan menyudutkanku." Ucapnya sedikit bernada kesal.
"Dia selalu berusaha mencuri first kiss ku." Sambungnya lirih. Annette tersenyum. Dia tahu sahabatnya itu bahkan belum pernah dicium.
" Jangan mengejekku Ann." Emerald melotot galak.
Annette tergelak." Tidak, aku tidak mengejekmu. Hanya sedikit prihatin, gadis secantik dan sepopuler dirimu bahkan belum pernah dicium." Emerald tambah terlihat galak. Annette makin tergelak.
" Hey..ada apa ini..yang satu begitu bahagia dan yang satu terlihat siap menyerang."
" Hilline..senang melihatmu. Aku ada teman untuk membuat nona cantik ini menyadari perasaannya." Tukas Annette senang. Emerald menatap Annette tajam.
" Ada apa nih..apa ada yang bisa aku bantu?" Tanya Hilline dengan mimik lucu. Sebenarnya Hilline tahu arah pembicaraan Annette.
Annette menatap Emerald." Tuh..nona cantik ini susah diarahkan."
" Aaahh..aku mengerti. Mungkin arahannya kurang jelas Ann." Timpal Hilline.
" Ya Tuhan...aku sudah lelah dari kemarin mengarahkan dengan seabreg saran. Tetap ditolak." Keluh Annette dengan mimik kesal.
Hilline memasang muka bingung. Keningnya berkerut." Baik..aku akan menambahkan saran kali ini." Ucapnya dengan kepala mangut mangut dan telunjuk mengetuk ngetuk bibirnya. Annette menahan tawanya.
" Males ah..aku pergi saja. Menyelesaikan laporan anggaran dengan Jasmina Group. Bye..see you..kalian jahat.." gerutu Emerald sambil berlalu, kedua tangannya melambai lambai.
Annette dan Hilline tertawa senang berhasil membuat Emerald gundah.
" Biar dia sadar kalau dia jatuh cinta. Aku kesel lihatnya, keduanya saling tahan diri. Bikin greget tahu.." ucap Annette gemas.
" Yaah... .gitu deh..kita jadi gemes lihatnya. Gimana kalau kita buat mereka menggungkapkan perasaannya masing masing..aku punya ide dan aku rasa Anton dan Jason bisa membantu ideku." Ungkap Hilline. Kemudian membicarakan idenya pada Annette. Mereka tergelak dan saling berbagi saran. Setelah puas membahas semuanya mereka berpisah untuk kembali pada kesibukan mereka masing masing.
Hilline dan Annette tidak sabar untuk segera melaksanakan ide mereka yang tadi sudah disusun dengan baik dan dijelaskan secara rinci kepada Anton dan Jason melalui telpon. Mereka ingin membantu kedua sahabatnya yang punya gengsi tinggi itu bersatu dan saling mengungkapkan perasaannya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top