StarCattleyaS
"Huh, Kapan ya dia jadi nyata ada di depanku"ujar seorang remaja perempuan sambil memandangi hp-nya.
From Koyu-Nee
To Me
Jangan begadang dek! Cepetan tidur! Awas aja kalau gak tidur.
Chattan singkat dari seseorang yang dianggap kakak olehnya.
"Bjir.. Ketauan padahal udah bikin rencana matang juga"ujarnya sebal.
Remaja itu berjalan menuju tempat tidur untuk mengarungi desa kapuk. Tanpa sadar saat dirinya telah terlelap ada sebuah portal yang menariknya.
****
Matanya terbuka namun pemandangan asing menyapanya. Bukan lagi kamarnya, tempat terakhir sebelum ia memejamkan mata.
"Syukurlah kau sudah bangun"suara itu menyapa pendengarannya. Tidak asing di telinganya.
Perlahan ia balikkan badannya menghadapkan badannya menuju asal suara. Hal pertama yang ditangkap matanya adalah surai raven sang lawan bicara.
"Siapa?"Tanyanya.
"Izumi Iori"jawab sang lelaki singkat.
Remaja, menjatuhkan rahangnya, ternganga.
"Izumi Iori?"beonya tidak percaya.
"Hn. "
"Bagaimana bisa?"tanyanya pada diri sendiri.
"Aku tidak tahu. Kau tiba-tiba saja jatuh dan menindihku di tengah jalan tadi"jelasnya. Kesal mengingat kejadian dimana ia menjadi pusat perhatian karena gadis yang ada di depannya.
"Namamu?"
"Aru"jawabnya.
"Ne ne kau benar-benar izumi iori'kan. Kamu tidak berbohong kan?"tanya Aru kembali, masih belum bisa percaya sepenuhnya. Orang di depannya ini memakai masker dan juga kacamata yang malah membuatnya terlihat mencurigakan.
Iori membuka maskernya lalu berujar "Sekarang apa kau percaya! Dan tolong jangan mengatakan namaku di depan publik seperti ini. Sekarang beritahu dimana rumahmu"
"Aku tidak tahu."
"Apa maksudmu?"
"Aku tidak tahu jalan pulang ke rumahku. Dan juga ini bukan duniaku."jelas Aru.
"Jadi maksudmu kamu berasal dari dunia lain?"Aru mengangguk.
Iori menyadari beberapa mata sedang menatap curiga pada mereka, Atau padanya?
"Untuk sekarang ikutlah denganku"ajak Iori.
"Kemana?"
"Tempat tinggalku saat ini, dorm idolish7"
"He? Aku akan bertemu dengan member idolish7 yang lain?"tanya Aru pada diri sendiri.
"Aku harap kamu bukan stalker ..."gumam iori mendengar pertanyaan Aru.
Skip...
"Tadaima"salam iori saat memasuki dorm.
"Okaerinasai Iori-kun ... Eh? Gadis itu siapa?"ujar Sougo.
"Ah, iori kamu sudah datang. Eh?"
"Iori sudah punya girlfriends desu"
"Ichi kamu berani juga ya membawa pacarmu kemari. Ha~ aku kalah"ujar Yamato.
"Iori kamu tidak pernah cerita tentang ini!"ucap Mitsuki sambil menatap tajam iori.
"Aku akan menjelaskan semuanya. Dan kumohon jangan salahpaham dengan ini"seru iori.
Saat ini mereka berkumpul di ruang tengah(?) dan iori menjelaskan detail kejadian bagaimana dirinya bertemu dengan gadis di disampingnya ini.
"Ha~ jadi secara singkat Kamu terlempar ke dunia ini?"tanya Yamato. Aru menganggukkan kepalanya.
"Ano ... Apa boleh aku tinggal sementara disini?"
"Um... Tentu boleh. Benarkan minna?"
Semua mengangguk.
"Sekarang kita harus menentukan tempat tidur untuk Aru-chan terlebih dahulu."ujar Sougo.
"Semua kamar di dorm ini sudah ada penghuninya. Jadi mau tidak mau salah satu dari kita harus berbagi kamar dengannya"
"Bagaimana kalau di kamarmu Sou?"
"Tidak. Aku tidur dengan Sou-chan. Arurun dengan yang lain saja"seru Tamaki sambil tetap memakan ousama pudingnya.
"Mitsu?"
"Aku rasa Aru tidak akan terbiasa dengan kebisingan yang dibuat oleh Nagi saat menonton animenya itu. Bagaimana denganmu ossan?"
"Aku tidak ingin mengambil bahaya" mereka tahu maksud dari perkataan Yamato itu. Bagaimanapun dia itu orang yang suka minum bukan?
"Jadi, Ichi?"
"Aku... "
"Tentu saja boleh. Benarkan iori? Sangat menyenangkan tidur bertiga"seru Riku memotong ucapan iori.
Yamato lupa kalau saat ini ruang tidur Riku sedang di renovasi yang membuatnya sekarang tidur di kamar Iori.
"Um... Baik. Kau tidak keberatankan Aru?"
"Tidak. Tidak kok aku senang dengan itu"seru Aru.
"Yosh sudah diputuskan. Kalau Aru sleep with Riku dan Iori"
"Ne ne Riku. Aku panggil Riku-niichan ya?"Ujar Aru sambil mengeluarkan puppy eyes.
"Kawaii... "gumam Iori.
"Eh? nii-chan?"tanya Riku.
"Ia. Ia. Boleh ya?"
"Hehe boleh kok. Aku juga senang punya adik perempuan"ucap Riku membuat Aru bahagia.
"Nanase-san apa kamu yakin dengan keputusanmu? Lagipula kamu itu ceroboh"
"IORI... hmpft.. "Riku mengembungkan pipinya.
"Nah sebaiknya kalian bertiga tidur sekarang. Tidak baik untuk anak-anak bergadang."seru Yamato.
"Mou ... Yamato-san aku bukan anak kecil lagi"seru Riku tidak terima.
"Nanase-san... Hah. Sebaiknya kita segera tidur"ujar Iori.
Mereka bertiga berjalan ke kamar dan segera tidur. Posisi tidur mereka. Aru berada ditengah, Iori disamping kiri dan Riku disamping kanan.
"Oyasumi Riku nii-chan, iori-kun"
"Oyasumi mo Aru/Aru-san"
Setelah mengatakan itu mereka terlelap dan mengarungi alam mimpi.
*****
Sinar mentari membangunkan ketiga insan yang sedang tertidur itu. Tiga pasang kelopak mata itu mulai mengerjap untuk membuka mata.
"Ohayou Aru-Chan"sapa Riku.
"Ah, ohayou Riku-niichan,Iori-kun"
"Hn. Ohayou Aru-san"jika diperhatikan ada sedikit semburat merah jambu di kedua pipi Riku.
"Ano... Sebaiknya, kamu mandi terlebih dahulu dari kami"saran iori yang langsung dilaksanakan oleh Aru.
Tak lama setelah masuk kamar mandi Aru bersuara "Ano... Bajuku hanya ini... Apa boleh aku meminjam baju salah satu dari kalian."
Iori yang mendengar itu hanya menghela nafas dan segera mencarikan sepasang baju yang sekiranya cocok dibadan Aru.
"Nanase-san ayo kita keluar."
"Hm. Baik"
Sekitaran sejam Aru selesai mandi dan sudah mengenakan pakaian yang dipilihkan oleh Iori. Baju kotak-kotak serta bleezer dan juga celana hitam terlihat sangat cocok dibadan gadis remaja itu.
"Ano aku sudah selesai"ucap Aru.
"Kirei Aru-chan"seru Riku dengan suara yang bersemangat berbanding terbalik dengan Iori yang hanya bergumam namun masih tertangkap jelas di telinga Aru.
"Kalau begitu kami akan mandi"
"Kamu pergi saja dulu ke ruang makan"
"Aku akan menunggu kalian saja"
"Itu terserah padamu Aru-san"
*****
"Ah, kalian sudah bangun. Ohayou"sapa Mitsuki.
"Ohayou Mitsuki/Nii-san"sapa balik mereka bertiga.
"Ohayou Mitsuki-kun, Iori-kun Riku-kun"sapa Sougo.
"Ohayou Osaka-san/Sougo/Sougo-kun"
"Mitsuki-kun apa yang lain masih tidur?"
"Sepertinya begitu. Tolong bangunkan mereka ya sougo"
"Mitsuki aku saja yang bangunkan Ossan ya"ujar Aru tiba-tiba.
"Aru, kamu yakin?"
"Yakin kok. Tenang aja, lagipula aku sudah ada rencana kok buat bangunin di ossan" sambung Aru sambil menyeringai.
"Hm ok"
Aru, Sougo, dan Iori berjalan menuju kamar Yamato, Tamaki dan juga Nagi.
Aru yang saat ini berada dikamar Yamato berusaha mencari benda yang kiranya dapat ia gunakan untuk membangunkan Yamato. Setelah mendapatkan apa yang cocok ia segera menjalankan misinya. Keributan yang dibuatnya berhasil membangunkan Yamato dengan tidak elitnya.
"Ohayou ossan"sapanya tanpa merasa bersalah.
"ARU ... ha~ ohayou"balasnya. Pasrah dengan apa yang baru saja dilakukan Aru pada dirinya.
"Mission complete"ujarnya sambil keluar dari kamar Yamato.
***
"Aru, apa kamu berhasil membangunkan Ossan?"tanya Mitsuki.
"Iya. Siapa dulu dong"
"Ya sudah sekarang kamu makan dengan yang lain."
Aru mengambil tempat duduk disebelah iori kemudian mengambil bagian sarapannya.
"Aru-chan sebentar sore kami ada jadwal dengan Tenn-nii. Kamu ikut ya? Aku ingin mengenalkanmu pada Tenn-nii"
"Nanase-san Aru-san sepertinya sedang lelah dengan kejadian kemarin. Sebaiknya ia beristirahat dulu"saran Iori.
"Iori-kun aku baik baik aja kok. Jadi aku boleh ya ikut kalian ke tempat kerja kalian?"ucap Aru sambil mengeluarkan puppy eyes-nya lagi.
"Aku tidak masalah"
"No problem desu"
"Hm aku juga"
"Yosh. Aku ikut kalian"
***
S
ore hari mereka telah bersiap untuk pergi begitupun dengan Aru yang saat ini mengambil peran sebagai asisten Tsumugi untuk membantu persiapan mereka seperti saat ini.
"Ne, aru-san kalau capek jangan dipaksakan"ujar Tsumugi.
"Tidak kok. Hehe"
Tidak lama berselang Trigger datang ke ruang ganti mereka.
"idolish7 mohon bantuannya untuk kali ini"ujar Tenn.
"Tenn-nii... "
"Riku"guman Tenn.
"Riku-nii jangan terlalu banyak pikiran ya"ujar Aru.
"Riku-nii?"beo Tenn mendengar panggilan Aru.
"Tenn-nii Aru-chan itu adik angkatku"seru Riku.
"Riku kamu tau mengangkat adik itu butuh tanggung jawab yang besar..."
"Mou... Tenn-nii aku bisa melakukannya kok. Lagipula kalau Aru-chan adikku berarti dia juga adikmu kan?"ujar Riku sambil mengeluarkan jurus matanya, salah satu kelemahan Tenn.
"Ha~ baiklah dia adikku sekarang"
"Arigatou Tenn-nii"ucap Riku dan Aru bersamaan.
"Dan aku harap kau Izumi Iori tidak melakukan hal yang aneh-aneh pada adikku!" kilat mata keduanya bertemu.
"Trigger, idolish7 dimohon bersiap"seru salah satu staff berhasil memberhentikan perang mata itu.
***
Setelah konser mereka panik karena Aru yang terkena demam.
"Aru-san aku kan sudah mengatakan untuk tetap tinggal di dorm saja tadi"ujar Iori.
"Iori sebaiknya kamu menutup mulutmu dulu"
"Biar aku saja yang mengendong Aru-san."ujar Iori sambil mengangkat tubuh Aru dan membopongnya sampai ke dorm mereka.
Iori juga mengompres dahi Aru dengan air dingin//dingin apa hangatnya ya?. Dan menjaganya semalaman.
***
Hari ini semua membet sedang keluar kecuali iori.
"Aru-san... "
"Ya?"
"Mau jalan bersamaku"
Aru mengangguk. "kalau begitu ayo"ujarnya sambil menggenggam tangan Aru.
Iori dan Aru berjalan bersama-sama, tentunya iori dengan penyamarannya.
"Hatchi"
"Aru-san kamu baik-baik saja?"tanya Iori.
"iya aku baik kok. Hanya sedikit merasa kedinginan"jawab Aru.
"Ha~ bagaimana kamu keluar dengan pakaian tipis seperti itu. Ha~" Iori langsung membuka mantelnya dan memakaikannya ke badan Aru.
"Eh? Lalu iori-kun bagaimana?"
"Tenang saja. Aku tahan dingin kok"ujar Iori.
"Sekarang sebaiknya kita membeli minuman hangat. Kamu tunggu disana ya Aru-san" iori menunjuk salah satu kursi dibawah pohon momoiji yang sedang menggugurkan daunnya. Setelah melihat Aru sudah nyaman duduk di kursi taman itu iori bergegas membeli minuman hangat. Satu cangkir kopi untuknya dan secangkir teh untuk Aru.
"Ini"ujar Iori sambil menyodorkan teh ke Aru.
"Arigatou Iori-kun."
Keheningan mengisi kebersamaan mereka berdua sampai iori berucap
"Kamu tahu katanya tempat ini adalah tempat untuk kekasih menyatakan cintanya kepada pasangannya"
Wajah Aru bersemu merah mendengar perkataan Iori. Apa ini pernyataan cinta tersirat?
"Ano ... Iori-kun apa maksudmu?"
"Hm? Aku mulai merasa nyaman denganmu saat ini"
"Ha?"mulut Aru ternganga.
"Aku ... Aku menyukaimu"seru iori cepat.
"hehe jadi kamu baru saja menyatakan perasaanmu padaku heh?"goda Aru.
"Abaikan ucapanku tadi"
"he? Kenapa aku harus melupakannya. Aku mau jadi kekasihmu kok"goda Aru.
"Hentikan menggodaku Aru atau aku akan melakukan sesuatu"
"Melakukan apa hem?"goda Aru lagi.
Iori langsung saja memcium Aru tanpa aba-aba membuat Aru mematung. Dan iori tersenyum simpul melihatnya.
"Iori-kun!"serunya dengan semburat merah yang kental diantara pipinya.
"Aku sudah memperingatimu tadi"
"Hari sudah mulai gelap sebaiknya kita segera kembali"
"Hm. Oke"
***
"Ne, iorin dan Arurun ada dimana?"tanya Tamaki.
"Sepertinya mereka melakukan apa yang akan dilakukan sepasang kekasih"ujar Yamato.
"Ha? Aku tidak akan membiarkan dia melakukan apapun"seru Tenn.
"Memangnya apa yang akan mereka lakukan pada Aru-chan?"tanya Riku
"Itu... "
"Tadaima... "
"Okaerinasai"
"Aru kamu tidak diapa-apakan oleh Izumi Iori kan?"tanya Tenn.
"Tenn, dia tidak pasti tidak melakukan apapun"
"Aku dan Iori..." mendengar gumanan Aru. Tenn langsung menatap tajam kearah Iori yang juga sedang tersipu.
"Izumi iori... "ucapnya sambil tersenyum menyeramkan.
"Hora, Bocah kenapa kamu juga jadi siscon(?) ke Aru?"tanya Gaku.
"Dia adik Riku. Berarti dia juga adikku dan aku tidak akan membiarkan serangga mendekatinya"ujar Tenn.
"Ha~ minna kami pamit pulang sebelum keadaan semakin parah"ujar Ryuu sambil menyeret Tenn.
Setelah trigger pulang Aru dan Iori disidang oleh member lain.
"Jadi apa saja yang kalian lakukan tadi?" tanya Yamato.
"Kami tidak melakukan apapun"elak Iori namun masih terpatrit warna merah dipipinya.
"He? Benarkah itu iori?"
"Nii-san kumohon jangan ikutan"
"Iorin nakal"
"Yotsuba-san... Astaga"
"Yes. Now kalian sepasang kekasih desu"seru Nagi.
"Aru bisakah kamu juga membantuku untuk menjawab mereka"
"Aru? Iori memanggil aru-chan dengan Aru tanpa suffiks san"ujar Riku membuat mereka yang menggoda tersenyum menang.
"Sebaiknya aku dan Aru segera tidur. Begitupun denganmu Riku"ujarnya, melarikan diri.
"Jangan melakukan hal yang aneh Iori. Riku tolong jaga mereka ya.. "
"Menjaga dari apa Yamato-san?"
"Haha Bukan apa apa kok"
***
"Ha... Mereka benar-benar berbahaya"gumam Iori.
"Apa salahnya mereka tahu hubungan kita hem?"goda Aru, lagi.
"Hentikan godaanmu itu Aru! Dan segeralah tidur"
"Ha'i ha'i"
"Ne kalian membicarakan apa?"ujar Riku yang keberadaannya dilupakan oleh dua orang itu.
"b.. bu.. bukan apa Nanase-san"
"ouh"
"sebaiknya kamu menyusul Aru tidur. Nanase-san"
"Hm. Iori-kun tidak tidur?"tanya Aru yang belum tertidur.
"Aku akan belajar dulu. Kalian berdua segeralah tidur"
Riku dan Aru mengikuti ucapan Iori untuk tidur. Melihat kedua orang itu sudah tidur, Iori melangkah ke arah mereka atau lebih tepatnya ke arah Aru lalu kemudian mengecup dahi Aru sambil bergumam "Oyasumi my love"
Mata Iori menangkapa penampakan portal yang terbuka. Perlahan-lahan tubuh Aru tertarik ke dalam portal itu membuatnya segera mengambil tindakan untuk membangunkan seluruh member.
"Aru-chan/Aru/Arurun"panggil mereka membuat mata Aru terbuka.
"Minna... Eh?"ucap Aru saat menyadari dirinya sedang ditarik ke dalam portal.
"Sepertinya waktumu di dunia kami sudah selesai Aru-chan"
"Ouh sad desu"
"Terima kasih untuk waktunya ya Aru"
"Yahh... Iorin bakal sendiri lagi kalau Arurun pergi"
"Kamu tetap adikku ya"
"Minna ... Arigatou atas waktunya. Riku-nii tentu saja aku akan selalu jadi adikmu. Dan iori aku harap kita bisa bertemu di lain waktu"ujar Aru.
"Ichi apa kamu tidak ingin mengatakan sesuatu"
"Jangan melupakan aku dan kenangan kita"ucapnya dengan wajah yang dipalingkan, tidak ingin melihat kepergian Aru.
"Haha tentu saja Iori-kun" perlahan tubuh Aru mulai menghilang di dalam portal itu menandakan kembalinya Aru ke dunia aslinya.
End again...
Yeah akhirnya. Ano buat kalian maaf menunggu lama StarCattleyaS. Dan aku juga menggunakan nama Aru disini soalnya aku kebingungan buat nentuinnya ... Maafkan aku ya. Ma~ semoga aja feelnya dapat buat kalian.
Dan aku juga ada beberapa adegan yang terinspirasi dari cerita okaa-san hehe. Dan koyu-nee aku pinjam namamu juga ya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top