Kisah 5.2 ~ Hujan
Tetes Pertama yang Menemani Malam
Sekian waktu berlalu.
Saat itu, hujan pertama di bulan Agustus.
Namun, hingga kini masaku masih terus saja berjalan.
Tiada yang luruh bersama hujan, kala itu.
Hanya ada alunan tetes yang jatuh silih berganti.
Tetes pertama lalu disusul riuh ribuan tetes lainnya.
Jika kembali berhitung, mungkin sebanyak tetes itu aku merindukanmu.
Berapa banyak? Tak terhingga ....
Meski rindu tiada terbatas, nyatanya masih ada sisa penenang dari hujan kala itu.
Petrichor ....
Salah satu candu penenang setelah hujan.
Salah satu aroma yang selalu menjadi candu dalam kenang.
Bondowoso, 04 Oktober 2020
Na_LinaKurniawati
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top