Tujuh belas
Roy's POV
Aku Roy Syahreza, cowok terkeren di SMA Pelita. Aku terkenal di sekolah, kenapa? Oh bukan, aku bukan pemain basket. Kasus kasusku yang membantuku untuk menjadi tenar disini. Tapi belakangan ini keadaan mulai berubah.
Entah sudah berapa minggu aku kenal lebih dekat dengan Tara. Semua bermulai dari amanah bu guru. Bu Sari, guru ekonomi yang juteknya naudzubillah memerintah Tara untuk nyemangatin aku sekolah, gak cabut cabut lagi, berhenti merokok, dan yang gak kalah penting, beribadah kepada Allah.
Dia cewek yang beda, dia sabar untuk nasehatin aku ini itu. Dia polos. Bahkan dia gak tau sifat asli ku gimana.
Hari ini aku mau ngetes perasaan dia ke aku. Kurasa dia baper karena selama ini aku selalu ada untuk dia, aku rela antar jemput dia bagaikan abang go-jek.
Aku ngepost foto di instagram, disitu ada aku dan Citra yang sedang bergandengan tangan. Padahal kalau dia tahu, Citra adalah tetanggaku sejak jaman tk. Dan satu bukti lagi yang lebih kuat, aku merubah status lineku menjadi Citra❤.
Kira kira apa ya reaksi dia sekarang? Penasaran deh liat reaksi muka polosnya itu.
Citra : Ehh anjir apa maksudnya ngepost gituan?
Roy Syahreza : Gausa baper, cuman mau ngetes Tara.
Citra : Jangan sering2 mainin hati anak org bro
Aku terdiam. Betapa jahatnya aku sama Tara. Tapi apa boleh buat, aku cuma kepo sama perasaan dia sekarang.
Roy Syahreza : Udah selo aja.
Tara update di path, dia sedang berada di bioskop sama Airin dan satu lagi temannya, Luna. Otomatis aku berniat untuk menjemputnya. Aku sungguh rindu padanya, dua hari sangat lama rasanya. Aku juga mengajak Aldo dan Ilham. Ilham dan Luna tidak ada hubungan apa apa, tapi daripada Luna sendirian lebih bagus aku bawa Ilham juga.
Roy Syahreza : dimana?
Fittara : bioskop
Roy Syahreza : Sama siapa? Jam brp pulang? Aku jemput ya?
Fittara : g perlu.
Roy Syahreza : Ih jutek.
Ternyata dia masuk ke permainanku. Tara sudah mulai cemburu hanya karena status dan postingan ku di sosial media.
"Kenapa senyum senyum sendiri?" tanya Aldo datar. Ini anak emang jarang banget masang ekspresi. Aku hanya menggeleng sambil menyeringai.
Kami bertiga sudah sampai di lobby. Lalu kami naik lift menuju bioskop yang terletak di lantai 4.
"Coba tanya sama Ai udah siap apa belum filmnya," pintaku pada Aldo. Aldo merogoh handphone dari kantong celananya. Dia menggeleng. Kami menunggu hampir satu jam di depan pintu teater.
Akhirnya ketiga gadis itu keluar. Kami bertiga menghalangi mereka. Luna yang pertama menyadari kehadiran kami. Dia menyikut Tara dan Airin.
"Apasih Lun?" Tara memalingkan wajahnya kedepan. Dia menatapku tajam tapi tidak mengatakan sepatah katapun. Aku mengkode mereka berempat untuk menjauh.
"Eh kalian mau kemana? Ak--" Tara mencoba melarikan diri, tapi aku menarik tangannya. Dia masih memasang ekspresi cemberut yang menggemaskan. Ingin sekali rasanya aku mencubit pipinya kalau kami tidak sedang missed-communication.
"Ayo kita cari tempat duduk." Kami menuju ke salah satu restaurant italia yang juga berada di lantai 4. Kami memesan makanan terlebih dahulu.
"Apa?" katanya. Aku mengulas senyuman. "Kamu kok jadi cuek sih?" Dia menunduk. Sepertinya dia salah tingkah. "Ai udah ceritain ke aku," sontak dia mengernyitkan dahinya. "Sebenarnya.. Aku cuman ngetes kamu. Kecarian ya? Maaf ya hehe" aku menyengir, dia memukul dadaku kesal.
"Aw! Sakit!"
"Mampus ngadu aja sana sama kak Citra." gak biasanya dia ketus gini. "Cie cemburu." hahaha lucu banget sih Tar. "Jangan manyun gitu dong. Cantiknya ilang." Dia berdecak. Aku semakin geli melihatnya. Makanan kami pun datang, suasana hening seketika.
"Aku ke kamar mandi dulu ya." Dia keluar dari resto meninggalkanku sendirian dengan puluhan orang pacaran di sekitarku.
Tak lama aku didatangi oleh seorang pria yang menurut orang orang lebih tampan bagiku. Huek. Padahal jelas jelas aku yang paling ganteng. Kata emak sih gitu.
Kami beradu mulut selama beberapa menit hingga menarik perhatian pengunjung lainnya. Tak lama lelaki itu pergi dari hadapanku. Kuhelakan napas panjang.
Whatever happens to us, I'm sorry from my deepest heart, Tara.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top