Lima belas
Peluit berbunyi pertanda pertandingan telah selesai. Tim kami memperoleh skor 17-14 atas tim lawan.
Brrrzz. Sebotol minuman dingin berguling menghampiriku. Aku mencari sumber minuman itu karena tidak ada seorang pun berada di dekatku, teman temanku sedang asik bersorak kemenangan satu meter dari posisiku. Aku sedikit terlonjak saat melihat orang itu adalah Roy.
Dia melambaikan tangannya sambil menyengir khasnya lalu menuju ke kelas yang diiringi oleh Ilham. Pertanyaannya sekarang, jadi selama dua les pelajaran mereka gak masuk kelas? Dasar anak kurang kerjaan.
Glek glek glek.
Aku menyeruput minuman pemberian Roy sampai habis. Tenagaku terkuras karena pertandingan tadi.
"Ganti baju yuk," ajak Luna kepada kami.
-------
Sekarang sudah jam setengah delapan pagi dan bu Lusi selaku guru kimia belum masuk kelas karena ada rapat di kantor guru. Anak - anak sibuk memainkan gadgetnya, begitu pula denganku.
Roy Syahreza : Taraaa
Roy Syahreza : Pap dung
Fittara : lg jelek.
Roy Syahreza : Roy kangen huhu:("l
Fittara : haha.
Roy Syahreza : Tawak aaj
Fittara : Typo bro.
Roy Syahreza : Iya sangking kangennya ni
Fittara : Nanti jg ketemu.
Roy Syahreza : Aku gak sekolah :D
Fittara : why?
Roy Syahreza : Cabut hehe
Hmm. Gila ya nih anak udah mau UN masih aja cabut sekolah. Kemarin pun begitu, Roy cabut sekolah dua kali selama seminggu. Aduh kalo aku jadi emaknya udah setres kali ya punya anak kayak gitu?
Fittara : Udh kls 3 lo. Tobat pakk.
Roy Syahreza : Iya bu besok wkwk. Udah belajar sana
Roy Syahreza : Jgn mikirin akuyaa!><
Fittara : -_-
Aku merasa geli membacanya. Roy terlalu percaya diri.
"Ayoo lagi chat sama siapa?" tanya Harun mengintip ponselku. Dengan sigap aku menutupi layar dan mematikannya. "Gak penting. Udala sana bu Lusi udah masuk." Ya, bu Lusi sudah berada di depan meja guru entah sejak kapan.
"Baik anak - anak kumpulkan pr kalian ke meja ibu sekarang."
Line. Aku buru buru kembali ke tempat duduk untuk melihat hp ku.
Wah jangan jangan ini dari Roy lagi hahaha.
Mataku terbelalak saat melihat pesan yang masuk. Ternyata bukan Roy, melainkan Fero --ketua OSIS-- yang tampaknya sedang emosi.
Fero : Pulang sekolah kumpul di ruang biasa. Penting!
Ada masalah apa? Kok tiba tiba si Fero marah gini sih? Ah aku coba pc aja deh.
Fittara : Eh fer kenapa?
Fero : Guru guru protes sama kita, banyak anak OSIS jadi biang keributan.
Fittara : Eh masa sih? Siapa?
Fero : Arya,Chika. Pokoknya anak kls 10. Catat notulen ya tar nanti.
Fittara : Okey. Eh makanya tegas jadi ketos!
Beginilah OSIS kami, terlalu banyak masalah. Dulu, waktu masih duduk di kelas sepuluh rasanya kami hanya mengikuti perintah kakak kelas jadi sekarang sejak kami yang mimpin OSIS kesannya kayak hancur. Pecah. Berantakan.
Dan gara gara itu kami semua juga sering dimarahi oleh pak pembina OSIS. Dia kejam, apalagi kalau masalah itu datang dari internal alias dari anggota OSIS itu sendiri.
"Aku tanya sama kalian, kenapa kita ngumpul disini?" tanya Fero memulai pembicaraan. Mereka semua menunduk, terutama yang kelas 10. Baguslah, intinya mereka sadar. "Kalo ditanya itu jawab bukan sok merasa bersalah!" sambungku dengan nada tinggi diiringi pukulan meja. Aku sungguh geram dengan keadaan seperti ini. Sebagai sekretaris, mau tidak mau aku berubah menjadi seorang yang cerewet walau aslinya ---kata orang orang--- aku sungguh lemah lembut.
Arya mengangkat tangannya. Sepertinya dia ingin menjelaskan sesuatu. "Maju." dia pun maju sesuai perintahku.
"Aku minta maaf sama kalian semua. Kemarin emang iya, aku dan Chika jadi biang keributan. Dan itu semua ada alasannya. Kami gitu karna ada yang menjelekkan OSIS. Kami gak terima, jadi kami lawan. Sekali lagi maaf buat kakak kakak dan teman teman semua."
Aku terkejut. Ternyata itu alasan mereka beradu mulut. Salut. Mereka benar - benar mengabdikan diri pada OSIS. Tapi aku harus profesional, bukan begini caranya untuk membela OSIS.
"Hmm ok. Emang bener kita harus ngebela OSIS. But it's not the way. Ada cara lain dek. Kita tunjukin prestasi, oke?"
Mereka mengangguk. Masalah hari ini selesai, alhamdulillah.
**********
I don't have any idea. Sorry for this bad part guys:( Voment pls:)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top