⚠️ SPOILER ALERT ⚠️
Unnatural I dan II tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Puluhan chapter yang ada di dalamnya juga saling berkaitan sehingga jika tidak diperhatikan dengan sangat teliti, kemungkinan besar kalian akan melewatkan petunjuk penting yang berhubungan dengan perkembangan cerita.
Disini, sebagai pembaca kita juga memainkan peran sebagai penyidik untuk menyibak dan menemukan satu demi satu hint yang diberikan oleh penulis baik secara tersirat atau tersurat di antara dialog antar tokoh, tindakan-tindakan tokoh, atau narasi deskriptif yang diberikan.
Oleh karena itu, aku akan menunjukkan apa saja petunjuk yang kemungkinan sudah kalian lewatkan dan juga beberapa funfacts. Sesuai judul, chapter ini sangat tidak dianjurkan untuk dibaca bagi kalian yang masih belum menamatkan ceritanya. Jika kalian termasuk kategori pembaca tersebut, dipersilakan untuk meninggalkan chapter ini sesegera mungkin.
Tentang The Elites
The Six Elites atau biasa disebut dengan The Elites terinspirasi dari serial Thailand berjudul The Gifted yang mengisahkan tentang anak-anak yang memiliki kemampuan khusus dan juga drama Korea berjudul Extracurricular tentang anak remaja yang melakukan tindak kejahatan serius yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak seusianya.
Sebutan The Six Elites ini diberikan sendiri oleh para siswi Sakurazaka Academy kepada enam orang siswi jenius sekaligus prestisius yang berada di tingkat tertinggi di akademi tersebut. Karena pengaruh besar yang mereka miliki, mereka dapat membatasi sistem keanggotaan Dewan Pelajar dan membatasinya menjadi enam orang agar tidak ada orang luar yang mengetahui dan mengganggu rencana yang mereka miliki.
Sebenarnya anggota-anggota The Elites tidak benar-benar jahat. Hanya, keadaan yang sudah terjadi telah memaksa mereka semua untuk menjadi jahat.
Salah satu dialog Yuuka pada Rei pada buku spin-off yang mengambil reference dari universe Unnatural yang asli, yang berbunyi, "Kami semua dilarang menunjukkan gigi kami saat bertugas." menjelaskan bahwa memang anggota The Elites disini tidak boleh terlihat tersenyum atau beramah-tamah jika tidak terlalu diperlukan. Itu berarti mereka memang sengaja membuat diri mereka dianggap sebagai sosok yang pantas untuk ditakuti dan disegani oleh sebagian besar orang.
Meskipun memiliki kesan negatif yang sudah melekat kuat di tubuh The Elites, mereka sebenarnya memiliki fungsi vital di Sakurazaka Academy. Yaitu mengontrol, mengawasi, dan melindungi lingkungan akademi agar tidak ada lagi tindak kejahatan dengan cara mereka sendiri dan juga saling memberikan perlindungan pada satu sama lain.
Seharusnya seperti itu.
Beberapa Fakta Tentang Ozono Rei & Siapa Pelaku Black Mail Yang Sesungguhnya
Ozono Rei sebagai pelaku utama (eksekutor), Endo Hikari yang bertugas menguntit calon korban di luar wilayah penjara, dan Takemoto yang mengawasi agar tidak ada yang membongkar kejahatan mereka baik di dalam dan di luar wilayah penjara.
Dijelaskan di Chapter 19. Ia dapat keluar masuk penjara dengan mudah karena ia menyimpan rahasia milik Pak Kepala Penjara. Dimulai dari kebenaran dari kematian sipir yang bertugas—yang hanya diberitakan karena kecelakaan kerja, meskipun yang terjadi sipir tersebut tewas karena dibunuh—daftar riwayat narapidana yang membayar mahal untuk dapat keluar dari penjara, hingga bukti-bukti lain yang dapat menunjukkan betapa kotor dan korupnya mereka.
Karena ini Endo Hikari dapat dengan mudah kabur dari penjara dengan menyamar sebagai petugas dan sipir-sipir terkait pun menganggap hal itu sebagai hal yang lumrah. Di chapter ini juga lah untuk pertama kalinya ditunjukkan bahwa Takemoto juga takut pada Rei dan Rei sendiri juga tidak ragu untuk membunuh kawannya sendiri jika diperlukan.
Dalam melakukan kejahatannya dan memilih korbannya di Unnatural I, Rei tidak menentukannya berdasarkan kategori khusus. Jika ada seseorang yang menurutnya tidak pantas atau mengganggu di matanya, maka orang itu akan langsung dibunuh. Senior-senior yang ada di lubang pembuangan mayat pun adalah senior yang pernah memiliki masalah dengannya ataupun mengganggunya, sehingga Rei membalas perbuatan mereka berkali-kali lipat.
Keberadaan The Elites yang menekannya sehingga ia tidak bisa melakukan apa yang ia inginkan mungkin membuatnya sangat marah. Sehingga ia memutuskan untuk memburu seluruh anggota The Elites dan menghabisinya satu demi satu. Tapi ia tidak bisa melakukannya dengan mudah. Ia membutuhkan bantuan seseorang dan saat itulah Hono muncul sebagai pengkhianat di antara The Elites.
Meskipun ia membunuh orang tanpa alasan khusus, ia juga masih memiliki sense untuk menyadari bahwa perbuatan Kepala Penjara tempatnya ditahan adalah perbuatan buruk sehingga orang itu lebih pantas untuk dibunuh daripada siapapun.
Sejak Awal, Kobayashi Yui Adalah Ancaman
Meskipun dikenal sebagai The Sleeping Lion karena ia jarang sekali terlibat dalam kekacauan yang disebabkan oleh The Elites di lingkungan akademi dan membuatnya tampak seperti support character, Yui tetap menjadi tokoh yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Terutama di Unnatural I. Dia memiliki privilege paling besar sebagai vice president Dewan Pelajar sekaligus The Elites karena posisinya sebagai putri tunggal headmaster.
Tidak ada yang berani mengusiknya atau menyerangnya, dan satu-satunya orang yang berani menyentuhnya dengan kekerasan untuk pertama kali adalah Ozono Rei di Chapter 0 (yang membuat satu dari deretan gigi di rahang atasnya patah) dan Tamura Hono di Chapter 18.
Hanya dia seorang yang tidak ikut membawa dan memukuli Hirate di area perbatasan kota (tempatnya tebing legendaris). Karena pada waktu itu, dia adalah orang yang memberikan perintah pada The Elites untuk melakukan eksekusi dengan menggunakan Risa sebagai perantara. Sepanjang cerita, Yui tidak pernah tahu akan hal itu dan baru mengingat semuanya ketika si alter mulai memberontak keluar. Dan itu berarti, ia memberikan perintah saat sedang berada di bawah pengaruh kepribadian jahatnya. Dia memang pasif. Tapi dia bisa membunuh orang jika dia mau.
Ia memang telah melewati proses rehabilitasi panjang setelah Sakurazaka Academy Massacre. Tapi, seperti yang kita tahu, rehabilitasi itu gagal total. Kepribadian jahatnya kembali lagi setelah pertemuan pertamanya dengan Ozono Rei di Unnatural II Chapter 1. Kemudian di chapter selanjutnya, dijelaskan bahwa ia mengalami cidera tangan yang mengharuskannya memakai gulungan perban tebal di kedua telapak tangan (disini Ten mulai mencurigainya dan Yui sendiri mengaku itu adalah cidera yang ia dapatkan saat berlatih tinju). Padahal, sebenarnya tidak seperti itu. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?
Jawabannya ada di Unnatural II Chapter 4. Ketika Ten menyadari ada darah yang menempel di tangannya ketika ia dan Yui berjabat tangan. Kemudian saat Karin dan Yui kembali dipertemukan di ruang kerja pribadinya. Terbongkarlah darimana luka di kedua tangan Yui itu berasal (merujuk pada Chapter 1). Sekarang, sudah jelas bahwa alter Yui sudah muncul sejak cerita di mulai dan Ozono Rei menjadi triggernya.
Apa yang terjadi di Chapter 4 ini juga mengawali pertemuan Yamasaki Ten dengan alter Kobayashi Yui untuk yang pertama kalinya (itulah mengapa Ten menjadi salah satu orang yang diburu oleh si alter) karena di Chapter 5 Risa yang datang ke rumah Yui menemukan Ten juga berada di sana.
Dimulai dari chapter yang telah disebutkan, kemunculan si alter menjadi semakin sering dan terjadi secara tiba-tiba. Beberapa tidak begitu ditunjukkan terang-terangan, dan hanya diberitahu melalui dialog Yui yang tiba-tiba berubah menjadi lebih agresif dan tajam. Juga deskripsi tindakannya yang mendadak menjadi lebih berbahaya hingga menjurus ke tindakan yang berpotensi melukai orang lain.
Contohnya, pada Chapter 9 saat ia menyerang orang yang menabrak mobilnya (deserved tho), dan Chapter 11 saat Yui menodongkan pisau berkarat milik Hikaru pada Ten (disini juga Yui tidak sengaja bertabrakan dengan Endo). Oh, chapter ini memiliki keunikan tersendiri karena deskripsi judulnya yang bertajuk The Lost Souls. Hmmm... bentuk jamak, iya kan?
Itu karena pada chapter ini, semakin jelas bahwa posisi Yui sebagai host sudah terancam dengan keberadaan jiwa lain di dalam tubuhnya. She almost losing herself in this chapter, dan kalian bisa kembali untuk membacanya lagi untuk mengetahui hal ini lebih dalam lagi.
Di Chapter 11 hingga 12 kalian juga akan menemukan keanehan. Yaitu ucapan Yui yang tidak cocok, dalam arti di chapter 11 Yui memang mengatakan hal itu tetapi di chapter 12 ia mengaku tidak mengatakannya. Sehingga hal ini memicu perkelahian sengit antara dirinya dengan Ten. Memory lost, sesuatu yang biasa ia alami saat tiba-tiba terjadi switch.
Puncaknya ada pada Chapter 13. Disini ada dua adegan penting yang terjadi. Pertama, adalah Saat Risa pertama kali melihat buku catatan hitam berisi sketsa-sketsa mengerikan itu di tangan Yui, ia melihat Yui menulis menggunakan tangan kiri padahal sepanjang cerita ia tidak pernah dideskripsikan sebagai karakter kidal.
Dan kedua, adalah saat Yui kembali bertemu dengan Rei di tebing legendaris (tempat keramat emang). Disini, Rei hampir berhasil membunuh Yui—ia berhasil menusuk lengannya dan memukul kepala Yui dengan palu.
Jika kalian kembali ke chapter ini dan menggulir hingga ke bagian paling bawah, kalian akan menemukan dua dialog menggunakan format italic yang saling berkontradiksi. Itu adalah saat dua kepribadian ini saling berbicara dan menjadi tanda ketika alter Yui keluar, menyelamatkan nyawa Yui dari serangan Rei meskipun pada akhirnya ia harus dirawat di rumah sakit karena pendarahan kepala.
Dan akhirnya, mulai dari Chapter 15 dan seterusnya, saat adegan di mana Yui terbangun di rumah sakit dan membunuh burung yang ada dalam sangkar dengan mematahkan kepalanya, Yui yang kalian lihat sudah bukan Yui yang asli. Melainkan alternya yang memainkan peran sebagai Yui (ini juga menjadi alasan mengapa chapter spesial diberi judul A Thriller Drama With One Main Character). Dimulai dari sini lah serentetan pembunuhan yang dilakukan oleh Headhunter terjadi.
Oh, ya. Adegan saat alter Yui melepaskan burung tersebut dari sangkar, mematahkan kepalanya, dan melemparnya keluar jendela ini memiliki makna khusus. Yaitu menandai munculnya kepribadian jahat ini untuk melakukan berbagai pembunuhan kepada orang-orang yang sudah masuk ke dalam catatan.
Baiklah, bagaimana alter Yui menentukan korban-korbannya? Mudah. Karena tujuannya adalah untuk menghancurkan Yui dari dalam, maka ia hanya perlu mencari tahu siapa saja orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan Yui. Menandai nama, foto, dan ciri-ciri khusus mereka sebelum kemudian ia menentukan bagaimana mereka mati akan mati dalam bentuk sketsa.
Ia juga perlu melakukan pengamatan mendalam sekaligus mempelajari bagaimana Yui seharusnya Yui berperilaku agar rencananya menjadi semakin sempurna. Sehingga ia dapat memerankan Yui tanpa cacat di sepanjang cerita.
Di Chapter 18, jika kalian perhatikan baik-baik kalian akan menemukan adegan di mana Risa menemukan beberapa botol obat kosong yang dikumpulkan dalam kardus. Dan Ten juga menemukan benda yang sama di Chapter 20. Ini berarti, si alter yang membuang semua medication milik Yui agar ia bisa terus menguasai kesadarannya. Lalu, saat Risa memberi Yui surat persetujuan otopsi, ia langsung menolaknya sebanyak dua kali. Pada satu dialog alter Yui juga memberikan kode tentang bukti-bukti lain yang bisa ditemuka tanpa perlu melakukan otopsi dan secara terang-terangan menghina Risa sebagai aparat polisi.
Berkaitan dengan chapter spesial Headhunter yang menjelaskan jika Yui juga menggunakan senjata api dalam menjalankan aksinya, sebelumnya juga sudah dijelaskan di Chapter 20. Hono mencium bau bubuk mesiu dari ujung pistol yang ada di ruang kerja milik Yui. Senjata api lainnya juga ditemukan di ruang bawah tanah tempat si alter mengumpulkan bukti-bukti kejahatannya.
Di awal Chapter 23, Yui mendapatkan kembali kesadarannya. Disitu kalian akan menemukan dialog Yui yang berformat italic, yang menjelaskan jika ia tidak tahu dengan apa yang terjadi (iyalah, kan selama ini kamu hilang mbak). Sayangnya, itu tidak berlangsung lama karena switch kembali terjadi dan setelah ini kalian akan memasuki sequence dimana Risa ditusuk dan dijatuhkan dari atas gedung oleh dirinya.
Dan lagi, dalam beberapa adegan Yui terlihat menitikkan air mata setiap kali ia melakukan pembunuhan. Itu karena alternya membiarkan sedikit dari kesadaran Yui yang asli melihat semua tindakan keji tersebut dan ia tahu bahwa dengan tangannya sendirilah ia membunuh orang-orang tersebut. Sayangnya, pada waktu itu ia belum sepenuhnya berintegrasi dengan si alter sehingga memori tersebut seketika menghilang saat switch terjadi.
Yui memang membenci pembunuh. Tapi pada akhirnya ia tetap menjadi seorang pembunuh, dan ia mengakui hal itu. She was finally able to accept herself, a moment before she died.
Pembunuhan Moriya Akane
Moriya Akane dibunuh dengan tujuan agar Sugai Yuuka merasa tersiksa dan terpuruk untuk yang kedua kalinya. Sekaligus dapat membantui Yui untuk memperkuat alibi (agar ia tetap terlihat sebagai orang yang baik, tentu saja).
Seharusnya, si pembunuh sudah dapat diketahui sejak chapter di mana Akane mendadak dihubungi tengah malam di Unnatural II Chapter 15, di sana Akane berbicara tentang surel atau e-mail yang ia kirimkan pada si penelepon bertahun-tahun yang lalu. E-mail yang dimaksud ada di Unnatural I Chapter 23.
Karena e-mail tersebut, pembunuhan Akane ini sebenarnya terlihat sangat ironis.
Fakta Tentang Bau Lavender
Bau lavender dan kaitannya dengan Kobayashi Yui sebenarnya sudah disebutkan di Unnatural I, tepatnya pada Chapter 18. Pada waktu itu, Akane untuk pertama kalinya bertemu langsung dan mengobrol secara pribadi sekaligus menghabiskan waktu makan siang bersama Yui--yang kala itu menjabat sebagai vice president.
Kemudian, di Unnatural II Chapter 5 kembali disebutkan bagaimana aroma lavender yang ada di dalam rumah Kobayashi Yui. Itu sudah cukup memperkuat alasan mengapa aroma lavender cukup sering muncul di dalam cerita ini, bahkan bersandingan dengan Kobayashi Yui.
Beberapa bukti juga menunjukkan bahwa Kobayashi Yui cukup peduli dengan kebersihan dan kerapihan, dan sedikit menjurus ke arah perfeksionis. Di Unnatural II Chapter 18 juga menegaskan bahwa Yui adalah orang yang bertanggung jawab dengan kebersihan kantor Dewan Pelajar. Disebutkan bahwa ia sempat menyidang Yuuka dan Risa, serta menghukum mereka karena telah memecahkan vas bunga lavender.
Mengingat betapa sering bau lavender disebutkan, sudah cukup membuktikan kesukaan Yui terhadap bau tersebut. Bahkan di buku spin-off berjudul Sakurazaka Academy, pada chapter Freshmen juga kembali menegaskan bagaimana aroma tersebut memenuhi kantor Dewan Pelajar.
Itulah mengapa Risa merasa familiar dengan aroma tersebut di Chapter 23.
Sosok Fujiyoshi Karin, Morita Hikaru, dan hantu lainnya
Pada kasus Kobayashi Yui, sosok Fujiyoshi Karin adalah nyata. Sudah sejak lama Karin menghormati Kobayashi setelah ia menyelamatkan hidupnya dari Rei (chapter 0, Unnatural I). Ia juga terlihat memiliki keinginan untuk terus melindungi Kobayashi sejak saat itu. Ditunjukkan dengan bagaimana ia menolak suruhan si pengkhianat untuk meletakkan bom di mobil Yui dan juga memperingatkan Yui tentang rencana pembunuhan yang akan dilakukan oleh mereka.
Di Unnatural II, Karin kembali muncul untuk membantu Yui di beberapa kesempatan. Ucapannya di Chapter 4 mempertegas kembali bahwa memang mata Yui sedang tidak membohonginya, dan itu berarti hantu Karin benar-benar ada. Dan ia memperingatkan Yui bahaya yang akan datang kepadanya.
Sejauh ini ia bergerak seperti radar. Ia akan menampakkan diri dengan sosok yang mengerikan (hantu tanpa kepala) ketika Yui akan terjebak dalam keadaan berbahaya dan menampakkan sosoknya yang normal jika keadaan yang terjadi sebaliknya. Karin—dan juga beberapa hantu lain—juga sangat membenci alter Yui. Di Chapter 20 dituliskan bahwa ia melihat Karin tengah menatapnya dengan tatapan yang dipenuhi oleh amarah.
Sedangkan Morita Hikaru memiliki dua versi--berdasarkan sudut pandang Ten. Sosok pertama adalah hasil dari gejala psikosis yang tumbuh bersamanya sejak kematian Hikaru yang menghasilkan keinginan untuk membalaskan dendam atas kematiannya. Di awal cerita, gangguan kejiwaan yang ia alami masih tidak begitu parah sehingga bisikan tersebut tidak terlalu sering ditunjukkan. Tetapi, tampak secara tersirat baik dalam narasi ataupun dialog.
Melakukan pembunuhan atau penyerangan sebenarnya adalah sesuatu yang diinginkan oleh Ten dan bisikan demi bisikan yang ia dengarkan ini adalah hasil dari pikiran jahatnya sendiri. Ia mungkin sudah terlalu marah dan menyimpan dendam karena kematian Hikaru, ditambah lagi dengan trauma berkepanjangan yang diakibatkan oleh insiden sepuluh tahun lalu. Ia masih tidak bisa menerima kematiannya dan masih menganggap bahwa Hikaru masih ada di sekitarnya.
Kemunculan Hikaru yang asli ada pada Chapter 24 saat ia mengatakan bahwa Ten tidak seharusnya melakukan ini dan Chapter 28. Kebanyakan kemunculan Hikaru yang asli hanya menampakkan sosoknya saja tanpa mengatakan apapun. Mungkin karena kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Ten selama ini.
Yamasaki Ten Dan Rencana Jahatnya
Sejak ia percaya bahwa Kobayashi Yui telah berbohong padanya karena ia mengatakan bahwa ia tidak tahu menahu dengan Morita Hikaru—meski pada kenyataannya Yui pernah bekerja sama langsung dengannya—Ten semakin membulatkan tekad dan mulai menyusun rencana untuk menghabisi Yui. Pada Chapter 15 tampak ia mulai mencurigai Yui dan menunjukkan intensi untuk membunuhnya.
Ia juga tengah mencari-cari sesuatu yang berkaitan dengan Yui di direktori Silver Lake. Setelahnya, tampak dirinya menggenggam sebuah senjata tumpul dari dalam laci—yang mana senjata ini ia gunakan untuk membunuh pria berjas yang mayatnya ditemukan Risa di Chapter 1.
Ten terus menjaga kerahasiaan rencananya ini hingga akhirnya ia mengaku pada Hono di Chapter 24 yang berujung retaknya hubungan pertemanan di antara mereka.
Their Problems
Kita sudah tahu jika Kobayashi Yui memiliki gangguan psikologis yang cukup unik, yaitu Dissociative Identity Disorder. Lantas, bagaimana dengan yang lainnya?
Tamura Hono sendiri memiliki Intermittent Explosive Disorder yang dapat membuat si penderita mengalami ledakan amarah secara tiba-tiba. Membuatnya menjadi lebih agresif, tidak ragu-ragu untuk melakukan kekerasan fisik maupun verbal, atau bahkan melukai orang lain tanpa berpikir dua kali.
Ia berbuat baik pada Ten untuk membuat dirinya sendiri percaya bahwa ia sudah sembuh dari gangguannya ini, meskipun pada beberapa narasi dan adegan ditunjukkan bahwa ia sempat kesulitan untuk mengontrol emosi—dan bahkan kelepasan melakukan kekerasan fisik.
Salah satu contoh dapat kalian lihat di Unnatural II Chapter 24, ketika Ten mengungkit kembali masa lalunya yang berkaitan dengan Sakurazaka Academy. Dan hal ini kembali terulang di Chapter 28, ketika Hono memojokkan Ten di salah satu pohon dan hampir menyerangnya dengan kapak karena Ten bersikeras menyatakan bahwa Kobayashi Yui sudah mati.
Sementara Koike Minami dan Sugai Yuuka memiliki kecenderungan Post-traumatic Stress Disorder. Untuk kasus yang dialami Sugai, gangguan PTSD yang ia derita sudah ada sejak lama (disebabkan oleh domestic violence yang ia alami sejak kecil dan Sakurazaka Academy Massacre) dan pertama kali ditunjukkan di Unnatural II Chapter 2 ketika ia melihat wajahnya sendiri di depan cermin. Dan nampaknya menjadi semakin parah sejak hari di mana ia melihat Akane terbunuh dan penggalan kepalanya diletakkan tepat di depan wajah Yuuka. Bayangan mengerikan tentang Akane itu barangkali membuatnya tidak kuat lagi sehingga ia akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Sedangkan Koike mengalaminya sejak kematian Habu yang mengenaskan dan insiden bunuh diri Sugai Yuuka karena ia adalah orang terakhir yang menemani Yuuka. Ia tidak terlihat seperti orang yang akan melakukan bunuh diri saat itu. Bagaimana mungkin ia tidak shock. Seperti yang ada di Epilog, ia meninggalkan Tokyo karena kota ini selalu mengingatkannya dengan serentetan peristiwa memilukan tersebut.
Sedangkan Yamasaki Ten memiliki gangguan psikosis yang membuatnya mengalami auditory hallucinations mengenai sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Yang semakin lama mempengaruhinya untuk berbuat sesuatu karena ia sudah percaya bahwa apa yang ia lihat dan dengar adalah nyata. Ia juga cenderung tidak nyaman apabila berada di tempat luas atau berada dalam keheningan sejak ia mendapatkan surat kaleng dan potongan jari. Jika ia kebetulan berada di tempat seperti itu, maka suara bisikan-bisikan tersebut akan terus muncul dan menghantuinya.
Sedangkan Risa... bisa dilihat sendiri di Unnatural II Chapter 7 ketika ia mendadak mengalami serangan panik. Ada kemungkinan ia juga mengalami PTSD karena peristiwa mengerikan yang terjadi di masa lalunya. Ia juga berpotensi mengalami gangguan psikologis yang lebih parah setelah insiden di Gunung Kumotori meskipun hal ini tidak dijelaskan lebih lanjut.
The 'Last' Elites
Kenapa Risa tidak mengakhiri hidupnya saja setelah insiden di Gunung Kumotori? Alasan utama yang menjadi pertimbangan mengapa Risa dibiarkan hidup untuk menjadi anggota terakhir The Elites adalah untuk menunjukkan seberapa jauh karakternya berkembang sejak di seri pertama.
Di awal cerita, dikisahkan jika Risa adalah sosok siswi brengsek yang selalu bersikap semena-mena dengan orang lain. Memiliki kontrol emosi yang sangat buruk dan tidak berpikir dua kali untuk menyerang temannya sendiri selama orang tersebut dipandang menyimpang berdasarkan sudut pandangnya.
Ia tidak pernah ragu untuk menghabisi orang lain demi kepentingannya sendiri dan rela melakukan segala cara untuk menyingkirkan orang yang sudah menjadi targetnya. Dan kita semua tahu betapa menyebalkan karakternya di buku pertama (she was a total jerk back then, I'm sorry)
Sikapnya berubah drastis sejak kematian Fujiyoshi Karin sebagai orang yang paling ia benci, hampir ia bunuh justru menyelamatkan nyawanya. Dan perubahan tersebut semakin ditunjukkan di seri kedua, saat ia mati-matian mengejar dan menyelidiki kasus-kasus pembunuhan yang terjadi di sekitarnya. Selanjutnya, kalian akan melihat bagaimana Risa menghancurkan dirinya sendiri diakibatkan oleh rasa bersalah yang ia rasakan, sampai-sampai ia rela mencampakkan Yui begitu saja.
Jika Risa ditinggal seorang diri, maka ia akan kehilangan penopang hidupnya. Ia akan merasa terjebak dalam kesepian panjang dan mungkin akan membuatnya menjadi sangat berputus asa. Risa bisa menjadi kuat jika ia bersama dengan teman-temannya (di Unnatural I Chapter 9, Risa dirisak oleh Rei secara langsung saat sedang sendiri dan ia tidak membalas), lantas apa yang terjadi jika ia ditinggal sendiri untuk selama-lamanya?
Ia mungkin akan mengalami lonely phase selama beberapa tahun ke depan (di bagian akhir cerita saja sudah ditunjukkan bagaimana Risa merasa hampa meskipun ia berada di tengah-tengah keramaian Sakurazaka Academy).
Membayangkan bagaimana Watanabe Risa yang baru akan menjalani kehidupan tanpa kehadiran sahabat dan orang yang paling ia cintai karena peristiwa yang begitu menyayat hati pasti akan membuat kalian turut merasakan apa yang juga ia rasakan—trauma, duka, kesedihan, semuanya. Dengan begitu, karakter Watanabe Risa di cerita ini akan lebih dikenang dan melekat kuat di hati kalian semua.
Jika, Risa dibuat mati dengan bunuh diri misalnya, maka cerita akan selesai begitu saja. Tidak akan ada hal khusus yang bisa dikenang. Tetapi, jika Watanabe Risa dibiarkan hidup, pembaca bisa ikut membayangkan sendiri apa yang terjadi kepadanya selepas cerita ini selesai. Kesenangan atau kesedihan yang ia rasakan selanjutnya? Itu kalian sendiri yang dapat menentukan.
Jadi, demikianlah beberapa penjelasan dari detail-detail kecil yang ada di Unnatural Series. Masih ada banyak detail lain yang belum disebutkan, dan barangkali kalian telah menemukannya? Hahahah. Tenang, jika masih ada yang kurang paham kalian bisa komentar atau DM. I will explain it and maybe we will have a little discussion after that.
Cerita selanjutnya yang akan kugarap adalah fanfic berjudul Into The Night, Fourteen Days, dan spin-off dari Unnatural Series (Sakurazaka Academy). Tapi, sebelum itu aku mungkin akan hiatus karena ada beberapa keperluan yang harus diutamakan. Jangan khawatir, aku akan tetap ngasih kalian cerita fiksi yang bagus. So, please wait for me (sama doain aku lulus tes kedinasan juga ya.. hehe)
OH IYA. Aku udah ngumpulin semua fanart kalian dalam satu moment. Semuanya bagus dan ada yang lawak, mau nangis liatnya 😭😭
Btw, kalian masih penasaran sama isi kaset rekamannya Yui ngga? Kalau ngga, ya sudah 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top