Chapter 8. Match The Couple

Ramein vote dan komennya lagi, ya...!

Kalau komennya seru dan lebih banyak dari part 7, aku bakal cepet update.

Selamat sakit perut ngetawain kelakuan calon kakak adek tiri ini.  Nanti kalau misal mereka beneran jadi saudara tiri terus pacaran, aku bakal dikatain penulis inses kayak waktu di My Younger Brother nggak, ya? Hmmm....

Udah dimasukin ke library atau reading list, kan, ya? Kalau kamu baca juga Factory Romance, masukin dua cerita itu ke reading list dengan judul: Cowok Tengil Series

Hahaha!


Chapter 8

Match The Couple


"Keb, namamu ini nulisnya pakai K apa C, sih?"

"K."

"Oh...."

"Napa senyum-senyum?"

"Mirip nama tetangga sebelahku, Pak Kasidi."

***

Classified Exchange Information About The Parents

Keb kirim form kosong. Semua harus kuisi tanpa kecuali.

Ini diskusi kami lewat zoom meeting. Lembar jawabannya terbuka di layar. Keb membaca sambil terus mengomentari.

MOM

NAME : Sri Widiastuti

NICK NAME : TATI

"Kenapa bukan Tuti?"

DATE AND PLACE OF BIRTH : Surabaya, 15 Juni 1980

"Wait, 1980? Nggak salah? Muda amat? Umur berapa dia hamil kamu? 15? How old are you? 29? 30?"

AGE : 44

FIRST MARRIAGE : 1999-2003

"Sorry, I thought you're much older. Another reason kenapa kita nggak boleh jadi step siblings. Aku 30. Usia kita terlalu ideal buat jadi pasangan. Well... I wish you were my type. You know... sekarang nyari cewek yang nggak matre tuh susah."

Kalau dari sini terlihat seolah dia nyerocos sendiri, memang. Aku biarin dia semau-maunya.

SECOND MARRIAGE : 2004-2007

THIRD MARRIAGE : 2008-2011

FOURTH MARRIAGE: 2011-2012

"Ibumu nikah, atau lari jarak pendek?"

BODY MEASUREMENTS

HEIGHT : 165cm

WEIGHT : 60 kgs

BUST : 34 inches (86 cms)

"Hmmm.... Kalau punyamu?"

Tatapan tajam ke arah kamera, mau tau aja ukuran BEHA orang! "Kenapa? Mau ngado?!"

"Cuma penasaran," decihnya.

WAIST : 26 inches (67 cms)

HIPS : 38 inches (96 cms)

"Wait... is your mom... J.LO???"

JOB : Agen properti

"Sekarang aku tahu gimana mereka ketemu. Rumah lamaku. Dia masih berusaha ngejual itu."

SOCIAL MEDIA : -

"Kenapa kosong, Cassie?"

"Ya nggak tahu, dia kan mamaku, bukan sahabatku!"

"I don't know, cari tahu?"

Aku kirimin additional information ini soalnya dia maksa.

SOCIAL MEDIA : Instagram (@Fit_TATI) Fecebook (@SrWidiastati, update terakhir dua tahun yang lalu. She said she's too young for facebook) TIKTOK (@GRWM_TATI)

"I just checked those accounts," katanya dengan muka takjub. "Profil Iinstagram sama tiktoknya itu dia?"

Aku mengangguk malu. "Yup. Itu dia."

"She cupped her breast with her hands, like this!" serunya sambil menelangkup dua dadanya sendiri dengan telapak tangan menirukan pose mamiku di hampir semua gambar profil media sosialnya, selain Facebook. Di Facebook, dia lebih alim. Banyak akun tetangga.

"Memang. Dia implan payudara sekitar tujuh tahun lalu. She's proud of it."

"Kupikir itu genetis...."

"Itu lemak, Keb. Lemak. Isi susu itu lemak. Nggak ada hubungannya sama gen."

"Teknisnya memang begitu, tapi aku pernah lihat cewek di gym, badannya kecil, lengan dan kakinya berotot seolah nggak ada lagi lemak tersisa di sana. Aku yakin body fat-nya sangat rendah, tapi itunya... wow...!"

Aku bahkan nggak sanggup ngelihat laki-laki itu ngebusungin dada sambil membenggangg lebar jari-jari tangannya menyerupai payudara seukuran semangka. "Ini tuh emang personalitimu, apa kamu cuma mau bikin orang kesel, sih, Keb?"

"Aku cuma cerita. Ngapain kesal?"

FAVOURITE MOVIES: Dia bilang ke semua orang Gone With The Wind, supaya kelihatan ngerti film bagus. Aslinya The Vampire Diaries dan Twillight. Awalnya dia nonton itu buat memahami masa remajaku.

"Kalau memang isinya lemak, dengar dulu... jangan menghakimi... aku memang dokter, tapi dokter hewan, aku tahu soal mass and body fat, ini benar-benar murni rasa penasaran. Kalau itu sepenuhnya lemak, dan cewek yang kulihat di gym itu sama sekali nggak berlemak, is it implant too?"

"Apa sih masalahmu sama implan?"

"Nggak ada, aku cuma mau mendebat soal hal genetis tadi...."

"Kalian laki-laki kan tahunya cuman ngelihat sama megang, doang, apa peduli kalian sama itu implan atau enggak? Yang penting kan enak. Iya, kan?"

"Are yours implant?"

"NO!"

"Terus kenapa kamu tersinggung?"

FAVOURITE ACTORS: Tom Hanks.

"Aslinya?"

"Shahrukh Khan."

Keb tertawa.

ROUTINES : Kerja rutin dari jam 9 sampai jam 5, nggak pernah lembur dengan alasan punya anak di rumah, tapi nggak pernah tiba di rumah sebelum pukul sembilan. Yoga, zumba, pilates 3-5 times a week. Salsa Night tiap weekend minggu kedua dan keempat. Girls Night Out tiap weekend minggu pertama dan ketiga. Di sini biasanya dia dapat pacar baru beberapa bulan sekali.

"Okay...." Dia mengangguk-angguk. "Apa dia... eum... gimana ya ngomongnya? Apa dia... melakukan kegiatan seksual sebelum menikah?"

"Ya nggak tahu lah! Aku nggak pernah nanya-nanya aktivitas seksual mamiku. Emang kamu nanya ke Papamu?"

"Well... we are boys... we talk about it. Nggak selalu secara eksplisit, tapi kayak tahu sama tahu aja. Papaku kencan sama cewek-cewek habis mamaku meninggal, kebanyakan masih muda. Kali ini... dari segi usia... mamamu jauh lebih masuk akal buat jadi pendampingnya dibanding pacar-pacar sebelumnya. Kali pertama juga dia ngajak aku ketemuan segala. Itulah kenapa aku nggak bisa menganggap ini enteng. Kalau mamimu practise pre-marital sex, most probably they have done it. Ada kemungkinan dia sudah hamil, makanya mereka mau ketemu sama anak-anak. Kalau sudah, usaha kita bakal sia-sia, kan?"

"Aku pernah nemu pil kontrasepsi di lemari kamar mandinya."

"So maybe they have done it, maybe not, tapi yang jelas dia harusnya nggak hamil. Masih bisa diusahakan supaya berpisah."

"Kalau, nih... kalau kita berhasil gagalin pernikahan mereka... apa kamu akan ngelakuin hal ini juga ke pasangan papamu berikutnya?" aku menyela, out of curiosity.

"Papaku pernah bilang, dia nggak berniat nikah lagi. Menikah itu merepotkan, jadi menurutnya sekali seumur hidup aja sudah cukup. Aku nggak tahu itu benar, atau enggak. Apa dia ngomong begitu supaya aku nggak gangguin urusan dia lagi, tapi yang jelas aku udah ngingetin dia soal omongannya itu, tapi dia bilang 'she's special.' Your mom is special, Cassie. Tapi ya..., kalau ini terjadi lagi, mungkin aku bakal ngelakuin ini lagi. If it makes my mom happy."

"Dude, your mom is dead."

Keb nggak ingin diingatkan soal itu dan langsung melompat ke poin selanjutnya.

Untung papiku nggak sempat ngasih wasiat apa-apa, apalagi yang kayak begitu. Nggak kebayang seumur hidup mendedikasikan waktu dan tenaga buat sesuatu yang kemungkinan gagalnya jauh lebih besar daripada berhasil. Keb baru pertama menghadapi papanya yang punya niatan nikah lagi. Nanti kalau udah dua, atau tiga kali, dia baru akan sadar manusia hidup di dunia cuman sekali.

Bukan maksudku mereka wajar-wajar aja nikah berkali-kali, tapi buat kita, anak-anaknya, nggak worth it banget buang-buang nyawa yang cuman satu buat ngurusin libido mereka.

FAVOURITE FOODS: I seriously don't have any idea. Salad, maybe? Dia selalu mau tampil langsing supaya muat di gaun-gaun salsanya.

"Kamu nggak tahu makanan favorit mamimu?"

"Nggak ada anak yang tahu persis apa makanan kesukaan ibunya," solotku yakin.

"Aku tau. Mamaku suka banget tahu. Tahu gejrot, tahu isi, tahu aci, tahu fantasi, tahu sakura, tahu telur, tahu gimbal, tahu bakso, tahu bacam, tahu pok-pok, tahu walik, tahu krispi, tahu asin, tahu cabai garam, perkedel tahu, pepes tahu, sapo tahu...."

"Okay... kamu anak mami. Bakal kuingat baik-baik."

PET PEEVES : Fire. Smoke. Dia nggak pernah bilang, sih, kenapa. Kayaknya karena papiku pemadam kebakaran kali, ya, dan dia meninggal di tempat kejadian. Mami benci apapun yang ada hubungannya sama api. Begitu ada kompor listrik, dia langsung ganti semua kompor gasnya. Also... rejection, maybe?

"Rejection? Hmmm... Interesting. Ini baru genetis!"

LIKES : Men...?

BOYS PREFERENCES : Any men whose dick can rock her bed and giving me more motivation to leave the house.

"Seriously, Cassie... aku nggak bisa berhenti ngakak. Tipe cowok mamimu ini penting."

"Apa pentingnya?"

"Siapa tahu kita bisa cariin dia alternatif lain? Yang... kira-kira sesuai kriteria mamimu, misalnya? Aku bisa cariin cowok panggilan yang bisa bikin perhatian mamimu teralihkan."

"Hey... yang nggak mau orang tua kita nikah lagi itu bukan cuma kamu, ya. Aku juga. Terus kamu mau nyariin gigolo buat mamiku, kenapa nggak sekalian kamu bangunin rumah bordil buat mereka, supaya kalau aku dipecat dari GNM aku bisa jadi mucikarinya?"

"Oh iya ya?"

"Oh iya ya, oh iya ya. Ngeselin dipiara."

"Jangan kesel-kesel, Cassie... nanti suka."

ANIMAL LOVER/ NON ANIMAL LOVER: NON ANIMAL LOVER

"That's my petpeeves," serunya. "Someone who is not an animal lover. No way. Mamimu nggak bisa jadi ibu tiriku...."

ALLERGIES : Fur

"This is it. My dad loves cat and dogs!"

DAD

NAME : Fajar Nugroho

NICK NAME : Nugros

Aku ngerasa ini giliranku nge-roast dia, "Sok kece amat nick name bapak lu?"

"Orangnya juga, sih. Dulu... meski dia jarang di rumah, aku sendiri kadang suka nggak ngerasa punya ayah, tapi aku tetap overproud jadi anaknya. He's a cool dad. Everyone loves him. Makanya insekuritas mamaku tinggi. Di mana-mana, papaku menarik perhatian banyak cewek. Ada yang bahkan mengajukan diri jadi istri keduanya segala."

"Kok lu tahu yang begitu-begituan?"

"Dia cerita, dong."

"Yeah... yeah... hal-hal kayak gitu memang membanggakan buat kalian kaum laki-laki, kan?"

"Itu membanggakan juga sebenarnya buat kaum perempuan. Nggak semua janda diinginkan banyak pria kayak mamimu. Kenapa kamu nggak bisa ngejadiin itu faktor buat bangga sama mamimu? Aku tahu kenapa."

"Aku nggak butuh pendapatmu."

"You're filled with jealousy. Me too, Cas, bedanya...."

"Aku udah pernah dengar kelanjutan kalimat ini dan aku nggak mau dengar lagi."

DATE AND PLACE OF BIRTH : Sopron, Hungaria, 19 Agustus 1963

"Oh my God... Papa kebanggaanmu sebentar lagi udah jadi fosil, Keb. Apa dia kaya? Apa kubiarin aja dia jadi suami mamiku, ya? Nanti kalau dia meninggal, aku bisa ikutan dapat warisan, kan?"

"His health is top notch. Dia jogging setiap pagi, nggak merokok dan hampir nggak minum alkohol. Dia mantan dokter bedah, baru saja pensiun, jadi ya... dia kaya raya. Meninjau dari kebiasaan olah raga dan diet mamimu, mungkin orang tua kita bisa hidup lebih lama daripada kamu. Jadi nggak usah mikir warisan. Kamu udah cek kesehatan seperti saranku sebelumnya?"

"Fuck you."

"Later, Cassie... take it easy, Honey...."

"Arrrggghhh...!!!"

AGE : 60

FIRST MARRIAGE : 1992-2018

FIRST RELATIONSHIP AFTER MARRIAGE: Apr 2019-Jul 2019

SECOND RELATIONSHIP AFTER MARRIAGE: Nov 2019-Jan 2020

THIRD RELATIONSHIP AFTER MARRIAGE: May 2020-Dec 2020

FOURTH RELATIONSHIP AFTER MARRIAGE: Feb 2021-Sep 2021

LAST RELATIONSHIP AFTER MARRIAGE BEFORE HE MET YOUR MOTHER: Dec 2022-Apr 2022

Aku terpelongo, "Kamu stalking dia, ya??"

"Aku sibuk cari uang, sebelum ini aku bayar orang buat nyari tahu. Sebelumnya nggak ada yang serius, jadi aku nggak pernah turun tangan."

"Dia aktif secara seksual kan katamu? Pacarnya nggak ada yang hamil? Apa karena udah tua? Sudah impoten, atau divasektomi?"

"Aku tahu kamu lajang, Cas, dan kemungkinan besar masih suci. Kalau kamu ke family mart, atau apotek, kotak-kotak kecil dengan nama-nama buah itu kondom, bukan permen karet. Itu dinamakan alat kontrasepsi. It was made to prevent someone from getting pregnant."

"F—"

"If you said that again, I will take it seriously."

Takut banget... aku diam.

BODY MEASUREMENTS

HEIGHT : 178cm

WEIGHT : 80 kgs

CHEST : 41 inches (102 cms)

WAIST : 32 inches (82 cms)

BICEPS/ARM : 14 inches (96 cms)

"Aku sedikit lebih tinggi. 185cms, 82 kgs, body fat—"

"Tolong nggak usah kasih info yang nggak ditanyain siapapun," erangku.

JOB : Mantan dokter bedah.

"Bedah plastik?" ledekku.

"Makasih pujiannya, Cassie... tapi aku memang sudah begini dari lahir. I work hard for the perfection."

SOCIAL MEDIA : Not using any

"Masa?"

"As far as I concern."

"Jadi mereka beneran nggak ketemu via Tinder?"

"Sorry I am lost. A person like me nggak pernah pakai Tinder buat nemuin teman kencan. Aku yakin papaku juga."

"Aku juga enggak, kali...!"

"Ada dua alasan yang jauh berbeda kenapa seseorang nggak pakai dating app. Orang pertama nggak pakai karena nggak perlu, orang kedua nggak pakai karena dia tahu itu percuma."

Oke. Cukup.

Chasity_Kasih_Kavita Left The Meeting Room.

Chasity_Kasih_Kavita Joined The Meeting Room.

"Aku minta maaf. Seperti yang kubilang di pembicaraan telepon tadi, kuulangi lagi, it won't happen again. Kalau aku disrespecting kamu sekali lagi, kamu boleh memprovokasi mamimu buat cepat-cepat nikahin Papaku supaya aku nggak bisa menjalankan wasiat Mamaku. Aku juga akan tetap ngebantuin kamu pura-pura jadi talent baru sampai Ruben kembali menuhin kewajibannya dan kamu nggak wajib bantuin aku misahin kedua orang tua kita. Pernyataan ini diucapkan dengan sepenuh hati, tanpa paksaan, dan bisa dipertanggungjawabkan secara hukum."

"Sebutin namamu."

"Tertanda, Cassidy Keb Faraji," dengkusnya. "Is looking at your breast disrespectful?"

Aku sontak menunduk dan baru menyadari kaus yang biasa kupakai tidur kerahnya udah longgar dan molor ke mana-mana. Cepat-cepat aku menariknya ke atas.

"Thank you. Kalau kamu mau orang respect kamu, don't provoke them to do otherwise," dumalnya.

Kucuekin dia dan kulanjutkan ke poin berikutnya.

FAVOURITE MOVIES: Action movies, cismen kind of movies, from The Godfather to James Bond, Die Hard to Fight Club, tapi kalau nggak salah film yang paling sering diulangnya itu The Good, The Bad, and The Ugly.

Sementara itu, dia masih ngedumal tentang susuku, "Kecuali looking at your breast is not include being disrespectful."

"Lu tuh emang mau kerja, apa mau bikin gue mati mendadak, sih?"

Kalau di depanku bukan layar laptopku sendiri, udah kusiram mukanya pake air kopi dingin ini. Astaga. Buru-buru aku meneguk kopiku banyak-banyak. Emosi bener bikin jantungku empot-empotan. Jangan sampe aja aku jantungan di depannya.

"Is it coffee?" tanyanya.

"Bukan."

"Itu mug-mu tembus pandang, Cas. Kalau bukan kopi, lalu apa? Sirup kawis?"

"FAVOURITE ACTORS," bacaku keras-keras.

"Kalau kira-kira kamu lagi emosi, jangan banyak-banyak ngopi, Cas."

"Ya makanya kamu bisa diam tidaaak?"

FAVOURITE ACTORS: Marlon Brando

"Kamu nggak mau komen apa-apa?" tanyanya.

Kepalaku menggeleng.

"Yakin? Kamu tahu Marlon Brando enggak?"

Aku buang muka yang jauh, Keb tertawa kecil.

"Lucu juga kamu kalau ngambek, bibirnya lancip, kayak Baby Huey. Tahu Baby Heuy enggak? Enggak tahu juga?"

ROUTINES : Setelah pensiun sih kurang tahu. He'still golfing, jogging. Kadang outdoor, kadang pakai treadmill doang di rumah. Kegiatannya selain itu aku kurang paham, kayaknya ngajar juga masih jalan. Dia baru pensiun, jadi kayaknya dalam masa nyesuaiin diri antara kesibukannya dulu sama kegiatannya sekarang. Most likely dia mulai bosan gonta-ganti pacar. Most of them are too young for him. Mamimu yang paling mending age gap-nya.

"Ini Baby Heuy," katanya.

Tahu-tahu pas aku lagi asyik-asyik baca, layar laptop-ku mengedip dan muncul sebuah gambar kartun dengan dominan warna kuning, putih dan biru. Seekor bebek bermulut runcing bertopi dan bercawat bayi. Yang bikin aku menggeram penuh kesumat adalah bentuk badan bebek itu yang mirip gentong.

"Hehe... bercanda."

Nggak pakai sign out-sign out segala, kubanting layar laptop-ku sampai menutup. Dasar orang nggak tahu tempat, nggak tahu waktu. Udah diultimatum, masih nganggap becandaan aja. Dikira lucu apa body shaming kayak gitu?

Beberapa saat kemudian, dia menelepon. Sekali. Dua kali. Kudiamkan. Yang ketiga, dering ponselku diiringi dengan dentang bel pintu. Aku sudah tahu sih itu dia, tapi nggak tega juga kalau kubiarin di luar.

"Sorry, Cassie... aku suka kelewatan kalau udah nyaman sama orang," katanya, menyengir. Di tangannya tersodor seloyang pizza, "Damai?"

Damai apa nggak usah???

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top