18. Rahasia Naoto

Otome segera melarikan diri dari Ichigo yang penasaran. Gadis bertubuh mungil itu langsung masuk ke barisan tari.

"Suzukawa-San?"

Jadi yang sedang dipandangi Otome itu adalah Naoto.

"Sepertinya Otome menyukai Suzukawa-San," tebak Aoi.

"Benarkah?" tanya Ichigo.

"Iya, kamu tahu 'kan Otome akhir-akhir ini tidak fokus berlatih. Dia juga senang memperhatikan Naoto. Pasti Otome suka pada Naoto," Aoi menarik kesimpulan.

Ichigo bingung harus bereaksi seperti apa, dia senang Otome menyukai seseorang. Tapi kenapa harus Naoto? tak ada cowok lain lagi apa?

"Ichigo!"

"Ya?"

"Sepertinya kita harus mencari tahu asal usul Suzukawa-san. Kita harus pastikan Suzukawa-san orang yang baik untuk disukai Otome."

"Oh ... Oke." Ichigo berkata dengan cepat sebelum menyadari sesuatu.  

"APA?!?!?!?!?!?!?!?!?!?!?!?"

Dan berakhirlah Ichigo mengikuti Aoi yang sedang menyamar. Kedua gadis ini sudah meminta izin pada Johny-sensei dan pergi membuntuti Naoto kemanapun cowok itu pergi.

Awalnya hanya biasa, Naoto melakukan pekerjaannya. Menyapu halaman sekolah, menyiram bunga, mengecat atau bahkan memperbaiki atap yang bocor. Setelah selesai dengan pekerjaannya. Cowok dingin itu berjalan keluar dari Starlight Academy.

Ichigo dan Aoi tetap setia membuntuti Naoto. Mereka menulis secara rinci tingkah laku Naoto dari A sampai Z. Cowok itu bermuka datar dan tak menyunggingkan senyuman sedikitpun.

Namun Ichigo dan Aoi malah kehilangan jejak Naoto ditengah jalan. Jalanan saat ini sangatlah ramai dan didepan mereka ada dua jalan. Aoi bingung kemanakah Naoto pergi. Jalan ke kanan? atau ke kiri. Gadis itu menaruh ujung jarinya di kepalanya.

"Ichigo, lebih baik kita berpencar, kau ke kanan dan aku ke kiri."

"Oke."

Mereka pun berpisah, Ichigo melangkah mengikuti kata hatinya. Ternyata sangat nyaman berjalan-jalan seperti ini meski harus menyamar karena dia seorang idol.

Ichigo berhenti berjalan saat melihat band rock jalanan yang sedang melakukan konser kecil-kecilan.

Suara merdu sang vokalis mengantarkan Ichigo ke arah kerumunan orang-orang yang sedang menonton. Ichigo bersemangat menonton sang vokalis yang bersuara emas dan juga musik rock penuh semangat dari band jalanan itu.

Vokalis band tampan, menjadi fokus utama Ichigo. Dia menatap cowok yang sedang bernyanyi itu dengan mata berbinar kagum.

"Hey kalian! sudah kubilang jangan konser ditengah jalan!" Entah darimana, satpam yang baru datang itu mengusir band yang belum semoat menyelesaikan lagunya.

Sang vokalis berhenti bernyanyi. Dia segera menyuruh rekan timnya untuk berhenti memainkan alat musik.

"Hoshimiya-san," panggil sang vokalis.

"Aku?"

"Iya, cepat bantu aku."

Berakhirlah Ichigo yang membantu membawakan gitar band. Sebenarnya Ichigo masih bingung kenapa cowok itu tahu nama Ichigo.

Matahari sudah tenggelam sebagian. Langit berubah menjadi jingga dan Ichigo masih belum pulang ke asramanya. Gadis itu masih berlari menjauh dari para satpam yang mengejarnya.

"Terima kasih, Hoshimiya-san," ujar sang vokalis setelah dirasa mereka sudah jauh dari satpam.

"Etto dari mana kamu tau namaku?"

"Kau tak tahu siapa aku?"

"Iya."

Sang vokalis itu tersenyum tipis.

"Aku Suzukawa, petugas kebersihan."

Ichigo tak mempercayai omongan Naoto. Sampai dia melirik Naoto dari ujung kepala sampai ujung kaki. Mereka memang berpenampilan berbeda, tapi suara dan postur tubuhnya sama.

"EHH???!!??!???!?????!

"Sudah jangan berteriak-teriak."

"Maa-maaap." Ichigo tergagap.

"hmm."

"Jadi, Suzukawa main band?"

"Iya, band kita bernama Mo-" ucapan Hiro, salah satu teman Naoto, segera dipotong.

"Kita cuman band kecil yang senang mengadakan konsel kecil ditengah jalan seperti tadi," jelas Naoto

Naoto kemudia memperkenalkan kedua temannya itu pada Ichigo.
"Ini Hiro dan itu Shurato." Naoto menunjuk ke arah kedua temannya.

Ichigo menunduk dan ikut memperkenalkan diri.

"Aku Hoshimiya-Ichigo."

Hiro dan Shutaro tersenyum ramah membalas ucapan Ichigo barusan.

"Naoto, kita pulang dulu. Jangan buat gadis itu menangis ya hehehehehe." Mereka berdua melarikan diri sambil terkekeh kecil melihat ekspresi kesal Naoto.

"Berisik kalian."

Ichigo ikut terkekeh melihat raut wajah kesal Naoto. Setelah kedua temannya sudah jauh, Naoto kemudian duduk sambil melihat matahari terbenam.

"Kamu ... sebenarnya mau apa mengikutiku dari tadi?"

Mulut Ichigo tertutup rapat, tak berani menjawab.

"Kenapa?" tanya Naoto lagi.

"Aku ... aku kehilangan aikatsu phoneku, iya hilang. Siapa tahu Suzukawa-san menemukannya."

Tatapan mata elang Naoto menuju Ichigo, Ichigo mulai panik.

"Itu ... ada kucing jatuh kesandung batu."

Naoto tak percaya.

"Ehhm dress card darimu hilang dicuri alien."

Hening, tatapan mata tajam Naoto masih menuju Ichigo.

"karna strawberry parfait yang tak turun harga."

Mata itu semakin menusuk penglihatan Ichigo. Gadis itu menyerah menjelaskan. Dia memilih duduk disamping Naoto. Lalu melihat indahnya langit disore hari dan sungai yang ikut berwarna seperti langit.

"Temanku ada yang suka denganmu," jujur Ichigo.

"Suka?" tanya Naoto heran.

"Iya ... Aku ingin memastikan kepribadianmu baik atau tidak, jadi ... aku memutuskan untuk mencari tahu dan mengikutimu. Maaf."

Ichigo terdiam, menunggu Naoto menjawab ucapannya.

"Aku senang temanmu suka padaku. Tapi maaf aku tak bisa membalas perasaannya. Kamu tahu? Semua idol di starlight academy itu seperti anak kecil. Dan aku tak menyukai anak kecil," jelas Naoto.

"Yah sayang sekali." Entah kenapa, hati Ichigo terasa sakit saat Naoto mengatakan dirinya tak menyukai anak kecil. Apakah Ichigo menyukai Naoto? Entahlah Ichigo tak tahu.

"Tapi ... " Naoto menggantung kalimatnya.

Ichigo melirik ke arah Naoto, yang entah sejak kapan mengangkat sebelah bibirnya membentuk senyuman kecil. Naoto tersenyum sambil melihat ke arah sungai.

"Aku menyukai orang yang sudah mau berusaha untuk temannya," ujar Naoto kemudian melirik manik mata Ichigo yang tak berkedip setelah Naoto berucap.


A/N: Rahasia Naoto kita bongkar satu persatu

Aku ganti couplenya boleh?😆

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top