Bab 5

::Salahkah?::
Happy Reading :)

•••
Apa salah jika aku menganggapnya lebih dari sekedar teman?
~∆∆∆~

"Andreass, belom pernah ngerasain ditampol bolak bali apa? Hah?"

Andreas berlari terbirit-birit menghindari tabokan maut Freya, setelah mengerjai gadis itu. Freya mengejar Andreas bahkan sampi keliling koridor kelas 11, sampai Andreas berhenti di depan salah satu kelas IPS.

Andreas berhenti, menatap kedalam kelas lalu seorang gadis yang jauh lebih cantik dari Freya keluar dan langsung menggenggam erat tangan Andreas. Freya berbalik, tak memilih melanjutkan semuanya. Dia diam dengan rasa sakit terpendam.

Berjalan gontai, seolah jiwanya melayang entah kemana. Dia kesal dengan hatinya yang selalu jatuh cinta pada orang yang salah, yang mungkin tak akan tau jika dia mencintai orang itu. Dia kesal dipertemukan dengan Andreas.

Aku pikir, saat itu aku hanya penasaran tapi ternyata aku mencintaimu. Aku tak menyangka kau yang akan menggantikan posisinya dari hatiku.

Aku pikir kau berbeda dengan dia. Aku kira kau akan menoleh kapadaku meski sedikit. Tapi kau sama saja dengan dia yang begitu membenci cintaku.

Aku bingung, apa kau yang bersalah, atau aku yang salah dan apa cinta ini juga akan salah dimatamu seperti dia. Apa aku salah jika aku menganggapmu lebih dari sekedar teman?

***

"Kemana aja lo? Pergi pas istirahat, eh balik kelas pas udah pulang sekolah. Lo tau gak, pak Bachri ngomel-ngomel gara gara lo bolos lagi dari kelas dia. Yang jadi sekelas kena lagi deh. Pasti besok si ketua kelas yang sok-sokan itu bakal ngelabrak lo lagi. Dan tadi tuh gue terus-terusan jadi sasaran pak Bachri buat ditanya-tanyain masalah elo?"

"Gak enak kan jadi temen gue? Kenapa masih jadi temen gue?" sahutnya setelah beberapa menit diam dari pertanyaan sang penanya.

"Gak, bukan gitu Frey," Kiana menghembuskan nafasnya pelan, "Lo lagi ada masalah Frey?," tanya Kiana hati-hati.

"Gak!" jawab Freya lalu beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan kelas yang sudah sepi.

"Balik gak, gue mau balik?" tanya Freya pada Kiana saat dia sudah berada diambang pintu.

"Iya," Kiana mengikuti Freya keluar menuju parkiran sekolahan.

"Mau mampir dulu gak?" tanya Freya tak biasanya.

"Gak, lo mau mampir dulu?"

"Iya," jawab Freya dengan nada sedikit lebih rendah dari sebelumnya.

Freya mulai mengendarai motor metic-nya. Menyusuri jalanan sore yang masih cukup ramai sampai dia menghentikan motornya di depan sebuah gang sempit. Mereka berdua turun dari motor matic Freya. Kiana bertanya-tanya di dalam hati, mau kemana sahabatnya ini.

"Ayo, ikut gak?" tanya Freya ketika melihat Kiana hanya dia di samping motornya.

"Eh iya, iya gue ikut." Kiana segera menyusul Freya yang sudah berjalan cukup jauh.

"Mau kemana Frey?" tanya Kiana saat gadis itu sudah mampu menyamakan jalannya dengan Freya.

"Udah ikut aja."

Kiana mengikuti Freya, mereka berjalan cukup jauh hingga membuat kaki-kaki Kiana pegal. Kiana mengerutkan dahi, menyadari mereka berjalan memasuki perkampungan kumuh. Menyusuri jalanan yang dipenuhi anak-anak kecil berlarian dan bertemu dengan ibu-ibu yang sedang duduk didepan rumah mereka yang keadaannya tidak bisa disebut baik, beberapa dari ibu ibu itu juga menyapa Freya.

Saat Freya berhenti, Kiana ikut berhenti. Mereka berhenti di depan sebuah warung yang di depannya tertulis nama "Warung Kampung". Di depan warung itu duduk beberapa anak muda dan mereka di dominasi para cowok.

"Hey, Frey! Lama gak mampir!"

~ TO BE CONTINUED ~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top