Bab 33
::Pilihan::
Happy Reading :)
•••
Kamu baik-baik dengan dia. Bahagia terus, jangan sampai kamu tidak bahagia dan membuatku datang untuk mengambilmu darinya.
~∆∆∆~
"Frey," suara Tama menyela pelukan Freya dan Andreas.
Freya melepas pelukannya. Dia menatap Tama lama, kemudian tersadar tujuannya ada di bandara untuk mengantarkan Tama. "Udah selesai?"
Tama tersenyum, kemudian menyerahkan minuman Freya. Freya menerima minumannya, tapi tiba-tiba dia merasa sesuatu mengganjal hatinya. Dia terdiam seketika.
"Frey," panggil Andreas sekarang.
"Eh! Tama, kenalin, ini Andreas. Pacar gue."
Andreas lebih dulu tersenyum pada Tama sembari menjulurkan tangannya. "Andreas."
"Tama, temen kuliah Freya." perkenalan yang kaku.
***
Setelah mengantar Tama, Freya kembali ke rumah bersama Andreas. Selama diperjalanan, mereka mengobrol panjang melepas rindu. Ella terkejut saat melihat kedatangan Andreas.
"Andreas? Kamu yang namanya Andreas kan? Ya ampunnn, tante sering liat kamu dari foto yang ditunjukin Freya loh. Ternyata aslinya lebih ganteng." Ella histeris saat melihat Andreas.
"Hallo, tante. Iya, saya Andreas," ucap Andreas sopan.
"Yuk, masuk."
"Ahh, mama gitu. Gak Tama gak Andreas, kalau dateng pasti anaknya langsung dilupain." Freya menggerutu karena sikap mamanya.
"Aduhh, anak mama yang cantik kok cemberut." Ella mencubit pipi Freya. "Freya mau digendong masuk?" tawar Ella bergurau.
"Apa sih, ma." Freya memilih meninggalkan Ella dan Andreas, ia lebih dulu masuk rumah.
Mereka mengobrol banyak hal, tertawa bersama, bergurau, dan menyempatkan makan siang bersama. Setelah makan siang, obrolan mereka berpindah ke ruang tamu.
"Ndre, ada yang mau tante tanyain." mendadak suasana hening, tawa Freya terhenti, candaan Andreas ikut berhenti pula.
"Iya, tante mau tanya apa?"
"Gimana kabar Bayu?" hati Freya mencelos mendengar nama papanya disebut. Tidak, Freya tidak ingin mengingat apapun lagi.
"Stop, ma. Kita gak perlu bahas itu sekarang."
"Terus kalau gak sekarang mau kapan lagi?" Freya menggeleng sebagai jawaban.
"Tolong, sayang. Dengarkan dulu jawaban Andreas." Ella menggenggam kedua tangan Freya.
Freya menghela nafas, kemudian mengangguk setuju. Andreas mulai berbicara.
"Om Bayu, sama kayak aku. Tapi dia sedikit lebih terlambat. Awalnya dia nyepeliin kepergian kamu, tapi lama-lama dia mulai mencari dan keliatan menyesal. Bahkan berkali-kali dia nelfon aku, tanya apa aku tau dimana keberadaan kamu," ucap Andreas sembari menatap Freya. "Kayaknya, dia sadar. Tapi dia sadar saat udah terlambat. Aku tau, kamu pasti terluka banget," sambung Andreas.
Bahu Freya mulai bergetar. Andreas menatap Ella sejenak, sedangkan yang ditatap mengangguk seolah paham dengan isyarat Andreas.
"Aku tau, aku tau kamu terluka. Hsttt, aku minta maaf. Aku juga ikut andil dalam kejadian sore itu." Andreas memeluk erat Freya. Freya menggeleng dengan masih sesenggukan.
"Kamu gak salah, Ndre. Ini salah papa."
•••
-TO BE CONTINUED-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top