Bab 31
::Senja::
Happy Reading:)
•••
Kamu cantik, apa lagi kalau senyum.
~∆∆∆~
Senja yang indah, warna jingga yang anggun. Freya sangat suka ketika tadi siang saat kelas terakhir Tama selesai, dia mengajak Freya pergi ke pantai.
Meskipun tidak jarang Tama mengajak Freya jalan-jalan, tapi siapa yang tidak suka pantai dan senja. Apa lagi pergi bersama Tama selalu menjadi hal yang menyenangkan bagi Freya.
"Thanks, Tam. Lo selalu tau tempat yang menyenangkan." Freya tertawa setelah mengatakannya.
Freya meredakan tawanya ketika matahari benar-benar bersiap digantikan malam. Gadis itu dengan senang hati menatap senja. Detik-detik yang menakjubkan bagi Freya untuk melihat senja, dan detik-detik menakjubkan bagi Tama menatap senyum manis Freya saat melihat senja.
"Sekali lagi, makasih. Senjanya bagus."
Freya menghela napas lalu mengahadap Tama yang masih menatap Freya. Mata mereka bertemu. Satu. Dua. "Kamu cantik, apa lagi kalau senyum."
Selama beberapa saat Freya terdiam. Suara Tama lembut saat memujinya, seperti biasa. Tapi kali ini terlalu lembut untuk sekedar memuji. Freya menghentikan kontak mata dengan Tama, kemudian teringat bahwa Tama adalah play boy kelas kakap.
Di kampus, gadis mana yang tidak mengagumi Tama? Dia tampan, ramah, baik, gampang bergaul, pintar? Lumayan lah. Keluarganya sempurna, bahagia. Berbeda dengan keluarga Freya. Tama juga putra seorang pengusaha, tapi dia sangat mandiri. Menurut Freya hidup Tama terlalu sempurna.
"Gombal," jawab Freya sembari menepuk pelan pipi Tama. Tama tertawa.
"Lo pikir gombalan kaya gitu bakal mempan buat gue? Gak ya." Freya melengos, pura-pura ngambek. Lagi-lagi Tama tertawa.
"Frey, ada yang mau gue omongin," ucap Tama ketika selesai tertawa.
"Apa? Ngomong aja."
"Mungkin, lo gak bakal percaya dengan apa yang bakal gue omongin—"
Derttt,, derttt, handphone ditangan Freya bergetar. "Lanjut aja."
"—tapi gue gak akan pernah bohong ke elo. Jadi percaya atau enggak, gue—"
Drtttt,, drttt. "Bentar, mama nelpon." Freya mengangkat telpon dan Tama menghentikan ucapannya.
"Hallo."
"..."
"Gak kok, Freya cuma jalan-jalan sama Tama."
"..."
"Bentar lagi pulang."
"..."
"Iya, iya. Freya pulang."
"..."
"Oke! Love you too, ma."
Tama yang sedari tadi memperhatikan dan mendengar yang diucapakan Freya, sepertinya tau jika dia dan Freya sudah harus pulang. Memang sekarang sudah cukup gelap, lampu-lampu di sepanjang pantai juga sudah dinyalakan semua. Para turis pun tak tersisa banyak ditempat itu.
"Tadi mau ngomong apa?" tanya Freya ketika selesai memasukkan handphone-nya ke dalam saku celana jeans yang dia kenakan.
"Gak jadi, ayo pulang. Kasian mama kamu nyariin." Tama mengurungkan niatnya. Tidak tau apakah telpon dari mama Freya menguntungkannya atau malah merugikan.
"Tapi—" belum selesai Freya bebicara, Tama sudah berdiri dan menarik tangan Freya menuju mobil. Menyusuri lampu-lampu redup di sepanjang pantai menuju parkiran.
"Besok anterin gue ke bandara ya?"
"Oke."
•••
-TO BE CONTINUED-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top