Bab 29

::New Day::
Happy Reading:)

•••

"Dorrr," suara mengagetkan itu membuat seorang gadis yang sedang duduk membaca buku terlonjak kaget.

"Tamaaaa!! Sialan lo," desisnya.

Tama hanya menunjukkan cengirannya saat wajah gadis itu berubah cemberut. Kemudian Tama berinisiatif untuk duduk di depan gadis itu. Entah kenapa, Tama begitu senang duduk didepan gadis itu. Dia bertopang dagu, menatap lama-lama gadis itu yang suka membaca diperpustakaan. Mungkin semasa kuliah gadis itu bisa digunakan untuk membaca semua buku diperpustkaan.

Tama masih saja memperhatikan wajah gadis itu. Baginya ciptaan Tuhan yang satu ini begitu indah, meskipun dia sadar masih banyak gadis cantik lain diluar sana.

"Apa sih, Tam. Jangan ngeliatin gitu deh," gadis itu selalu saja menggerutu ketika Tama mulai bertopang dagu dan melihatinya seperti lukisan dinding.

"Freya, lo itu cantik. Mubazir dong, kalau ada yang cantik-cantik cuman dicuekin." Tama kali ini menunjukkan sederet giginya untuk tersenyum. Jika kata Freya, senyum Tama itu sangat manis.

"Oh, iya. Lo gak lupa kan?"

"Enggak dong, masa lupa." Tama mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru langit berhias pita biru tua dari dalam tasnya. "Happy birthday for eighteen years old," ucap Tama penuh semangat.

Freya tersenyum senang menerima hadiah ulang tahunnya yang kedelapan belas. Sama halnya dengan Freya, Tama juga suka ketika Freya tersenyum. Kata Tama, kecantikaan Freya berlipat ganda saat tersenyum. Dan lagi-lagi Tama bertopang dagu menatap lekat-lekat wajah Freya yang tampak gembira.

"Tam, gue gampar nih." Freya rasanya ingin bersembunyi saja di bawah meja jika Tama terus terusan melihat dirinya, membuat Freya tidak fokus membaca buku.

"Apa?" tanya Tama dengan polosnya dengan posisi masih bertopang dagu.

Freya balas bertopang dagu di depan Tama. "Lo, tuh ya. Masih aja suka liatin gue kayak gitu, dari awal kita ketemu sampe sekarang." Freya dan Tama bertemu ketika ospek sekitar satu setengah tahun yang lalu. Saat itu Tama salah masuk ke kamar mandi perempuan yang berakhir didamprat Freya karena dikira mengintip. Lalu selanjutnya pertemuan pertemuan ganjil lainnya mulai terjadi. Dan berakhirlah Freya dan Tama sebagai teman, teman dekat.

Pertama kali Tama bertopang dagu menatap Freya adalah ketika mereka satu kelas, Tama duduk bersebelahan dengan Freya dibelakang. Meski mendapat tatapan tajam dari Freya, Tama tetap saja melihati Freya.

"Apa perlu gue jelasin lagi kalau lo itu cantik. Kan mubzir kalau dilewatin gitu aja." Tama lagi lagi tersenyum sok manis, memang sebenarnya manis.

"Najis," ucap Freya yang kemudian melengos kembali membaca bukunya.

"Yahhh, dikacangin lagi."

"Diem, Tam. Gue gak bisa fokus nih."

"Biarin, ntar kalau gak lulus gue ada temennya."

"Yeee, bego ngajak-ngajak."

~∆∆∆~
Suatu hari pasti yang lama akan digantikan dengan yang baru, tapi siklus itu tak berlaku untuk dia yang benar-benar cinta.

•••

-TO BE CONTINUED-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top