Bab 27
::Sayang::
Happy Reading :)
•••
"Frey, nanti gue anterin pulang." Freya pun mengagguk sebagai jawaban.
"Sip deh," ucap Andreas sekali lagi sembari berbisik karena ini jam pelajaran.
Hari ini, Freya sedang semangat memperhatikan pelajaran. Ada perasaan senang yang sedang menyelimuti hatinya. Pertama, karena kemarin dia jadian dengan Andreas. Kedua, karena Andreas tadi pagi memeluk dan mengusap kepalanya.
Memang benar, memiliki seseorang yang dicintai itu menyenangkan. Tapi apa akan sama menyenangkannya ketika harus kehilangan dia? Tidak kan.
Terkadang Freya juga cemas jika suatu hari orang dicintainya akan pergi. Tapi gadis itu terus berfikir posistif, karena pemikiran positif akan diikuti pula dengan kejadian positif.
"Ishh, apa sih. Jangan dimainin rambut gue." Andreas tak mengindahkan ucapan Freya. Cowok itu terus memilin-milin rambut sebahu Freya dengan jari.
"Ndreee," geram Freya menperingatkan.
"Gue lagi maless," ucap Andreas manja.
"Keluar sono, tapi sendiri."
"Masa abang gak ditemenin nih, neng."
"Diem, Ndre."
"Bu Merry Freya main hp," teriak Andreas mengada-ada.
"Keluar dari kelas saya, Freya."
Dengan muka masam bercampur kesal, Freya keluar dari kelas. Tapi Andreas juga mengikutinya keluar kelas.
"Ngapain ikut keluar, Andreas?"
"Saya tadi juga main hp, Bu." Andreas menunjukkan sederet giginya.
Bu Merry hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Andreas. Guru tersebut tau jika Andreas berbohong. Tapi Bu Merry memilih membiarkannya, karena melawan Andreas hanya akan membuat energinya terbuang sia-sia.
***
Matahari mulai menenggelamkan diri. Semburat jingga tertoreh dilangit barat. Freya baru saja meninggalkan area sekolah untuk pulang. Dengan diantar Andreas seperti janjinya tadi siang, mengantar Freya pulang.
"Ndre, nanti kalau Gavin sama Garen tanya apa hubungan kita gimana?" tanya Freya kali ini seolah pasrah pada Andreas untuk memilih backstreet atau terang terangan. Berbeda ketika Freya berpacaran dengan Gavin yang langsung meminta backstreet pada sang kekasih kala itu.
"Jawab aja kita pacaran, sayang. Gitu kok pake tanya."
Pipi Freya bersemu merah saat Andreas memanggilnya sayang. Dan dengan gemas Andreas mencubit pipi gadis itu.
"Apa sih, Ndre." Freya segera memalingkan wajahnya keluar jendela.
"Pacar gue bisa malu malu ternyata. Kirain cuma malu-maluin." Andreas tertawa puas saat melihat perubahan wajah Freya menjadi keasal.
"Ngeselin, ya."
Freya mencubiti pinggang Andreas yang tentu saja tak berpengaruh apapun pada tubuh Andreas. Andreas malah tertawa.
"Andreasss, ngese—"
Citttt
Andreas berhenti mendadak hingga Freya yang sedang menghadap Andreas hampir terjungkal kedepan dan hampir mencium pipi Andreas.
Plukk, Freya memukul pundak Andreas. "Kok berhenti mendadak sih."
"Gak mau turun, gak mau pulang? Mau sampe rumahku? Terus bobok kamarku?" Andreas menyeringai senang.
"Bodo amat!" Freya yang kesal segera menyambar tasnya dan membuka pintu. Lalu keluar dari mobil Andreas dengan tergesa-gesa dan tanpa sadar ada barangnya yang jatuh dan tertinggal.
-TO BE CONTINUED-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top