Bab 12

::Bukan Lagi Sebatas Teman::
Happy Reading:)

•••

Jika cinta ini benar ada, lalu kau mau apa?
~∆∆∆~

"Gak kerasa ya Gav, udah sebulan Andreas balikan sama Windi."

"Gak usah dipikirin."

"Gak dipikirin juga kepikiran."

"Mending lo mikirin gue aja, gue kan lebih ganteng dari pada Andreas," dengan percaya diri Gavin tersenyum lebar sok imut.

"Jijik ihh," Freya menatap Gavin. "thanks, Gav. Selama ini lo selalu ada buat gue. Dulu waktu kita masih kecil lo selalu hapus air mata gue tiap hal itu terjadi. Dan sekarang juga elo yang selalu jadi tempat gue curhat."

Dan lagi, sekali lagi Freya memeluk Gavin tanpa izin di bawah naungan binta malam ini.

"Ya udah yuk, gue anterin lo pulang. Gak baik anak cewek pulang kemaleman."

"Paling juga gak bakal ada yang nyariin."

Gavin mengantarkan Freya pulang sampai kedepan rumahnya, tapi saat Freya hampir keluar dari mobil Gavin. Tangan gadis itu di cekal, isyarat supaya tetap berada di mobil.

"Ada apa? Oh ya gue lupa ngucapain makasih ya? Kalau gitu makasih Gavin, buat jalan jalannya hari ini."

"Bukan itu, gue pengen bantuin lo buat ngelupain perasaan lo ke Andreas."

Freya mengernyit bingung.

"Jadi pacar gue, gue tau ini konyol tapi gue rela jadi tempat pelarian lo. Gue-gue udah lama punya rasa yang sama ke elo, kayak rasa lo sama Andreas. Sejak kecil gue tahan sendiri rasa itu. Gue harap lo bersedia?"

Freya sempat menunduk sejenak, lalu mengangkat kembali kepalanya dengan senyum yang menghiasi wajah.

"Mungkin cinta gak bisa secepat itu berpindah, tapi hati bisa. Lo pernah bilang kalau gue udah mau pindah hati gue ke hati yang lain maka cinta akan dengan sendirinya ngikut."

"Jadi?" Gavin sudah bersiap jika dia akhirnya di tolak Freya.

Tiba-tiba Freya memeluk Gavin. Sepertinya kebiasaan Freya memeluk Gavin tanpa izin sudah kembali.

"Iya gue mau."

Sedetik kemudian, Gavin bersorak senang lalu menangkup wajah Freya.

"Kamu serius kan Frey?"

"Ya serius lah. Tapi kamu beneran gak apa-apa?" tanya Freya memastikan sekali lagi.

"Iya, aku gak apa-apa," ucap Gavin sambil mencubit hidung Freya yang gak begitu mancung.

"Jadi, sekarang kita bukan sahabat lagi ya?"

"Iya dong, kan kita sekarang pacar. Dan sekarang kamu makin spesial buat aku."

Freya blushing mendengar ucapan Gavin. Dan pipi merona Freya membuat Gavin gemas.

"Ihh, gemes deh. Kok jadi blushing gini," Gavin mencubit kedua pipi Freya gemas.

"Gue pengen minta satu hal, tapi jangan tersinggung ya?" Freya merasa sedikit kikuk.

"Ada apa?"

"Gue, gue pengen kita back street aja. Takut ada yang diem-diem nyalip terus nikung," ucap Freya sedikit bercanda.

"Iya, gak apa-apa. Tau aja kalau pacar gantengnya ini punya banyak fans."

"Ihss, apaan sih." Freya memukul pelan lengan Gavin yang dibalasnya dengan tawa renyah.

"Ya udah ya, aku pulang dulu." Freya keluar dari mobil dan melambaikan tangannya pada Gavin.

"Dah dah pacar," teriak Gavin lantang sambil membalas lambaian tangan Freya.

~∆∆∆~
Gak selamanya kebahagiaan itu selalu terletak pada orang yang kita cintai.

~TO BE CONTINUED~


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top