22
"Berikan ini padanya." gumam Victoria.
Oliver membungkuk seraya menerima bungkusan kain di tangan Victoria. "Baik, Yang Mulia."
"Berhati-hatilah, Oliver."
"Ya, Yang Mulia." sahutnya seraya pamit keluar dari ruangan milik Victoria.
Victoria menarik napas. Sejak pertemuannya dengan Arabella, ia sering mengunjungi menara secara diam-diam di malam hari. Kadang menitipkan makanan atau pakaian melalui Oliver. Victoria tak ingin seseorang mengetahui kegiatannya. Demi keamanan ia juga tak mengatakan pada Betty.
Pertemuannya dengan Arabella membuat ia tahu perihal masa kecil James. Arabella menceritakan semuanya. Victoria tahu James pasti akan marah jika tahu hal ini. Ia juga merasa pedih karena James tak pernah cerita padanya. Tak pernah terbuka padanya. Setiap hari mereka selalu bertengkar, berbaikan kembali dan bertengkar lagi. Victoria merasa lelah. Bukan seperti ini kehidupan pernikahan yang ia inginkan. Ia masih mencintai James, tapi suaminya selalu bersikap dingin padanya.
Masa kecil James begitu menyenangkan. Sama seperti yang ia alami. Namun kejadian naas itu mengubah pribadinya. Kepergian Arabella tanpa penjelasan membuat James membenci ibunya hingga ingin membalas dendam dengan merebut kekuasaan Francis. Andai saja tak ada kesalahpahaman, mungkin James tak akan seperti sekarang. Pria itu pasti akan menjadi pribadi yang hangat dan baik.
"Yang Mulia."
Victoria mendongak dari buku yang sedang di baca. Melihat seorang ksatria dengan wajah kumal berdiri di hadapannya. "Ada apa?"
Ksatria itu membungkuk hormat lalu berkata, "Yang Mulia Raja James memintaku menyampaikan kabar bahwa pasukan kami berhasil merebut Othilia."
Victoria tertegun. Ia tersenyum miring. Seharusnya aku sudah bisa menduganya, bisiknya. "Suamiku yang menyuruhmu?!" tanyanya tajam.
"Ya, Yang Mulia." sahut ksatria itu sambil menunduk.
"Aku tak percaya. Simon yang memberi perintah padamu bukan?"
Ksatria itu terdiam.
"Benar dugaanku bukan? Bagaimana keadaan mereka?"
Ksatria itu berdehem gugup. "Keadaan Yang Mulia Raja baik. Pangeran Charles dan Simon mengalami luka tapi mereka akan segera pulih."
Victoria mengangguk. "Kau boleh keluar dan istirahat."
"Terima kasih, Yang Mulia."
Victoria terdiam. Sekali lagi James memperluas kekuasaannya. Ia tak tahu mengapa James begitu memiliki ambisi sebesar itu. Seakan suaminya tak pernah puas dengan apa yang sudah ia miliki. Victoria harus menghentikan ambisi James.
Kabar mengenai kemenangan James membuatnya teringat dengan kejadian yang menimpa tempat tinggalnya. Bagaimana ia membantu James saat di hutan dan dengan bodohnya jatuh hati pada pria itu. Victoria selalu berharap James akan berubah. Berharap ia bisa mengubahnya. Tapi nyatanya hingga saat ini ia tak bisa berbuat apa pun selain jarak di antara mereka yang semakin jauh.
-------
Victoria menatap pintu kayu di depannya. Sekali lagi ia berada di menara. Seharian ia merasa tak tenang. Tak tahu harus berbicara dengan siapa. Dan saat gelap tiba wanita itu nekat berjalan keluar menuju menara. Victoria memasukkan kunci dan membuka pintu. Suara deritan terdengar. Membuat penghuni di dalam menoleh kaget.
"Victoria?"
"Selamat malam.....bu...." gumam Victoria.
"Ada apa denganmu? Kau kembali datang sendiri? Bukankah ibu sudah memperingatimu agar jangan sering kemari?!"
"Aku tahu...aku...."
"Masuklah." pinta Arabella mengandeng tangannya. Menuntun Victoria duduk di bangku. "Apa kau memikirkan kemenangan yang di raih oleh James?"
Victoria menatap Arabella. "Ibu sudah tahu?"tanyanya yang membuat ia terlihat bodoh karena sudah tentu Arabella mengetahui dari Oliver.
Arabella mengangguk dengan wajah sendu. "Tentu saja...."
"Bagaimana perasaanmu, bu?"
"Ibu hanya berharap mereka baik-baik saja."
"Charles dan Simon sudah pulih, bu."
"Syukurlah. Ibu hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi mereka. Rasanya pedih setiap mengetahui rencana James. Dan ia melibatkan ke dua adiknya. Ibu takut terjadi sesuatu dengan mereka."
Victoria menyentuh tangan Arabella. "Aku juga mencemaskan mereka."gumamnya. Ia merasa Arabella sungguh wanita yang kuat dan tabah. Menjadi tahanan seumur hidup dan selalu mengkhawatirkan anaknya setiap mereka bertempur. Arabella pasti sangat ketakutan.
"Aku gagal menjadi istri James....aku tak bisa mengubahnya...."
"Kau pasti bisa. Ibu yakin kau bisa melakukannya. Sejak melihatmu ibu sudah merasa kau wanita yang berbeda. Kau tangguh dan kuat."
Victoria tertawa kecil. "Aku tak seperti itu, bu. Ada kalanya aku merasa lelah. James sering berubah sikapnya. Kadang ia lembut, tapi detik berikutnya ia dingin dan kaku padaku...seakan ia tidak mengenalku...."
"Maafkan aku....ibu yang membuatnya berubah...."
"Jangan berkata begitu. Ibu tak salah. Ibu terpaksa melakukannya, demi keluarga kalian. Sama seperti aku...." gumam Victoria.
"Kau mencintai James?"
"Ya...aku jatuh hati padanya sejak pertemuan pertama..."
Arabella tersenyum. Ia meremas tangan Victoria. "Bersabarlah. Ibu yakin James juga mencintaimu. Hanya saja ia terlalu gengsi. Juga terlalu larut dalam ambisinya.....bagaimanapun ini salahku juga karena meninggalkannya...aku gagal sebagai ibu...."
"Ibu, jangan berkata begitu. Semua pasti ada jalan keluarnya...."
Arabella tersenyum kecil pada Victoria. "Kau wanita yang baik. James sungguh beruntung bisa bersamamu."
"Tapi ia tidak mencintaiku....James menikah denganku hanya ingin kekuasaan...."
"Ibu tak sependapat denganmu. Kalau ia memang tak memiliki perasaan padamu, kenapa ia memintamu menikah dengannya? James pasti sudah banyak bertemu dengan wanita, tapi ia memilih dirimu."
"Apa ibu tahu nasib putri dari wilayah lain yang James rebut?"tanya Victoria meski ia sudah tahu apa jawabannya.
"Ibu tak tahu...."
Victoria terdiam. Bertanya-tanya bagaimana nasib para putri itu. Nasib mereka mungkin tak beruntung seperti dirinya. Kini ia paham James mengalami trauma. Pengalaman masa kecilnya membuat pria itu berubah menjadi dingin dan keji.
"Aku ingin James berubah dan menghentikan ambisinya. Tapi, apa aku bisa melakukannya?" tanya Victoria.
"Kau pasti bisa." dukung Arabella.
"Jika saat itu tiba, aku akan membebaskanmu dan mempertemukan kalian." tekad Victoria.
Tbc....
Sengaja dobel up karena akan ada kejutan di part berikutnya....hehehe....
Sabar ya part selanjutnya masih di susun....
Happy reading lagi semuanya dan jngn lupa klik love nya
Terima kasih....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top