UNFORESEEN

Fandom: Kuroko no Basuke/Kuroko no Basket

Author: Fujiwara Kurosei

Warning: (possibly) OOC, misteri, crossdress, Akakuro the first pair, GoM + Kagami x Kuroko.

Rate : T

Inspirated : 49 days ( hanya konsep merasuki 1 tubuh 2 jiwa yang saya ambil, selebihnya semua adalah karangan saya )

Disclaimer: Kuroko no Basuke/Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi. Cover ©. Tidak ada keuntungan materil yang diperoleh dari membuat ataupun mempublikasikan fanfiksi ini. Fanfiksi ini dibuat hanya berdasarkan tujuan kepuasan pribadi.
.
.
UNFORESEEN
.
.
"itu dia ! itu orang yang kucari ! mungkin dia bisa membantuku..."
SREEEETTTTTTTT.......... BRUK

=O=

Berbagi satu tubuh dalam dua jiwa. Ntah baik atau tidak, apakah bisa berdampak pada perubahan sifatmu ataukah kebiasaanmu. Bagaimana jika kau tak sanggup menyeimbangi pebedaan yang terlalu besar. Akankah jiwamu kalah dan justru kau akan mengikuti kehendaknya ? pembagian antara dua jiwa dengan jenis gender yang berbeda. Ironis... sungguh ironis... seperti keadaan Kuroko Tetsuya saat ini.

PLAK ~

"Ugh.... !!! sakit kagami-kun !!! kenapa kau memukulku !!!" mendeath glare kagami dengan wajah datar dan suara monoton kebiasaannya.

"itu bukan salahku !!! lagian ku lihat kau dari tadi bengong terus. Kau ini kenapa sih Kuroko ? ." Menatap kuroko curiga dan khawatir yang sedikit kentara.

"aku tidak bengong kagami-kun." Memalingkan wajah.

Mengerutkan dahi iapun bingung kenapa sedari tadi ia bengong. Tak ada masalah dan juga tak ada yang ia pikirkan. Ia hanya merasa tak enak badan. Badannya lebih terasa berat dibandingkan biasanya. Pikirannya berkecamuk tak nyaman. Seakan ada sesuatu yang mengganggu dirinya. Apa ? apa sebenarnya yang terjadi kepada dirinya. Ia sendiripun tak tau.

Wajah mungilnya menunduk dalam. Sedikit menggigit ujung bibirnya. Nyeri, sakit tapi hanya ini yang ia bisa lakukan. Kacau... kenapa justru sekarang ia merasa kacau. Merasa batin dan pikirannya sedang tidak baik hari ini. Daripada ia pusing sendiri segera ia bangun dari kursinya dan berdiri sopan kemudian meminta izin untuk pergi ke ruang UKS kepada guru yang sedang mengajar di depan.

Kagami yang sekarang bertambah bingung dengan teman setimnya sekaligus teman sekelasnya itupun segera menarik lengan kiri yang menjadi objek kebingungannya.

"oi Kuroko ! kau kenapa ? kau sakit ?"

"aku hanya pusing kagami-kun. Aku ingin membaringkan tubuhku dulu di ruang UKS. Permisi..." melepaskan pegangan kagami.

Kagami cengo. Kuroko mengerling malas dan meninggalkannya. Pintu kelas dibuka kemudian ditutup perlahan. Kaki kecilnya berjalan menelusuri lorong menuju UKS. Pikirannya kosong. Matanya tiba-tiba mengantuk dahsyat. Pintu UKS di depan mata. Segera ia buka, masuk perlahan.

GREK~

"Sumimasen... aku izin akan di UKS untuk beberapa jam. Kepalaku sedikit pusing."

Membungkuk sebentar kemudian masuk setelah diizinkan. Kaki kecilnya menghampiri sang dewi surga incarannya, berwarna putih lembut nan halus yang siap memanjakan dirinya. Sepatu dilepas kemudian ia naik dan merebahkan dirinya ke atas kasur yang sudah ia anggap sebagai dewi surga sang penyelamat. Kantuknya semakin menjadi-jadi. Iapun segera menutup matanya dan tertidur pulas di ruang UKS yang hening.

"ugh..."

"kuroko-kun...."

"ugh..."

Badannya bergerak tak nyaman. Peluh mulai mengalir di dahinya.

"siapa ?"

Matanya menyelidik ke sekitar. Mencari sosok yang memanggil dirinya. Ruangannya hampa, kosong, gelap dan hanya ada dirinya. Ini dimana ? mimpikah ? tubuh aslinya mulai menggeliat tak nyaman.

"kuroko-kun... aku disini."

Berbalik ke arah belakang. Ia melihat sesosok wanita yang anggun dan cantik sedang tersenyum kepadanya.

"kau... siapa ?"

Bertanya polos, mengernyitkan dahi bingung. Menatap meminta kepastian. Namun, hanya senyuman yang ia dapatkan. Sang wanita berjalan maju mendekati Kuroko. Tersenyum manis dan berdiri di hadapan sang objek yang terlihat bingung akan dirinya. Rambut biru muda panjang nan indah tergerai, wajah cantiknya menatap kuroko dalam diam. Ia tersenyum lagi. Kini kuroko merasa wanita di depannya jadi terlihat mirip dengannya. Warna iris matanya, rambutnya serta kulitnya seakan mereka adalah cloning berbeda gender. Kuroko terbelalak di saat sang wanita membelai lembut wajahnya. Menangkupnya dengan kedua tangan lembutnya. Ia tersenyum lagi.

TAP~

Kuroko mundur selangkah. Menatap bingung dan curiga namun tetap datar.

"k-kau... sebenarnya siapa ?"

Wanita itu tersenyum lagi.

"perkenalkan namaku Yukina, Kuroko-kun. Maaf jika perkenalan kita membuatmu terkejut dan takut."

"....................."

Kuroko tak merespon. Ia menepuk kedua pipinya. Ini mimpi atau bukan ? begitu pikirnya. Kuroko menatap wanita tersebut dalam. Meminta jawaban lengkap dan kepastian yang nyata. Seakan mengerti dengan ekspresi kuroko sang wanita itupun tersenyum dan mulai menjelaskan apa yan sebenarnya terjadi.

"oke... oke... kuroko-kun. Aku akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi sebelum itu maukah kau berjanji setelah ku jelaskan kau akan membantuku ?"

Kuroko diam. Wanita itu menatapnya sayu.

"a-aku tak tahu. Jika ku bisa membantu aku akan bantu. Tapi, jika tidak. Maaf... aku tak bisa berjanji padamu Yukina-san."

"ya... ya... aku mengerti. Baiklah... sebelumnya aku minta maaf karena sudah membuat badanmu lebih berat dari biasanya. Sekarang aku berada di dalam tubuhmu aku merasukimu di saat kau pulang malam kemarin. Saat aku memasukimu kau pasti merasa seperti tertubrukkan ?"

" apa ??? merasuki ??? kau.... Hantu ???"

Matanya membola seketika. Shock dan kaget kini menjadi ekspresinya. Persetan dengan wajah monotonnya. Sekarang ia benar-benar kaget meski tetap datar.

"aiihh... kuroko-kun terlalu terus terang. Tapi, ya.. aku memang hantu."

Mendengar itu kuroko cepat-cepat mundur. Wanita tersebut terkikik geli. Iapun tersenyum.

"jangan takut kuroko-kun. Aku bukan hantu yang jahat. Aku hanya ingin meminjam tubuhmu dan bantuanmu. Aku ingin orang yang membunuhku mendapat penghakiman sesuai yang ia lakukan."

Wanita itu menuduk dalam. Rasa perih di dadanya muncul, seakan lukanya begitu menyakitkan. Merasa iba, kuroko mendekat. Memegang pundak sang wanita lembut. Sontak sang wanita mengangkat wajahnya. Kuroko tersenyum kecil.

"lanjutkan, Yukina-san... aku akan mendengarkan."

Sang wanita tersenyum dengan wajah gembira.

"jadi, aku di bunuh oleh lelaki yang tak bertanggung jawab. Ia membantai habis keluargaku. Dia iblis kejam !!! manusia tak punya hati dan biadab !!! keluargaku tak salah apa-apa kuroko-kun. Bahkan ayah dan ibuku di bunuh dihadapanku dengan sadis. Aku tahu, dia adalah orang kepercayaan ayah yang mengincar perusahaan ayah. Tapi, tak kukira ia akan seperti itu. Setelah membantai habis keluargaku. Ia menghapus semua jejak pembunuhan dan membuat berita bahwa keluargaku menghilang. Sungguh biadab orang itu !!!"

Tubuh sang wanita mulai bergetar. Air matanya sudah menumpuk di sudut-sudut matanya. Sudah tak kuat lagi menahan iapun menangis dalam isakannya. Merasa hatinya ikut terketuk kuroko mulai memeluk sang wanita. Ia mengusap-usap pundak sang wanita lembut. Sambil mengucapkan kata-kata yang menenangkan.

"sudah, sudah... jangan menangis. Aku pasti akan membantumu."
Sang wanita menatap kuroko dan mulai tersenyum kembali.

"terima kasih kuroko-kun."

"sama-sama Yukina-san. Jadi, apa yag bisa kubantu ?"

"hmm... aku ingin kau membantuku mencari bukti-bukti pembunuhan dan setelah itu memasukkannya ke penjara. Rohku tak bisa tenang selama orang itu masih hidup bahagia dan bebas seakan ia tak pernah melakukan dosa ! aku benci sekali !!! tapi kuroko-kun, selama kau membantuku aku akan memasuki dirimu. Untuk memberitahumu dimana buktinya berada dan aku ingin sedikit mengancamnya. Bolehkah aku tinggal di dalam tubuhmu kuroko-kun ?"

DHEG~

Kuroko kaget dan bingung. Bagaiman jika satu tubuh ditempati oleh dua jiwa. Apakah tidak apa-apa? Ataukah justru ada dampaknya?

"hmm... aku tidak tahu ini akan baik atau tidak. Tapi, selama tidak berdampak buruk bagi tubuhku tidak apa-apa."

"sekali lagi terima kasih kuroko-kun." Membungkuk sebentar lalu tersenyum.

=o=

"ugh..."

Kuroko tetsuya mulai membuka kedua kelopak matamya. Mengedip-ngedipkan matanya. Menyamakan intensitas antara cahaya diruangan dengan kedua matanya.

"ternyata Cuma mim-"

"hi ! kuroko-kun !"

"eehh, yukina-san. Kau dimana ?"

"aku di dalam tubuhmu kuroko-kun."

Mengerjapkan matanya berkali-kali.

"EEE... berarti kita bisa berkomunikasi ya ?"

"tentu saja kuroko-kun."

"souka... baiklah kalau gitu aku akan ke kelas. Sepertinya sudah waktunya istirahat."

"hai, kuroko-kun."

Menyibak selimut, menurunkan kedua kakinya dan segera memakai sepatu. Kuroko tetsuya bergegas keluar dari UKS dan segera menuju ke kelasnya untuk memakan bentonya. Kaki kecilnya berjalan menelusuri setiap koridor sekolah. Sesekali ia melihat ke dalam kelas-kelas yang terlihat ramai dengan siswa dan siswi yang sedang memakan bentonya. "uwaa, jadi inget masa sekolah." Suara Yukina terngiang di pendengaran kuroko. Suara sayu dan terdengar menyedihkan seakan tersirat kenangan yang begitu dirindukan. Kuroko tersenyum sambil terus melangkahkan kakinya.

Ia sampai dipersimpangan dan segera manaiki tangga. Di sisi lain kagami berada di belakangnya yang ternyata habis membeli 20 bungkus humburger di kantin. Melihat di depannya ternyata sang surai biru yang tak lain adalah temannya, segera kagami menepuk pundak kuroko untuk menyapanya.

"Oi kuroko !!!"

"ya..."

BLUSH~

Kagami mematung seketika. Wajahnya merah padam seperti kepiting rebus. Matanya terbelalak melihat pemandangan mengejutkan yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Merasa bingung dengan reaksi temannya. Kuroko dengan wajah datarnya segera melambai-lambaikan tangan kanannya ke depan wajah kagami.

"kagami-kun ! hei... kau kenapa ?"

Kagami mengerjap-ngerjapkan kedua matanya. Ia baru sadar sekarang. Segera ia menatap kuroko semakin dalam dan semakin dalam.

"WO.. WO.. WO !!! K-KAU APA-APAAN KAU KUROKO !!! REAKSI APA ITU TADI, HAH !!!" menunjuk-nunjuk kuroko.

"Kau kenapa kagami-kun ? aneh..." mendengus dan segera meninggalkan kagami yang masih shock.

"H-HOI TEME JANGAN KABUR KAU !!!"

Kagami terdiam ditempat. Ia sungguh shock. Apa benar tadi itu kuroko. ia benar-benar melihat kalau saat kuroko menoleh kepadanya itu terlihat sangat mirip seorang gadis. Ia seakan melihat rambut kuroko itu panjang. Dengan suara lembut, rambut biru muda terurai panjang yang berkibas saat menengok, bola mata biru besar dan gayanya yang anggun.

BLUSH~

Memikirkan itu wajah kagami memerah kembali. Iapun segera menepuk-nepuk wajahnya berkali-kali untuk menyadarkan dirinya.

"BAKA !!! Sadar kau kagami !!! argghh~... tapi, kenapa bisa seperti itu ya ? apa mataku error ? atau otakku kacau ? atau...... NO SHIT !!! KAGAK MUNGKIN !!! YA KALI GUA BAYANGIN KUROKO JADI CEWEK !!! ARGGHH~ !!!" mengacak-ngacak sambil menjambak rambutnya sendiri.

Disisi lain kuroko mendengar Yukina terkiki geli. Merasa bingung namun males bertanya. Akhirnya ia lebih memilih terus berjalan menuju ke kelasnya.
.
.
.
.
TBC

#Fyuhh~ ini masih awal-awal cerita ya minna. Maaf kalau masih bingung.

Saya harap ada yang suka. Saya tunggu vommentnya minna ^^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top