[1] - d i a r y 5

Tubuh ini tak tahan lagi membendung gelisahnya. Semua keluh kesahnya meminta untuk dibebaskan. Orang yang selama ini dicari akhirnya telah ditemukan.

Sesaat dia melangkah masuk ke kehidupanku, semua langsung buyar. Rasa yang terombang-ambing ini langsung beterbangan bebas.

Sedikit saja cerita yang dilontarkannya, namun langsung pas tertuju pada titik sasaran. Dia, Bang Ion, berhasil membuatku ingin menceritakan semua semak di hati. Mungkin ini sudah saatnya melepaskan. Melepaskan beban berat yang selama ini menyakitkan.

Banyak cerita yang ingin aku sampaikan sesaat memeluknya tadi. Namun sayang, air mata ingin lebih dahulu menceritakannya. Mulutku terbungkam, tapi bukan seperti dulu. Mulut ini bukan terbungkam oleh sesak yang menyakiti hati, melainkan oleh sesak hasil tangisanku.

Aku menangis di dekapannya; mencurahkan semua air mata penuh cerita. Dulu, air mata ini menjadi barang bukti diriku hancur sendirian. Sekarang, dia menjadi saksi sah yang menceritakan semuanya.

Bukan hanya sebuah kisah dari sang abang. Namun juga, raut di wajahnya—sungguh menyayat hati. Ada genangan air yang membentuk seperti kaca di manik hitamnya itu. Aku yakin, dirinya sungguh penasaran dengan apa yang terjadi pada adik kecilnya ini.

Dan dengan itu, aku sungguh bersyukur atas kedatangannya. Dia datang mengingatkanku dengan masa-masa indah dulu. Tapi, dia juga datang untuk meyakinkanku bahwa dia adalah abangku; saudara yang selama ini aku cari.

🌙☀️

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top