Prolog
Ruang pengadilan adalah tempat orang-orang mempertaruhkan nasib. Di sana seperti sebuah kasino, dengan probabilitas yang tak menentu. Orang tak pernah tahu bagaimana sebuah kasus akan berakhir saat sang hakim mengetok palu. Sedetik semuanya seakan berpihak pada pihak tertentu, tetapi ternyata yang terjadi malah sebaliknya.
Namun, ada lagi yang sama sekali tak bisa Neiva mengerti selain memprediksi hasil akhir pengadilan. Yakni, hati manusia. Karena sepertinya sedetik yang lalu ia mencintai sepenuh hati lalu detik berikutnya, kebencian tumbuh dan berakar selamanya. Perasaannya yang berbunga lantas dijungkirbalikkan oleh sesuatu bernama kenyataan, seperti desa kecil yang disapu oleh angin tornado. Benar, untuk hati Neiva, kisah cintanya hancur porak poranda oleh seseorang bernama Badai.
Ia bertekad takkan mau melihat kunyuk itu lagi. Ia bersumpah takkan mau berhubungan lagi dengan orang yang tabiatnya seperti namanya. Sumpah Neiva akan kukuh dan teguh seperti prasasti.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top