Part 7

omatase XD

maaf kelamaan ya. inilah yang terjadi kalau tugas menumpuk :"v

oke, langsung saja. happy reading...

*******************************************************************************

"Baiklah, ayo kita ke sana!" Aomine bersemangat.

"Ano... kita ke sana naik apa?" ucap Kuroko. Suasana langsung hening.

"Benar." Midorima menaikan kacamatanya yang tidak melorot itu.

"Ka-kalau soal itu..." dia melirik ke arah parkiran sepeda. Kalian pasti tahu maksudnya kan?

A/: entah kenapa saya merasa membuat karakter Aomine seperti Kagami ya? :V

.

"Tunggu aku, Aomine-kun!" Kuroko tertinggal jauh. Ya, Mereka sedang mengendarai sepeda menuju tempat tujuan. Tapi, di tengah perjalanan, ponsel Midorima berbunyi.

[What time is it? Dassou]

Tanpa melihat layar, Midorima langsung mengangkatnya. "Halo."

"Midorimacchi, kau ada dimana sekarang?"

"Kise?" Midorima binggung kenapa Kise menelpon lagi. "Ada apa?"

"Kau ada dimana?" suaranya terdengar seperti buru-buru.

"Aku ada diperjalanan menuju lampu lalu lintas dekat taman, nanodayo."

"Hah? Kenapa kau ke sana?"

Jelas pertanyaan itu membuat binggung Midorima. "Kau yang menyuruh kami ke sana kan?"

"Apa maksudmu?"

"Jangan bercanda, Kise! Kau bilang ada penculikan di sana. Jelas-jelas kau yang menyu-"

"Maaf. Aku yang salah bilang-ssu. Se-sebenarnya penculikan itu di jembatan dekat stasiun. Cepatlah!"

Obrolan langsung terputus. Seketika Midorima mengerem mendadak, membuat Aomine dan Kuroko ikut mengerem juga.

"Midorima-kun, ada apa?"

"Kita salah jalan."

"Apa maksudmu? Kita memang harus lewat sini kan?"

"Kise salah memberitahu kita. Katanya kejadiannya di jembatan dekat statiun, nanodayo."

"Hah? Tadi jelas-jelas dia menyuruh kita ke-"

"Aku juga tidak tahu. Ayo kita segera ke sana!"

Tanpa basa-basi, mereka menuju jembatan dekat statiun. Hingga tiba di sana...

"Eh?"

Tak bisa dipercaya. Keadaan di sana sangat stabil. Tak ada kejadian apa-apa. Semua terlihat normal.

"Apa-apaan ini maksudnya!? Kita dikerjain nih!?" Aomine marah plus kesal.

"Entahlah." Kuroko hanya bisa pasrah karena sudah mengayuh sepeda dengan jarak yang jauh, lama dan cepat ini tak membuahkan hasil. Dia berjongkok.

[Everybody give me attention...]

Lagi-lagi ponsel Kuroko berbunyi. Setelah melihat layar, dia mengangkatnya. "Halo... hosh hosh... Kise-kun..." napas Kuroko masih tersengal-sengal.

"Hei! Kalian dimana sih!?"

"Eh? Apa maksudmu?" Kuroko bingung.

Aomine menghampiri Kuroko. "Siapa?"

"Kise." Jawab Kuroko singkat.

Aomine langsung merebut ponsel Kuroko. "Oi! Kise! Kalo kasih info, yang bener dong! Jangan salah! Kita jadi yang susah!" Aomine menuangkan kekesalannya.

"Hah?" Kise bingung. "Aku kasih info yang benar kok. Kejadiannya memang di sini."

"Di sini? Kamu sudah sampai di sana?"

"Iya. bagaimana--"

"...kalian ada di sana?" tiba-tiba suara Akashi menyambar.

"A-akashi!?" Aomine kaget setengah mati. Dia menarik napas panjang. "Sudah pasti info dari Kise! Dia yang kasih tau kami untuk ke sini."

"Kalian yang salah. Bukankah dia bilang lokasinya di perempatan? Aku yang jelas melihat dan mendengarnya bicara dengan kalian." Jelas Akashi.

"Eh? Tapi dia tadi kasih tau kami kalau dia salah kasih info, jadi kami menuju ke sini." Aomine bingung.

"Kalian dimana?"

"Jembatan dekat stasiun." Kini giliran Midorima yang bicara.

"Apa!? Itu jauh sekali-ssu." Kise menyambar. "Tapi aku tidak merubah info yang kuberikan ke kalian."

"Tetapi, itu jelas sekali suara Kise-kun. Bukan begitu, Midorima-kun?"

"Iya. Tadi itu jelas suaramu, Kise." Jawab Midorima.

"Hah? Yang benar saja! Sudah kubilang-"

"Hentikan." Akashi memotong pembicaraan. "Kita kumpul dulu, lalu bahas itu." Akashi memutus telpon.

Aomine masih kesal. "Apa maksudnya ini!? Benar-benar aneh! Tidak mungkin Kise mempunyai dua kepribadian macam Akashi!"

"Tapi itu sudah jelas, Aomine-kun. Dia tidak mungkin bicara tanpa dilihat oleh Akashi karena dia bersamanya." Timpal Kuroko.

"Sudah. Kita lanjutkan pembicaraannya nanti." Mereka pun mulai mengayuh sepeda lagi.

***

[bersambung...]


maaf, kependekan XP

oke, malming ini double ya? '-')/

dukungan sangat membantu karena dapat meningkatkan semangat >-<

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top