Part 6
huft.. akhirnya bisa update juga XP
jangan lupa baca notenya ya...
happy reading...
*********************************************************
"Baiklah. Hati-hati ya? Jangan pulang terlambat." Tanpa menjawab, Nagisa langsung berlari. Kuroko kembali melanjutkan jalan-jalannya. Karena binggung ingin melakukan apa, dia memutuskan pulang. Diperjalanan, Kuroko tak sengaja bertemu dengan Aomine dan Midorima.
"Yo, Tetsu." Sapa Aomine. Midorima hanya diam.
"Halo, Aomine-kun dan Midorima-kun. Sedang apa kalian di sini?"
"Seperti yang kau lihat, Tetsu. Aku ingin membeli majalah Mai-chan." Aomine mengorek telinganya.
"Midorima-kun?"
"Aku ingin membeli lucky item cerpelai, nanodayo." Midorima menaikan kacamatanya.
"Kau sedang apa di sini, Tetsu?" Aomine menunduk untuk melihat wajah si rambut biru terang itu.
"Kebetulan aku lewat sini. Aku dari festival di dekat rumahku bersama Shiota-kun." Jelas Kuroko.
"Oh." Suasana hening. "Yang mana ya?" Aomine mengorek telinga.
"Kau tidak perlu bicara jika tidak tahu!" Midorima kesal.
"Sudah. Kalian ingin beli barang, bukan?" Kuroko berusaha melerai.
"Iya, ayo." Mereka memasuki toserba (toko serba ada).
Mereka mencari barang yang mereka cari. Aomine mencari majalah Mai-chan dan Midorima mencari barang lucky item.
"Midorima-kun, kau membeli lucky item untuk besok? Bukannya belum diberitahukan?" kuroko binggung.
"Untuk hari ini. Aku belum mendapatkannya, nanodayo."
"Memangnya apa yang Midorima-kun cari?"
"Ikan mas." Kuroko sedikit terkejut. Jika Midorima mencari ikan, seharusnya mencarinya di toko ikan bukan di toserba (walaupun namanya begitu, tetap saja tidak mungkin ada, kan?).
"Ano... Midorima-kun, kalau mau beli-"
"Aku tahu! Ini sudah malam, beli mainannya saja tidak apa-apa, bukan?" Midorima menyela. Beberapa saat kemudian, Midorima sudah menemukan yang ia cari. Mereka langsung menghampiri Aomine. Dia tepat di depan rak yang tingginya tak lebih darinya. Banyak buku di sekitar situ, tapi Aomine ada di rak yang kalian pasti tahu-lah rak mana yang dia pilih.
"Aomine-kun, kapan kau akan selesai?"
Aomine menengok ke sebelah kirinya dan... "Woaah...!! Tetsu!!" dia terkejut karena Kuroko tiba-tiba muncul. Keadaan hening sekejap. Kuroko dan Midorima hanya melihat Aomine yang kembali membaca buku yang dia pegang, atau lebih tepatnya majalah. "Iya, tunggu dulu."
"Woi, Aomine! Kapan kau akan berhenti membaca buku yang tidak pantas itu?!" Midorima kesal.
"Sikapmu mencerminkan dirimu, Aomine-kun. Katanya mau membeli itu bukan membacanya." Ujar Kuroko.
"Aku hanya mencari yang sesuai sekalian mengeceknya." Dia meletakan majalah itu. Mengambil majalah yang ia pilih dan menuju kasir.
"Apa maksudmu, Aomine?"
"Hah?"
"Tangan kirimu membawa banyak majalah. Kau mau membeli berapa?" Kuroko berkomentar.
Terlihat Aomine membawa atau lebih tepatnya menyembunyikan majalah Mai-chan dibalik punggungnya. Aomine memalingkan wajahnya dari mereka. "Bukan urusanmu!"
"Kembalikan ketempatnya, nanodayo." Sahut Midorima.
"Tidak." Balas Aomine sekenanya.
"Onegaishimasu..." Kuroko ikutan.
"Tidak."
"Jika Akashi tahu, kau akan kena akibatnya." Midorima mengancam.
"Biarin!" Aomine mengacuhkan.
Kuroko menambil ponsel dari sakunya. Menekan beberapa kali dan mendekatkan ke telinganya. "Halo, Akashi-kun. Ini-"
"WOI!!" Aomine terkejut melihat Kuroko berani melakukannya. Apalagi di depannya. Dia langsung merebut ponsel Kuroko dan mematikannya.
Setelah membeli, mereka keluar toserba itu bersama. Mereka juga berencana pulang bersama. Ditengah perbincangan, ponsel Kuroko berbunyi.
[Everybody give me attention...]
Setelah melihat layarnya, Kuroko mengangkatnya. "Halo, Kise-kun. Ada apa?"
"Kurokocchi, kamu dimana?"
"Loud speaker." Aomine mengingatkan. Kuroko memencetnya.
"Aku ada di depan toserba dekat taman."
"Syukurlah... kamu bersama Aominecchi dan Midorimacchi, kan?"
"Hai. Bagaimana kau-"
"Nanti saja tanyanya. Cepatlah ke perempatan dekat taman!"
"Ada apa, Kise?" Aomine menyambar pembicaraan.
"Katanya ada penculikan di sana. Cepatlah! Kami terjebak macet!" suara Kise terdengar panik. Dia pun langsung menutup teleponnya. Terdengar suara klakson mobil dan motor sebagai latar belakang pembicaraan mereka.
Kami? Batin Midorima.
[bersambung...]
maaf menunggu lama... :P maaf kali ini pendek ceritanya *uhuk*
author sebenarnya sudah mencapai batasnya nih. lagi sakit *uhuk*
jadi gak tahu bakal update kapan lagi. minggu ini sibuk dan harus fokus belajar (aslinya mah sih enggak :v)
pokoknya update selanjutnya diusahakan pas malming (buat nemenin jones :V) //ditikam reader :V jujur saya juga lagi sakit *uhuk* :"
reader: batuk geh ditulis --"
bukan batuk biasa sih kayaknya...
pokoknya dukung terus author ya^^ vote, comment, and follow saya *uhuk*
dah... //tepar seketika :v maaf panjang notenya :v
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top