~part 2~


~happy reading~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

*Enam bulan dua minggu satu hari yang lalu...

~flashback on~

Aomine, Kuroko, Kise, Murasakibara, Midorima dan Akashi sedang latihan basket di lapangan. Tiba-tiba terdengar pengumuman.

"Kepada Generation of miracle untuk datang ke ruang kepala sekolah. Terima kasih."

Kise langsung merespon. "Eh? Siapa mereka? Generation of miracle itu?"

"Mungkin itu klub seni. Anggotanya 'kan sudah berprestasi." Sahut Aomine.

"Tidak juga, Daiki." Akashi ikut beranggapan. Aomine langsung terkejut karena diberi tanggapan oleh Akashi.

"Mungkin ada di papan pungumuman, nanodayo."

"Kalau begitu, ayo! Kita ke sana!" mereka langsung menuju tempat tujuan. Tapi, seorang pria berumur sekitar 20-an menghalangi mereka ditengah perjalanan. Pria itu memakai jas hitam, seperti akan datang ke rapat penting.

"Ada apa?" Tanya Akashi.

"Saya diperintahkan untuk mengatar kalian ke kantor." Lalu dia membelakangi mereka dan langsung berjalan begitu saja.

"Eh? Apa dia suruh kita mengikutinya?" Kise langsung menengok ke arah teman-temannya, tapi... mereka ada dibelakang pria itu! "Eh!? Tunggu aku!"

Di ruang kepala sekolah...

"Terima kasih, Imayoshi-san." Ucap sang kepala sekolah kepada pria itu.

Oh... dia Imayoshi-san, batin Kise.

Lalu pria yang bernama Imayoshi itu keluar ruangan. Keheningan terjadi beberapa saat. Sampai akhirnya, Akashi angkat bicara.

"Ada apa, Kasamatsu-sensei?" Tanya Akashi kepada kepala sekolah, Kasamatsu Yukio.

"Kalian tahu apa yang tejadi akhir-akhir ini?"

*~*~*~*
*Beberapa hari yang lalu...

Baru pagi saja, papan pengumuman sudah dipenuhi orang-orang. Sepertinya ada sesuatu yang ditampilkan dilayar LCD itu. Memang sekolah ini mempunyai papan pengumuman berupa LCD (bentuknya seperti monitor yang besar). Nampak ada siaran School TV, stasiun TV khusus untuk warga sekolah dimanapun (salah satu TV nasional).

"Diberitakan pagi ini. Beberapa orang murid di berbagai sekolah hilang secara tiba-tiba setelah pulang sekolah. Diperkirakan mereka hilang tadi malam. Pihak berwajib sedang menginvesigasi kejadian ini. Polisi juga memeriksa kamera CCTV untuk memcari petunjuk. Diusahakan kepada semua murid segea pulang setelah pulang sekolah dan pulang bersama-sama. Beberapa sekolah juga mulai memberikan fasilitas antarjemput untuk menjaga keselamatan murid-murid. Saya melaporkan langsung dari studio." Kata sang pembawa acara.

*~*~*~*

"Ya, kami ingat." Balas Aomine.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja. Kita juga harus ikut bertindak. Memang murid-murid yang hilang itu hanya beberapa orang, hanya 1 orang yang setiap sekolah. Tapi karena itu, sekolah di wilayah ini banyak sekali. Jika dikalikan, hampir mencapai belasan murid." Jelas Kasamatsu-sensei. "Kami pun menunjuk beberapa murid yang mempunyai bakat dan keahlian untuk mencari tahu apa yang terjadi dan menyelamatkan murid-murid yang hilang itu. Biar pemerintah saja yang mengurus pelakunya." Lanjutnya. Lalu dia menyodorkan beberapa amplop kepada GoM.

"Apa ini?" Tanya Aomine sambil membolak-balikan amplop.

"Ini misi kalian dan beberapa informasi yang kalian perlukan."

Akashi yang memegang amplop bercap 'Top Secret' membuka sambil berkata "Ini misi kami?" Kasamatsu-sensei hanya mengangguk. Akashi membaca isinya yang hanya bisa didengar olehnya sendiri.

"Kalian diberikan misi khusus untuk mencari dimana murid-murid itu dan menyelamatkan mereka." Kata Kasamatsu-sensei. "Karena murid yang hilang masih sedikit, sementara kalian akan dilatih untuk misi ini selama beberapa bulan." Lanjutnya.

~flashback off~

"Ne, hari ini kita ada pelatihan lagi kan?" Tanya Kise.

"Iya." Jawab Akashi.

Mereka baru saja selesai bermain basket. Lelah pun menghampiri mereka. Tetapi tidak merampas senyuman yang ada di wajah mereka. Tetap ada kesenangan di setiap kesempatan. Setelah berganti baju, Akashi, Kuroko, Kise, Midorima, Aomine dan Murasakibara serta Nigou (anjing Kuroko) pulang bersama. Sampai kise menyadari sesuatu.

"Oh iya, dimana Momocchi?" Tanya Kise.

"Dia ada tugas dari Kasamatsu-sensei, nanodayo." Jawab Midorima.

"Oohh~" mulut Kise membulat.

Tiba-tiba laki-laki berambut merah gelap datang menghampiri mereka. Dia Kagami. "Yo, Kuroko." Sapanya. Seperti biasa, Kagami dan Kuroko selalu pulang bersama. GoM pun menyambut Kagami. Akhirnya mereka pulang bersama. Mereka juga terlihat akrab dengan Kagami. Tapi, tentu saja Kuroko yang lebih dekat dengan Kagami karena Kuroko adalah teman pertama Kagami sejak masuk SMP Teiko.

Mereka berteman baik dengan Kagami. Tak dipungkiri lagi, belajar bersama di bawah atap yang sama membuat mereka makin akrab dari hari ke hari. Menghabiskan waktu bersama di sekolah maupun setelah pulang sekolah. Seperti biasa, mereka bermain di Game Center sebelum pulang ke rumah. Kantuk tak pernah menghalangi mereka bermain semalaman. Mereka sibuk dengan kepentingan masing-masing.

Murasakibara membeli pocky di gerai makan yang buka 16 jam, Kise bermain mesin permainan menari, Midorima bermain mesin permainan basket, Aomine ikut Murasakibara ke gerai untuk beli minuman, Kagami bermain mesin permainan mobil balap, dan Kuroko, Nigou, Akashi hanya melihat Kagami bermain.

"Taiga, apa kau bisa menggunakan ini?" Tanya Akashi.

"Entahlah. Aku akan mencobanya." Jawab Kagami sambil memasukan koin ke dalam mesin. "Baiklah, ayo mulai!" game pun dimulai.

*Tiga menit kemudian...

"Kagami-kun, kau payah." Kuroko menanggapi setelah melihat permainan Kagami.

"Diam! Namanya juga baru pertama kali mencoba." Kagami terus terlihat kesal sambil menendang-nendang mesin itu.

"Itu tidak ada gunanya, Kagami." Kagami langsung diam saat mendengar Akashi bicara.

"Guk guk..." Nigou menggonggong.

"Berisik! Menjauhlah dariku!" Kagami selalu bermain mesin basket sambil melawan Aomine atau Midorima, tapi hasilnya... Kagami selalu kalah.

"Kagamicchi memang payah." Tanggap Kise. Kagami terkejut dan langsung melihat kebelakang. Nampak tiga orang berambut kuning, hijau, ungu dan biru gelap.

"Tch. Dia memang payah." Aomine ikut menganggapi. Terlihat dilayar monitor mesin bertuliskan 'Kagami' ada diurutan terbawah dalam urutan nilai.

"Makanya jangan sombong, nanodayo." Tanggap Midorima. Kagami hanya diam.

"Biar aku tunjukan caranya-ssu." Kise langsung duduk di depan monitor mesin itu, memasukan koin dan memulai permaianan.

*Tiga menit kemudian...

"Kau sama saja, nanodayo." Midorima menanggapi setelah melihat permainan Kise. Terlihat ada tulisan 'Kise' diurutan kesepuluh.

"Masih mending! Kagamicchi urutan terakhir, aku kesepuluh-ssu." Kise memajukan bibbirnya 2 cm.

"Jangan bandingkan denganku!" Kagami kesal.

"Kagami, Kise, akan aku tunjukan bagaimana caranya." Aomine langsung mendorong Kise dan duduk. Kise hanya meringis kesakitan setelah terlempar 2 meter.

Kuroko langsung ingat sesuatu. "Ta-tapi..."

*Tiga menit kemudian...

"Sugoi... Aominecchi!" Kise langsung berdecak kagum. Terlihat dilayar bahwa Aomine urutan kedua.

"Begitu cara melakukannya." Aomine mnyombongkan diri. "Itu terlalu gampang! Aku se-"

"Tu-tunggu... ano..." Kuroko teruk menarik-narik baju Aomine. Kise yang melihat itu langsung heran.

"Ada apa, Kurokocchi?" Kuroko menunjuk Kagami. "Ada apa dengan – hah!?" Kise terkejut melihat Kagami terdiam mematung seperti terkejut. Yang lain pun menyadarinya.

"Gampang? Apa kau sering melakukannya?" Kagami melontarkan pertanyaaan yang bisa dibilang sulit oleh GoM. Ketegangan pun menerjang...

[bersambung...]

*****

halo, minna-san!

akhirnya bisa update juga... maaf kalau masih banyak kekurangan. hontouni gomennasai *bungkuk*

selanjutnya gak tau update kapan karena sudah mulai sibuk sekolah. mungkin pas malam minggu (buat nemenin malming para jones *plak)

minta kritik, sarannya ya.. <3

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top