- 09 -

Rachel berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Bharzea di lehernya, tetapi energinya sudah melampaui batas, tubuhnya hanya bisa menggantung kesulitan bernapas. Bharzea merasakan kemenangannya tiba, membuat senyumannya semakin lebar.

Namun, ia melihat Rachel, di tengah perjuangannya, tiba-tiba menarik ujung mulutnya tersenyum tipis.

Saat itu juga, bayangan hitam dengan ujung runcing menembus kepala Rachel, menyebabkan mata kanannya bolong dan bola matanya keluar, dibarengi darah yang membanjiri wajahnya. Bayangan itu tidak berhenti, lanjut menusuk mata kiri Bharzea, ia tidak memiliki kesempatan untuk bereaksi, karena ia sama sekali tidak menyangka Ravenswood akan menyerang rekannya seperti itu.

Tidak mungkin ... aku dibuat lengah ... ma-makhluk di planet ini terlalu brutal!

Gerakan Bharzea kaku berusaha melepaskan diri, tetapi bayangan lain bermunculan dari belakang tubuh Rachel, menusuk mulut dan mata Bharzea bersamaan menghentikan pergerakannya. Cairan berwarna hitam merembes dari kelopak mata dan mulutnya, ukh ... suara erangan tertahan keluar dari mulut Bharzea yang kehilangan mobilitas tubuhnya, tangannya yang mencekik Rachel ikut lepas.

Ravenswood mengambil kesempatan itu untuk menarik bayangannya dan membawa tubuh Rachel ke dekatnya, kondisinya kembali seperti saat ia ditemukan di lubang bekas asteroid jatuh. Kali ini lukanya hanya satu, di mata kanannya yang bolong. Dengan ekspresi kesakitan, Rachel menatap udara kosong, kondisinya antara sadar dan tidak sadar.

Ravenswood tidak takut Rachel akan mati, karena ada Freya yang bisa menyembuhkan luka apa pun, selama jantungnya utuh dan kepalanya masih tersambung, Rachel tetap bisa diselamatkan.

Tanpa buang waktu, Ravenswood juga kehabisan energi, membuyarkan bayangannya menjadi butiran debu yang hilang di udara kosong. Membebaskan Bharzea yang sudah kehilangan nyawa, perlahan tubuhnya tumbang tertarik gravitasi bumi.

Serangan fatal Ravenswood tidak akan sukses tanpa pengorbanan Rachel, Bharzea berhasil dibuat lengah dan membuka kesempatan untuk Ravenswood menyerang. Kesempatan ini tidak bisa didapatkan jika Rachel tidak memasang jebakan dengan baik, dan untuk bisa memasang jebakan seperti itu, ia harus mengetahui sifat mangsanya terlebih dulu.

Dengan kata lain, Rachel tahu Bharzea bisa menetralkan kekuatannya, keterkejutannya saat gagal menyerang Bharzea hanya akting!

Ravenswood melirik Rachel diam, apa yang ada dalam pikirannya adalah misteri. Di saat bersamaan, bayangan hitamnya merambat dari tanah menyelimuti tubuh mereka, detik berikutnya mereka tenggelam ke tanah, membiarkan anak buah Bharzea linglung dalam memproses keadaan, mereka tidak menyangka Bharzea akan mati di tangan makhluk rendahan dari planet primitif ini.

Satu jam kemudian, langit mulai berwarna jingga, bandara yang masih setengahnya berdiri bergeming. Bagian parkiran sayap timurnya menghadap ke teluk, keadaannya paling mencolok. Mayat manusia dan Qhuts berserakan di sana, sudah tidak ada aspal rata yang bisa dipijak, tanahnya belah-belah, ratusan mobil yang terparkir bertumpuk seperti lapisan panekuk.

Sekelompok Qhuts yang mendapat sinyal dari Bharzea tiba, mereka tercengang melihat pemandangan di hadapannya, pasukan Bharzea tersisa hitungan jari, sedangkan pemimpin mereka sudah terkapar tak bernyawa.

Pasukan Qhuts itu memiliki dua tangan dan kaki yang dilapisi bulu, matanya berupa cahaya bulat berwarna putih, memiliki dua telinga--atau antena seperti daun. Mereka menggenggam tongkat sihir yang terbuat dari kayu, di ujungnya terdapat batu permata dengan aura magis.

Sekilas, mereka terlihat seperti hasil penggabungan manusia dan unggas.

Chezu sang pemimpin, dengan kakinya yang ramping, maju ke depan. Ekspresinya serius, mata bulat putihnya memicing ke arah anak buah Bharzea.

"Kalian benar-benar dikalahkan oleh makhluk planet ini ...," ucap Chezu antara murka dan tak percaya.

Anak buah Bharzea bergeming, tidak tahu harus mengatakan apa. Jika mereka memberitahu kalau manusia itu berhasil membuat Bharzea lengah, mereka akan terlihat tidak kompeten. Kemudian, salah satu dari mereka mendapat ide.

"Ma-makhluk itu mengetahui segalanya! Dia tahu kelemahan dan kelebihan kami, dia tahu cara mengeksploitasi kekuatan kami. Di-dia seorang Pulsar, jelas bukan manusia biasa!"

Chezu tidak percaya dengan alasan itu, tetapi ia mulai masuk dalam pikirannya.

Dia tahu segalanya ... tiga kata itu bisa  menjadi kunci informasi. Chezu tahu pasukan Bharzea lebih lemah daripada pasukannya, mereka sulit dikalahkan karena kulitnya yang sekeras baja. Tetapi, ini baru beberapa jam setelah mereka keluar dari pesawat asteroid, dan sudah ada dua pasukan yang mengirim sinyal darurat.

Chezu tidak mendapat balasan dari Zikeon, tak lama Bharzea ikut mengirim sinyal membuatnya mengerutkan dahi saat menerimanya. Ia memang berpikir pasukan Zikeon dan Bharzea tidak becus, tetapi mereka tidak pernah dihajar habis-habisan sampai kehilangan nyawa begini di penjarahan sebelumnya.

Bagi Qhuts, selemah-lemahnya makhluk dalam suatu planet, mereka tidak pernah menganggap enteng penjarahan. Karena mereka ingin diakui oleh Ka'maz, mereka ingin naik pangkat.

Dari kejadian ini, Chezu menerka kemungkinan adanya pengkhianat di antara Qhuts. Manusia itu tahu akan kedatangan mereka, ia bahkan menghabisi Zikeon yang baru turun. Jika hanya Zikeon saja yang mati, mungkin ini memang kebetulan. Tapi, seluruh pasukannya tidak ada yang membalas sinyal darurat, mereka semua lenyap seketika.

Ini bukan perbuatan makhluk yang semata-mata baru mendapat kekuatan misterius, karena Chezu sudah melawan manusia-manusia di tempat asteroidnya berada, heh, mereka tidak melakukan perlawanan dan hanya bisa putus asa.

Manusia yang menghabisi Zikeon dan Bharzea memang berbeda, terlebih, ia seorang Pulsar. Ia bisa mencuri kekuatan dari makhluk lain yang dibunuh olehnya, bahkan Ka'maz tidak memandang sebelah mata seorang Pulsar.

Chezu memperingati dirinya agar berhati-hati kalau berpapasan dengan manusia itu di masa depan. Untuk sekarang, Chezu akan melaporkan hal ini pada Ka'maz dan yang lainnya.

"Bagaimana ciri-ciri manusia itu?" tanya Chezu kemudian.

Pasukan Bharzea sejak tadi hanya diam menunggu respons Chezu, mendengar pertanyaan itu barulah salah satunya membuka suara.

"Di-dia memiliki rambut dan mata krimson, kekuatan Stellar-nya berelemen listrik dan petir, ia juga sukses menyerap kekuatan Zikeon.

"Se-selain itu, ia memiliki rekan yang dihinggapi parasit! Rambutnya hitam dan matanya kuning, jika kita tidak segera memusnahkannya ia akan menjadi ancaman bagi kita. I-ia akan meracuni ekosistem di planet ini sampai mustahil untuk ditinggali."

Chezu mendengarkan tanpa menyela, Ka'maz beberapa jam lalu baru menginformasikan bahwa separuh makhluk di planet ini mendapat kekuatan Stellar. Kekuatan yang berasal dari bintang di galaksi, planet ini memang sejak awal sudah dikelilingi bintang-bintang Stellar, hanya saja, lapisan khususnya menjadi tirai transparan yang menghalangi pengaruh Stellar untuk masuk.

Sekarang, tirai transparan itu bolong-bolong akibat asteroid Qhuts yang menerobos paksa.

Parasit ... makhluk ini juga merepotkan bagi Qhuts. Di planet mereka berasal, parasit ini sudah hidup berdampingan dengan Qhuts, membuat beberapa wilayah di planetnya tidak layak huni karena ekosistemnya rusak. Tanahnya mati, tumbuhan dan hewannya bermutasi, bahkan air dan udaranya mengandung racun.

Chezu mengusap-usap dagunya, mata bulatnya terpejam menampilkan senyuman.

"Penjarahan ini lebih menarik dari yang kukira."

❖◇❖◇◇❖◇❖◇◇❖◇❖◇◇❖◇❖

Dengan bantuan gagak bayangannya, Ravenswood bisa memilih rute yang aman. Meski matahari sudah tenggelam sepenuhnya, Ravenswood tidak berani untuk menyalakan lampu depan mobilnya, takut menarik perhatian Qhuts yang berada di sekitar.

Kecepatan berkendaranya stabil, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Mereka baru saja melewati Jembatan Williamsburg, dan saat ini tengah berada di perbatasan New York, lokasinya di kelilingi sungai yang memisahkan Kota Jersey dan Brooklyn, sebagian gedungnya masih berdiri tapi struktur bangunannya rusak, sebagain lagi tinggal separuh.

Sepanjang jalan, Ravenswood dan Freya hanya melihat beberapa bangunan yang lampunya masih menyala, cahayanya berkelap-kelip karena kabel yang koslet. Tidak ada orang yang berlalu-lalang di sekitar, tidak ada kendaraan lain selain mobil mereka, bahkan tidak ada suara serangga sama-sekali.

Kota itu sangat sepi sampai bisa mendengar degup jantung sendiri, terlalu sepi membuatnya seperti kota mati. Bahkan hanya angin malam yang berembus bisa membuat bulu kuduk siapa pun berdiri.

"Ka-kau tidak melihat adanya manusia satupun?" tanya Freya memecah keheningan.

Ravenswood menggeleng, fokus menyetir sambil memantau gagak bayangannya yang mengawas dari atas langit. Ia tidak bisa melihat langsung apa yang Gagak Bayangannya lihat, karena mereka bukan bayangan biasa dan punya jiwa tersendiri, tetapi Ravenswood akan mendapat sinyal jika Gagak Bayangannya menemukan kejanggalan.

"Aneh ... meskipun pemerintah mengumumkan warga untuk mengungsi, setidaknya, akan ada beberapa yang memilih tetap tinggal atau ketinggalan entah karena alasan apa pun. Lagipula, kerusakan di sini tidak terlihat seperti akibat dari serangan Qhuts."

Freya mengungkapkan pendapatnya untuk mengurangi rasa takut di hatinya.

"Gagak Bayanganku hanya mendeteksi mayat manusia yang tertimbun bangunan," Ravenswood mengangguk setuju, kondisi di kota ini agak aneh, ia merasakan sesuatu yang samar mengalir di bawah kakinya, dan ada sesuatu mengawasinya dalam kegelapan, tetapi matanya tidak melihat apa pun, "setidaknya, di atas tanah, tidak ada siapa pun dalam radius 500 meter."

Di atas tanah ... Freya mengulangi ucapan Ravenswood. Apakah manusia yang bertahan mengungsi ke bawah tanah? Freya merasa kemungkinan itu besar, jika ada stasiun bawah tanah atau terowongan yang tidak runtuh akibat hujan asteroid, maka tempat itu akan menjadi tempat paling aman, setidaknya untuk beberapa hari ke depan. Manusia bisa menjadikannya markas dan membangun pertahanan, seperti talisman yang Freya tanam di bandara.

Mengingat soal bandara, Freya merasakan kesedihan dan penyesalan mendalam. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada manusia di bandara setelah mereka pergi, ia hanya tahu bahwa seluruh anak buah Collin mati kecuali Freya dan Ravenswood. Dan Freya tahu, kembali lagi ke sana sama dengan bunuh diri, ia dan Ravenswood sudah tidak memiliki kekuatan untuk melindungi manusia-manusia itu.

Setidaknya, talisman yang ia tanam akan aktif sampai tiga hari ke depan. Freya hanya berharap ada orang lain yang datang untuk menyelamatkan mereka, meski dirinya tahu harapan manis seperti itu hanya akan ditampar pahitnya kenyataan.

Huft ... Freya menghela napas panjang, kejadian dua hari ini benar-benar membuatnya sadar betapa kejamnya dunia ini, betapa naif dirinya, betapa indah kehidupannya sebelum ini. Freya tidak berharap kehidupannya sempurna, ia hanya berharap memiliki kehidupan sederhana dan mendapat kisah cinta yang menarik.

Tetapi, keinginan sederhananya itu malah semakin mustahil dikabulkan. Dengan kiamat yang terjadi sekarang, bisa hidup sampai besok saja sudah bersyukur.

Freya menunduk, menatap Rachel yang tidur di pangkuannya. Matanya terbuka menatap balik Freya.

Matanya terbuka ....

Freya melebarkan mata, membuka mulutnya hendak berteriak, tetapi Rachel segera membekapnya berbisik, "Ja-jangan berteriak, aku bukan zombi!"

Sebelum Rachel menyelesaikan kalimatnya, mobil mereka tiba-tiba berhenti, Ravenswood mematikan mesinnya menengok ke belakang. Ia melihat Freya menunduk, mulutnya dibekap, dan Rachel tubuhnya seperempat bangkit, dari posisi Ravenswood, keduanya terlihat seperti hendak berciuman.

Ravenswood dengan wajah datarnya terdiam dua detik, kemudian membuka mulut mengabaikan hal itu.

"Kita akan bermalam di sini."

Freya dan Rachel berbarengan menengok keluar, menyadari bahwa mereka sudah tiba di pom bensin kecil yang memiliki minimarket. Freya menghela napas lega karena tidak ada hal yang ia takutkan terjadi, membuat Rachel yang melihat hal itu terkekeh, "Kalau kau barusan berteriak, mungkin mereka akan keluar dari dalam kegelapan."

Napas Freya tertahan dan tubuhnya mematung, a-apa maksudnya itu? Ada sesuatu yang mengawasi kita di dalam kegelapan?

❖◇❖◇◇❖◇❖◇◇❖◇❖◇◇❖◇❖

TBC

Ah, aku lupa, mau kasih tau kalau kalian di awal.

Cerita ini niatnya mau kutamatin 2024, jadi fokusku bakal konsisten ke update dan progres cerita. Dan dalam rentang waktu ini, aku bakal abaikan segala macam revisi.

Aku masih tergolong penulis pemula, jadi bakal banyak tipo atau kesalahan tulisan. Semoga kalian bisa memakluminya, ya (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)/

Tapi, aku selalu terbuka kalau kalian mau kasih kritik dan saran, selama membangun dan bisa memperbaiki tulisanku kedepannya, aku bakal dengerin saran kalian dan coba perbaiki!

Seperti biasa, sediakan popcorn🍿 dan minuman 🍻 dingin kalian, sampai jumpa di chapter berikutnya!

Regards,
Ryousei Seki


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top