- 04 -
RAVENSWOOD tanpa sadar menghela napas, berjalan pergi dari lokasi asteroid jatuh, sambil memanggul gadis di punggungnya, ia kembali ke kendaraan yang dibawanya. Sebuah mobil sedan pikap berwarna hitam, kacanya bolong karena pecah, dengan pintu bagian kiri yang agak penyok, rodanya gemuk dan bergerigi.
"Detak jantungnya semakin lemah." Bayangan di bahu Ravenswood kembali muncul setengah badan.
"Aku tahu."
"Kurasa dia akan mati."
Ravenswood tidak menjawab, sebelah tangannya membuka pintu bagian belakang mobil, terlihat dus-dus makanan kaleng dan minuman hasil jarahan menumpuk di bawah maupun atas jok. Dua debu hitam yang membentuk seperti tangan keluar dari bahu Ravenswood, memaksa bayangan di bahunya ikut bergeser.
Kedua tangan itu dengan lihai memindahkan kardus di atas jok ke belakangnya, dengan ruang yang tersedia, Ravenswood berhati-hati membaringkan tubuh Rachel di sana.
"... Kau tahu ini akan merepotkan, Rave."
Bayangan di bahu Ravenswood menggeleng kehabisan kata-kata, melihat Ravenswood mundur selangkah untuk menutup pintu mobil. Ia kemudian berjalan dan memasuki kursi pengemudi, menyalakan mesin yang menderu pelan.
Ravenswood melirik indikator bensin yang menyala, jarum panahnya menunjuk ke dekat huruf E. Aku harus mengisi bensin ... ia bergumam sambil menginjak pedal gas pelan, tujuannya ingin kembali ke kamp yang dibangun olehnya dan beberapa survivors lain sejak kemarin malam.
Sambil melaju, Ravenswood melihat ada burung gagak yang mendarat di kap mobilnya. Gagak itu berwarna hitam terbentuk dari debu bayangan, matanya merah menyala seperti laser.
"Lihat? Apa kubilang, seharian kau absen dan benar saja, terjadi sesuatu di kamp."
Gagak bayangan itu milik Ravenswood, sebelum pergi untuk memasok makanan sekalian mencari informasi, ia membuat gagak bayangan untuk mengawasi kamp. Ravenswood menelan ludah, ia belum memberitahu soal keberadaan Qhuts pada yang lainnya, dan kalau kalau gagak itu kembali, berarti gagak itu menangkap keberadaan Qhuts di dekat kamp.
"Nox ...."
Ravenswood melirik bayangan di sampingnya dengan tatapan yang mengatakan, kau bilang asteroid terdekat berada di Queens? Lalu kenapa mereka sudah tiba di kamp yang berada di ujung Queens?
"Berhenti menatapku begitu, aku juga tidak tahu!"
Ravenswood tidak bisa menahan kekhawatirannya, ia menjentikkan jari, merubah gagak bayangan itu menjadi butiran debu dan meresap ke tubuhnya.
❖◇❖◇◇❖◇❖◇◇❖◇❖◇◇❖◇❖
Dua puluh empat jam setelah hujan meteorit berlalu, enam puluh persen bangunan di bandara masih berdiri, orang-orang yang bertahan masih mengungsi tanpa tahu kapan bisa pulang, mereka juga tidak yakin apakah rumah mereka masih berdiri atau tidak.
Dampak ledakan asteroid di tengah kota tidak sampai ke sini, hanya empasan anginnya saja yang memecahkan kaca dan jendela. Tetapi, meteorit kecilnya tetap memberi kerusakan yang cukup parah.
Tak terhitung berapa korban jiwa yang gugur selama bencana terjadi, ada bocah yang kehilangan nyawa tertimbun reruntuhan, ada nenek tua yang mencari-cari suaminya, ada seorang ibu yang melihat anaknya mati di depan matanya.
Freya menatap sekumpulan manusia itu sendu, rasa perih menyelimuti hatinya, ia juga tengah memikirkan nasib orangtua dan adiknya.
Aku harap mereka baik-baik saja ....
Freya menghela napas berat, berjalan memasuki tenda khusus pengobatan, menunggu pasien berikutnya datang. Ia menatap kedua telapaknya, aura berwarna hijau terlihat menyelimuti tangannya, mage healer ... Freya bergumam dalam hati, itu adalah frasa yang muncul dalam benaknya setelah Freya mendapat kekuatan misterius.
Kekuatan ini ia dapatkan beberapa jam lalu, saat kerusuhan terjadi, konflik karena persediaan makanan yang terkumpul hilang seperempatnya. Akibat stres yang menumpuk, orang-orang mulai hilang kendali dan saling menyalahkan satu sama lain.
Freya saat itu hanya duduk di pinggiran sambil memeluk lutut, menyembunyikan tubuhnya yang gemetaran, iris hijaunya menatap intens pertumpahan darah yang ia pikir hanya ada dalam adegan film, tetapi hal itu kini terjadi di depan matanya.
Tiba-tiba, ia dihampiri seorang pria yang meneriakinya dan menjambak rambut merahnya. Lelaki itu menyalahkannya dan memintanya untuk mengembalikan barang yang ia curi.
Barang apa ... aku tidak mencuri apa pun ....
Freya ingin membuka mulut dan menjawab pria itu, tetapi tubuhnya tidak merespons, ia hanya bisa menunduk sambil memegangi kepalanya yang ditarik-tarik, mungkin sebagian rambutnya sudah rontok karenanya.
Beruntung tiga pemuda segera bertindak untuk menghentikan kerusuhan itu, dua laki-laki dan satu perempuan. Rambut perempuan itu berwarna putih dan tebal-tebal, ujung rambutnya yang sampai ke punggung berbentuk kepala ular dengan mata hijau, entah bagaimana, saat mata ular itu menatap orang-orang di sekitar, tubuh mereka seketika membatu.
Salah satu lelaki dengan rambut hitam dan mata kuning menghentikan yang bersenjata dengan sulur-sulur bayangan yang membentuk tangan, sedangkan lelaki dengan rambut ungu yang diikat, mengendalikan benang merah yang halus, memenggal orang-orang yang hilang kendali termasuk yang menjambak rambut Freya.
Dalam hitungan detik tempat itu jadi hening, tidak ada orang yang berteriak, tidak ada suara jeritan maupun tangisan. Freya berusaha mengangkat kepalanya untuk melihat situasi, tetapi yang ia lihat di luar harapannya. Pria yang menjambak rambutnya kehilangan kepalanya, tubuhnya tergeletak di hadapan Freya.
Orang-orang di sekitar kebanyakan meringkuk di lantai memegangi tangan atau kakinya yang buntung sebelah, ada juga yang tidak bernyawa dengan kepala bolong bekas tembakan, atau perutnya ditembusi benda tajam.
Tiga pemuda itu berdiri di tengah, membuat beberapa orang lain yang masih berdiri mundur ketakutan.
Melihat pemandangan itu, Freya tidak bisa menahan rasa mualnya dan muntah ke samping. Ia meremas dadanya ingin menangis, ingin bertemu keluarganya, dan ingin pulang.
Kenapa dunia ini begitu dipenuhi kegilaan ... apa manusia selalu seperti ini ...?
Freya bertanya dalam pilu, saat itu juga ia merasakan sesuatu masuk ke dalam tubuhnya, energi asing yang terasa hangat. Freya tidak terlalu mengerti, tetapi ia merasa energi itu telah memilihnya. Saat seluruh tubuhnya dialiri perasaan magis yang misterius, tiba-tiba muncul banyak pengetahuan dalam benak Freya.
Mage healer, kekuatan utamanya bisa menyembuhkan luka apa pun, asal bukan yang menyebabkan kematian instan seperti kepala yang terpisah dari badan atau jantung yang rusak.
Freya juga bisa membuat talisman, dan melihat kondisi tubuh seseorang. Ia juga mendapat kemampuan pasif untuk membaca emosi seseorang dan memanipulasinya, ia juga bisa memanipulasi emosinya sendiri.
Saat benak Freya masih memproses informasi yang masuk ke kepalanya, lelaki berambut ungu itu sudah berdiri di hadapannya sambil tersenyum lembut. Matanya agak sipit dengan iris berwarna biru langit, menjulurkan sebelah tangannya pada Freya.
"Kau baik-baik saja?" tanyanya agak membungkuk, "maaf jika membuatmu tak nyaman, kami tidak memiliki banyak pilihan dan ingin mengendalikan situasi secepat mungkin."
Freya menatap lelaki itu, berkedip sekali mengaktifkan kemampuan pasifnya, warna aura lelaki itu biru muda, emosinya dalam kondisi tenang. Freya mengangguk sambil menerima uluran tangan itu, bangkit berdiri kembali melihat pemandangan sekitar.
Beberapa tubuh di lantai tidak mengeluarkan aura apa pun, berarti mereka sudah mati, sisanya yang nampak kesakitan, memiliki aura berwarna ungu gradasi merah, bergerak seperti listrik statis.
Saat ini Freya memanipulasi emosinya untuk tenang, ia tidak ingin membuat masalah dan memberi tiga pemuda itu alasan untuk membunuhnya. Freya masih ingin mencari keluarganya, ia tidak boleh mati konyol.
"Aku Collin, lelaki itu Ravenswood, dan perempuan itu Vanessa. Kami membangun kamp di sayap timur bandara, di sana persediaan makanan stabil dan keamanannya kuat, kalau kau belum memiliki tujuan untuk pergi, kau bisa ikut dengan kami."
"Aku Freya." Freya mengangguk, ia belum memiliki rencana untuk keluar dari tempat ini, ia takut jika keluar tanpa persiapan, kerusuhan yang lebih parah akan membunuhnya.
Ikut dengan Collin dan kawanannya adalah pilihan yang bisa ia ambil untuk saat ini, terlebih, ia akan berguna dengan kekuatan misterius yang baru didapatnya.
Setelah bergabung dengan kamp Collin dan kawanannya, Freya melihat lebih banyak manusia yang memiliki kekuatan misterius sepertinya. Ada yang bisa mengendalikan api dan bertugas membantu koki memasak, ada yang menghasilkan air bertugas untuk menyetok persediaan minuman.
Freya pun menawarkan diri untuk bergabung dengan tim medis, setelah mengetahui kekuatannya, Collin segera memercayakan tim medis pada Freya, membuatnya sekarang harus menjaga tenda seharian.
Sejak pagi Ravenswood pergi untuk memasok bahan makanan dan mengurus masalahnya, Vanessa mengelola makanan, Collin berada di tenda miliknya. Sampai tim patroli kembali ke kamp dengan tergesa-gesa, wajah mereka pucat pasi, memanggil Collin yang segera keluar dari tenda.
Freya yang mendengar kerusuhan ikut keluar, mengaktifkan penglihatannya dan melihat warna aura tim patroli berganti-ganti, antara kuning pucat dan biru gelap.
Rasa takut dan gelisah ....
Freya berjalan mendekati Collin, setelah tim patroli melaporkan sesuatu, ekspresi Collin ikut berubah, matanya melebar dengan warna aura hijau muda, kemudian keningnya mengernyit dan warna auranya berubah menjadi kuning pucat dan magenta.
Reaksi pertama ia tidak percaya dengan apa yang didengarnya ... reaksi kedua perasaan campur aduk antara rasa takut dan bingung ....
Freya yang mulai memahami kondisi mereka kembali menonaktifkan penglihatannya, huft, skill pasif ini sangat menguras mental ....
"Apa yang terjadi?" tanya Vanessa yang sudah berdiri di samping Freya, rambutnya terlihat normal dan tidak memiliki kepala ular.
Vanessa menatap Collin mengernyit, membuat Freya ikut menatap Collin mengangguk setuju dengan pertanyaannya.
"Ada pasukan monster yang tengah menuju kemari," Collin menjawab sambil memijat keningnya, sebelah tangannya berkacak pinggang. "dua tim patroli gugur di tangan mereka."
"H-huh?" Vanessa semakin mengernyit bingung, Freya juga ikut mengerjap, tak menyangka dengan jawaban yang diberikan Collin.
Monster ...?
Monster apa ...?
❖◇❖◇◇❖◇❖◇◇❖◇❖◇◇❖◇❖
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top