◎ Locked [stuffedpanda] ◎
○ Judul : Locked
○ Penulis : stuffedpanda
○ Genre : Adventure
○ Chapter : 6 part + sejenis prolog, I think?
●●●●●
P A R T 1 : Aestethic thingy
- Cover : Gue suka banget cover barunya Locked! As in : Suka. Banget. Hitam dan gold emang keren parah barengan. Pemilihan fontnya bagus, dan menurutku, tema dan vibe covernya cocok buat isi cerita. Ada kunci, melambangkan kekunci. Oke, tapi anggap aku belum pernah baca ini, tapi ini seriously catchy af. Jenis cover yang bikin aku penasaran : ceritanya keren gak ya? *free applause buat Nau karena cover ketjehnya* Tapi no comment buat gif banner, karena gua yang buat HAHAHAAHAHAAH *disepak massa*
- Judul : Simple. Satu kata. Menggambarkan isinya. Enggak ada komplain dariku wkw.
- Blurb : Pertama gua baca blurbnya, langsung salah fokus ke list nama-nama yang termasuk dalam 'geng' mereka. Ini cerita ramean amat euy wkw. Menurut gue, blurb yang kamu tulis ini mirip kayak yang suka ada di belakang novel. Dalam blurb singkat, kamu ngasih tokoh yang berperan, ngasih pokok permasalahan. Enggak perlu pakai kalimat tanya yang terang-terangan, tapi cukup buat memercik keingintahuan. Good 👍
You got 70/100 from me.
●●●●●
P A R T 2 : Intrinsik
Gaya Penceritaan :
Oke. Mengenai eksekusi. Kamu nulisnya gaya terjemahan ya, sama kayak aku wkw.
Nah, aku penasaran, apa emang cerita ini formatnya ... apa sih namanya? Sejenis riddle per babnya ya.
Porsi dialog dan narasi enggak seimbang. Banyakan dialog sih. Enggak terlalu masalah, kalau kamu pengen pake format kayak gitu. Narasinya minim banget karena kamu gambarin suasana, latar, pemecahan, dan lain-lain lewat dialog.
Terus menurutku, kamu masih banyak telling. Sisi positifnya, cerita jadi gampang dicerna. At least aku enggak usah menafsirkan gerak-gerik atau kata-katanya si tokoh karena kamu udah jelasin itu semua dengan gamblang. Nah, tapi gitu. Karena cerita udah sangat jelas sekali, gue enggak membayangkan cerita. Gue cuma baca, dan yaudah langsung ngerti.
Dengan pakai show, (menurutku) cerita lebih hidup, lebih bisa dibayangkan sama pembaca. Kamu enggak usah bilang 'dia marah' tapi kamu cukup tulis 'rahangnya mengeras setelah mendengar kata-kata itu. Otot yang menyembul di leher pria muda tersebut membuat lawan bicaranya mengerut takut. Sepasang mata hitam itu tersulut dan berkobar, menatap gadis di hadapannya dengan geram ... blablablabla'
Mungkin bisa latihan show dengan mendeskripsikan sedikit suasana, keadaan, kondisi, dan lain-lain dengan lima indera. Gimana tekstur si teddy bear? Gimana gelapnya ruangan? Apa gelap banget sampe gabisa liat apa-apa, atau masih ada secercah cahaya bulan, misalnya? Ceritain. Pernah kan baca cerita yang bikin kamu serasa nonton film? Nah, that's the power of show.
Oke, lanjut!
Lalu aku perhatikan, kamu lebih fokus ke penggambaran tindakan fisiknya. Bukan hal yang buruk, but harus diseimbangkan sama hal lainnya. Apa ya ... aku bilangnya penggambaran batiniah lol. Maksudnya gimana deg-degan perasaan si tokoh, gimana rasa enggak enak di diri dia waktu liat darah. Karena tanpa perasaan, rasa-rasanya baca cerita jadi datar-datar aja menurutku. Misal :
Waktu baca itu, aku cuma : "Oh." aja. Datar. Mungkin bisa digambarkan reaksi tubuhnya. Jantungnya tambah deg-degan lah, atau pipinya terasa memanas, atau apa. Bikin pembaca bertanya-tanya, dan geregetan ini si Angie kok gitu sih?! Wkw.
Dan masih ada beberapa kalimat yang enggak efektif. Ga banyak sih. Misalnya ini :
'-ku'-nya ada dua, plus di depannya ada 'aku'. Mungkin yang sejenis begini bisa dipangkas jadi : 'aku membuka mata dan menatap ke sekeliling'
Terus ada beberapa kata bahasa asing yang enggak diitalic
Signal bisa diganti sinyal. Atau kalau enggak, italic plus strip aja (ber-signal).
-----
- Dialog : Cukup alami dengan remarks yang sarkastik-sarkastik khas barat. Udah konsisten gayanya, selaras sama gaya nulis yang kamu pilih.
Yang agak mengganjal buat gue cuma satu, di part awal, itu dialog tagnya banyak banget yang berulang. Like seriously, banyak banget. Ini misalnya :
'Kata' dan 'ledek' punya banyak variasi lainnya loh. Misalnya ya : ujar, ucap, kata, cetus, tutur, ungkap, tandas, tanya, sapa, panggil, pungkas, tegas, ajak, pinta, sahut, jawab, balas, terang, jelas, sela, tukas, potong, (meng)interupsi, (meN)timpal(i), ulang, sindir, ejek, hina, cela, kelakar, canda, teriak, jerit, raung, seru, sergah, murka, bisik, gumam, lirih, dan sebagainya. Di bab satu, aku perhatiin hampir seluruh dialog cuma berputar di 'kata' dan 'tanya'. 'Kata' lagi, 'tanya' lagi. Yow, divariasiin lagi yow.
Terus 'b' yang di 'bodoh' itu besar deh. Karena sejenis sapaan /? Pokoknya kalau kata ganti sapaan (?) itu pakai huruf besar.
Misalkan :
"Bukan begitu, Bodoh!"
"Dia yang melakukannya, Mbak!"
"Sudah selesai, Bu."
- Oh ya, gue nemuin kalimat yang kelepasan enggak baku. Di bab mananya gua lupa, cuma kamu nulis 'tau' di situ. Gaya nulis kamu terjemahan, jadi sekalian dong kwkw. Biar totalitas tanpa batas lol *haiyah*
-----
Grammatical :
Untuk tanda baca, gue enggak menemukan hal yang perlu dikoreksi. Mungkin elipsis (...) cuma gue lupa di mana.
-----
Plot :
Menarik. Seenggaknya mampu bikin gua baca sampe part terakhir yang tersedia. Aku suka dengan teka-teki di setiap ruangannya, nambah pengetahuan, dan refreshing aja. Dan kuberi kamu standing applause karena mikirin clue untuk memecahkan sebuah case itu enggak gampang. Meski ... kayaknya semua clue dengan sangat amat kebetulan ditempatkan di ruangan yang isi anaknya ngerti mengenai hal yang berhubungan dengan clue. Mari berharap ini enggak kebetulan semata.
Kebetulan sekali dua kali masih bisa diterima ya, cuma kalau kebetulan sampe berkali-kali dan enggak terjelaskan, kredibilitas kamu sebagai penulis bisa dipertanyakan. Life is not a mere coincidence. Ada sebab-akibat. So, kayak yang aku bilang, semoga ada penjelasan logis di balik 'kebetulan-kebetulan' tadi. Mungkin ini bisa menjelaskan :
(Kacangan, buncisan, kolan, hiahahhahahah *receh abis reg*)
Ehm, oke. Mari fokus lagi.
Terlepas dari itu, kamu berhasil bikin clue dan penyelesaian yang masuk akal, dan aku tau harus maksimal abis buat riset dan saling hubungin infomasi untuk jadi clue. Jadi kayaknya aku enggak akan komen soal riset dan lain-lain, yey.
OHIYA BARU INGET. W mau komen tentang logika /?/ Logika apa riset apa kebahasaan ya ini hmmm *lahplinplanlureg*
Di paragraf sebelumnya kamu bilang pisau nancep di lengan dia. Gua langsung : "asdfghjkl nancep, seriously? Gua kegores aja udah histeris, gimana ini nancep? Mewek dulu apa pingsan dulu ya gua?"
Abaikan yang tadi wkw.
Wait, gue punya infographicnya (jangan bertanya-tanya gua emang koleksi infographic gengs wkw)
Asumsi gue, nancep itu pasti melebihi 1/3 (panjang) dan 1/4 (dalam) inci (sepertiga inci itu berarti ... sekitar 8 milimeter?). Luka seperti itu butuh dijahit. Dan dia dengan santainya nyabut piso, terus diobatin pake P3K biasa? Aku enggak tau pasti maksud kamu itu kegores, apa beneran nancep.
Kalau kegores maksud kamu, mungkin kamu bisa latihan buat milih diksi lagi. Diksi punya makna dan kesan (?) yang beda di tiap variasinya. Misalkan : melihat, menatap, mengintip. Beda kan ya? Tapi intinya, aku liat kan? Menancap dan mencabut juga punya kesan itu. Aku dapetnya menancap dan mencabut itu luka dalam.
Tapi aku pikir, kayaknya maksud kamu beneran nancep sih. Duh kacian. Buruan ke dokter gih *salah*. Kalau gitu, kenapa dia enggak kehilangan banyak darah? Dari reaksi tokoh, kayaknya biasa aja gitu. Maksudnya banyak darah, cuma enggak sampai bikin blood loss.
Astaga, berbelit amat ya gua ngomong. Biasa, udah malem. Maapkeun. Tapi kira2 nangkep maksud w enggak?
Terus gue bertanya-tanya, apakah konfliknya cuma mengenai ilangnya si Abigail plus gimana mereka escape dari rumah itu atau ada lagi? Kalau sepanjang chapter isinya teka-teki yang ditemui mereka di seluruh ruangan, terus kebenaran kenapa Abigail ngilang, well .... bisa kubilang sedikit turn off buat aku. KALAU loh ya. But let's hope you're already prepare a surprise for the readers ^^
(Anyway, gue bertanya-tanya abis itu gerombolan dibikin pingsan, terus kedelapan-delapannya langsung dalem ruangan ya? Kuat banget yang jebak mereka yeu, ngegeret 8 remaja wkw)
-----
Karakterisasi :
Enggak terlalu keliatan sih. Soalnya ramean, dan bentuk per chapternya pendek-pendek. Jadi no comment dariku, maaf ya 😢😢
Eeeeh, cuma kayaknya aku dapet kesan kalau karakter cowoknya hampir sama semua sifatnya (suka gangguin cewek lol) dan ceweknya ... panikan? Teliti sama hal kecil cuma suka ribut hal sepele? Dunno, pokoknya karakternya nyaris mirip-mirip, menurutku. Balik lagi ke kamu sih. Soalnya kupikir, cerita ini enggak terlalu ada pengembangan karakter dan lebih fokus ke misterinya.
Sooo, you got 55/100 from me.
●●●●●
Bahan Improvement :
- variasi dialog tag
- show, dont tell, baby!
- kalimat efektif.
- narasi
- kelogisan
- emmmm, ada lagi yang mau nambahin? #maapyaguangantukwaktunulisini
Kapan gue berhenti baca :
Well, cerita ini singkat-singkat sih per chapternya. Gue cepet banget ngabisin semua babnya (dan sekarang belom diapdet-apdet hiks *todong penulisnya*). But unfortunately, kayaknya gue musti baca ulang deh kalau mau lanjut. Gue udah agak lupa soalnya wkw.
70+55=125/2 = 62.5
SO, CONGRATS! You got 62.5 out of 100. Jangan patah semangat, cerita ini masih bisa dikembangkan supaya maksimalll! Semoga reviewnya membantu ya!
-Ree
(Diketik tanggal 8 April 2017)
P.S : HAHAHA SIA WAKTU GUA MAU PUBLISH INI DOI UPDATE 2 CHAP AHAHHAHAA
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top