kiss me again [end]
"Sudah puas nostalgianya?"
Tooru bertanya sambil menggendong tubuh [name] di punggungnya, piggy back. Mereka memang sengaja tidak membawa kursi roda, [name] sedang ingin digendong dan untungnya Tooru menyanggupi walau nanti malam ia harus memakai koyo di sekujur tubuhnya.
[name] menempelkan dagunya ke perpotongan leher Tooru, sesekali mengusal dan membuat pemuda itu kegelian. Tooru harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menahan tubuh [name] agar tidak jatuh. Keduanya berjalan santai meski sudah basah kuyup, sudah cukup lama keduanya tidak mandi hujan seperti ini.
"Hehe, Tooru. Ayo ciuman!"
Langkah Tooru mendadak berhenti, ia yakin tidak salah dengar meski suara yang ditimbulkan hujan cukup menganggu. [name] mengeratkan pelukannya dan menempelkan pipinya ke pipi Tooru yang sama-sama mulai mendingin.
"Bukankah kau tadi meminta cium? Sekarang saja biar romantis," celetuk [name]. Tooru benar-benar kesulitan menebak jalan pikiran [name]. Setelah menolaknya dengan galak, sekarang ia berlagak polos seolah hal yang diutarakannya barusan bukan sesuatu yang penting.
Tooru menurunkan [name] sebentar, tangannya masih menompang pinggang sempit [name] supaya gadis itu tidak jatuh terduduk. Ia membalik posisi menjadi berhadapan, lalu kembali mengangkat tubuh [name] seperti bayi koala yang menggelendot nyaman di pelukan ibunya. Kaki [name] melingkar sempurna di pinggang Tooru, kedua tangannya bertumpuan di bahu kokoh yang lebih tua.
Jarak wajah keduanya terkikis, ujung hidung mereka saling bersentuhan. Tooru menatap kedua bola mata [name] lamat, tetesan hujan membuat bulu mata lentik [name] basah, pujaan hatinya terlihat semakin cantik.
Tanpa basa-basi, Tooru membenturkan kedua bilah bibir tebalnya ke bibir tipis [name], menciumnya dalam dan memagutnya pelan, mengajak [name] menuju euphoria yang hanya bisa diciptakan Tooru. Ribuan kupu-kupu seolah menggelitik perut keduanya, dada mereka berdebar begitu kencang.
[name] memejamkan matanya, menikmati ciuman yang Tooru berikan dan membalasnya malu-malu. Ciuman amatir mereka terlepas saat keduanya memerlukan pasokan oksigen untuk bernapas. Keduanya terengah dengan bibir yang agak membengkak. [name] tersenyum memamerkan deretan giginya, hidungnya berkerut dan matanya menyipit antusias.
"Cium aku lagi."
Keduanya tanpa ragu kembali mencumbu bibir satu sama lain di tengah derasnya hujan.
[]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top