be happy together?

revisi ngebut, mon maap kalo ada kesalahan.

[name] pernah merasa berada diambang kematian. Terbangun dari tidur panjang adalah satu keajaiban yang terjadi di hidupnya. Jika saja ia tidak bertemu dengan Tooru kala itu, dapat dipastikan jika tubuhnya telah membusuk di dalam tanah. Ada dorongan kuat yang menyuruhnya untuk terbangun, Ia mendengarnya, bagaimana Tooru dengan lembut memanggil namanya, memintanya untuk segera bangun dari tidur panjang dengan lirih.

Bahkan keluarganya tak ada yang menginginkan ia untuk tetap hidup. Di saat ia terbangun, hanya ada Tooru yang setia di sisinya. Peribahasa darah lebih kental daripada air membuatnya ingin tertawa keras. Orang yang memiliki ikatan darah dengannya justru ingin dirinya segera lenyap dari dunia ini untuk mendapat uang asuransi jiwa yang nominalnya cukup besar.

Ayah dan ibunya resmi bercerai, kini mereka sudah sibuk dengan keluarga baru dan melupakan dirinya, korban dari pernikahan gagal keduanya. Jemari [name] yang masih terasa kaku bergerak mengelus permukaan wajah Tooru yang tampak lelah setelah pulang bekerja. Ada sepercik harapan hidup setelah melihat Tooru berjuang untuk dirinya.

Bahkan, orang tua dan teman Tooru pun turut menerimanya dengan lapang dada. [name] menangis, meski keadaannya yang dapat terbilang cacat ia masih memiliki orang yang tulus menyayanginya.

Ia ingat permohonan konyol yang dituturkan sebelum kecelakaan itu terjadi, dan Tuhan mengabulkannya.

Dirinya seperti mengarungi sebuah mimpi, terasa begitu nyata dan jelas. Di sana ia menjadi manusia transparan yang eksistensinya tidak bisa dirasa oleh orang di sekitarnya. Ia ada namun dianggap tak ada. Bahkan orang yang berlarian menuju tempat berteduh pun menembus tubuhnya begitu saja. Hanya ada satu orang yang bisa berinteraksi layaknya manusia normal dengannya. Si pemuda tampan dengan rambut bewarna coklat.

Mimpi itu terus berulang dengan latar tempat yang sama, saat langit mendung dan mulai turun hujan. Pemuda asing itu bahkan rela tubuhnya turut basah hanya untuk bercengkrama dengan dirinya. Mengatakan hal-hal konyol yang dianggap sama sekali tidak penting, bahkan curhat masalah dirinya yang dibombardir pesan anonim dari para penggemarnya.

[name] merasa jika mimpinya terlalu nyata, dan terlalu indah untuk menjadi nyata.

Elusan [name] berhenti, Tooru membuka matanya dan memandangi orang yang berbaring di sebelahnya lekat.

"Ada apa?"

"Jika aku tidak dapat sembuh, apa kau akan meninggalkanku?" Tanya [name] serius, ia sudah mempersiapkan konsekuensi terburuk. Meski dokter mengatakan jika tidak ada cidera serius yang dapat melumpuhkan syarafnya, gadis itu tetap tidak bisa tenang.

"Kau pasti sembuh." Tooru merangkul [name] lembut, membelai rambutnya yang baru saja dirapikan kemarin. "Harus yakin, jangan pesimis begini," ucapnya lalu membubuhkan satu ciuman di dahi [name]

"Aku takut." Tubuh sang gadis bergetar, ia mencengkram piyama yang dikenakan Tooru untuk menyalurkan perasaannya. "Semua orang meninggalkanku, mengkhianatiku. Tolong, jangan lakukan hal itu padaku."

[name] menangis, menumpahkan segala perasaannya yang telah lama terpendam, membuat piyama yang Tooru kenakan menjadi basah karena air matanya. Tooru hanya mengelus kepala [name] sebagai respon, ia membiarkan gadis itu menangis di dadanya. Menceritakan keluh kesahnya, apa yang telah membebaninya selama ini sampai ia tak sadarkan diri dalam waktu cukup lama.

Kenapa mereka begitu tega menyakiti orang sebaik [name]?

"Tooru, walau diriku cacat, tolong jangan tinggalkan aku? Aku sudah dibuang, aku tidak punya siapa-siapa selain dirimu."

Tooru mengeratkan pelukannya, air mata yang ditahannya sedari tadi kini tumpah kala melihat yang tersayang kembali menderita.

"Tidak, [name]-chan. Aku akan selalu ada untukmu, apa pun keadaanmu, kau tetap sempurna di mataku. Jadi, ayo bahagia bersama?"

[]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top